Kita Karya & Doa

By Dalwa_Berita

13 0 0

Kumpulan Opini Santri Dalwa More

SPECIAL THANKS TO
Aktivis Double Power
Beberapa Alasan Santri Kamboja Dan Thailand Belajar Di Dalwa
Ancaman di Era 4.0
Anda Kena Sihir
Arti Milenialitas Bagi Kaum Santri
Bahaya Fanatik Buta
Berinovasilah, Dan Jangan Takut Gagal
Bisakah Kita Kembali Kezaman Kejayaan Islam
Booster Himmah Untuk Tetap Ngaji di Rumah
Corona Bawa Untung?
Dua mata Giveaway
Dunia Medis Dan Pendapat Ulama Menghadapi Wabah Di Setiap Zaman
Fenomena Bucin
Fenomena Nyeker Yang tak Bisa dibendung
Ghosob Itu Hanya Istilah Bahasa Yang Diperhalus, Intinya Sama.
Islam Dan Pancasila
Making Indonesia Reading 4.0; Indonesia Mau Membaca Atau Tidak?
Mau Dibawa Kemana Indonesia
Memberangus Rangkaian Jerat Barat
Membumikan Rakus Membaca di Negeri Muslim
Mencicipi Sedikit Kelelahan Mereka
Pelajaran Berharga Pasca Pilpres
Pemuda Dan Budaya Ilmu
Pemuda Masa Kini, dalam Sejarah Sumpah Pemuda

Eksistensi Sebuah Bendera

0 0 0
By Dalwa_Berita

Oleh Afdillah Fikri

Mendekati tanggal 17 Agustus masyarakat Indonesia beramai-ramai menghias kampung halamannya dengan berbagai macam pernak-pernik menarik tanpa terkecuali bendera merah putih.

Bendera merah putih ini selalu hadir dalam berbagai macam event, karena kehadirannya dapat menjadi suatu kebanggaan dan pembangkit semangat perjuangan. Bendera biasanya juga menjadi lambang kekuatan dan jati diri sebuah bangsa. Dalam peperangan misalnya, jika sebuah bendera itu terjatuh, maka hal itu pertanda bahwa semangat perlawanan melawan musuh sudah mulai melemah. Dan jika hal itu sampai terjadi, maka pertanda bahwa bangsa tersebut akan mengalami kekalahan. Oleh karenanya tak heran jika para pejuang bangsa ini sangat menghormati dan mengagungkan adanya merah putih ini, bahkan mereka sampai rela menumpahkan darahnya, mengorbankan nyawanya demi berkibarnya sang saka merah putih.

76 tahun sudah merah putih itu dikibarkan. Masihkah kita memiliki rasa ta'zhim dan cinta terhadap merah putih? Apakah sudah tergerak hati kita tatkala melihat merah putih terjatuh ke tanah, lalu kita mengambil dan menciumnya dengan penuh rasa cinta? Sudahkan jiwa kita bergetar tatkala sang merah putih dikibarkan sambil dinyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya?

Hormatnya kita kepada merah putih bukan berarti lebay. Melainkan sebagai bentuk penghargaan kepada jasa para pahlawan yang telah berjuang. Sebagaimana yang telah dikatakan Presiden Soekarno, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya."

Sebagai generasi penerus bangsa, kita memiliki amanah dan tugas yang berat kedepannya. Layaknya sebuah bendera, semakin tinggi bendera tersebut, semakin tinggi pula terpaan angin yang dihadapinya. Karena baik buruknya bangsa ini, kitalah yang menentukan. Tingkatkan semangat perjuangan dengan mempelajari banyak ilmu, tingkatkan mutu moral (akhlaq) bangsa kita, bersatulah dan hindari perpecahan.

Sebagai penutup, mengutip perkataan Wakil Presiden pertama Mohammad Hatta, "Jatuh bangunnya sebuah bangsa, sangat tergantung pada bangsa tersebut. Semakin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sebuah nama dan gambaran untaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan ibu pertiwi." 

Continue Reading

You'll Also Like

84.1K 920 30
The one thing Madelyn desires most in the world is to wear diapers again, and she is prepared to do anything to make that wish come true. As inexplic...
175K 10.1K 39
The feeling of being abandoned by one's own family was not unknown to Aadhira. She hates her family for abandoning her when she was only a newborn, l...
158K 11.3K 16
Avantika Aadish Rajawat Aadi, with his fiery nature, adds intensity and excitement to their relationship, igniting a spark in Avni. Avni, like the ca...
Alina By ihidethisapp

General Fiction

1.4M 36.2K 75
The Lombardi family is the most notorious group in the crime world. They rule both the American and Italian mafias and have many others bowing at the...