Genius | Misteri ✔

By CHIKITASANTI

13.8K 2.8K 13.6K

Winter adalah seorang single parent, yang sedang dibuat bingung oleh putri bungsunya. Pasalnya, putri bungsun... More

Perkenalan
Sombong Amat!
Perkara Sayur Sop
Berharga
Fitnah
Teman makan Teman
Tatapan
Hoax
Dua Pertanyaan
Psikopat atau Sosiopat
Kejanggalan
Jamkos
Ancang-ancang
Drama Keluarga
17 tahun yang lalu
Sahira Aurelia Metea
Menjilat Ludah Sendiri
Pesan Whatsapp
Kasus
First Kiss
10 Hari Lagi
Bunda Pluto
Pita Merah
Siapa Mereka?
Es krim dan Gelato
Masa Training
Antara Mama dan Bunda
Satu Langkah Menuju Akhir
Akhir dari Segalanya

Klarifikasi

319 90 331
By CHIKITASANTI

"Mengapa adikku berbeda?"
-Nizam-

*****

"BODOH!" sentak Bunda Pluto kepada Iel yang sedang menunduk ketakutan.

"M-maaf, Bunda." Iel berkata lirih dan sedikit terbata-bata.

"Membunuh empat orang saja tidak becus! Padahal sudah Bunda beri bensin dan korek api, kenapa bisa gagal?!" Bunda Pluto mencekik Iel lalu mengangkat ke atas.

"A-da wa-warga Bunda," sahut Iel terbata-bata karena cekikan Bunda Pluto di lehernya semakin lama semakin kuat.

"BODOH!" Tubuh Iel terhempas dan menghantam tembok.

Bunda Pluto menatap Iel nanar, napasnya bergemuruh penuh amarah. Bunda Pluto memang seperti ini jika ada anak angkatnya yang gagal melaksanakan tugas.

Ya, tugas Iel untuk membunuh keluarga Septi, digagalkan oleh warga yang berhasil mengevakuasi Septi dan keluarganya. Hanya saja, rumahnya tetap hangus terbakar. Untunglah Bunda Pluto segera datang dan mengamankan Iel.

"Berdiri dan menghadap tembok!" titah Bunda Pluto kepada Iel.

Dengan tertatih-tatih Iel berusaha untuk berdiri lalu menghadap tembok. Ia menagis tersedu-sedu karena sudah tahu apa yang akan dilakukan oleh Bunda Pluto pada dirinya.

Ctarr

Ctarr

Ctarr

Suara cambukan begitu menggema di ruangan minim penerangan itu. Iel hanya bisa mengempalkan tangan sambil bersumpah akan membunuh Septi secepatnya.

*****

"Mas pulang!" Anak sulung Winter itu pulang membawa dua plastik putih bertuliskan Indomaret.

Kantung plastik itu berisikan pembalut ukuran 35 cm, kiranti, biskuit regal untuk Winter, susu formula untuk Iel dan sisanya adalah beberapa bungkus camilan untuknya dan juga Ina.

Izam berdiri sejenak di ambang pintu, melihat suasana rumahnya yang sepi. Anak lelaki itu melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah. Dengan random ia membuka pintu ruangan sambil memanggil-manggil Winter.

"Mama!" Entah untuk keberapa kalinya ia meriakkan kata itu.

Hingga akhirnya ia melihat ibunya sedang duduk di bangku halaman belakang rumah. 

"Mam?"

"Hm."

"Ini kok sepi, pada ke mana?"

"Si Kakak pergi ke mall, kalo Dedek main ke rumah temennya."

Izam mengangguk lalu duduk di depan Winter lalu tanpa permisi ia menyendok makanan yang ada di piring Winter.

"Eh, si Kakak kenapa sih?"

Izam terdiam sejenak, memikirkan apa sekarang waktu yang tepat untuk bertanya kepada Winter tentang hal itu?

"Emmh ... Mama punya punya pacar?" selidik Izam sangat hati-hati.

Uhuk uhuk

Nasi yang harusnya masuk ke kerongkongan malah masuk ke hidung. Menyisakan rasa perih yang sangat menyiksa.

"Kenapa kamu nanya gitu, Mas?"

"Ina liat Mama lagi pelukan sama cowok waktu itu."

Winter mengerutkan kening, berusaha mengingat kapan dirinya berpelukan dengan pria. Setelah beberapa saat ia mengingatnya lalu terkekeh.

"Oh karena itu," ucap Winter sambil tertawa kecil.

Izam terkejut melihat ekspresi ibunya saat merespons. "Jadi bener Mama punya pacar?"

"Ish, nggak," desis Winter membantah.

"Lah terus siapa cowok itu?" tanya Izam sangat penasaran.

"Dia itu temen Mama. Namanya Om Irfan, dia minta Mama buat bantuin jual produknya. Lumayan 'kan daripada Mama nganggur," jelas Winter.

"Bener?"

"Iya."

"Syukur deh," lirih Izam sambil mengelus dadanya lega. Karena setelah Ina mengetahui hal ini dia tidak akan murung lagi.

Winter mengacak rambut Izam pelan, lalu masuk ke dalam hendak mencuci piring kotor bekas makannya. Dengan Izam yang tetap membuntutinya.

"Mas ngapain masih di sini? Gak jalan sama pacar kamu emang," tanya Winter karena memang sudah menjadi rutinitas Izam setiap hari minggu pergi berkencan romantis bersama kekasihnya.

Izam hanya menyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sebenarnya masih ada yang ingin ia tanyakan pada Winter, hanya saja ia masih ragu untuk menanyakannya.

"Mam?"

"Iya."

"Emmh ... gak jadi deh."

Winter memutar bola matanya malas lalu duduk di sofa dan mulai melipat baju. Izam pun ikut duduk di samping Winter.

"Mam?"

"Iya, Mas Izam ada apa?"

"Hehe ah gak jadi deh."

Hening

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

"Mam?"

"Mum mam mam mulu dari tadi, ada apa sih?" Winter menatap Izam kesal.

Sedangkan yang tidak ditatap malah menunduk merasa bersalah membuat Winter berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya.

"Jangan-jangan kamu hamilin anak orang ya?!" selidiknya serius.

"Ih nggak ya. Aku gak hamilin anak orang," bantah Izam.

"Ya terus apa?" tanya Winter lagi.

"Mama ngerasa ada yang aneh gak sih dari Dedek?"

Sontak Winter menoleh ke arah Izam. "Kamu pernah liat atau pernah denger Dedek ngomong yang aneh-aneh?"

"Kalo denger Dedek ngomong yang aneh-aneh sih nggak, tapi kalo liat ngeliat dia ngelakuin hal-hal yang aneh sering banget," tutur Izam membuat Winter menelan ludah.

"Apa?"

"Kaya suka bungkusin pisau-pisau kecil yang udah karatan pake tisu terus ujungnya diiket pake pita merah kecil, terus pernah liat mutilasi cicak sama kadal hidup-hidup, terus yang paling parah dia suka liat film porno," jelas Izam panjang lebar yang berhasil membuat Winter membelalakan mata dan jantungnya berdebar kencang.

Separah itu kah?

Tapi tunggu pita merah?

Winter memegang keningnya, ia merasa pita kecil merah itu sangat familiar di masa lalunya. Beberapa detik kemudian ia membelalakan matanya untuk kesekian kali.

"P-Pluto?!"

*****















Continue Reading

You'll Also Like

1.6K 630 49
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA] yang belum baca season 1 silakan di baca terlebih dahulu agar paham dengan alurnya start- 23.04.22 finish-
4.1K 487 13
Menjadi seorang mahasiswa yang populer dan dikagumi banyak yeoja merupakan hal yang biasa untuk Taeyeon. Namun, tak jarang beberapa mahasiswa di kamp...
115K 6.9K 28
[End] 23 Anak perempuan yang cantik dan pintar, tetapi ada banyak rahasia yang mereka sembunyikan. Apakah rahasia itu?
3.4K 1.5K 30
(Sebagian cerita diangkat dari kisah nyata) Silvi Kesyafani Dorzaeni dan Sary Zeifa Tan memiliki prinsip menyukai pria yang sama dan berbagi kasih d...