(warning ⚠️ typo)
hari berganti hari, bulan berganti bulan, tidak terasa sudah 3 bulan Ruby berada di dunia yang katanya novel ini, banyak yang terjadi, mulai dari si Aren yang terus mengejar Ruby, Lios yang semakin bulol, Bara yang tidak sungkan menunjukkan rasa ketertarikannya pada Ruby namun Bara tidak akan merebut Ruby dari Lios, kecuali Lios menyakiti Ruby, maka tidak akan berfikir 2 kali untuk Bara merebut pujaan hatinya walaupun harus melawan Lios, hayoo ada yang oleng ke Bara?, karena banyak yang mengincar gadisnya, membuat Lios harus ekstra hati-hati
selain itu Rana pun sudah dikeluarkan dari sekolah, tidak ada lagi yang mengganggu hubungan Lios tan Ruby tapi tidak tau nanti
bicara tentang kebucinan Lios, membuat Ruby kadang kesal dan gemas akan tingkah manja Lios, badan gede, tapi cengeng, tapi itu hanya berlaku untuk Ruby loh yaa, seperti saat ini contohnya
"ish Prince, lepasin duluu, aku mau ke minimarket bentarr" ucap Ruby kesal karena Lios terus memeluk kakinya, Ruby ingin pergi ke minimarket untuk menjalankan misinya namun Lios kekeh ingin ikut
"iss nda mauu, Prince mau ikutt" ucap Lios sambil tetap memeluk kaki Ruby
"yaya boleh ya babyy" ucap Lios sambil mendongak menatap Ruby dan menunjukkan puppy eyesnya yang sangat menggemaskan
"gak, gak boleh" ucap Ruby
"iss yaudah baby nda boleh pergi-pergi kalo tanpa Prince, humpp!" ucap Lios dengan nada merajuk sambil membuang pandangannya
"cuma sebentar Prince" ucap Ruby lelah
"KALO AKU BILANG GAK BOLEH YA GAK BOLEH!" ucap Lios dengan nada tinggi sambil berdiri menghadap Ruby
Ruby yang mendengar Lios membentaknya pun seketika terdiam
'njir kaget dedek' batin Ruby
Lios yang melihat Ruby terdiam pun tersadar
"hiks t-tuhkan jadinya hiks P-prince bentak b-baby hiks maapin huaaa maapinnn" ucap Lios sambil menangis histeris dan memeluk baby nya
"maapin Prince hiks" ucap Lios di ceruk leher Ruby
"huaa baby k-kok hiks diem aja? huaa" tangisan Lios pun semakin keras ketika tidak mendengar jawaban dari baby nya
Ruby yang mendapatkan ide pun mendorong tubuh Lios hingga membuat pelukannya terlepas, Lios yang didorong Ruby pun menatap Ruby dengan mata berkaca-kaca dan bibir yang melengkung ke bawah siap untuk mengeluarkan tangisannya
"b-baby hiks dorong p-prince?" tanya Lios dengan nada lirih seolah merasa paling tersakiti, beberapa detik kemudian
"huaa P-prince didorong baby, hiks b-baby nda mau m-maapin Prince mamaaa hiks" ucap Lios sambil terus mengusap air matanya namun air matanya itu tidak mau berhenti
sebenarnya Ruby sangat gemas sekaligus tidak tega dengan Lios, namun karena agar bisa keluar dari apartemen ini untuk menjalankan misinya, Ruby harus tegaa
'maafin Ruby ya Prince, nanti Ruby kasih video ++ deh buat pelajaran sebelum praktek' batin Ruby
"hiks"
Lios yang mendengar baby nya menangis pun seketika secara ajaib tangisannya berhenti
"b-baby kenapa nangis hiks?" tanya Lios dengan sesenggukan, sisa-sisa menangis nya tadi
"hiks Prince jahat, bentak-bentak baby" ucap Ruby dengan air mata yang keluar
"hiks maafin Prince, Prince kelepasan bentak baby" ucap Lios sambil mendekati Ruby, lalu memeluk Ruby, membawa kepala Ruby ke dadanya
"maaf" ucap Lios tulus sambil mengelus kepala Ruby
"hiks, Prince jahat, aku gasuka" ucap Ruby sambil melepaskan pelukannya dan pergi menuju pintu
Lios yang melihat baby nya ingin pergi pun segera mengejar baby nya
"b-baby hiks mau kemana? jangan pergi" ucap Lios
tidak mendengarkan ucapan Lios, Ruby pun keluar dari apartemen Lios dan menguncinya dari Luar
"hikss baby b-buka hiks, jangan p-pergi-pergi hiks baby huaaa" tangisan Lios terdengar ketika melihat baby nya pergi ditambah dirinya tidak bisa keluar
"huaaa ini s-salah Prince, P-prince bodoh, kenapa kamu b-bentak b-baby hiks? kan j-jadi nya hiks b-baby jadi sedih huaa" ucap Lios sesenggukan meratapi kebodohannya
"babyyy HUAAA kembali b-baby, Prince hiks nda bisa tanpa b-baby hiks" ucap Lios sambil duduk dilantai
"aaaa babyyy aaa" rengek Lios sambil kakinya menendang-nendang angin dengan posisi masih duduk dilantai
"HUAAA"
sementara Ruby masih berdiri didepan pintu bagian luar, sebenarnya Ruby kasian namun demi misinya dia harus tega, daripada kena hukuman yang wow itu
flashback on
saat ini Ruby sedang berada di dapur, membuka kulkas lalu mengambil jus melon kesukaannya, memperhatikan jus melon itu dengan teliti untuk memastikan itu benar jus melon, Ruby trauma bestiee, setelah yakin itu benar-benar jus melon, Ruby pun meminumnya, saat sedang minum, Ruby dikejutkan dengan...
"HALOO TUANN"
uhukk..uhukk anj
umpatan Ruby terdengar, ketika dirinya tersedak ulah sistem bangsyatnya
"anjir lu tem, kalo gue mati dua kali gimana hah?" tanya Ruby ngegas
"hehe maaf tuan, btw tuan saya ada misi untuk anda" ucap sistem mencoba mengalihkan pembicaraan
"apaan?" tanya Ruby
tingg
(misi : menyelamatkan seorang ibu-ibu yang akan tertabrak di jl.move on dong
hadiah : cincin dimensi ruang tidak terbatas, +200 points
hukuman : mencret 3 jam+bau eek+bau pesing, -215 points)
yes/no
"cincin dimensi ruang?" tanya Ruby tidak mengerti
"cincin dimensi ruang adalah dimana didalam cincin itu ada ruang tidak terbatas luasnya tuan, anda bisa menaruh apapun didalamnya mau yang besar sekalipun, kecuali manusia, hanya anda yang bisa memasuki dimensi ruang tersebut" jelas sistem
"wow daebak" kagum Ruby
"gue milih yes" lanjut Ruby
flashback off
sekarang Ruby sudah berada di depan minimarket tempat dimana terjadinya tabrakan, kondisi jalan sudah sepi, hanya minimarket yang buka dan beberapa kendaraan yang melintas
"mana si tem? lama banget" ucap Ruby
"sabar tuan" ucap sistem
"nah itu dia ibu-ibunya tuan" lanjutnya
melihat targetnya sudah muncul, Ruby pun memperhatikan ibu-ibu tersebut, setelah beberapa menit Ruby melihat ibu-ibu itu menyebrang tanpa liat kanan kiri dan tanpa menyadari ada motor yang melintas dengan kecepatan tinggi, Ruby yang melihatnya pun segera berlari menyelamatkan ibu-ibu itu dengan mendorong nya ke pinggir jalan, jadilah Ruby dan ibu-ibu itu jatuh ke aspal dengan kondisi siku Ruby yang berdarah akibat bergesekan dengan aspal, sementara ibu-ibu tersebut tidak terluka
"aduh tante, tante gapapa?" tanya Ruby sambil membantu ibu-ibu itu berdiri
"apasi kamu" ucap ibu itu sambil mendorong Ruby
"kenapa kamu dorong-dorong saya? kamu mau nyelakain saya? iya? saya bisa laporin kamu ke polisi" ucap ibu itu ngegas tidak tau diri
"tapi tante, kalo saya gak dorong tante, tante udah ketabrak motor tadi" ucap Ruby menjelaskan dengan sabar
"halah alasan, bilang aja kamu punya niat buruk, udahlah males saya ngomong sama kamu" ngegas ibu itu lalu berlalu pergi sambil ngebacot sepanjang jalan karena pakaian mahalnya sedikit sobek dan make up tebalnya acak-acakan, Ruby pun baru menyadari penampilan ibu itu karena fokus menyelesaikan misinya
"anjir ibu siapa si, pengen tak hih" ucap Ruby gemas pengen nyekek
"dia adalah Jalangia Kurbelia" jawab sistem
"pasti arti namanya jalang kurang belaian" ucap Ruby
"mungkin, dan perlu anda tahu, ibu itu atau dikenal dengan lia adalah seorang jalang di club terbesar di kota ini, bersama dengan anaknya" jelas sistem
"siapa anaknya?" tanya Ruby
"anda akan tau nanti tuan" jawab sistem
"oh" jawab Ruby hanya ber 'oh' ria karena kesal akan sistemnya yang sok misterius
"Ruby?"
merasa dirinya dipanggil, Ruby pun membalikkan badannya
"Aren?"
"lo-
loh siku lo kenapa by?" tanya Aren khawatir
"ah gpp cuma jatuh tadi" jawab Ruby
"gue obatin" ucap Aren lalu menarik lembut Ruby menuntunnya untuk duduk dikursi yang disediakan di depan minimarket
"sebentar, gue beli obatnya dulu" ucap Aren lalu masuk ke minimarket
"sistem" panggil Ruby
"ya tuan?" jawab sistem
"gimana misi gue?" tanya Ruby
tingg
mission complete
penambahan +200 points diproses ⏳
perubahan status diproses ⏳
selesai
tingg
status
nama : Gabriella ruby
umur : 16 tahun
peran : figuran kucing
kecantikan : 80% / 100%
daya tarik (pesona) : 84% / 100%
kecerdasan : 95% / 100%
kesehatan : 84% / 100%
keahlian : multitalenta
points : 17.390
hadiah
- pengharum badan strawberry permanen (already used)
- misteri box (already used)
- misteri box II (already used)
- mansion di jl.Anggur Merah
- motor sport
-Liontin seharga organ manusia (already used)
- membaca pikiran manusia (already used)
- cincin dimensi ruang
"ulurkan tangan anda tuan" titah sistem
Ruby pun mengulurkan tangan kirinya dan
clingg
cincin yang cantik muncul di jari manis Ruby
"cantik" ucap Ruby sambil memperhatikan cincin yang ada dijari manisnya
tingg
status
nama : Gabriella ruby
umur : 16 tahun
peran : figuran kucing
kecantikan : 80% / 100%
daya tarik (pesona) : 84% / 100%
kecerdasan : 95% / 100%
kesehatan : 84% / 100%
keahlian : multitalenta
points : 17.390
hadiah
- pengharum badan strawberry permanen (already used)
- misteri box (already used)
- misteri box II (already used)
- mansion di jl.Anggur Merah
- motor sport
-Liontin seharga organ manusia (already used)
- membaca pikiran manusia (already used)
- cincin dimensi ruang (already used)
"btw soal mansion, gue kan tinggal di apartemen Lios, mansionnya nganggur dong" ucap Ruby
"anda tenang saja tuan, mansion anda akan tetap dalam keadaan bersih" ucap sistem
"ya walaupun, bisa berhantu dong kalo gak ditempatin" ucap Ruby
"emm gimana kalo gue jadiin semacam oyo aja? kan lumayan" ucap Ruby berfikir
"ide bagus" ucap Ruby sambil menganggukkan kepalanya setuju akan otaknya
"tuaann, kan ada cincin dimensi ruang, anda bisa memindahkan mansion tersebut ke dalamnya" jelas sistem
"ohiya, gimana caranya?" tanya Ruby
"anda tinggal mengarahkan cincin anda ke benda yang mau anda masukkan sambil bayangkan sebuah halaman hijau yang luas, dan jika ingin mengeluarkannya anda tinggal menyebutkan nya dan membayangkan benda yang anda ingin keluarkan" jawab sistem
"hemm" dehem Ruby sambil menganggukkan kepalanya
"kapan-kapan deh, mau gue jadiin oyo dulu" lanjut Ruby
"karepmu lah tuan" oke sistem pusing
"Ruby, maaf gue lama" ucap Aren yang tiba-tiba muncul
"ah iya gpp ren" ucap Ruby
"sini tangan lo yang luka, biar gue obatin" ucap Aren
"gak usah ren, biar aku aja sendiri" ucap Ruby menolak
"gpp gue aja sini" ucap Aren
Ruby pun mengalah, mengulurkan tangan kanannya yang terluka bagian siku dan Aren pun segera mengobati lengan pujaan hatinya dengan hati-hati, takut menyakiti Ruby
sementara Ruby sedang memikirkan Lios yang dia tinggal di apart
"selesai" lamunan Ruby buyar ketika mendengar suara Aren
"eh makasi ya ren, sorry ngerepotin" ucap Ruby tidak enak hati
"haha santai aja" ucap Rendra
"nih makan, tadi gue beliin lo ini" ucap Aren sambil menyodorkan ice cream ke Ruby
Ruby yang melihat ice cream pun seketika matanya berbinar
"wah es krimm" ucap ruby sambil menerima ice cream yang disodorkan oleh Aren
"makasi" lanjut Ruby dengan nada lucu
Aren yang gemas pun mengacak-acak rambut Ruby
"iss ren" ucap Ruby kesal
"hehe sorry" ucap Aren sambil kembali merapihkan rambut Ruby
setelah itu suasana pun hening, Ruby yang sibuk dengan ice cream nya nya dan Aren yang sibuk memperhatikan wajah imut+cantik Ruby, membuat jantung Aren dag dig dug serr
"em btw, lo ngapain disini sendiri?" tanya Aren memecahkan keheningan
"aku mau ke minimarket, beli cemilan" jawab Ruby
"sendirian? Lios kemana?" tanya Aren lagi
"di apartnya" jawab Ruby
"dia gak nemenin lo? pacar macam apa dia? ngebiarin cewe nya jalan sendiri malam-malam nyampe terluka gitu lo nya" ucap Aren menjelekkan Lios
"gue saranin mending lo putusin aja Lios, dan cari yang lebih baik dari Lios, banyak kok, contohnya gue, gue bisa jaga lo 24 jam, pokoknya lo akan nyaman dan aman sama gue" lanjutnya
"haha ada-ada aja kamu" jawab Ruby ketawa aja
"gue serius, kalo lo mau ganti, lo bisa hubungin gue, kita udah tukeran no loh, tapi lo gak pernah chat gue" ucap Aren
"haha HP aku diawasin Lios" jawab Ruby
"cih bocah itu" gumam Aren
"em ren udah larut malam, aku pulang dulu ya, makasi obat dan es krimnya" ucap Ruby sambil bangkit dari kursinya
"gue anterin" ucap Aren sambil menahan pergelangan tangan Ruby
"eh ga-"
"udah gpp, ayo" ucap Aren memotong ucapan Ruby dan menarik pelan tangan Ruby, membawanya ke motor yang dia parkirkan di sebrang jalan
"gue cuma bawa helm satu, tapi lo aja yang pake" ucap Aren sambil menyodorkan helmny
"kamu aja, kan kamu yang nyetir" ucap Ruby menolak
"gue gak mau ambil resiko, gue gak mau lo terluka, sini gue pakein" jawab Aren sambil memasangkan helmnya ke kepala Ruby
"naik" titah Aren
Ruby pun segara menaiki motor sport Aren, dan kendaraan itu pun melaju menuju apartemen Lios
______
setelah beberapa menit diperjalanan, akhirnya motor yang dikendarai oleh Aren sampai di parkiran apartemen Lios, segera Ruby turun lalu melepaskan helmnya dan memberikannya pada Aren
"thanks udah dianterin, aku pergi dulu bye" ucap Ruby lalu pergi tanpa mendengar jawaban Aren, Ruby khawatir dengan Lios
Aren yang melihat itu pun menggelengkan kepalanya gemas, ah hanya kepada Ruby, dia mau bicara panjang lebar seperti tadi, ada yang oleng ke Aren?
lalu Aren pun mulai mengendarai motornya menjauhi kawasan apart Lios
sementara Ruby sudah didepan pintu apartemen Lios dan segera masuk, didalam Ruby tidak menemukan Lios
"PRINCE" panggil Ruby
tidak mendengar jawaban, Ruby pum berlari menuju kamar, sampai dikamar Ruby dapat melihat kondisi kamarnya yang acak-acakan, menelusuri pandangannya ke sekeliling kamar, Ruby dapat melihat pintu balkon yang terbuka, segera Ruby berjalan menuju balkon
sampai dipintu balkon, Ruby dapat melihat Lios yang sedang berdiri di pembatas balkon
"PRINCEE!" teriak Ruby, takut-takut Lios nekat loncat
Lios yang mendengar suara gadisnya pun mengalihkan pandangannya ke arah Ruby
menatap Ruby dengan mata berkaca-kaca dan bibir yang melengkung ke bawah
"hiks baby huaaa" ucap Lios dengan tangisannya sambil turun dari pembatas balkon dan berlari ke arah Ruby, lalu menerjang tubuh Ruby dengan pelukannya, hingga membuat mereka terjatuh dengan Lios yang menindih tubuh mungil Ruby
"hiks b-baby maafin Prince hiks" ucap Lios sesenggukan di ceruk leher Ruby
"bangun dulu Prince" ucap Ruby
tidak ingin membantah baby nya, Lios pun bangkit menjadi duduk dihadapan Ruby dengan kepala yang menunduk dan jarinya yang memainkan bajunya, dengan isakan yang terus terdengar, mata yang memerah ntah sudah berada lama Lios menangis
"aku udah maafin Prince, tapi janji gak ulangin?" ucap Ruby sambil menyodorkan jari kelingkingnya mengajak untuk pinky promise
"hiks j-janji gak ulang-ulang lagi" ucap Lios cepat sambil mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Ruby
"sini peluk" ajak Ruby sambil merentangkan kedua tangannya
tanpa ba bi bu Lios pun masuk ke pelukan Ruby, Ruby pun mengelus kepala Lios
"udah malem, ayo bobo" aja Ruby
"tapi cium dulu" ucap Lios yang sudah melepaskan pelukannya sambil memonyongkan bibirnya
cup
kecupan singkat Ruby berikan pada Lios di bibir pemuda itu
"lagiii" rengek Lios
cup
cup
cup
cup
cup
kecupan bertubi-tubi dibibir Lios dari Ruby membuat Lios tidak dapat menahan senyumannya
"ayo bobo" ucap Lios lalu menggendong Ruby ala koala dan berjalan menuju kasur, lalu meletakkan Ruby perlahan diatas kasur, dan Lios pun ikut membaringkan tubuhnya disamping Ruby, dan mereka pun memejamkan matanya memasuki alam mimpi dengan berpelukan saling berbagi kehangatan
______
cahaya matahari perlahan memasuki celah-celah jendela, mampu membuat tidur salah satu manusia terusik
Ruby yang sudah bangun pun, menuju kamar mandi, lalu mulai melakukan ritual mandinya, setelah selesai, Ruby pun keluar dari kamar mandi dan mulai membangunkan Lios
"Prince bangunn, udah hampir jam 7 nanti kita telatt" ucap Ruby sambil menggoyang-goyangkan tubuh Lios
"emm oke baby" ucap Lios lalu duduk dan memeluk Ruby dari samping
"ish Prince, cepetan mandii" ucap Ruby kesal
"iyaiya baby"
cup
"morning kiss hehe" ucap Lios setelah mengecup singkat bibir Ruby lalu berlalu ke kamar mandi, sementara Ruby pergi menuju dapur untuk memasak sarapan, Ruby akan memasak nasi goreng dengan suwiran ayam
setelah masakannya matang, Ruby pun menaruhnya di meja makan, sambil menunggu Lios, Ruby pun mengambilkan makanan untuk Lios
"baby kenapa masak?" tanya Lios khawatir
"nanti luka loh" lanjutnya
"engga Prince, ayo duduk" ucap Ruby
Lios pun segera duduk, dan mulai makan sarapannya yang sudah disiapkan Ruby
'istri idaman' batin Lios dengan perut yang penuh kupu-kupu
Ruby yang melihat Lios senyum-senyum sendiri pun merasa aneh, tidak ingin berfikir, Ruby pun mulai memakan sarapannya
setelah beberapa menit, mereka pun selesai, segera mereka pergi meninggalkan apartemen Lios menuju parkiran, dan mulai menaiki motor sport Lios, lalu kendaraan beroda dua itupun mulai pergi meninggalkan kawasan apartemen
______
setelah beberapa menit, motor yang dikendarai oleh Lios pun sampai diparkiran yang sudah sepi karena memang bell masuk barusan berbunyi
"ayo aku anter" ucap lios sambil turun dari motornya
"gausah, aku sendiri aja, nanti Lios telat masuk ke kelas, tataaa" ucap Ruby lalu pergi setelah menyerahkan helmnya ke Lios
Lios yang melihatnya Ruby berlari pun khawatir, namun tidak bisa menghentikan baby nya yang nakal itu, merasa Ruby sudah hilang dari pandangannya, barulah Lios berjalan menuju kelasnya
sampai dikelas, Lios disambut oleh sahabatnya
"pagi pak boss yang ganteng kaya gue" ucap Aro
"hm"
"eh katanya ada mubar ya?" ucap Aro
"lo kata siapa?" tanya Iro
"gue denger dari ciwi-ciwi yang ghibah barengan no si Alvi" ucap Aro sambil menunjuk dimana Alvi atau inti BC (Black Crown) berada menggunakan dagunya
ntah darimana poison dan black crown menjadi seperti teman, tidak, kecuali sang ketua
"cewe atau cowo?" tanya Iro
"ntahlah"
tak lama kemudian kelas yang tadinya bising seketika hening ketika guru wanita sebut saja mawar, bu mawar yang merupakan wali kelas memasuki kelas diikuti dibelakangnya yang sepertinya murid baru
"perhatikan anak-anak, kelas ini kedatangan murid baru pindahan dari Aussie, silahkan perkenalkan dirimu" ucap bu mawar
"hi semua, kenalin aku Kania putri Atmaja-
bersambung...
_____
Aren adalah Rendra dulu, gue ganti jadi gula Aren
tenang bestiee, baru namanya, Ruby tidak akan terkalahkan kok, Ruby kan strong
visual Ruby dalam bentuk kucing
👇🏻
buat visual para tokoh manusia lainnya, bisa sesuai imajinasi kalian
teruslah berhalu kawand
next?
jangan lupa vote and komen
see you 👋