Kosan Kanjeng Mamih

By meilinddasoy

33.6K 4.2K 260

Setelah Lulus SMA dan tinggal di rumah kakek neneknya di Bekasi. Lunaya Qirla Morinta memutuskan untuk kembal... More

[1]Pulang
[2]Stalker
[3]Si Kembar
[4]Hoodie
[5]Toko Kue
[6]Menyesal
[7]Hari Minggu
[8]Ajakan
[9]Latih Tanding
[10]Gara-Gara HP
[11]Tantangan
[12]Dimulai!
[13]Rahasia
[14]Terkejut
[15]Latihan
[16]Dean
[17]Teman Dekat
[18]Pengakuan
[19]Kejadian Dimalam Sakral
[20]Tiket
[21]Festival
[22]Sisa Hari
[23]Pelatih Yang Baik
[24]Perjalanan Yang Tidak Singkat
[25]Bantuan
[26]Main
[27]Pagi Yang Damai
[28]H-1
[29]The Day
[30]Rumah Sakit
[31]Menjenguk
[32]Perhatian?
[33]Hari terakhir
[34]Falling
[35]Isi Hati
[36]Pelaku
[37]Salah Paham
[38]Crazy Couple
[39]Crazy Couple 2
[40]Salah Sasaran
[41]Seblak
[42]Sembuh
[43]In His House
[44]Sorry
[45]Sibuk
[46]Pertandingan
[47]Winner
[48]And The Winner Of My Heart
[49]New Day, New Realitionship
[50]First Date
[51]Sweet Rain
[52]Undead Couple
[53]Lil Sister
[54]Previously
[55]Pajamas Party
[56]Paket
[57]Present
[59]Reyhan Day 2
[60]Mungkin
[61]Real Date
[62]About 'Her'
[63]You Are Still The Only One
[64]The Ending With You
[SS]After Her
[SS]Sweet Like A Cake
[SS]Orange Cloud
[SS]Be Your Obsession

[58]Reyhan Day

312 50 2
By meilinddasoy

Disini malem, malem gais.
Happy reading!

◌●●◌

"Cepet bilang."

"Apa?" tanya Reyhan dengan tatapan kesal karena Tora terus menyenggol sikutnya yang sedang menyuapkan sesuap nasi.

"Katanya lo mau bilang 'itu'"

"Nanti, beres makan."

"Keburu lupa."

"Emangnya gue elo?"

Tora merasa tertohok dan melanjutkan makannya, pura-pura tak mendengar apa yang tadi Reyhan ucapkan. Mendengar sedikit pembicaraan dua lelaki itu membuat Luna yang sedang fokus mengambil ayam goreng milik Lano teralihkan.

"Bang Rey mau bilang sesuatu?" tanya Luna selepas makan.

Reyhan menoleh pada Luna yang mengambil posisi duduk di sebelahnya, ia masih berada di meja makan sambil memakan buah apel merah, Reyhan mengangguk dengan ragu.

"Iya."

"Mau bilang apa?"

"Jadi--"

"Jadi si Reyhan 2 hari lagi ulang tahun, rencananya dia ngundang kita semua buat datang ke rumahnya, cuman dia shy shy meong buat bilang padahal mah tinggal bilang ya--UMPH!"

"Berisik." ucap Reyhan kesal menyumpal mukut Tora dengan satu buah apel utuh kedalam mulutnya, tak sopan sekali Tora memotong pembicaraannya.

"Jadi..?"

"Iya, gue mau ngundang lo semua ke rumah gue."

"Gue juga dong?"

"Saya?"

"Ikut dong."

Reyhan hanya mengangguk untuk membalas ucapan Lano, Rara dan Hanna yang tiba-tiba sudah duduk di kursi meja makan.

"KYA! Lo ngapain disini?" teriak Luna melihat Hanna yang datang tidak diundang.

"Ngapel lah, malming cuy masa gak akan jalan-jalan? Punya ayang gak?" sombongnya pada Luna.

Luna mendelik, "Adalah, ayang..AYANG GUE MANA?"

Gadis itu lansung berjalan cepat mencari Eris yang menghilang begitu saja setelah makan malam, nafasnya terdengar lega saat melihat sosok pria itu sedang mengeluarkan sepedanya. Luna menghampiri Eris secara diam-diam dan naik ke jok yang ada dibelakang bagian sepeda.

Sepeda Eris sudah di modifikasi menjadi lebih baik, untuk siapa? Ya untuk Luna, bukan untuk kalian. Karena kekasihnya itu menyukai jalan-jalan sore walau mager, sebagai pacar ia tak akan membuatnya tersiksa dengan berdiri di sepeda bagian belakang, bukan?

Eris terkejut karena merasa jok bagian belakangnya terasa berat saat ia akan melajukannya.

"Mau selingkuh ya?"

"Astaghfirullah, kamu ngapain? Bikin kaget tau gak?"

"Enggak, mau kemana?"

"Ke blok sebelah, katanya ada minimarket. Gaya banget."

"Mau ikut!" seru Luna, Eris menengok ke belakang.

Di analisisnya pakaian Luna dari atas sampai ke bawah, tatapannya memancarkan aura tak suka saat melihat setelan piyama berwarna biru langit dengan panjang celana hanya selutut dan atasan yang pendek juga.

"Pake piyama pendek gitu? Ganti."

"Lah, kenapa? Kan mau tidur."

"Dingin."

"Males."

"Hah... Nih. Untung aku peka." ujar Eris seraya melepas jaket miliknya untuk Luna, Luna lansung menahan tangan Eris yang menarik sleting dari jaket itu.

"Ehhh, jangan. Dingin."

"Yaudah kamu jangan ikut."

"Ih apaan? Aku juga mau jajan."

"Bandel, gausah ikut."

"Gak mau."

"Ganti dulu bajunya, pake jaket. Kamu mau jajan tapi gak bawa dompet?" tanya Eris menaikkan alisnya.

"Kirain mau dijajanin, yaudah tunggu. TUNGGU!" Luna turun dari sepeda dan berjalan mundur, tangannya terus menunjuk Eris. Jaga-jaga supaya lelaki itu tak kabur dan meninggalkannya.

Saat sampai depan pintu, Luna lansung berlari keatas tanpa memperhatikan langkahnya. Biarin aja, paling luka lagi. Tangannya mengambil jaket asal yang ada di gantungan baju dan memakainya cepat, celananya ia ganti sesuai perintah Eris dengan yang lebih panjang.

Secepat kilat, Luna kembali lagi turun dan memeluk Eris dari belakang yang masih berdiam diri diatas sepeda.

"Udah?"

"Udah! Yuuu!"

"Pegangan yang bener," titah Eris.

"Ini yang bener." balas Luna jahil menggesekkan kepalanya di punggung Eris membuat pria itu merona, Eris tak membalas. Hatinya tak kuat.

Di kayuhnya pedal sepeda dan melesat pelan membuat angin malam yang dingin menyapu wajah keduanya, Luna semakin mengeratkan pelukannya karena anginnya memang terasa agak kencang.

Tak butuh waktu lama, kini mereka tiba di minimarket, nampaknya sepi. Tak ada kendaraan yang terparkir selain sepeda milik Eris. Eris menggenggam tangan Luna dan memasukannya pada saku jaket guna untuk menghangatkan tangan Luna yang ternyata terasa lebih dingin darinya.

Eris dan Luna masuk, pandangan Luna lansung terpaku pada sebuah benda yang mengingatkannya pada Reyhan. Ditariknya Eris untuk berhenti dulu.

"Kenapa?"

"Katanya bang Rey ulang tahun 2 hari lagi, terus ngundang kita main ke rumahnya."

"Tau,"

"Aku mau kasih ini buat bang Rey." ucap Luna sambil menunjuk benda itu, Eris tertawa renyah dan mengelus kepala Luna. "Pinter."

"Iyalah, bagus kan?"

"Iya, beli dua. Aku juga mau kasih itu."

"Apa-apaan plagiat? Mending kamu itu, jadi kita satu paket gitu. Ya gak?" tunjuk Luna, Eris mengangguk dan Luna pun mengambilnya.

◌●●

"HAPPY BIRTHDAY REYHAN!!!"

"HABEDE BANG REY!"

"SELAMAT ULANG TAHUN!!!"

"PANJANG UMUR!"

"TIUP LILINNYA!"

"LAHAN SAYUR DAN BUAHNYA SEMOGA MAKIN LUAS YA."

Reyhan tersenyum tipis mendengar ucapan dan doa dari teman-temannya, ia terkejut karena tiba-tiba diberi kejutan seperti ini. Awalnya ia sudah tau tentang hal ini, hanya pura-pura terkejut saja. Supaya mereka bahagia.

Siapa yang tak akan curiga dengan kemampuan akting teman-temannya yang sangat jelek, apalagi Lano yang tak bisa berkata dengan murni semua scenarionya.

"SIAPA YANG DESAIN BOLUNYA BEGINI?!" pekik Hanna menunjuk bolu yang tersimpan cantik diatas meja.

Semua lelaki yang ada disana lansung bertukar pandangan, Hanna sebagai pemilik toko kue dan bolu melihat karya ini merasa harus diacungi jempol kaki.

"Yang penting rasa yang, penampilan gak penting."

"Tapi penampilannya bikin enek." gumam Luna diangguki Rara.

"Padahal ini hasil karya kita, sebelumnya ukuran bolunya tuh gede banget bentuknya bulet. Cuman onoh noh, pengen di buat-buat terus gagal jadinya sisa segini. Btw, ini bolunya dicampur beberapa sayuran. Jadi gak tau ini enak apa engga, harusnya enak sih. Lano yang takar-takarnya." ucap Tora mengangkat bolu itu yang ternyata terlihat kecil, hanya seukuran piring kecil.

Bahkan mereka tak menyiapkan lilin yang benar dan hanya memakai lilin untuk mati lampu saja. Itu pun dinyalakan secara terpisah di piring kecil sebelahnya.

"Ini tuh ada artinya tau, semoga Reyhan tumbuh seperti kupu-kupu yang cantik dan terbang bebas lalu di hap."

"Artinya bagus diawal, buruk diakhir ya."

"Lo diem, garem. Gak ikut bikin jangan banyak ngomong, lo itu gak diajak!" ucap Tora menunjuk Eris.

"Gak apa-apa, gue terima usaha kalian semua. Makasih gais."

"Tapi jujur aja lo ga mood kan liatnya?" tanya Sharga yang sudah lama gak koar.

"Iya."

"Lo banyak maunya, udah dibikinin, pilih-pilih lagi!" sewot Bakti menjadi kesal.

"Gue gak minta dibikinin."

"Nih, ya gue makan! Lama Lo semua. Hmm, not bad. Ada rasa sayurannya dikit tapi enak." ucap Tora menyuapkan bolu itu pada mulutnya untuk membuktikan bahwa bolu buatan Tora, Bakti, Lano, dan Sharga. Eris tak ikut karena ia memang tidak diajak, Eris tak ambil pusing hal itu. Toh ia masih bisa mengikuti Luna.

"Bang Rai, bolu punya orang!" ucap Rara kesal melihat kelakuan kakaknya.

Semua mata lansung tertuju pada Hanna yang membuka kotak berisikan bolu dengan krim putih dan hiasan gambar diatasnya, itu terlihat sangat lucu.

"Bolu yang lagi jaman tuh, yang kaya gini! Yang mau order lansung aja via wa sama intagram. Gak terima tanya doang, beli engga." sombong Hanna.

"Ini kenapa jadi battle bolu ulang tahun?"

"Ih lucu, gak salah pilih meme gue." ujar Luna ikut bangga.

"Ini bener kan 22?" tanya Hanna, Reyhan mengangguk dan tersenyum.

"Iya, makasih Hanna, Luna."

Hanna dan Luna terdiam saat melihat pancaran cahaya dari senyuman yang jarang-jarang terukir diwajah tampan Reyhan. Merasakan sebuah ancaman, para pawang lansung melindungi mata pasangannya guna untuk menghindari sinar pesona yang Reyhan pancarkan.

"Dijaga matanya."

"Oleng dikit."

"Ini, saya cuman bisa gambarin chibi doang soalnya dadakan. Semoga kak Rey suka."

Rara menyodorkan sebuah kertas yang terlukis Reyhan versi chibi, ia tak ingat bahwa Reyhan berulang tahun. Rara pikir itu hanya sebuah lelucon.

Reyhan menerimanya tanpa menghilangkan senyumannya barang sedetik pun, "Makasih Rara, gambaran Lo bagus banget."

Rara membuka mulutnya, pertama kali melihat senyuman itu. Ditutupnya mulut serta mata Rara oleh sang kakak, Tora.

"Senyuman Reyhan berbahaya."

Semuanya tertawa, dan lanjut dengan pemberian kado. Luna sangat excited dan memberikan sebuah kotak sedang terbungkus rapih dengan kertas kado berwarna gold mengkilap pada Reyhan, katanya biar keliatan mahal. Reyhan menggerakkan kotak itu dan terdengar sebuah benda terguncang didalam yang menandakan isinya lebih dari 1 buah barang, lumayan berat juga.

"Itu gue gabungin sama bang Eris, btw." jelas Luna, Reyhan mengangguk.

Disobeknya kertas kado dan terpampang lah satu kardus sedang yang masih tertutup, Reyhan menyobekkan lagi perekat yang ada di kardus itu dan membukanya.

Semua orang yang ikut kepo memajukan badannya, Reyhan mengerutkan dahi saat berhasil membukanya.

"Apel?" tanya Reyhan bingung mengangkat satu plastik berisikan apel hijau dan merah yang nampak masih segar.

"Iya, apel!!"

Reyhan menggelengkan kepalanya, ternyata bukan hanya ada apel saja. Ada satu barang yang terlihat asing untuknya, "Ini apa?"

"Oh itu! Hahahah lo berdua kok bisa kepikiran?" Ucap Lano tertawa.

"Emang ini apa?" tanya Reyhan bingung.

"Itu alat pemotong apel sama buah apel! Gue sama bang Eris hadiahin itu soalnya sedih banget liat bang Rey kalo makan apel harus mangap-mangap gak mau di potong. Jadilah, kita mau mempermudah hidup bang Reyhan yang healthy! Ya kan sayang?"

"Iya, jadi lo berhutang budi sama kita karena idup lo makin mudah."

"Ya, makasih atas hadiah dan alasannya." ucap Reyhan lelah dengan pasangan itu.

Lanjut dengan Bakti yang memberikan bando dengan telinga hewan yang entah dari mana ia mengoleksi itu, Tora yang memberikan buku novel rilisan terbarunya, dan Sharga yang memberikan buku pengetahuan tentang sayuran dan buah-buahan. Hanna memberikan bolu sekaligus sebagai hadiah.

"Makasih banyak temen-temen, gue ngerasa bahagia sekarang, makasih untuk bolu, ucapan, doa, dan hadiah absurd kalian. Sebagai ucapan terimakasih juga, gue mau ngundang lo semua ke rumah gue." ucap Reyhan dengan bando bertelinga kelinci warna putih disertai senyuman yang makin lebar dan aura ketampanannya meningkat drastis.

"Sama-sama bang!"

"Gue mau nangis."

"Matanya di jaga ukhti."

"Apa gue bangun harem aja ya?" gumam Luna mendapatkan pukulan kecil dimulutnya dari Eris.

Semuanya menikmati makan malam yang berbeda karena mamih Luna yang memasak lebih banyak macam-macam makanan untuk ulang tahun Reyhan, Reyhan sangat berterimakasih karena ia merasa seperti memiliki ibu kedua disini.

"Bang, rumah bang Rey dimana?" tanya Lano melahap habis bolu ke dalam mulutnya.

"Di puncak."

"PUNCAK?!" pekik semua orang yang ada disana.

◌●●

Happy birthday Reyhan si ganteng doyan sayur mayur dan buah-buahan, doyan aku ga bwang?

Mari kita bersenang-senang sebelum menuju konflik baru ya ges ya.

KEMAREN MALAM MINGGU!!!
Yaterus? Gaoaoa bilang doang. Saya lupa publish apa-apaan keburu tidur.

Btw, saya mau tanya nich.
Beberapa waktu lalu ada tugas sekolah disuruh bikin cerpen, nah cerpennya tentu saja udah selesai. Rencananya mau aku publish ke wattpad, mau pada baca gak? Asksksksk. Tapi saya gak jamin ceritanya rame apa engga.

Gak dibaca juga gak apa-apa, cuman kaya sayang aja kalo cuman jadi file berdebu. Kayanya cuman 2 chapter gitu, masih RENCANA loh yaaa.

Jangan lupa dipencet bintangnya bukan cuman di liatin doang, komen juga soalnya mood saya balik kalo baca komen kalian asksksksksksk, share juga dong kiw.

Thanks and have a nice days!
(づ ̄ ³ ̄)づ

Continue Reading

You'll Also Like

793K 42.1K 75
The endβœ“ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] β€’β€’β€’ Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.3M 256K 31
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
6M 257K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

740K 36K 51
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...