Rival [Markhyuck]

By jis02ngxx

1.2M 113K 6.5K

"Sampai kapanpun kita itu rival, Mark Jung!" * * * Mark dan Haechan adalah rival dari sekolah menengah pertam... More

Prolog
Rival O1
Rival O2
Rival O3
Rival O4
Rival O5
Rival O6
Rival O7
Rival O8
Rival O9
Rival 1O
Rival 11
Rival 12
Rival 13
Rival 14
Rival 15
Rival 16
Rival 17
Rival 18
Rival 19
Rival 20
Rival 21
Rival 22
Rival 23
Rival 24
Rival 25
Rival 26
Rival 27
Rival 28
Rival 29
Rival 30 M
Rival 31
Rival 32
Rival 33
Rival 34
Rival 35
Rival 36
Rival 37
Rival 38
Rival 39
Rival 40
Rival 41
Rival 42
Rival 43 M
Rival 44
Rival 45
Rival 46
Rival 47
Rival 49
Rival 50
Rival 51
Rival 52
Rival 53
Rival 54
Epilog
Bonus Chapter
Bonus Chapter
Rival S2!!

Rival 48

18.8K 1.7K 116
By jis02ngxx

Mark tidak tahan ingin berduaan sama Haechan, jadi sewaktu Koeun mau buat teh sendiri sampai lupa tidak beritahu dimana letak dapur. Biarkan saja, paling nanti Koeun mencarinya sendiri.

Mark masuk ke kamarnya dan melihat Haechan tengah berbaring tengkurap memakai hoodie kebesaran hanya sebatas paha saja. Tapi tunggu, itu hoodie nya bukan?

"Haechan."

Haechan asik main game di ponselnya noleh ke Mark, lalu ganti posisi tidurnya jadi duduk bersila.

"Apa?!" galaknya.

Mark jadi salah fokus ke paha Haechan yang terangkat ke atas.

Mulus, jadi ingin Mark pegang. Ah, sadar Mark, kamu sudah berjanji pada diri sendiri tidak akan lagi menyentuh Haechan seincipun.

"Kamu marah sama saya?"

"Marah? Ngga tuh, ngapain marah." Haechan acuh dan kembali main game.

"Syukurlah, terus kenapa kamu pakai hoodie saya?"

Haechan menatap Mark garang.

"Kenapa emang?! Ga suka!"

Sangat seram, Mark tidak percaya kalau Haechan tidak marah. Sebadmoodnya Haechan tidak sampai segalak itu.

"Suka, hanya saja pakai celana, nanti masuk angin."

"Ga mau gerah gue."

"Ac nya bisa kamu nya..."

"Ah, berisik! Urus aja sana pacar lo, masa di tinggal sendirian kasiah nanti nangis, haha." Haechan tertawa sinis tanpa menatap Mark.

"Dia bukan pacar saya, hanya sebatas teman tidak lebih."

"Apa peduli gue, mau dia pacar lo atau istri sim..."

"HAECHAN JAGA UCAPAN KAMU!" Mark tidak sengaja membentak Haechan.

Haechan tersentak dan matanya sudah berkaca-kaca sebentar lagi akan menangis. Hormon kehamilan nya membuat Haechan sensitif, jadi di bentak sedikit akan menangis.

"Ga usah bentak gue, kalo emang bener tuh cewek istri simpanan lo juga gua ga peduli sama sekali! Karna setelah bayi nya lahir gue mau cer..."

"Sial, Haechan." Mark duduk di tepi kasur lalu menarik Haechan ke pangkuan nya, terasa ringan waktu memindahkan Haechan ke pangkuan nya, mungkin tenaga nya keluar semua karna emosi.

Mark mencium bibir Haechan kasar dengan menahan tengkuknya. Persetanan dengan janji nya, ia tidak tahan ingin sekali mencium bibir yang selalu berkata pedas ini.

"Hmph.. Lepasin!"

Haechan memukul dada Mark yang tidak terasa sekali bagi Mark.

Ciuman Mark tidak ada jeda malah semakin dalam. Mark mengigit bibir Haechan agar terbuka, setelah terbuka Mark langsung menyelusupkan lidahnya ke dalam dan mengabsen gigi Haechan serta dingding langit di dalam nya, lalu menghisap lidah Haechan cukup kuat sampai Haechan mendesah.

"Ahh."

Haechan semakin melemah dan tidak memberontak lagi, kelamaan Haechan balas hisap lidah Mark. Haechan jadi bergairah karna Mark terus mempermainkan lidahnya; lumat, membelit, dan menghisapnya.

Mark tersenyum kecil semakin semangat berbagi saliva dengan istrinya yang membalas permainan lidah di mulutnya.

Tangan yang menahan tengkuk Haechan beralih masuk ke hoodie Haechan dan mengelus punggung halus Haechan.

Dan tiba-tiba pintu kamar di buka dengan munculnya Koeun yang masuk ke dalam yang mematung di tempat serta melebarkan kedua matanya.

"M-mark."

Haechan terkejut mendengar suara Koeun, jadi langsung turun dari pangkuan Mark dan berlari ke kamar mandi untuk sembunyi, ia malu dan merasa puas Koeun melihatnya.

"Mark, sialan!" Haechan mengelap saliva yang jatuh ke dagunya. Gairahnya belum surut dan sialnya lagi kejantanan nya sudah mengeras di boxernya.

Sementara itu Mark terkejut juga karna Koeun masuk ke kamarnya dengan melihat kejadian tadi. Penampilan nya berantakan karna Haechan sempat meremas kemejanya sampai kusut dan meremas rambutnya juga. Jangan lupakan saliva yang menempel di dagunya dan bibirnya yang mengkilap basah.

"Koeun."

Dengan cepat Mark merapikan penampilan nya, lalu berjalan mendekat ke Koeun yang masih terdiam kaku di tempat.

"Kenapa langsung masuk saja? Ketuk pintu dulu, tidak sopan itu."

Koeun tatap Mark dari bawah sampai atas dan terakhir ke bibir Mark yang membengkak.

"U-udah aku ketuk sama panggil kamu, t-tapi kamu ga jawab sama lama bukain pintunya, yaudah aku masuk aja." Koeun berusaha mengembalikan suaranya yang tidak mau keluar. Tenggorokan nya jadi kering.

"I-itu, kenapa kamu ciuman sama Haechan?"

Mark tidak jawab malah lewati Koeun dan buka pintu.

"Ayo ke luar."

Mark keluar lebih dulu, sedangkan Koeun menatap lama kamar mandi yang di dalamnya ada Haechan. Tidak lama juga Koeun langsung pergi menyusul Mark, ia ingin beri banyak pertanyaan ke Mark.

Koeun lihat Mark berdiri dengan kemeja yang keluar sebelah dan masih menggulung lengan baju ke kedua sikunya. Koeun merasa panas melihat penampilan Mark yang bisa di katakan hot.

Bukan saatnya memikirkan penampilan Mark, sekarang ia harus bertanya semuanya tentang apa yang tadi ia lihat.

"Kamu kenapa ciuman..."

"Kamu mau buat teh kan? Saya lupa kasih tahu dimana dapurnya, jadi ayo saya antar sekalian saya juga mau minum." Mark mengalihkan pertanyaan Koeun.

Mark berjalan tenang menuju dapur di ikuti Koeun yang sama haus juga.

Sesudah di dapur Koeun banyak diam, dia fokus membuat teh sendiri, kalau Mark meminum air putih dingin yang ada di kulkas. Mark juga sama bergairah nya dengan Haechan, jadi terasa panas sekujur tubuhnya. Mark harus mendinginkan pikiran nya dulu sebelum menjawab pertanyaan yang bila nanti Koeun bertanya lagi.

Koeun mencari gula di mana-mana tapi tidak ketemu dan tak sengaja Koeun melihat susu kotak rasa strawberry yang di khususkan untuk ibu hamil.

Apa susu ini yang Mark tawarkan kepadanya? Lalu saat ia mau, Mark langsung bilang kalau susunya habis. Ia sudah tidak tahan lagi ingin Mark jelaskan semuanya.

Koeun membawa susu kotak itu ke Mark tengah menutup pintu kulkas.

"Susu apa ini, Mark?"

Mark melirik ke susu itu sebentar lalu bersandar ke pintu kulkas.

"Susu ibu hamil," jawabnya singkat.

Koeun tampak kesal karna Mark menjawabnya dengan sangat menyebalkan.

"Aku tahu, tapi buat siapa? Jangan bilang ini pun..."

"Ya, itu punya Haechan."

Koeun merasa jantungnya ingin copot. Haechan hamil, tinggal bersama Mark, dan tadi ia lihat Mark dan Haechan berciuman. Sudah ia simpulkan kalau Haechan kekasih Mark yang tengah mengandung.

"Haechan pacar kamu? Dan lagi hamil, tapi anak siapa? Apa anak orang lain?! Kamu kenapa mau aja pacaran sama dia yang hamil anak orang si, Mark!"

Koeun berpikir begitu takutnya Haechan memanfaatkan Mark.

Tapi di mata Mark Koeun terlihat bodoh. Bisa-bisa berpikir kalau Haechan hamil anak orang lain, padahal bayi yang di kandung Haechan adalah anaknya.

"Jaga ucapan kamu, Koeun! Haechan bukan pacar saya, dia istri saya dan bayi yang di kandungan nya itu anak saya bukan anak orang lain!" mata Mark menajam.

"K-kamu udah nikah?" Koeun menutup mulutnya kaget.

"Ya. Ada masalah?"

Mata Koeun memancarkan luka untuknya, Mark tahu dari raut wajah Koeun yang terlihat kecewa. Koeun menahan air matanya keluar.

"Padahal aku suk..."

"Akh!" suara kesakitan Haechan di balik dinding terdengar di telinga Mark dan Koeun.

Mark khawatir langsung melangkah pergi meninggalkan Koeun yang menggigit bibirnya.

"Haechan." Mark lihat Haechan sudah jatuh terduduk, sontak Mark langsung menggendong Haechan brindal style. Mark membawa Haechan ke sofa tengah dan membaringkan nya perlahan.

"Kram lagi?" tebaknya.

Haechan mengangguk sambil meremas hoodienya, tenang saja Haechan sudah pakai celana.

"Tunggu disini." Mark pergi mau mengambil krim.

Mark pergi dan Koeun datang. Haechan menatap sebentar Koeun lalu tidak lama membuang muka.

Tidak di sangka Koeun tersenyum ramah dan duduk di sofa lain.

"Selamat buat pernikahan dan kehamilan kamu, ya Haechan."

Haechan menoleh ke Koeun dan mengernyitkan alisnya.

"Kakak udah tahu dan ga marah?" Haechan masih ada rasa hormat untuk seniornya, kalau dengan Mark si Haechan malas.

Koeun tertawa, "iya. Marah kenapa? Kakak ga ada hak buat marah."

"Bukan nya kakak pacarnya Mark?"

"Haha, bukan ko. Aku sama Mark cuman temenan aja. Ya, walaupun kakak sempat suka sama Mark. Tapi kamu tenang aja kakak ga bakal rebut dia dari kamu ko."

Haechan mau duduk tapi malah merasa sakit di perutnya lagi. Koeun mendekat ke Haechan dan membantunya untuk kembali berbaring.

"Jangan bangun dulu, tiduran aja gapapa."

Haechan menurut tapi masih melihat Koeun dalam.

Koeun mengerti jika Haechan tengah mencari kejujuran pada dirinya.

"Ga usah takut Haechan, kakak ga bakal rebut Mark dari kamu. Karna kakak pernah ngerasain seseorang yang kita cinta di rebut sama orang lain, rasanya bener-bener sakit." Koeun tersenyum kecil.

"Dan kakak ga bakal lakuin itu ke kamu, apalagi kamu sama Mark udah jadi suami istri dan mau punya bayi. Jadi jangan takut okey, kakak bakal hilangin rasa suka kakak dan anggap Mark cuman teman aja."

"T-terima kasih." Haechan merona malu dan menutup wajahnya dengan tangan nya, ia malu karna kelihatan sekali takut Koeun merebut Mark.

Di sudut hatinya yang paling dalam Haechan takut kehilangan Mark.

Koeun mengusap surai Haechan serta tertawa.

"Gemesin banget si."

Haechan merasa tenang, Koeun perempuan yang baik tidak seperti kebanyakan perempuan lain kalau seseorang yang di sukainya sudah punya kekasih atau istri akan merebutnya. Yah, bisa di sebut pelakor.

Haechan bisa percaya ke Koeun karna sorot matanya jujur tidak ada kebohongan sekalipun.

Katanya, kalau kamu tidak percaya dengan omongan orang lain, tatap saja matanya dan lihat ke dalam nya ada tidak kejujuran. Karna mata tidak pernah berbohong, beda dengan mulut yang selalu berkata bohong.

Tbc.

Jangan hujat Koeun lgi guys, dia baik ko
maaf jg nih klo ga sesuai exsipitas kalian :)

Continue Reading

You'll Also Like

5.3K 554 65
"Jeno itu jelek, sangar, bego, alay, lebay, kamseupay eoh, pokoknya Jeno jelek!" ©2020
PENGASUH By venta

Fanfiction

89.6K 9.6K 61
[Completed] Pusat organisasi pembunuh bayaran telah terbongkar dan menjadi buron oleh negara. Salah satu cabang dari organisasi ini, memilih untuk me...
652K 82.4K 30
Kisah cinta yutuber dan ceo, sekaligus kisah cinta teman teman mereka
1.1M 96K 84
Cerita pertama yang sudah dipastikan absurd. BACA WARNING YA! *** Haechan udah lama naksir Mark, tapi sayangnya si pangeran sekolah itu tak pernah ke...