SECRET MURDERER

Galing kay Norhfizzh__

101K 5.4K 281

[ BEBERAPA PART AKAN DI PRIVAT, WAJIB FOLLOW DULU! SETELAH ITU VOMENT! HAPPY READING! ] [NEW VERSION] "Kau mi... Higit pa

PROLOGUE
Chapter 00 || Understand Well!
Chapter 01 || Mafia in Chicago
Chapter 02 || Modelling Agency
Chapter 03 || Crazy Psychopath
Chapter 04 || That Mysterious Girl
Chapter 05 || The Dangerous
Chapter 06 || Drunk girl is troublesome!
Chapter 07 || At in the midnight
Chapter 09 || Who's the boss?
Chapter 10 || Who is she?
Chapter 11 || In Paris
Chapter 12 || The dark world that goes on
Chapter 13 || The ruler of the dark world
Chapter 14 || Every action is accounted for!!
Chapter 15 || Reoccur
Chapter 16 || The highest throne?
Chapter 17 || The Secret
Chapter 18 || Someone's fault?
Chapter 19 || Great offer?
Chapter 20 || The killer is back
Chapter 21 || Choose or be chosen
Chapter 22 || looking for it
Chapter 23 || Back To Agency
Chapter 24 || She is Crazy
Chapter 25 || Mistrust
Chapter 26 || Important
Chapter 27 || First time as a secretary
Chapter 28 || This is date twenty one
Chapter 29 || Weekend
Chapter 30 || I'm Sorry
Chapter 31 || My Grandpa birthday
Chapter 32 || Who Are You
Chapter 33 || In Maroko
Chapter 34 || Do you know who is in power?
Chapter 35 || Secret
Chapter 36 || Busy
Chapter 37 || Bad memory
Chapter 38 || The Murderer is back?
Chapter 39 || The Past

Chapter 08 || Play or be played?

2.7K 146 0
Galing kay Norhfizzh__

Wellcome~

Apakah kalian tidak bosan dengan cerita ini? Ataukah semakin penasaran?

Sudah tekan tombol bintangnya?

Bisa bantu isi kolom komentarnya?


====================








Deburan ombak yang halus membuat ketenangan pendengarnya. Kicauan burung dan lembutnya angin menyapu kulit yang membuat nyaman. Mungkin terlihat biasa, tetapi siapa sangka ada beberapa orang yang sangat menikmatinya.

Dua orang insan manusia kini sedang bicara dengan serius. Membahas sesuatu yang penting atau tidak, tak ada yang mengetahuinya karena pelannya suara mereka.

"Kau tahu aku sangat rugi besar gara-gara bos-mu itu," ucap seorang gadis dengan nada kesal.

"Mengadu padaku tidak akan menghasilkan apa-apa, nona Vallen," ucap sang lawan bicara.

"Kau tahu, alasan aku bisa ada di kamar mansion itu?"

"Kau mabuk."

"Apa?"

Sang lawan bicara hanya mengangkat bahunya acuh yang membuat Vallen berdecak kesal. "Jadi apa yang terjadi padaku semalaman?"

"Aku tidak tahu. Dan bukan tugasku untuk mencari tahu."

"Huft ... Apakah kau memang tidak bisa melebihi batas?" tanya Vallen pada sang lawan bicara.

"Aku hanya bawahan, kau ingat?"

"Ya, aku tau, Tuan Rendy yang terhormat. Tapi, apakah tidak bisa kau membantuku?"

Rendy mengangkat sebelah alisnya, bantuan apa yang sebenarnya gadis ini mau? "Maaf, aku tidak bisa membantumu sekarang."

"Untuk sekarang?" Rendy mengangguk yang membuat Vallen tersenyum miring sekilas. "Baiklah, kau harus jaga baik-baik bos mu itu."

Setelah itu Vallen langsung saja pergi meninggalkan Rendy yang masih ada di tempatnya. Rendy menatap kepergian Vallen dengan pandangan sulit diartikan. Banyak sekali pertanyaan yang bersarang di otaknya sekarang.

"Waktunya satu minggu lagi, kita lihat kau akan melakukan apa nanti di pertemuan," gumam Rendy dengan nada yang sangat tenang dan pelan.

Tidak ada yang tahu apa maksud dari kalimat Rendy. Hanya satu yang jelas semua sudah ada aturannya dalam hidup ini. Bermain atau dipermainkan.

======


Adz'r Hotel's, gedung megah berlantai 40 saat ini sedang mengadakan rapat pertemuan antar pebisnis sukses. Terlebih lagi mereka yang sudah punya nama dan kekuasaan. Pengaruh orang-orang itu memang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis.

Kekuasaan sangat penting untuk bisa menjalankan sebuah bisnis dengan mulus tanpa hambatan. Apalagi kalau bisnis tersebut ada hak legalitasnya. Bisnis Illegal bahkan sangat disukai bagi para penguasa dunia gelap.

"Saya hanya perlu kesediaan kalian untuk bergabung," ucap Adzriel pada para orang penting yang hadir di hotelnya.

"Apa keuntungan yang kami dapat?" tanya salah satu dari mereka pada Adzriel.

"Everything."

"Sure?"

"Ya, jika ini berhasil dengan mudah? Why not?" ucap Adzriel dengan nada rendah namun tegas.

"Anda adalah orang yang sangat berpengaruh dan berkuasa. Bahkan, anda sudah banyak membangun perusahaan beserta cabangnya tanpa atas nama Ramirez Family's lagi. Lantas, mengapa anda ingin bekerja sama dengan kami?" tanya pria lainnya yang membuat Adzriel sedikit tergelak.

"Kau tahu, kita tidak bisa berjalan sendiri di dunia ini," ucap Adzriel yang membuat orang-orang mendengarnya merasa merinding. Bagi mereka kalimat yang di lontarkan Adzriel bukan sembarangan melainkan penuh arti. Entah itu baik? Ataupun buruk!

"Dunia itu kejam. Kalau berjalan sendirian apakah mungkin bisa terhindar dari kekejaman itu?" tanya Adzriel pada orang-orang itu.

"Anda benar, dunia memang kejam. Lantas, sang penakluk lah yang berkuasa," sahut sang pria bersetelan jas berwarna coklat muda.

"Ah, ya Anda benar sekali. Sang penakluk yang bermain dengan uangnya," kekeh Adzriel yang membuat mereka semakin merasa ada suatu hal yang janggal. "Saya ingin kalian setuju dengan bisnis yang akan dijalankan sekarang."

Adzriel meletakkan beberapa kertas yang isinya merupakan sebuah kontrak kerja. Orang-orang disaa nampak bingung, mengapa sang tuan pewaris tunggal dari keluarga Ramirez ini ingin sekali menjalin kerjasama? Apakah memang sepenting itu koneksi baginya?

Salah satu pria ber jas disana mengeluarkan pulpen dari saku celananya dan bersiap menandatangani kontrak tersebut. Namun, Adzriel menahan tangan pria tersebut dan mengambil dengan pelan pulpen itu.

"Apa tadi saya bilang tandatangan dengan pulpen ini?" tanya Adzriel pada pria itu.

"Lalu? Apa yang harus saya lakukan?" ucap pria itu dengan nada setengah jengkel.

"Darah."

Beberapa orang yang mendengarnya tercengang. Darah? Apakah kontrak kerja ini harus ditandatangani dengan darah mereka masing-masing? Bukankah ini cukup gila?

Hei! Perjanjian hitam diatas putih saja sudah cukup, kenapa harus menggunakan darah?

Tapi, perjanjian dengan tandatangan berupa stempel darah adalah hal yang sakral. Dalam hal ini perjanjian tersebut tidak akan bisa dilanggar dan dibatalkan lagi. Karena ada hukum yang mengikatnya. Mungkin, tidak banyak orang yang tahu.

Namun, hal ini sangat diketahui oleh sang pengusaha. Orang-orang berpengaruh itu adalah sang penguasa yang harus tahu segalanya. Meraka punya cara lain untuk melakukan apa yang tidak orang lain lakukan.

*****


Cuaca yang cukup panas membuat siapa saja mengeluh. Ditambah lagi suara berisik yang terdengar sana-sini, membuat siapa saja tidak betah berada dalam kondisi seperti ini.

Vallen barusaja memasuki gedung agensi setelah ia kembali dari pantai tadi. Ia begitu bingung kenapa orang-orang disini terdengar seperti meributkan sesuatu.

"Permisi, ini ada apa ya ribut-ribut?" tanya Vallen pada salah satu staf agensi yang berdiri tidak jauh darinya.

"Oh, itu tadi Nona Julie lagi marahin beberapa karyawan dan model," ucapnya pada Vallen.

"Memangnya ada apa?"

"Saya juga tidak tahu. Tapi, ini berkaitan dengan kelangsungan agensi permodelan kita," ucap orang itu sembari terus menatap keributan di depannya tanpa berniat membantu.

"Kenapa anda terlihat tidak peduli dengan keributan ini?" tanya Vallen karena ia melihat beberapa karyawan yang hanya melihat sekilas kemudian kembali ke pekerjaannya masing-masing. Setidaknya ada tatapan khawatir dan takut pada diri mereka, tetapi Vallen tidak menemukannya.

Mereka seperti orang-orang yang tenang dan yakin tidak mendapatkan masalah.

"Saya dan yang lainnya tidak ada hak untuk ikut campur. Selagi bukan kami yang terlibat lebih baik tidak usah menggangu," ucap orang itu yang membuat Vallen hanya diam. "Nona Julie sangat tegas pada para karyawan dan model disini. Beliau ingin semuanya sempurna dan tidak ada kesalahan sekecil apapun. Anda bisa lihat sendiri bagaimana caranya memberi teguran."

Kini Vallen langsung saja mengikuti ucapan orang itu. Memang benar, jika dilihat-lihat Julie adalah orang yang benar-benar bertanggungjawab atas agensi ini.

Dia memang pantas dijadikan orang kepercayaan oleh Adzriel. Selain skill dan kemampuannya mengelola semuanya, Julie juga bisa dibilang cukup lihai dalam pekerjaan ini.

Ya, Vallen mengakuinya.

"Anda benar," respon Vallen.

"Hm ... Oh, anda model baru kan?" Vallen mengangguk sekali untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. "Sebaiknya cepatlah bersiap sebelum pemotretan berlangsung. Anda tidak mau kan terjadi masalah seperti itu?"

Vallen menggeleng dan setelah berterima kasih ia langsung saja pergi ke ruang ganti. Namun, sebelum ia benar-benar masuk ke dalam ruangan tersebut, seseorang sudah memanggilnya.

"Hei, kau!" seru seseorang pada Vallen.

"Aku?" tanya Vallen sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Siapa lagi yang ada di ruangan ini?!" kesalnya yang membuat Vallen bingung. "Kau harus gantikan pemotretan model yang tidak hadir hari ini."

"Kenapa aku? Bukankah aku sudah punya project sendiri?"

"Kau mau menentangku?!" marah Julie.

Vallen mengembuskan napasnya pelan kemudian menatap Julie sekilas. Sebelum Vallen sempat bicara ternyata Julie sudah lebih dulu bicara padanya.

"Kau masih baru disini, jangan berlagak seperti senior. Aku bisa menyuruhmu apa saja!" ucap Julie dengan geram.

"Iya, nona aku akan lakukan," ucap Vallen yang terpaksa menyetujuinya.

Julie tersenyum penuh kemenangan, lalu ia memberikan sebuah paperbag pada Vallen. "Kau cepatlah pakai ini. Kita ada pemotretan sepuluh menit lagi."

Kemudian Julie langsung melenggang pergi meninggalkan Vallen yang masih menatap kepergiannya.

Beberapa saat kemudian Vallen akhirnya masuk ke dalam ruang ganti dan segera mengganti pakaiannya. Di tengah kesibukannya mengganti pakaian, fokusnya sekarang teralihkan pada pakaian yang ia pakai.

"Hei! Ini model baju apaan?! Kenapa sangat terbuka?! Aku merasa seperti jalang yang sedang menggoda pria hidung belang!" gerutu Vallen karena marasa bahwa busana yang ia pakai sangat merendahkan harga dirinya.

Model busana terbuka, sepertinya itulah konsepnya. Lihat saja, Vallen terasa memakai bikini, tapi tetap seperti telanjang. Konsep baju macam apa ini?

Mana mungkin ia akan memakai pakaian seperti ini kan? Gila saja Julie menyuruhnya seperti ini!

Vallen berdecak kesal, karena ia sudah memakai baju tersebut ia memutuskan untuk menutupinya dengan kain. Ya, dia akan menggulung tubuhnya dengan kain yang lebar dan panjang.

Setelah selesai ia langsung saja pergi ke tempat pemotretan. Sampai di ambang pintu ruangan ia memilih untuk berdiam diri sejenak.

"Apa aku benar-benar harus masuk?" tanya Vallen pada dirinya sendiri.

"Apa yang anda lakukan disini, nona?" tanya seorang staff yang tadi pernah mengobrol dengan Vallen.

"Aku-"

"Anda menjalani sesi pemotretan disini? Bukankah ruangan pemotretan anda ada di lantai atas?"

"Oh ya, aku disuruh untuk menggantikan posisi model disini untuk sementara," ucap Vallen yang terkesan sedikit kikuk.

Staff itu menggeleng-gelengkan kepalanya lalu berucap, "Cara kerja disini tidak seperti itu. Semua model sudah ada porsinya masing-masing. Walau ada salah satu yang tidak bisa hadir, model itu bisa digantikan dengan model yang mempunyai bidang pemotretan sama."

"Apa?"

"Itu sudah ketentuan agensi. Dan orang yang menyuruh Anda melakukan ini, berarti dia sudah melanggar aturan."

Vallen terdiam sejenak mencoba mencerna perkataan orang di depannya ini dengan baik. Jadi, apakah dia hanya dimanfaatkan oleh Julie? Atau apa yang ada di pikiran wanita itu?

"Ah, ya terimakasih."

Staff itu mengangguk kemudian ia langsung pamit untuk pergi. Setelah kepergiannya, Vallen merasa bahwa ini salah. Ia memang tak seharusnya menjalani ini! Meskipun model baru, tetapi ia sudah mempunyai sebuah perjanjian kan? Dia berhak memilih!

Ceklek...

Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok Julie yang sedang menatap Vallen dari atas sampai bahwa dengan tatapan tajamnya.

"Aku sudah menunggumu lama, dan ini apa? Lepaskan kain itu, kita akan langsung mulai pemotretannya," ucap Julie pada Vallen.

"Sepertinya aku tidak harus melakukan ini," bantah Vallen yang membuat Julie melotot tak percaya.

"Kau tidak mematuhi ku? Ingat, kau hanyalah seorang pekerja baru dan aku adalah atasanmu!"

"Aku tau itu."

"Ck, kau membuang waktuku," geram Julie. "Jeff, seret dia masuk. Aku tidak ingin waktuku terbuang," titah Julie pada asistennya.

"Of course," ucap Jeff dan ia langsung saja menghampiri Vallen dan berusaha membawanya masuk.

Vallen berontak sedangkan Jeff terus-menerus mencoba melumpuhkan Vallen dengan cara menahan tangan gadis itu ke belakang tubuh.

"Cepat bawa!" titah Julie yang tak bisa dibantah.

Seketika Vallen diseret untuk masuk ke dalam ruangan tersebut. Ia hendak melawan dan berontak sekali lagi, tetapi tidak bisa. Bahaya jika ia terus melawan sedangkan tubuhnya hanya tertutup kain! Jika, kain ini lepas maka tubuhnya akan keliatan. Walau ia masih memakai baju, tapi menurutnya baju ini sungguh tak layak.

"Lepaskan kain itu," ucap Julie sedangkan Vallen menggelengkan kepalanya.

"Kau keras kepala! Kau mau melepas sendiri atau asistenku yang melepaskannya?!" marah Julie.

"Aku tidak mau! Kenapa harus aku yang ada disini?! Kau pikir bisa menyuruhku semaunya?!" lawan Vallen.

"Aku punya hak. Kau tahu itu kan?"

"Kau memang punya hak, tapi jangan lupa kau juga punya batasan!"

Julie menggeram marah lalu ia pergi menghampiri Vallen. Dan sekarang ia sudah berada tepat di depan gadis itu.

"Kau tidak tahu apa-apa. Agensi ini berada di bawah kendaliku," tegas Julie sedangkan Vallen hanya menatapnya datar yang semakin membuat Julie geram. Julie mengangkat tangannya dan hendak melayangkan sebuah tamparan pada Vallen.

Tapi, sebelum itu terjadi suara seseorang berhasil mengintruksinya untuk berhenti.

"Bagaimana bisa agensi ini berada dalam kendalimu?"

Semua yang ada di dalam ruangan tersebut terkejut mendengar suara bariton yang datang dari ambang pintu.

"Siapa yang memimpin dan dipimpin?"


==================




Apakah kalian sudah meninggalkan jejak di chapter ini?

Terimakasih dan semoga kalian tidak bosan.

TBC.

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

6.5M 334K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
1.4M 70K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
535K 20.6K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
269K 755 7
Vote masa cuma sange aja vote juga lah 21+