•THE ANIME ASSASSIN•

By Aho_human5

155K 21.8K 4.7K

Assassination classroom x (Male Reader) Update: Setiap Hari Kamis •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••... More

°1
°2
°3
°4
°5
°6
⚠️
°7
°8/5
°8
°9
bukan lemon
°10
°11
🐒
LOMBA
LOMBA [Bagian 2]
°12
°13
°14
°15
°16
>Promosi<
°17
°18
°19
°20
°21
°22
Open QnA
Jawab QnA pt.1
°23
Jawab QnA pt.2
24
Grup😱😕😓
jawab QnA pt.3
jawab Qna pt.4
jawab QnA pt.5 [END]
°25
°26
°27
°28
°29
°30
(M/N) x ARGHA
°31
°32
°33
°34
°35
°36
°37
°38
°39
°40
°41
°42
°44
°45
°46

°43

863 167 53
By Aho_human5

Author POV

Para murid kelas E (kec--M/N) beserta guru mereka telah melewati tembok pembatas hotel Fukuma Denjo dengan memanjat.

Walaupun...B*tch-sensei tidak ikut manjat dan hanya digendong oleh Karasuma-sensei yang juga membawa Koro-sensei dalam wujud pertahanan mutlak.

Tapi, tak apalah~ dengan bantuan B*tch-sensei mereka dapat melewati para penjaga/bodyguard dengan mudah. Mereka juga telah melewati salah satu pembunuh bayaran professional yang menggunakan senjata utama berupa racun. Smog

Hanya dengan tendangan saja sudah membuat Smog itu jatuh pingsan. Tapi, Karasuma-sensei menjadi lumpuh sementara waktu, akibat menghirup gas milik Smog.

Selanjutnya, mereka harus berhadapan dengan seorang pembunuh bayaran professional lagi yang memiliki fisik seperti orang bule.

"Hei, kenapa dia berdiri di tempat terbuka seperti itu?" Bisik Sugaya ke teman-temannya yang tidak terinfeksi virus buatan Smog

"Hawanya..."

"Ya, aku sudah bisa merasakannya. Dilihat juga pasti tau dia orang dari dunia pembunuh"

Btw, mereka lagi bersembunyi di balik tembok sambil menatap gerak-gerik dari musuhnya

Craksss!

Tiba-tiba kaca yang dibuat bersandar oleh bule kematian itu retak hanya dengan 1 tangan.

"Membosankan, nu" Ujarnya melirik ke tempat persembunyiannya murid & wali kelas E. "Kalau langkah kakinya terdengar, tidak ada lawan kuat diantara kalian"

"Seharusnya ada seorang guru dari pasukan elite, nu. Sepertinya gas milik Smog telah melumpuhkanmu, ya?" Kata bule kematian itu melirik ke Karasuma-sensei yang dibopong oleh Isogai

"Mungkin pertarungan kalian seri, ya? Keluarlah, nu"

Setelah itu, mereka keluar dari tempat persembunyian satu persatu dengan wajah speechless, karena cara bicara bule kematian.

Karma! Akhlak lu dimana sih!? Ketularan (M/N) ya?

'Dia mengatakannya! Syukurlah karma ada di sini!' batin anak kelas E kompak

"Kudengar itu buat diriku seperti seorang samurai, nu. Kupikir bakal jadi keren, jadi ku coba saja, nu" ni juga bule satu

'Oh, dia bule, ya?' batin Nagisa menatapnya datar sambil membawa Koro-sensei

"Meski salah, itu tidak masalah, nu. Setelah aku bunuh kalian semua disini, mengatakan itu tak membuatku malu lagi, nu"

Ucap Bule kematian sambil menggerakan jarinya kek dianimenya.

"Tangan kosong? Apa itu alat pembunuhanmu, ya?" Tanya Koro-sensei terkejut

"Begini-begini aku dapat permintaan, nu. Besar keuntungannya karena bisa melewati penjagaan, nu"

"Begitu mendekat, aku patahkan leher mereka, nu. Atau aku bisa menghancurkan tulang mereka, tapi ini menarik, nu"

Jelasnya kembali menggerakkan tangannya seolah mencengkram seperti yang ia ceritakan dengan erat.

"Semakin kau melatih kekuatan untuk membunuh, maka semakin besar keinginan untuk mencoba hal lain, nu. Lebih tepatnya adalah pertarungan, nu"

"Pertarungan hidup dan mati dengan musuh yang kuat, nu. Tapi aku kecewa, nu. Lawannya saja begini, jadi percuma kucoba, nu.

Bule kematian itu mengambil handphone miliknya di saku. "Merepotkan harus menghabiskan keroco sendirian, akan kuhubungi bos dan rekanku untuk membunuh kalian" Katanya

Brakkk! Crangg!

Handphonenya tiba-tiba terkena hantaman pot tanaman dan itu mengenai kaca yang retak, akibat ulahnya.

"Ne, ojii-san 'nu'. Orang profesional biasa saja, ya? Aku juga bisa kalau menghancurkan kaca atau tengkorak" Ucap Karma yang merupakan pelaku merusak handphone bule kematian

"Justru kau yang langsung panggil teman, itu terlalu pengecut untuk berhadapan dengan anak SMP" lanjutnya raut wajah serius

"Hentikan, Jangan nekat"

"Stop, Karasuma-sensei"

Karasuma-sensei menoleh ke Koro-sensei yang memintanya untuk menghentikannya ucapannya yang ingin melarang Karma.

"Dagunya turun" mendengar itu Karasuma-sensei, mulai menatap Karma

"Selama ini, dia menaikkan dagunya dengan santai, ia berpose meremehkan musuhnya. Tapi saat ini berbeda..."

"Mulut pedasnya memang tak berubah, tapi tatapannya lurus kedepan"

"Dia jadi sedikit pendiam setelah UAS, sepertinya dia sudah belajar dari kegagalan" jelas Koro-sensei menatap ke Karma yang juga tengah menatap lawannya

"Baiklah, nu. Mari kita buktikan, nu"

"Kerahkan semua kemampuanmu dan melawan tembok tinggi, yaitu orang dewasa!"



















Di sisi lain, (M/N) dkk telah sampai di pulau hiburan Okinawa dan berjalan ke restoran yang dibuat untuk mengisolasi teman-temannya yang terjangkit virus buatan.

"Okuda" panggil (M/N) yang punya nama pun menoleh ke arahnya

"(M/N)-kun!" Balas Okuda menurunkan masker yang ia kenakan

Argha mengambilnya ember yang dibawa Okuda di dalamnya, terdapat beberapa kantong plastik berisi es batu.

"Akan ku bantu" Ucap Argha berjalan ke Takebayashi

Myojin? Tuh anak ntah pergi kemana, gue kagak tau.

"Bagaimana kondisinya?" Tanya (M/N) ke Okuda dengan raut wajah khawatir

Okuda yang melihat wajah (M/N) penuh babak belur ingin mengambilkan sekantong es batu untuk mengompres wajahnya.

Tapi, kegiatan itu dihentikan oleh (M/N) yang memegangnya dan kepala yang digelengkan. Sepertinya ia paham dengan tingkah Okuda yang ingin mengobatinya.

"Seperti yang dilihat, mereka sedang kesakitan. Aku dan Takebayashi-kun, mendinginkan kepala mereka dengan es batu, agar menghindari kerusakan otak" Jawab dan jelas Okuda yang juga khawatir

"Aku tak paham, tapi itu ide bagus" Okuda hanya speechless mendengar kata (M/N) yang terlampau jujur

"Sedangkan, mereka yang tidak terjangkit berada di hotel untuk mendapatkan penawarnya, seperti yang dikatakan di telpon" lanjutnya dan pergi membantu Takebayashi

Puuk~

(M/N) menoleh kebelakang, saat merasa ada seseorang menyentuh pundaknya. Ternyata itu adalah Argha.

"Pergilah, (M/N)..." Ucap Argha dan (M/N) menatapnya dengan sendu

"Kau akan jadi beban disini, jadi lebih baik pergi sajalah" lanjutnya yang membuat harapan (M/N) terjatuh

Ia kira bakalan di support--eh malah ternyata ngejudge. Dasar calon uke jeb///di sensor

"Hah, terserah. setelah ini semua selesai, aku akan menghukumu" Bisik (M/N) di telinga Argha

Lalu, kedua pipi Argha di pegang oleh (M/N). Mereka saling bertatapan dan...

Cupp~

Yap! MC kita mengecup bibir Argha pelan, yang membuat sang empu terdiam dan tanpa sadar pasangannya telah pergi sambil berteriak.

"DO'AKAN GUE AGAR SELAMAT, WALAUPUN GUE PUNYA PLOT ARMOR, TAPI GUE PERLU DO'A LU JUGA! BYEE!"




















Di dalam Hotel Fukuma Denjo, Ritsu yang telah menyambung di handphone (M/N) harus ekstra sabar. Ingin sekali dirinya mengumpat, tapi ntar takut di bilang OOC.

Kenapa bisa gitu? Itu semua terjadi akibat (M/N) yang suka nyasar, bukan hanya itu saja. Ia juga keluar dari jalan yang di tunjukkan oleh Ritsu, cuman untuk melihat ornamen/lukisan yang di pajang.

Di tambah, ia juga digoda oleh Tante-tante girang yang bajunya kekurangan bahan atau gak di ajak baku hantam ama Om/Kakak yang mabuk.

"(M/N)-kun, lewat sana. Itu jalan yang dilewati Nagisa-kun dan yang lainnya" ucap Ritsu pelan menunjuk ke ruang yang dimana ada B*tch-sensei bermain piano untuk menarik perhatian

"Itu...b*tch-sensei?" Ritsu hanya membalas pertanyaannya dengan deheman

"Kirei..." Decak (M/N) kagum

Tanpa sengaja B*tch-sensei melirik ke (M/N) hingga menimbulkan pekikan tertahan dari MC kita dan guru b*tch itu.

Para bodyguard menatap B*tch-sensei khawatir, tapi hanya dibalas anggukan dan kembali bermain piano. (M/N) yang melihat itu juga kembali melanjutkan perjalanannya.

'Ah, pion pentingnya sudah datang. Ini akan menjadi menarik' batin B*tch-sensei tersenyum anggun





























___________________________________________________
Bersambung~

Para pegawai restoran yang tak sengaja lihat
Bi like:

Reader yang pengen cepet-cepet lompat chapter biar liat adegan ewe (M/N) x Argha
Bi like:

Riza yang malah dengan watados malah marathon
Bi like:

Continue Reading

You'll Also Like

659K 31.8K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
163K 8K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
178K 28.1K 51
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
947K 77.5K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...