Hai
Hippy riding
.
.
.
.
.
Argya sekarang lagi belajar,pelajaran matematika,cowok mungil itu menyimak pelajaran dengan cermat.
"Kalian sudah mengerti tentang rumus ini?!"
"Sudah Bu!"
Jawab seluruh murid,Argya yakin gak semua murid itu paham,tapi cuma bilang paham aja biar cepet selesai.
"Baik,kalian ibu kasih tugas. Tolong kerjakan buku paket yang halaman 117,pilihan ganda nya saja! Tapi di buku tulis dan harus menggunakan cara!"
Semua murid pada kicep.
"Mengerti?!"
"Mengerti Bu."
"Oke,ibu tunggu sampai jam istirahat,harus sudah selesai! Ibu ingin ngambil laptop dulu." Bu guru keluar dari kelas.
Semua murid langsung menjalankan aksinya,yang tadinya duduk sendiri ada satu orang yang nyamperin buat kerja sama,lalu ada juga yang satu meja langsung berisikan empat orang.
Argya yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya kecil, dia melihat Vino yang sedari tadi tidur terus.
Tangannya memegang pundak Vino,"Vin, Vino."
"Emm." Hanya erangan yang terdengar.
"Vino bangun! Udah dikasih tugas woy!"
Vino terbangun dari tidurnya,mengucek matanya dahulu lalu sedikit menguap,matanya menatap sekeliling kelas dan guru gak ada di mejanya.
Berarti lagi keluar.
Vino menatap Argya,"apaan Ar?"
"Udah dikasih tugas! Eh tapi tunggu muka lo pucet Vin."
Vino mengerutkan keningnya,"siapa? Gue?"
"Iya! Lo sakit?"
Vino geleng,"enggak,biasa aja."
"Vino sakit! Ayo ke uks!"
"Eh? Gak us--"
"Pala vino pasti pusing kan?!"
Vino diem,memegangi kepalanya,sedikit si,dia terasa pusing.
"Ayo Vin!" Argya menarik lengan Vino membawanya keluar kelas.
"wOY Argya! Emang boleh keluar kelas?!" Itu suara Dito.
Argya berhenti lalu menatap Dito,"Vino sakit,jadi gue mau bawa dia ke uks."
"Boong kan lo!"
"Bener! Liat aja muka Vino!"
Dito mengamati wajah Vino,dan Vino langsung memalingkan wajahnya.
"Awas kalo boong! Gue juga bakal keluar kelas!"
"Enggak boong kok! Udah ya!" Argya menarik tangan Vino keluar kelas membawanya ke uks.
Didalam UKS Argya nyuruh Vino biar duduk di ranjang UKS,Argya nyari kotak obat di laci,dan ngambil satu gelas plastik yang udah disediain,terus nuangin air dari dispenser.
"Kayaknya tipes gue kambuh."
"Lo makan apa emang?"
"Gak makan apa-apa,malah gue aja dari tadi pagi belom sarapan."
"Belom?! Makan dulu,mau gue beli--"
"Siapa yang mau lo beliin?"
Argya dan Vino langsung menoleh kearah sumber suara dimana ada Aksa yang berdiri diambang pintu UKS sambil menaruh kedua tangannya di saku,menatap Argya dengan datar.
Argya mengerjap-ngerjapkan matanya,"mas Aksa?"
"Ngapain?"
Aksa berjalan mendekat,dengan pandangan yang tidak terlepas dari lelaki manis.
Argya meneguk air liurnya susah payah,"em... Vino sak--"
"Kan udah gue bilang! Kenapa gak nurut hm?" Aksa mengapit dagu Argya menggunakan jari telunjuk dan jari jempolnya membuat cowok mungil itu mendongak menatap wajahnya.
"C-cuma bawa Vin--mmmph!"
Aksa mencium bibir Argya,dan itu membuat Vino kaget.
Oh bayangin aja! Ada dua orang yang lagi ciuman didepan kalian! Apalagi ini Deket banget woy lah!
Bukannya melepas ciumannya,Aksa menarik tengkuk belakang Argya, menggigit bibir bawah Argya melesakkan lidahnya masuk dan mengobrak Abrik mulut Argya yang manis itu.
Vino mengerjap-ngerjapkan matanya,saat melihat lidah Aksa masuk kedalam rongga mulut Argya.
"Gila." Vino pingsan. G
( ´◡‿ゝ◡')
"tuh kan! Liat! Mereka berdua itu gak bisa dipisahin!"
"Arrgh tapi gue mau Argya!!"
"Hhh,kalo bukan gara-gara mommy juga gue gak bakal ngelakuin ini! Dan kerja sama bareng lo Samuel."
Ya,dua orang itu adalah Samuel dan Nita.
Dua orang yang saling membantu,untuk mendapatkan keinginannya,dengan Nita yang mau dengan Aksa.
Lalu Samuel yang ingin Argya,cowok mungil sebagai partner olimpiade waktu itu,menjadi miliknya.
Samuel suka dengan Argya dari semenjak olimpiade waktu itu,dari sejak itu Samuel mencari tau semua tentang cowok mungil itu, sampai-sampai dia rela-relain buat melihat Argya secara langsung,bilang kalau Samuel gila.
Samuel menjadikan foto Argya untuk fantasinya sendiri,ya.
Keduanya mempunyai keinginan untuk membuat sepasang kekasih itu putus,dan mendapatkan siapa orang yang ia mau.
"Lagian lu berdua ngapain si? Kurang kerjaan aja." Sheza bersedekap dada.
Samuel menghela nafas kasar,"lo mikir sekarang."
"Udahlah stop aja." Celetuk Sheza sambil minum teh Pucuk nya.
"Gue gak mau berhenti,sebelum Argya jadi milik gue."
"Gak bakal bisa! Aksa itu udah suka sama Argya dari jamannya SD! Eh,SD atau SMP si? Udahlah yang penting itu maksudnya!Lo gak bakal bisa ngelangkahin Aksa yang udah bucin akut sama si Argya Argya itu." Ucap Sheza panjang lebar.
Nita ngangguk,"hm... Kalo mommy gak nyuruh gue buat kayak gini,juga gue gak bakal ngelakuin ini."
"Ya udahlah bilang Ama nyokap lo!"
Nita menggeleng mendengar ucapan Sheza,"gak bisa,ntar gue di pindahin ke luar negeri."
Sheza kaget,"what?! Keluar negeri?! Cuma gara gara itu?!"
Nita ngangguk lesu,dan Sheza menggelengkan kepalanya gak habis pikir sama nyokapnya Nita.
"Eh,gue tanya deh,lo beneran suka sama Aksa gak si?"
Nita geleng terus ngangguk.
"Yang bener dong!"
"hM... Udah gak kayak dulu lagi,udah gak suka mungkin,kan udah dibilang kalo bukan gara gara mommy gue udah berenti ngejar cowok gay itu."
"Aish, ngomong apa nit. Lo dijadiin alat Ama nyokap lu!"
"hM... Hehe,gue sekarang lagi suka sama seseorang loh shez."
"Siap--"
"wOY! Lu berdua nyadar gak si kalo disini masih ada gue?! Bisa bisanya lo berdua ngomongin yang bukan seharusnya gue sama Nita omongin! Lo juga! Siapa nama lo?! Sheza?! Balik Sono lo!" Samuel berbicara panjang lebar.
Sheza dan Nita menutup telinganya,"berisik! Lo cowok kok cempreng banget si!!"
Samuel menghela nafas kasar,mengusap wajahnya,"terus gimana ini?!"
"Oke gua nyerah! Gua mau ngomong sama nyokap gua aja! Lo,pikir sendiri!"
"Ayo shez!"
Nita menarik tangan Sheza dan berjalan keluar dari rumah Samuel.
Samuel hanya menatap kedua perempuan itu dengan pandangan tidak percaya,"dih,gue bisa dapetin Argya tanpa dua cewe cerewet itu.''
TBC.
Haha siapa yang bener disini? Angkat tangan☝️ aku kasih Amer 🍻🍺
Hehehe Sian Vino kena tuduh mulu😔
Next or stop?
Babay~