AURELLIA; Antagonist Girl [EN...

By xxxstars_

13.9M 1.4M 120K

[Part Lengkap] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Reinkarnasi #01] Aurellia mati dibunuh oleh Dion, cowok yang ia cint... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Cast + Mau tanya
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
END
Epilog
Ekstra Part I
Ekstra Part III
INFO PLAGIAT

Ekstra Part II

178K 20K 2.5K
By xxxstars_

"Mau kerja kelompok dimana nih?"

Seorang pria bertubuh tinggi kurus berkacamata itu bertanya pada teman sekelompoknya.

"Terserah gue Do!" ucap cewek yang memakai dress berwarna biru muda.

"Skip, terserah nya cewek bikin darting," balas cowok dengan kemeja kotak-kotak.

"Ke rumahnya Gevan aja, kita belum pernah ke sana kan!" usul cewek yang memakai pakaian modis layaknya model sambil menatap kukunya yang di cat berwarna merah.

Dia mengerling pada Gevan yang sedari tadi diam.

"Iya setuju sama Reva! Gue males ke apartemennya Theo mulu, berantakan!" ucap Della, cewek berdress biru.

"Bangsat! Apartemen gue lebih baik ketimbang tempatnya Aldo," bela Anton, cowok yang memakai kemeja kotak-kotak.

"Kok gue yang kena! Gimana Van? Ke rumah lo gapapa?" Tanya Aldo cowok berkacamata.

"Iya tempat lo aja Gev! Gue udah kangen sama si bocil!" ucap Aidan dengan semangat dibalas tatapan tajam oleh Gevan membuat Aidan meringis.

"Okay, rumah gue!" Balas Gevan.

"Bocil siapa?" Tanya Anton penasaran.

"Mungkin adeknya Gevan," ucap Reva diangguki oleh Della.

"Okay yang bawa mobil kan cuma si Gevan sama Anton tapi mobil Gevan cuma bisa dua orang Gevan sama satu lagi siapa? Sisanya di mobil Anton kan mobil Anton gede." Tanya Aldo yang membuat Reva langsung mengangkat tangannya.

"Gue bareng Gevan," ucap Reva dengan semangat.

"Pepet teros jan sampe lolos," ucap Anton yang melihat tingkah Reva.

"Kenapa lo yang sewot njer, namanya juga usaha," ucap Reva diangguki oleh Della.

"Gue dukung lo kok Va!" ucap Della.

"Gak boleh! Lo sama Gevan bukan mahram gak boleh deketan takutnya yang ketiga setan, mending gue yang bareng Gevan," ucap Aidan menolak.

Dia ini sahabat yang baik, dia gak mau ada pelakor yang menganggu rumah tangga Gevan dan Aurel meskipun dia yakin Gevan tak tergoda, tapi kan lebih baik mencegah daripada kejadian.

"Kok lo gitu sih Dan! Lo kayaknya gak suka banget kalo Reva deketin Gevan," ucap Della tak suka.

"Iya tuh bener! Lo suka gue?" ucap Reva dengan penuh percaya diri.

"Percaya diri lo patut diacungi tapi sorry gue gak suka sama lo," jawab Aidan.

"Ya udah kalo gitu! Gue yang semobil sama Gevan," ucap Reva bersikeras.

"Emang si Gevan mau semobil sama lo?" Tanya Aidan dengan nada sinis.

Reva yang mendengar itu pun segera beralih ke arah Gevan yang sedang memainkan ponselnya.

"Aku boleh numpang di mobil kamu kan Gev?" Tanya Reva dengan nada manjanya membuat Aidan, Anton, dan Aldo memasang ekspresi pengen muntah.

"Gak!"

"Kasian, ditolak mentah-mentah! Gimana tuh rasanya?" Tanya Aidan memasang wajah penuh kemenangan.

"Awas lo!" ucap Reva pada Aidan.

"Udahlah! Lo juga kenapa sih Va ngebet banget sama Gevan, jadi cewek ya jan kegatelan njir," ucap Aldo disetujui oleh Aidan.

"Masalah mobil udah bereskan? Yok keburu siang ini!" ucap Anton membuat mereka pun menganggukkan kepala lalu berjalan menuju parkiran fakultas ekonomika dan bisnis, ya mereka adalah mahasiswa dan mahasiswi semester 6 jurusan bisnis internasional.

Gevan dan Aidan memasuki mobil sport berwarna putih milik Gevan sedangkan yang lainnya memasuki mobil Alphard putih milik Anton.

Gevan mengambil ponselnya lalu menghubungi Aurel.

"Sayang?"

"Iya, Ka! Kenapa?"

"Temen-temenku mau ke rumah!"

"Kok gak bilang dari tadi sih Ka? Kalo gitu tadi aku masak banyak sama bikin camilan!"

"Ada maid, yang! Ngapain kamu yang ngerjain semuanya? Kamu istri aku bukan pembantu!"

"Ish aku kan pengen nyambut temen-temen kamu Ka!"

"Gak usah disambut bukan orang penting, kamu suruh maid aja bikin makan siang sama cemilan yang simpel."

"Iya deh!"

"Aku tutup ya? I love you!"

"I love you too."

Gevan mematikan panggilannya membuat Aidan yang sedari tadi mendengarkan pun segera menjauhkan dirinya.

"Gue calon pengusaha sukses lho Gev, calon orang penting," celetuk Aidan.

"Masih calon bisa gak jadi," balas Gevan membuat Aidan kalah telak.

Gevan mengendarai mobilnya keluar dari parkiran fakultas diikuti oleh mobil Anton.

Mengendarai mobil selama 45 menit kini mobil Gevan telah sampai di rumahnya.

Gevan keluar dari mobil diikuti oleh Aidan begitu pula dengan Anton yang keluar dari mobil diikuti oleh Della, Reva, dan Aldo.

"Anjer ini rumah lo, Van?" Tanya Aldo tak percaya melihat rumah mewah di depannya.

"Orang tajir Va," bisik Della sambil menyikut Reva yang berdiri di sampingnya.

Reva pun tak kalah takjub melihat rumah berlantai tiga di depannya, meski rumahnya tak jauh berbeda dengan ini namun rumah di depannya terlihat lebih mewah dan berkelas.

"Ikutin gue," ujar Gevan tanpa membalas ucapan Aldo.

Gevan berjalan dengan pelan menuju pintu masuk rumahnya, tanpa mengatakan apapun Gevan meletakan jempolnya di smart lock.

"Astaga keren cuy rumahnya, gak pake kunci tapi pake smart lock njer," ucap Anton merasa terpukau.

Pintu langsung terbuka bertepatan dengan itu terdengar bunyi langkah kaki seorang anak kecil diikuti oleh seorang perempuan di belakangnya.

"Yayah!" Teriak Gevariel sambil berlari ke arah Gevan.

"Sayang! Tolong jalan pelan-pelan!" Pinta Aurel yang berada di belakang anaknya, takut anaknya jatuh jika berlari kencang seperti itu.

Gevan yang melihat itu pun berjongkok di depan pintu sambil merentangkan tangannya menunggu sang anak menerjang dirinya.

Seakan tak mendengar ucapan sang bunda, Gevariel pun tetap berlari lalu menerjang ayahnya.

"Yayah!" ucap Gevariel seraya memeluk tubuh besar Gevan.

Gevan pun membalas pelukan anaknya itu dan menggendongnya dengan mudah, membubuhkan kecupan di kedua pipi Gevariel.

"Kenapa gak dengerin kata Bunda buat jalan pelan-pelan hm?" Tanya Gevan pada Gevariel.

Gevariel yang merasa dirinya salah pun menoleh ke arah Aurel yang kini sudah berada di dekatnya.

"I'm solly nda," ucap Gevariel menatap ke arah Aurel dengan mata berkaca-kaca.

Aurel yang melihat anaknya sangat menggemaskan itu pun tak tega untuk tak memaafkan.

"Okay, jangan diulangi ya," jawab Aurel pada Gevariel.

"Ndak akan diulangi..plomise," ucap Gevariel sambil mengacungkan jari kelingkingnya yang mungil pada Aurel.

Aurel tertawa pelan, dia mengaitkan jari kelingkingnya pada Gevariel sambil mengecup pipi anaknya itu.

"Aku pulang," ucap Gevan seraya memeluk tubuh Aurel seraya mencium kening istrinya itu.

Anton, Aidan, dan Aldo yang melihat drama keluarga di depannya pun hanya melongo dan menahan gemas dengan batita laki-laki yang ada di gendongan Gevan.

Berbeda dengan para lelaki, Della dan Reva merasa kaget ketika melihat di depan matanya ternyata Gevan telah berkeluarga terlebih sudah memiliki anak yang lucu.

Reva menatap ke arah Aurel yang memakai dress pink kalem, "Masih cantikan gue."

Gevariel menoleh ke belakang tubuh ayahnya, di balik bahu ayahnya dia bisa melihat beberapa orang yang tak dia kenal namun saat dia mengalihkan pandangan ke arah samping kiri dia melihat laki-laki yang dia kenal.

"Hey, boy!" sapa Aidan sambil tersenyum pada Gevariel.

Gevariel berbinar melihat orang yang dia kenal, "Omdan!"

Teriak Gevariel dengan semangat sembari mengulurkan kedua lengannya pada Aidan.

Aidan yang mengerti akan hal itu pun maju dan menggendong tubuh Gevariel lalu memberikan kecupan bertubi-tubi di seluruh wajah Gevariel.

"Iel angen anget ama Omdan, dah lama ndak main ama Iel," adu Gevariel seraya memeluk leher omnya itu.

"Iyaa, maafin Omdan ya! Omdan lagi sibuk," ucap Aidan lembut seraya mengelus puncak kepala Gevariel.

"Omdit? Uncle Put? Om Agas? Nte Liz? Ty Ci? Mana?" Tanya Gevariel tak melihat om dan tantenya yang lain.

"Mereka lagi sibuk sayang, besok kalo gak sibuk Omdan ajak ke sini ya," ucap Aidan membuat Gevariel tersenyum senang.

"Plomise?"

"Promise."

Berbeda dengan Aidan dan Gevariel yang masih sibuk berduaan.

Gevan pun membalikkan badannya ke arah teman-temannya yang lain.

"Ini Aurel, istri gue," ucap Gevan mengenalkan Aurel dengan tangannya bertengger manis di pinggang Aurel.

"Aurel, salam kenal temennya Deka," ucap Aurel sambil menyunggingkan senyum.

"Hallo Rel! Gue Anton, ini Aldo terus yang di sebelahnya lagi itu Reva, nah yang paling pojok itu Della! Maaf ya kita dateng gak bawa apa-apa malah ngerusuh," ucap Anton memperkenalkan dirinya dan teman-temannya.

"Enggak kok, gue malah seneng kalo ada temennya Deka yang main ke rumah!" ucap Aurel sambil tersenyum.

"Sokab banget," ucap Reva membuat senyum Aurel luntur.

Berbeda dengan Aldo yang langsung menyikut Reva yang berada di sampingnya.

"Bangsat! Jaga sikap lo njing, bertamu ini kita," bisik Aldo yang merasa Reva sudah keterlaluan.

Anton yang melihat sikap tak sopan Reva tersenyum penuh maaf pada Aurel.

Aurel yang melihat sikap Reva pun mengerti kalo cewek itu tengah menyukai suaminya, Gevan.

***

Saat ini mereka berada di salah satu ruang di lantai 1 untuk mengerjakan tugas kelompok. Mereka berenam duduk bersila melingkar di atas karpet tebal nan lembut.

Aidan merasa risih melihat Reva yang sedari tadi mepet-mepet ke arah Gevan, dirinya yang melihatnya saja risih apalagi Gevan. Matanya merasa terkontaminasi melihat Reva yang berusaha melingkarkan tangannya pada lengan Gevan.

"Lo bisa gak sih gak deketin Gevan kayak gitu?" Tanya Aidan tak tahan melihat sifat Reva.

Reva yang merasa pun mengangkat kepalanya dari buku yang dia baca, "Apa sih Dan! Orang gue cuma mau tanya apa yang gak gue tau!"

"Ya gak usah mepet-mepet Gevan lah, udah tau Gevan udah punya istri masih aja kegatelan!" ucap Aidan membuat Reva tersinggung.

"Maks-"

Ucapan Reva terpotong kala Aurel yang menggendong Gevariel datang bersama dengan dua maid yang membawa nampan berisi camilan.

"Maaf ganggu belajarnya, Iel bawain camilan buat temen-temennya Ayah," ucap Aurel.

"Waduh, jadi gak enak nih," ucap Aldo namun tangannya langsung menyambut hangat nampan yang berisi camilan.

"Gak usah repot-repot Bundanya Iel, kita bisa pesen online kok," ucap Aidan diangguki oleh Anton.

"Gak repot kok," ucap Aurel sembari melirik ke arah Reva yang masih berusaha mendekati Gevan.

Gevariel yang melihat ayahnya ditempeli oleh orang lain selain bundanya pun tak suka. Kedua alisnya bertautan.

"Nda! Tulun," ucap Gevariel pada Aurel membuat Aurel mengalihkan pandangannya ke arah putranya.

Tanpa merasa curiga, Aurel segera menurunkan Gevareil dari gendongannya.

Gevariel menapakkan kedua kakinya di lantai beralaskan karpet, dia menatap tajam ke arah Reva yang sedari tadi mendekati Gevan.

Dengan langkah mungilnya, Gevariel berjalan ke arah Gevan dan Reva. Setelah sampai di depan Gevan yang menatapnya dengan tersenyum, Gevariel beralih menatap ke arah Reva yang tak melihatnya.

Tanpa babibu, Gevariel menarik rambut panjang Reva dan menggigit tangan Reva yang mencoba melingkari lengan ayahnya.

"Arghhh.." teriak Reva merasakan rasa sakit di tangan dan rambutnya.

Aurel yang melihat tingkah laku anaknya pun segera mendekat ke arah Gevariel untuk menarik anaknya agar tak menyakiti teman Gevan sedangkan Gevan hanya diam tersenyum miring.

"Mampus lo," ucap Aidan dengan puas.

Begitu juga dengan Anton dan Aldo yang merasa senang Reva sengsara.

"Aduh Iel, lepasin sayang!" Pinta Aurel namun bukannya dilepas tangan Gevariel semakin erat menarik rambut Reva dan giginya semakin menusuk ke kulit tangan Reva.

"Bangsat! Bocah anjing," umpat Reva seraya menaikkan tangannya yang bebas memukul kepala Gevariel.

Gevan yang melihat itu langsung bereaksi cepat, dia menahan tangan Reva yang akan memukul kepala anaknya.

Mata Gevan menatap tajam ke arah Reva.

"Gevariel, lepas!" ucap Gevan yang langsung dituruti oleh Gevariel.

Terlihat begitu jelas bekas gigitan dari Gevariel yang sedikit mengeluarkan darah.

"Dasar anak nakal, heh lo istri Gevan pasti lo gak ngajarin anak lo itu kan," ucap Reva marah-marah membuat Aurel merasa emosi namun dia tak ingin emosi di depan anaknya.

"Liat Gevan, tangan aku luka," adu Reva dengan nada manjanya.

Gevariel yang melihat tingkah Reva merasa kesal.

"Jan eket-eket yayah! Uman auh-auh!" jerit Gevariel tak terima.

"Nahloh mending lo pergi aja sono! Kuman jauh-jauh," kompor Aidan.

Melihat kondisi yang tak kondusif membuat Anton turun tangan apalagi melihat wajah Gevan yang marah melihat anaknya dihina seperti itu. Bisa-bisa akan ada perang kalo dia tak bertindak.

"Kayaknya kerkomnya sampe sini aja deh," ucap Anton diangguki oleh Aldo.

Della pun ikut mengangguk, dia sedikit ngeri melihat anak Gevan yang sedikig bringas itu.

Reva yang ingin protes karena di jambak dan digigit pun menelan protesan keduanya ketika melihat pelototan dari Aidan dan Anton.

"Iya, Gev! Rel! Kita pergi dulu ya! Iel, Omdan pamit ya," pamit Aidan langsung menggeret keempat temennya yang lain.

Aurel menatap lurus ke arah Gevariel, "Kenapa Iel kayak gitu tadi?"

"Iel ndak suka tante tu eket-eket yayah, nda!" ucap Gevariel sambil mendekat ke arah Gevan dan mengelus lengan Gevan untuk menghilangkan bekas Reva.

Gevan yang melihat tingkah putranya pun segera menggendongnya, Aurel yang melihat itu pun menghela napas. Memang dia sedikit sebal dengan Reva-Reva itu tapi tak menyangka anaknya akan melakukan itu.

"Iel besok-besok gak boleh gitu ya! Ayah janji gak deket-deket lagi! Ayah janji!" ucap Gevan pada sang anak.

Gevariel menganggukkan kepalanya semangat.

"Jan eket-eket! Yayah unya Iel ama Nda, ukan yang lain!"

°

°

°

°

°

°
~S E L E S A I~

Gevariel lucu banget ya Allah😭

Kurang satu lagi ekstra part abis itu cerita ini bener-bener tamat.

Buat yang udah baca cerita ini berulang-ulang aku berterimakasih akan hal itu tapi jangan spoiler anjer.

Gak ngehargain aku banget, kalo sampe spoiler gitu. Aku bikin cerita kayak gini juga susah banget, aku bukan penulis keren yg bisa gampang bikin cerita. Tahu kok banyak kekurangan cerita ini.

Please banget jan spoiler, aku sampe cari satu" komentar yg spoiler di cerita ini buat aku hapus. Gak gampang nyari satu dua komentar spoiler di banyak komentar lainnya.

Kalo masih ngeyel buat spoiler.

Aku bukan orang baik. Semoga harimu senin terus, kalender gada tanggal merah, tetanggamu motong keramik sama dangdutan terus, jari kelingking kakinya kepentok tembok sama shopee mu gada gratis ongkir terus. Aamiin :)

Dadah.

~28 Februari 2022

Continue Reading

You'll Also Like

4M 237K 60
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
14.1M 1.6M 67
Ini kisah Clarissa si Queen Racing yang memasuki Novel My Ice Boy, dia bukan memasuki tokoh Antagonis maupun Protagonis tapi dia memasuki tokoh Figur...
6K 1.7K 45
Kedatangan Velyn ke Indonesia hanya untuk menjalankan tugas dari atasanya. Yaitu, untuk menangkap seorang Mafia kelas Kakap yang berhasil lolos dari...
59.7K 10.4K 11
Sequel/Book II - Maze. Untuk kedua kalinya, Yeonjun dan Soobin kembali terjebak dengan hal yang mengancam nyawa mereka. ➡️07.06.20 28.07.20⬅️ ©2020