AURELLIA; Antagonist Girl [EN...

By xxxstars_

13.8M 1.4M 120K

[Part Lengkap] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Reinkarnasi #01] Aurellia mati dibunuh oleh Dion, cowok yang ia cint... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Cast + Mau tanya
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
END
Epilog
Ekstra Part I
Ekstra Part II
Ekstra Part III
INFO PLAGIAT

Part 33

186K 23.4K 1.5K
By xxxstars_

Aurel dan Lizha menginjakkan kakinya memasuki kantin bersamaan dengan itu bisik-bisik empat siswi Alexander terdengar begitu keras. Tentu saja Aurel dengan jelas mendengar mereka menggosipkan dirinya terkait masalah ulangan tadi.

"Kalian udah denger kan masalahnya Aurel tadi pagi?"

"Gue gak nyangka berani-beraninya dia nyontek pas pelajarannya Bu As!"

"Dia pasti minder sama Gevan, Gevan kan pinter masa tunangannya bodoh!"

"Bener! Pasti dia nyontek biar nilainya bagus jadi dia bisa cocok sama Gevan!"

"Gue pasti jadi Gevan ilfeel punya tunangan kayak Aurel!"

"Tapi gue denger dia lolos, dia gak terbukti bersalah!"

"Gue gak percaya! Palingan dia ngasih uang biar dia lolos!"

Aurel menatap ke arah sekelompok siswi yang sedang berbisik-bisik mengenai dirinya, ah bukan berbisik jika suaranya terdengar sampai ke penjuru kantin. Dia akan mendekati mereka namun langkahnya terhenti melihat Cia yang sudah maju duluan berjalan ke arah mereka. Astaga sejak kapan ada Cia di dekatnya!

Brak!

Cia menggebrak meja kumpulan cewek itu matanya menajam menatap bergantian keempat cewek di depannya.

"Satu kali lagi gue denger mulut sampah kalian ngomong jelek tentang kak Aurel! Gue jahit mulut kalian satu per satu!" Ancam Cia dengan nada dinginnya membuat keempatnya bergidik ketakutan.

Jangan lupakan Cia merupakan sepupu Gevan, dia juga pandai mengancam seperti sepupunya itu meski dia adik kelas itu bukan menjadi masalah untuk memberi pelajaran pada orang yang menjelekkan kakak kesayangannya, Aurel.

Setelah mengancam Cia membalikkan badannya ke arah Aurel dan Lizha, dia tersenyum manis seakan tak terjadi apa-apa.

"Gue percaya sama lo, kak! Lo gak mungkin lakuin hal itu!" ucap Cia dengan penuh keyakinan.

"Makasih udah percaya sama gue Ci!" balas Aurel yang diangguki oleh Cia.

"Ayo kak! Kita ke meja itu!" Ajak Aurel menggeret lengan Aurel berjalan ke arah meja tengah dimana Jervanos berada di sana.

Aurel yang melihat itu melepaskan tangan Cia dengan lembut, dia menggelengkan kepalanya pada Cia yang menatapnya bingung.

"Gue gak ke sana Ci!" ucap Aurel membuat Cia menatapnya meminta penjelasan.

"Kenapa kak? Kakak gak lagi marahan kan sama Gevan?" Tanya Cia memastikan.

Aurel hanya membalasnya dengan senyum tipis, "Lo aja yang ke sana Ci! Gue ke meja pojok itu aja Ci sama Lizha. Ayo Liz!"

Aurel dan Lizha meninggalkan Cia yang terdiam menatap kepergian Aurel lalu beralih menatap Gevan yang terlihat diam dan dingin tak tersentuh. Ada masalah apa yang membuat keduanya bertengkar?

Cia berjalan dengan cepat mendekat ke arah meja Jervanos, dengan langkah cepat dia berjalan ke arah Gevan bukan ke arah Raddit pacarnya.

Tangannya dengan cepat menarik kerah Gevan, tatapan tajam menghunus ke mata Gevan.

Semua orang yang ada di kantin terkesiap menatap aksi Cia yang begitu berani menarik kerah pentolan Jervanos itu.

"Santai Ci! Lo bisa ngomong baik-baik!" ucap Aidan panik.

"Iya, Ci! Santai lah ngopi-ngopi aja yuk!" Ajak Bagas yang juga tak kalah panik.

Bisa-bisa pacar Raddit itu mengamuk di kantin.

"Ada masalah apa lo sama kak Aurel?" Tanya Cia sinis menghiraukan Bagas dan Aidan.

Gevan yang mendengar pertanyaan Cia hanya menatap dingin Cia, "Urus pacar lo, Dit!"

Raddit segera berdiri mendengar nada dingin yang Gevan keluarkan, dia dengan lembut melepaskan tangan Cia dari kerah Gevan. Raddit tahu Gevan lagi dalam mode senggol bacok. Dia menatap wajah Cia yang tak mengenakkan lalu menggelengkan kepalanya.

Cia yang melihat itu menatap tak suka ke arah Raddit, "Kamu bela dia?"

"Aku gak bela siapa-siapa! Ayo ikut aku!" Ajak Raddit menarik tangan Cia pergi dari kantin.

Sebelum Cia pergi matanya tak sengaja menatap ke arah Dion yang menatapnya kaget, "Dion! Tunggu hukuman dari gue!"

Dion yang baru pertama bertemu dengan Cia setelah sekian lama pun kaget, hukuman apa yang dimaksud oleh Cia itu?

Dion mengendikkan bahu mungkin karena dia tak bertemu langsung dengan Cia saat sahabatnya itu datang pertama kali ke sekolah. Matanya melihat ke arah Aurel yang makan dengan orang yang tak dia kenal, sepertinya ini waktu yang tepat untuk dia meminta maaf.

Raddit dengan lembut menggandeng tangan Cia. Mata Cia dan Raddit berpapasan dengan Lita, Jihan, Rea, dan Anggi yang berdiri di depan pintu kantin.

Cia yang melihat Jihan pun menatap sengit, "Ngapain lo pada di sini jadi penjaga kantin?"

Jihan menatap kepergian Cia dan Raddit, terlukis seringai terpasang di wajahnya.

"Lita! Lo gak cuma bikin Aurel-Gevan bertengkar tapi Cia-Raddit juga! Lo punya kesempatan Rea," ucap Jihan.

Rea yang mendengar itu pun tersenyum senang, dirinya sudah memendam rasa cinta pada Raddit dan ini adalah kesempatannya.

Lita yang mendengar hal itu tersenyum puas, "Itu bonus yang gak gue duga, tapi gue belum puas! Gue gak berhasil bikin Aurel gak naik kelas!"

"Mungkin lo gak bisa bikin Aurel gak naik kelas, tapi gosip tentang dia yang nyontek udah ke sebar satu sekolah! Mungkin mereka ngira Aurel nyogok guru biar dia dibebasin," ucap Anggi memainkan rambutnya.

Lita, Jihan, dan Rea yang mendengar hal itu pun tersenyum menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Anggi.

"Yok masuk! Gue laper." Ajak Rea untuk masuk ke kantin.

"Eh bentar! Liat! Dion nyamperin Aurel," ucap Anggi menunjuk ke arah meja Aurel.

Jihan yang melihat itu wajahnya menjadi keruh, kedua tangannya terkepal. Hatinya memanas melihat sang mantan kekasih menghampiri Aurel, cewek yang begitu dia benci.

Bagaimana dia bisa lupa jika hubungan Aurel dan Gevan hancur, Dion bisa mendekati Aurel!

***

"Gue mau ngomong!"

Aurel mengangkat wajahnya, mulutnya yang penuh dengan mie ayam menatap bingung Dion yang ada di depannya.

Mulutnya dengan pelan mengunyah mie ayamnya sampai halus lalu menelannya. Tangannya mengangkat es jeruk yang dia pesan lalu menyedotnya.

"Lo udah ngomong!" Balas Aurel dengan malas.

Dion yang melihat reaksi Aurel pun tak menyerah, "Okay gue bakal ngomong di sini!"

Aurel yang mendengar hal itu pun mengeryitkan dahinya menerka-terka apa sekiranya yang ingin Dion bicarakan. Matanya tanpa sengaja bertatapan dengan mata Gevan.

Mengikuti instingnya, Aurel menganggukkan kepalanya dia berdiri dari duduknya.

"Ikut gue!"

Aidan yang melihat kepergian Aurel dan Dion pun menatap ke arah Gevan yang berwajah keruh. Hubungan Aurel sama Gevan beneran ada apa-apa?

"Lo gak mau nyusul Gev?" Tanya Aidan hati-hati.

"Bukan urusan gue," ucap Gevan lalu beranjak pergi meninggalkan mereka.

"Anjir ini mereka pada kenapa sih?" Tanya Bagas merasa bingung dengan tingkah sahabat-sahabatnya.

Putra mengendikkan bahunya, tangannya sibuk memasukkan batagor ke dalam mulutnya hingga piring di depannya tandas. Dia segera meminum habis es teh miliknya lalu berdiri.

Aidan yang melihat hal itu menjadi penasaran, "Lo mau kemana? Nyusul Gevan?"

Putra menggelengkan kepalanya, jari tangannya menunjuk ke arah Lizha yang makan sendirian.

"Gue mau nyamperin masa depan gue, kasihan dia sendirian! Gue tahu dalam hatinya dia pengen gue nemenin dia," ucap Putra dengan kepercayaan diri tinggi.

Aidan dan Bagas yang mendengar itu berdecih.

"Najis! Dasar buaya darat"

***

"Apa yang mau lo omongin?"

Aurel menatap Dion yang berada sekitar dua meter dari tempatnya berdiri. Tangannya menyugar rambutnya yang tertiup angin lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Badannya bersandar pada pagar rooftop menunggu jawaban dari Dion.

"Gue mau minta maaf!"

Aurel yang mendengar permintaan maaf dari Dion menegakkan tubuhnya.

"Minta maaf tentang hal apa? Lo banyak salah sama gue, maaf karena udah ngehina gue? Atau udah ngehina orang tua gue? Atau udah fitnah gue? Jadi minta maaf mana yang lo maksud?" Tanya Aurel beruntun menatap sengit ke arah Dion.

Dion yang mendengar perkataan Aurel pun merasa bersalah, tentu dirinya sadar sudah terlalu banyak kesalahan yang dia perbuat pada Aurel.

Dion menelan ludah, "Gue minta maaf buat semua kesalahan yang udah gue perbuat sama lo. Gue bener-bener minta maaf, Rel!"

Aurel menatap mata Dion yang terlihat tulus meminta maaf padanya, mungkin dulu dia dengan mudah menerima permintaan maaf Dion karena dulu dia begitu mencintai cowok yang ada di depannya. Tapi sekali lagi, dia hidup di masa kini bukan masa lalu dan tentu dia juga tak lagi mencintai Dion di hatinya sudah tak ada nama Dion telah berganti sepenuhnya dengan nama Gevan.

Dia akan menolak permintaan maaf Dion namun matanya menangkap Gevan yang berada di belakang Dion. Aurel menatap panik takut jika Gevan salah paham dengannya, Dion yang melihat tatapan panik Aurel pun menoleh ke belakang.

Dion juga terkejut, "Gue gak ngapa-ngapain Aurel, Gev!"

Gevan yang mendengar itu tersenyum sinis, dia berjalan dengan santai melewati Dion lalu berdiri di depan Aurel. Matanya menatap tepat ke kedua mata Aurel.

Cup.

Tanpa aba-aba Gevan memberi kecupan di bibir Aurel dan melumatnya sebentar, wajah Gevan menjauh. Gevan menjilat bibir bawahnya tanpa mengalihkan pandangannya pada Aurel.

"Manis, seperti biasa."

Gevan seakan lupa ada Dion yang ada di belakangnya, Aurel yang masih kaget dengan apa yang dilakukan Gevan pun memberi isyarat pada Dion untuk pergi.

Dion yang melihat isyarat Aurel pun menganggukkan kepalanya paham, "Gue pergi dulu!"

"Tunggu!" ucap Gevan menoleh ke belakang.

Ujung bibirnya terangkat ke atas, sepertinya menambah pemain dalam permainan drama yang dia dan Aurel jalani akan semakin menarik.

"Aurel bakal maafin lo, tapi ada satu hal yang harus lo lakuin."

°

°

°

°

°

°
Bersambung

Ditunggu ya akting pemain drama kita yang baru😏

Sorry kalo aneh atau gak nyambung, ini barusan banget nulisnya😔

Jangan lupa vote dan komennya semua. Bismillah! Yok bisa yok 1M readers😭😭

Spam nama Deka yuk

Spam nama Aurel yuk

Spam nama Dion yuk

Spam nama Jihan yuk

Spam nama Raddit yuk

Spam nama Putra yuk

Spam nama Bagas yuk

Spam nama Aidan yuk

Spam nama Cia yuk

Spam nama Lizha yuk

Spam nama Lita yuk

Spam next buat next part

Kasih semangat dong🥺

Sekian dulu yaa

Sampai jumpa di part selanjutnya

Bye

~21 November 2021

Continue Reading

You'll Also Like

137K 10.4K 68
WARNING⚠️ Kuatin mental kalian sebelum membaca cerita ini👌🏻 "Jadi untuk siapa aku dilahirkan jika tidak di inginkan seperti ini?" *** Dia adalah s...
2.7M 234K 61
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
2M 70.2K 44
Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus galak itu adalah musuh bebuy...
4.3M 210K 59
Sudah terbit. Tersedia di Google play store. *SEBELUMNYA TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH MENDUKUNG DAN MENSUPORT KARYA SAYA, HINGGA BISA BERADA DI...