It's My Destiny

By NinsJo

9.1M 1.1M 25.2K

Tidak ada perlawanan ketika tubuhnya dihempaskan ke lautan luas tersebut. Otaknya tidak merespon bahwa ia ber... More

Chapter 1 : The Beginning
Chapter 2 : Second Life?
Chapter 3 : Value Of Friend
Chapter 4 : End Relationship With Dion
Chapter 5 : Shocking News
Chapter 6 : Dion's Persistence
Chapter 7 : Requirement
Chapter 8 : Foreign Man
Chapter 9 : Preparation
Chapter 10 : The Wedding
Chapter 11 : Face To Face For The First Time
Chapter 12 : Flat Face Without Smile
Chapter 13 : Trying To Love You
Chapter 14 : Humiliated
Chapter 15 : Girls Time
Chapter 16 : Reason
Chapter 17 : Elliot Is Restless
Chapter 18 : Dazzle
Chapter 19 : Problem
Chapter 20 : The Stranger Again?
Chapter 21 : Elliot Can Talk?
Chapter 22 : Reality
Chapter 23 : Chit Chat
Chapter 24 : Love At First Sight?
Chapter 25 : Fenceless
Chapter 26 : Kiss Forehead
Chapter 27 : Threat
Chapter 28 : Kiss On The Cheek
Chapter 29 : Caused By Dion
Chapter 30 : Lies
Chapter 31 : Utilise
Chapter 32 : End Of Debate
Chapter 33 : Plan
Chapter 34 : Leyton Destroyed?
Chapter 35 : One Bedroom?
Chapter 36 : Pillow Talk
Chapter 37 : Vivi and Sister
Chapter 38 : Who Is Gilda?
Chapter 39 : Jealous?
Chapter 40 : The Next Plan
Chapter 41 : Provocation
Chapter 42 : More Intimate
Chapter 43 : Insulted
Chapter 44 : Dinner
Chapter 45 : Kiss
Chapter 46 : Nora Kidnapped?
Chapter 47 : Where Is Leandra?
Chapter 48 : Miss You
Chapter 50 : Trying To Save
Chapter 51 : Accident
Chapter 52 : Bad Condition
Chapter 53 : Love Is Blind
Chapter 54 : Elliot Vs Dion
Chapter 55 : Amnesia?
Chapter 56 : So Sweet
Chapter 57 : Elliot Meet Gilda
Chapter 58 : Intimacy
Chapter 59 : Cooperate?
Chapter 60 : Elliot Parents
Chapter 61 : Complete Each Other
Chapter 62 : Excitant
Chapter 63 : The Joy Of A Calamity
Chapter 64 : Dion Goes To Prison
Chapter 65 : Ending
Extra Chapter I
Extra Chapter II

Chapter 49 : Meet Elliot

90.5K 12.8K 443
By NinsJo

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

🔸🔸🔸

"Aku bisa memasangnya sendiri," Leandra mengambil alih benda kecil yang ia yakini alat penyadap suara.

"Suaramu sudah terdengar. Jangan bertindak bodoh, atau temanku disana akan melukai temanmu!" Desis pria yang sekarang bersama Leandra.

Leandra hanya diam tanpa menjawab. Saat di giring untuk masuk ke dalam mobil, ia sempat mencoba melarikan diri tapi usahanya justru sia-sia. Akibat pelarian dirinya yang tentu saja gagal, Leandra di bawa ke tempat dimana Nora di sekap. Anak buah Dion benar-benar tidak waras, di depan mata kepala Leandra, dengan keji mereka tega menggores leher Nora dengan pisau. Wajah kesakitan dari Nora masih membayanginya, tidak ada yang bisa Nora lakukan ketika darahnya mengalir, bahkan menjerit untuk menyalurkan rasa sakitnya pun Nora tidak sanggup.

Sekarang, alasan Leandra berada di tempat ini adalah untuk bertemu dengan Elliot. Yang Leandra tahu, ia kesini untuk mengambil buku nikahnya, entah apa yang di perbuat Dion hingga pria tersebut berhasil membawa Elliot kesini untuk menemuinya.

Dan kini, Leandra sedang berada dalam pengawasan sepenuhnya. Ia memang akan bertemu Elliot. Namun, ada sebuah penyadap suara yang terpasang di tubuhnya, yang akan memperdengarkan semua interaksinya dengan Elliot. Jika dirinya membuka mulut untuk mengadu pada Elliot bahkan meminta pertolongan, jelas keselamatan Nora yang di pertaruhkan.

"Aku menunggu di dalam mobil! Ingat, jika kau berani bersuara tentang penculikan ini atau sedikit saja kau bertingkah mencurigakan, aku tidak akan segan menyuruh temanku untuk melenyapkan temanmu!" Pria berwajah garang dan bertubuh kekar yang di pekerjakan oleh Dion memberikan ancaman pada Leandra.

Leandra hanya diam tanpa menjawab. Pria di sebelahnya selalu mengancamnya, sebisa mungkin dirinya menguasai diri agar tidak tertekan atau terintimidasi. Ia sudah muak dengan semua situasi ini. Ingin segera terbebas dan mengakhiri semua ini, tentunya Leandra tidak bisa gegabah karena keselamatan Nora sedang di pertaruhkan dalam hal ini.

"Mengerti tidak!?" Bentak pria tersebut.

Leandra mengangguk satu kali.

"Kau bisa memulai tugasmu!" Pria tersebut menyuruh Leandra menjauh darinya.

Kaki Leandra melangkah maju, mulai menjauh dari keberadaan pria berbadan kekar yang mengawasi dirinya.

Bukan tempat sepi, Dion justru mengatur pertemuan di pinggir jalan yang cukup ramai. Leandra sendiri juga tidak mengetahui pemikiran Dion, lagipula ia tidak bisa mendatangi orang dan meminta bantuan karena penjahat itu pasti bergerak lebih cepat sebelum bantuan datang.

Penjahat atau penculik suruhan Dion terlihat berpengalaman, mereka semua bersenjata dan tidak segan melukai seseorang.

Elliot melajukan kendaraannya dengan wajah yang semakin ketat dari biasanya, sedari kemarin sore Leandra tidak ada kabar, pagi ini Leandra justru mengirim pesan padanya, mengajaknya bertemu dan meminta buku nikah untuk syarat pengajuan perceraian.

Bahkan dalam pesan yang di kirim Leandra, mengatakan jika Leandra tidak mencintainya dan ingin segera bercerai darinya.

Apakah Elliot salah mengenali karakter seorang Leandra? Jika Leandra tega memberinya harapan palsu selama ini, apa tujuan Leandra melakukan hal tersebut? Jika pun Leandra melakukannya karena terpaksa, kenapa anak buahnya tidak memberinya laporan jika Dion terlibat dalam hal ini? Elliot tidak menemukan bukti dan celah sedikitpun untuk menuduh Dion. Kenyataannya Dion tidak pergi kemana-mana, pria tersebut hanya di rumah sakit menunggu papanya sejak kemarin. Tapi kemana teman Leandra yang bernama Nora? Karena sedari kemarin orang suruhannya belum menemukan keberadaan Nora.

Elliot akan menemukan jawabannya tidak lama lagi. Ia menepikan mobilnya ketika melihat sosok Leandra di tempat yang di sebutkan Leandra.

Dari tempatnya, Leandra melihat sosok Elliot berjalan ke arahnya. Belum genap 24 jam dirinya tidak melihat wajah Elliot, rasanya seperti lama tidak bertemu. Leandra tidak memungkiri bahwa dirinya begitu merindukan suaminya.

Tepat berada di hadapan Leandra, Elliot mengamati Leandra dengan seksama, menelisik segala ekspresi wanita yang membuatnya tidak bisa tidur semalaman.

Kedua netra Elliot dan Leandra saling beradu dengan pemikiran-pemikiran rumit yang memenuhi benak keduanya.

"Jadi? Kau ingin bercerai dariku? Dan kemana kau semalaman? Apa yang membuatmu tidak pulang, Lea?" Elliot langsung memberondong Leandra dengan banyak pertanyaan. Ia mencoba bersikap tenang walau di dera rasa penasaran.

Leandra terdiam, ia sendiri tidak tahu apa yang di katakan oleh Dion pada Elliot. Leandra memulai rencananya, ia menyibak rambutnya dan menyelipkannya ke belakang telinga supaya Elliot melihat lukanya. Lalu Leandra memberi kode melalui mata pada Elliot untuk menundukkan pandangannya.

"Kita harus berpura-pura. Ada yang mengawasiku." Leandra menggerakkan jemarinya untuk menggunakan bahasa isyarat.

Mata Elliot menyipit saat melihat luka di pelipis Leandra, ia juga memahami bahasa isyarat Leandra. Sudah jelas bahwa istrinya sedang tidak baik-baik saja. Ia lantas mengedipkan mata pada Leandra, memberi tahu bahwa ia mengerti.

"Kau sudah tau jawabannya, El." Leandra harus tetap bersuara dan berpura-pura agar niatnya mengelabuhi pria yang mengawasinya tidak terendus.

"Dion menyandera Nora." Leandra sebisa mungkin menggerakkan jemarinya tanpa di ketahui, ia akan memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, apalagi posisi tubuhnya membelakangi mobil yang sedang mengawasinya, dan ia bisa menggunakan bahasa isyarat untuk menyampaikannya pada Elliot.

Kini Elliot paham apa yang terjadi pada istrinya. Rahangnya mengetat karena tidak terima atas apa yang menimpa Leandra. Ia harus menguasai diri dengan baik karena Leandra sedang di bawah tekanan saat ini.

"Apa salahku, kenapa kau ingin bercerai dariku?" Elliot yang memahami situasi ikut berpura-pura. Ia perlu membantu Leandra menjalankan rencananya supaya Dion atau orang suruhan Dion tidak mencurigai hal ini.

"Nora akan celaka jika aku tidak menuruti permintaan Dion."

Elliot memahami dengan baik bahasa isyarat Leandra. Ingin rasanya membawa Leandra pergi sekarang juga tapi ada keselamatan orang lain yang sedang di pertaruhkan. Terpaksa dirinya harus mengikuti permainan ini.

"Karena aku menginginkannya, aku tidak mencintaimu, El." Mata Leandra sedikit meredup ketika mengucapkannya, berkata tidak mencintai Elliot membuat lidahnya kelu seakan membohongi perasaannya sendiri.

"Selamatkan Nora terlebih dahulu. Dia terluka." Dengan bahasa isyarat, Leandra kembali menceritakan apa yang sedang menimpanya.

"Asal kau tau, aku begitu mencintaimu." Perkataan Elliot ini bukanlah kepura-puraan. Ia berkata penuh keseriusan, untuk pertama kalinya mengutarakan perasaannya pada Leandra.

Leandra menatap lekat netra Elliot, ia berharap perkataan Elliot barusan bukanlah kepura-puraan. Entah kenapa dari wajah dan gaya bicara Elliot, Leandra melihat keseriusan dan kemantapan saat mengatakan mencintainya.

"Tapi aku ingin bercerai, El." Leandra harus tetap beracting sebaik mungkin.

"Perhatikan, aku akan menunjukkan lokasi Nora."
Leandra menggerakkan jemarinya, menunjukkan lokasi keberadaan Nora melalui bahasa isyarat. Ia berharap Elliot memahaminya. Leandra hanya menunjukkan jarak dari keberadaannya kesana berapa kilometer dan menunjukkan arah.

Leandra hanya dapat membaca arah dari mobil yang melaju sedang berbelok ke arah mana dan menghitung berapa rambu jalan yang ia lewati.

Jika saja saat kesana mata Leandra tidak di tutup, tentu ia akan dengan mudah membaca nama jalan. Setidaknya, penutup mata dibuka begitu tiba di lokasi. Tidak lupa Leandra menjelaskan ciri-ciri bangunan yang menjadi tempat Nora di sandera kepada Elliot.

Elliot mengamatinya gerakan Leandra dengan seksama, mematri kuat di ingatannya. Ia harus membantu Leandra menyelamatkan Nora. Jika Nora sudah di selamatkan, maka istrinya bisa keluar dari situasi ini.

Elliot memahami posisi Leandra, ia bersumpah akan menjebloskan Dion ke penjara karena telah berani mengancam istrinya dan memaksa Leandra supaya bercerai darinya.

"Berikan surat nikahnya, El. Keputusanku sudah bulat, aku harus segera mendaftarkan perceraian kita." Leandra berdoa dalam hati, semoga Tuhan tidak mengabulkan perkataannya barusan karena ini tidak berharap benar-benar bercerai dari Elliot.

"Aku percaya padamu." Leandra berekspresi penuh permohonan supaya Elliot menyelamatkan Nora.

Elliot mengambil buku nikahnya yang berada di kantong, kemudian memberikannya pada Leandra.

"Apa kau yakin?" Elliot bertanya ambigu tapi ia berharap Leandra memahami maksudnya.

"Aku akan mencari jalan keluar untuk kabur." Jika Elliot bisa menyelamatkan Nora sebelum ia mendaftarkan perceraiannya ke pengadilan. Dion tidak lagi memiliki senjata untuk mengancamnya, maka rencana busuk Dion tidak akan terwujud hingga kapanpun.

"Urusan kita sudah selesai. Aku harus pergi." Leandra mengakhiri pertemuannya dengan Elliot supaya Elliot segera mengambil tindakan.

Elliot menatap jemari Leandra ketika Leandra masih ingin menggunakan bahasa isyarat.

"Aku mencintaimu." Leandra menggerakkan jemarinya namun matanya terus terpusat pada wajah Elliot.

Elliot membalas tatapan Leandra, tentu saja ia bahagia atas pernyataan cinta Leandra. Tapi situasi apa ini? Ingin rasanya merengkuh tubuh Leandra untuk masuk ke dalam pelukannya. Keinginannya hanya dapat di pendam, Elliot tidak ingin posisi Leandra semakin sulit.

"Aku mencintaimu." Sebelum Leandra membalikkan tubuhnya, ia menggerakkan bibirnya tanpa bersuara, air mata terlihat menetes di pipinya.

Leandra merasa lega bisa mengungkapkan perasaannya pada Elliot. Leandra berharap dapat melewati cobaan ini agar dapat bersama lagi dengan suaminya. Hingga kapan pun ia tidak akan membiarkan Dion menang dan menghancurkan kebahagiannya.

Dadanya seakan tertimpa benda berat tak kasat mata melihat kesedihan dan air mata di wajah Leandra. Istrinya kini masuk ke dalam mobil yang tidak Elliot kenal, ia tidak bisa melihat sosok lain yang berada di dalam mobil tersebut karena kacanya cukup gelap. Ia meyakini bahwa orang tersebut adalah orang yang Dion tempatkan untuk mengawasi Leandra.

Dengan sigap Elliot meraih ponselnya untuk menghubungi Ken, memberikan serentetan perintah pada asistennya. Setelahnya, Elliot masuk ke dalam mobil untuk mengikuti mobil yang membawa Leandra.

Terus ikuti kelanjutan cerita "It's My Destiny"

Cerita ini murni hasil pemikiran sendiri, biar penulis makin encer mikirnya jangan lupa berikan dukungannya. Kalau malas coment, vote saja cukup.

Vote gak butuh waktu lama. Gak lebih dari 5 detik kok, bukan hal sulit...jadi jangan hanya menikmatinya tapi hargai juga jerih payah penulisnya ya 😚

Terima kasih. Sehat dan bahagia selalu untuk kalian.... 😉

Continue Reading

You'll Also Like

1M 77.1K 30
#1in-FANTASI [08-12-2018] #2 in-ALICE [01-09-2018] #1 in-WEREWOLF [03-07-2020] #1 in -GREYSON [06-07-2020] [Completed] cerita ini udah tamat;) ATTENT...
1M 115K 52
[PRIVATE ACAK! SILAHKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "NENEN HIKS.." "Wtf?!!" Tentang kehidupan Nevaniel yang biasa di panggil nevan. Seorang laki-laki yan...
My sekretaris (21+) By L

General Fiction

227K 2.2K 18
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra
1.1M 5K 10
Kocok terus sampe muncrat!!..