Obsesi Antagonis [ON GOING]

By coretan_virtual

1.2M 156K 14.4K

Transmigrasi ke dalam novel? Mungkin, itu hal biasa dalam dunia fiksi. Lalu bagaimana jika Seline Andromeda s... More

1. Awal Mula
2. Takdir Novel yang perlahan diubah
3. Tokoh Antagonis Pria
4. Mengenal Theo lebih dalam
5. Sudut pandang yang mulai berubah
6. Perubahan yang baik
7. Rasa posesif yang mulai timbul
8.Pertemuan dengan tokoh utama wanita
9. Hama menjijikan
10. Para tokoh berkumpul
12. Seline bodoh!
13. Theo, ayo putus!
14. Sudut pandang Theo
15. Tidak bertepuk sebelah tangan
16. Kepemilikan
17. Ngidam pertama bunda Widya
18. Jujurlah padaku
19. Random
20. Mati
21. Angga guru cinta
22. Duhh
23. ABS Theo
24. Bimbang
25. Aura Anggita
26. Putri Tidur
27. Move on
28. Theo yang terlalu pintar
29. Tambah & Berhenti.
30. Die
31. Mimpi?
32. Theo

11. Manjanya seorang Theodore Calderion

49.5K 6.2K 883
By coretan_virtual

"cowo kalo udah beneran sayang sama Lo, ga akan ada kata gengsi lagi buat kata maaf."

.

.

.

"Seline! Ck." Theo berdecak kesal karena Seline terus mengabaikannya.

"Apa?"tanya Seline tanpa menoleh ke arah Theo. Saat ini Seline sedang mengurus proposal untuk event sekolah. Mereka sedang berada di rumah Seline. Jika Seline yang tidak kerumah Theo, maka Theolah yang akan pergi ke rumah Seline. Karena itu sejak beberapa tahun terakhir ini Seline sudah terbiasa jika Theo berada disekitarnya.

"Jangan cuekin Theo!"ucap Theo dengan wajah kesal.

Seline melirik sekilas namun kembali fokus pada laptopnya di pangkuannya. Sementara itu, Theo sedang berfikir cara agar Seline fokus padanya, bukan pada laptop sialan itu. Tak lama, Theo menyeringai.

"Yaudah. Seline pasti haus. Theo buatin minum ya?!"ucap Theo pada Seline lalu pergi menuju dapur tanpa menunggu jawaban Seline.

Seline yang melihat itu pun menghembuskan nafas pelan. Akhirnya ia bisa fokus mengerjakan!

Prangg

Seline terkejut saat mendengar suara benda jatuh. Belum ada lima menit sejak Theo pergi!

Seline segera menyimpan laptopnya dan berjalan menuju dapur. Saat sampai, pemandangan gelas yang pecah dan darah ditangan Theo yang sangat banyak membuatnya terkejut! Dengan cepat ia mendekati Theo dengan hati hati agar tidak menginjak pecahan kaca. Ia mengambil tangan kanan Theo yang terkena pecahan kaca perlahan.

"Kok bisa sampe kayak gini si?"tanya Seline lembut.

"Gelasnya ga sengaja jatuh, pas aku mau ngambil gelas malah kena."ucap Theo sesekali meringis.

"Yaudah dicuci dulu yuk. Aku ambil kotak p3k dulu."ucap Seline. Setelah itu Seline pergi untuk mencari kotak p3k.

Sambil mencuci tangannya yang penuh darah Theo diam diam tersenyum. Apapun akan ia lakukan agar Seline dapat memperhatikan nya.

***

"Makannya, besok lagi hati hati. Kalo engga, panggil bibi aja, biar dia yang beresin. Lihat, darahnya banyak banget. Sakit ya? Kalo terlalu kenceng bilang."Seline terus berbicara sambil mengobati luka Theo di ruang tamu, sedangkan pecahan beling sudah dibersihkan oleh bibi Lusi. Tanpa Seline sadari bahwa Theo terus menatapnya intens sambil sesekali tersenyum melihat ekspresi Seline yang lucu saat sedang marah sambil terus berbicara.

"Iya iya. Maaf."ucap Theo. Padahal ia yang terluka, namun Selinelah yang paling heboh.

"Nah. Selesai."ucap Seline puas melihat tangan Theo yang sudah tertutup seperti mumi.

"Makasi."ucap Theo tulus yang dibalas anggukan oleh Seline.

"Sebentar lagi jam makan siang. Theo mau apa? Biar Seline masakin."ucap Seline sambil melirik jam.

"Ayam geprek buatan Seline!"jawab Theo semangat. Masakan Seline memang sangat enak!

Seline tertawa melihat semangat Theo.

'gemes banget.'batin Seline.

"Oke. Tungguin ya."ucap Seline kemudian berjalan menuju dapur untuk mmebuat ayam geprek. Memang si, salah satu makanan favorit Seline dan Theo adalah ayam geprek!

***

Seline tersentak saat sebuah tangan melingkar diperutnya saat ia sedang membuat adonan ayam geprek. Ia menoleh dan melihat Theo yang menaruh wajahnya dipundaknya.

Deg deg deg

'apa itu suara jantung gue ya? Kenceng banget! Apa Theo bisa denger?'batin Seline

"Kok kesini?"tanya Seline pelan. Jantungnya berdisko!

"Bosen. Theo disini aja ya? Nemenin Seline masak!"ucap Theo dengan wajah cemberutnya membuat Seline ingin berteriak karena saking gemasnya.

"Y-yaudah. L-lepasin ya? Duduk disitu."ucap Seline menunjuk bangku yang berada di seberangnya.

"No. Theo selalu merasa nyaman dipelukan Seline."ucap Theo jujur.

's-sial. Masa gue baper sama Theo! Umur asli gue bahkan 20 lebih!'batin Seline menjerit.

Terkadang, perlakuan Theo padanya membuat Seline sering frustasi karenanya. Semua yang berada dalam diri Theo adalah idamannya! Namun, kenyataan bahwa ini adalah dunia novel dan Theo adalah antagonis pria yang tergila gila pada tokoh utama wanita membuatnya takut berharap lebih. Theo tidak membunuhnya saja ia sudah sangat bersyukur. Ia tak bisa berharap lebih dari itu. Ia tau, setiap tindakan pasti memiliki resikonya sendiri, entah itu baik ataupun buruk. Lalu, jika ia berharap lebih pada Theo, artinya ia juga harus siap untuk tersakiti. Karena itu, untuk saat ini, Seline tidak mau berharap lebih. Dengan Theo tidak membunuhnya saja ia sudah cukup.

Seline percaya, berharap pada manusia adalah seni menyakiti diri sendiri.

"Theo? Seline ga bisa masak kalo kayak gini."ucap Selins pelan.

"Kenapa? Theo ga akan ganggu. Theo cuma ingin peluk."ucap Theo jujur.

'karna jantung gue disko gara gara Lo!'batin Seline gemas.

"Pliss. Seline laper. Pengen cepet cepet selesai."ucap Seline berpura pura sedih membuat Theo terpaksa melepaskan pelukannya dan duduk di bangku.

Seline menghembuskan nafas lega kemudian mulai fokus untuk memasak.

***

"Suapin!"ucap Theo saat ayam geprek sudah jadi.

"Tapi."Seline bimbang. Ia juga lapar!! Namun tak mungkin kan ia makan menggunakan tangan yang sama untuk menyuapi Theo?

Seline percaya, makanan lebih nikmat jika dimakan menggunakan tangan. Apalagi ayam geprek! Namun, jika sambil menyuapi Theo, apakah ia harus menggunakan sendok?

Theo nampak cemberut lalu mengangkat tangannya dan menunjukkan nya pada Seline.

"Lihat! Tangan Theo kan diperban! Gimana Theo mau makan?"ucap Theo.

"Iya juga si. Tapi, Seline juga mau makan. Theo ga jijik makan satu tangan yang sama, sama Seline?"ucap Seline mencoba menjelaskan. Hanya saja, bagaimana ya. Jika ia makan menggunakan tangan mengenai bibirnya, lalu ia menyuapi Theo menggunakan tangan juga mengenai bibirnya lalu dan seterusnya. Bukankah seperti ciuman tidak langsung?

"Kan cuma mau makan? Emang kenapa?"tanya Theo.

"Eh? Gapapa si. O-oke oke. Sini Seline suapin."ucap Seline.

'Theo ga mungkin berfikiran sampe sana.'batin Seline menenangkan.

Mereka akhirnya makan dengan tenang.

'entah itu Seline yang terlalu percaya sama gue atau gue yang pintar berbohong, intinya gue seneng.'batin Theo senang.

***

"Seline! Elus!" Ucap Theo meletakkan tangan Seline di kepalanya. Saat ini Seline sedang berada di ruang santai dengan kepala Theo di pangkuannya dan ia yang menonton drakor. Seline tergoda oleh ajakan Theo untuk menonton Drakor daripada mengerjakan proposal. Laknat memang!

Tapi, sedang ada Drakor trending saat ini! dan Seline belum menontonnya! Judulnya adalah 'obsesi my fiance'.

Seline menurut, tangannya perlahan mulai mengelus rambut Theo namun matanya tetap terfokus pada layar tv.

Saat tiba tiba adegan kiss Seline refleks menutup mata Theo dengan tangannya membuat Theo memaksa melepaskan tangan Seline.

"Seline! Lepas! Ada apa si!"ucap Theo kesal karena matanya ditutup terlalu erat!

"Bentar. Anak kecil gaboleh liat itu."ucap Seline. Theo nya yang polos tidak boleh tercemar hanya karena adegan kiss di film!

'Seline lupa kali ya gue udah SMA? Bentar lagi cukup umur umur kali buat nonton lebih dari itu. Bahkan kalo Seline mau, gue bisa lakuin lebih dari itu sama Seline. Buat debay misalnya? Tapi, Seline lucu.' batin Theo gemas.

"Lepas! Seline nutupnya terlalu kenceng! Muka Theo kegencet!"ucap Theo jujur.

Seline refleks melepaskan tangannya, untung adegannya sudah selesai. Ia lalu menunduk melihat Theo. Lalu tak lama ia tersenyum dengan wajah tanpa dosanya. Ia kan tidak sengaja!

"Yaa maaf."ucap Seline.

Theo tak menjawab. Entah Theo ngambek atau memang fokus pada film. Seline kembali menonton film dengan tenang.

'dibujuk kek!'batin Theo gemas. Ralat. Sangat gemas.

"Seline suka cowo yang kayak gimana?"tanya Theo tiba tiba.

Film tersebut seperti menggambarkan dirinya dan Seline! Tokoh utama yang sangat menggilai tokoh wanita seperti dirinya yang menggilai Seline!

"Em? Pria yang posesif, penyayang, setia, kaya, tampan, bergantung padanya, manja padanya, royal, dingin sama cewe lain, jago beladiri, bisa main gitar, anak basket, bisa nyanyi, cuek sama hal lain selain aku. Em cukup keknya."ucap Seline.

'hampir semua udah gue penuhin, tinggal anak basket sama main gitar aja.'batin Theo menimang.

"Posesif? Biasanya cewe ga suka di posesifin."ucap Theo. Ia ingin memastikan bahwa Seline benar benar tak masalah memiliki pasangan posesif. Seperti dirinya?

"Ya. Menurut ku, pria posesif artinya dia sayang sama si ceweknya dan pria posesif kemungkinan selingkuhnya lebih sedikit. Dan, pria posesif pasti cemburuan. Menurut aku, pria cemburuan itu lucu."ucap Seline tertawa geli. Jiwa jiwa fuckgirl nya meronta ronta!

Theo tersenyum mendengarkan penjelasan Seline. Seline memang berbeda! Itu yang ia suka!

"Ah ya, aku juga suka pria yang perjaka. Maksudnya masih suci. Karena aku ga suka bekas orang lain."ucap Seline menimang.

Deg

Tanpa sadar tubuh Theo menegang mendengar hal itu. Dia memang masih perjaka. Hanya saja, malam itu. Malam dimana pelayan sialan itu mati, malam itu, pelayan itu sempat menempelkan bibir mereka. Apakah, apakah Seline sebenarnya jijik padanya?

Bayang bayang malam itu dan Seline yang meninggalkan nya membuat matanya memanas. Bagaimana jika ternyata Seline jijik padanya? Bibirnya sudah tidak suci!

'udah mati aja Lo masih bawa sial buat gue!'batin Theo geram.

Tes tes

Air mata Theo keluar bersamaan tubunya yang bergetar. Ia takut! Takut jiks Seline meninggalkan nya!

Seline terkejut saat merasakan basah pada pahanya. Ia menunduk dan membalikkan tubuh Theo agar terlentang. Ia bisa melihat air mata Theo yang mengalir dengan deras. Apa ada yang salah?

"Theo? Kenapa?"tanya Seline lembut sambil menghapus air mata Theo.

"Pelayan, malam itu, pelayan itu, dia, dia nempelin bibir Theo sama dia."ucap Theo

Seline terkejut!

Apakah perkataannya tanpa sengaja membuat Theo mengingat malam itu?

Sialan!

Dengan cepat Seline memeluk kepala Theo dan menepuk pelan punggung Theo.

"Syuuttt. Maaf. Maaf. Seline ga maksud buat Theo ingat malam itu. Tenang oke? Pelayan itu juga udah ga ada. Ga ada yang berani nyakitin Theo lagi."ucap Seline mencoba menenangkan Theo.

'Daripada takut pada kejadian itu, gue lebih takut Seline pergi karena kejadian itu.'batin Theo sedih.

"Apapun yang terjadi, Seline ga akan ninggalin Theo kan?"tanya Theo untuk yang kesekian kalinya.

"Iya."jawab Seline tegas.

Untuk pertama kalinya, Theo ragu dengan jawaban itu. Cewe mana yang mau dengan cowo bekas seorang pelayan? Tapi, apakah ia bisa egois? Ia hanya ingin Seline. Ya. Tentu saja ia bisa. Demi bisa bersama Seline, ia akan terus egois.

***

Seline menatap lampu pemberian Theo saat ulang tahunnya tahun kemarin. Saat ini sudah pukul 9 malam. Theo pun sudah pulang 1 jam yang lalu.

"Apa gue boleh egois buat milikin Theo?"gumam Seline menatap lampu itu.

I love you

Tulisan pada lampu itu, awalnya Seline terkejut. Namun ia kemudian berfikir mungkin lampu itu menarik perhatian Theo sehingga Theo memilih lampu tersebut.

Namun kadang, ia dengan tidak tau dirinya malah berharap lebih. Berharap bahwa Theo sengaja memilih itu untuknya.

Bertahun tahun bersama Theo, apa ia bisa melepaskan Theo bergitu saja?

'gue pengen egois.'batin Seline.

***

Pengen ayam gepreknya(+_+)

Makasi komennya!!!

2 hari ini ada tetangga yang meninggal;)

Kek, orang bisa pergi kapan aja tanpa kita duga.

Karena itu, hargai orang yang masih ada, masih ada dalam arti dia masih hidup ataupun masih bersama. Apapun itu, ga harus pacar, mungkin orang tua, saudara, teman. Coba bayangin kalo mereka pergi? Pergi selamanya? Karena, mau sebenci apapun kita sama seseorang, kita pasti merasa kehilangan kalo orang itu pergi, meski cuma sedikit.

Part depan gue buat Seline makin sadar ya!

Continue Reading

You'll Also Like

109K 8.4K 43
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
391K 26.4K 25
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...
170K 15.2K 17
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
1M 86.8K 42
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...