AURELLIA; Antagonist Girl [EN...

By xxxstars_

14M 1.4M 120K

[Part Lengkap] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Reinkarnasi #01] Aurellia mati dibunuh oleh Dion, cowok yang ia cint... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Cast + Mau tanya
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
END
Epilog
Ekstra Part I
Ekstra Part II
Ekstra Part III
INFO PLAGIAT

Part 30

196K 23.1K 1.7K
By xxxstars_

Aurel keluar dari rumahnya dengan memakai pakaian serba hitam, jaket kulit hitam yang menutupi seragam putihnya lalu celana ketat berwarna hitam dan juga sepatu converse yang berwarna hitam. Di tangannya ada helm fullface berwarna hitam yang dibelikan oleh Gevan.

"Hati-hati sayang!" ucap Anggun yang berdiri di depan pintu bersama Reno menatap khawatir Aurel.

"Iya, Ma! Aurel bakal hati-hati kok, Aurel berangkat dulu ya!" ucap Aurel melambaikan tangannya lalu berbalik menuju motor barunya.

Aurel melangkahkan kakinya mendekati motor gede berwarna biru metalik yang terparkir begitu gagah di depan rumahnya. Motor yang dibelikan oleh Reno sang papa setelah perdebatan panjang dengan Gevan.

Aurel menaiki motor barunya lalu mengambil sarung tangan yang ada di saku jaketnya, dia memakai sarung tangan hitamnya.

Aurel menyugar rambutnya lalu memakai helm fullface miliknya, dia menyalakan motornya lalu memutar gasnya hingga terdengar suara bising dari knalpot motornya.

"Permainan baru dimulai, Lita."

Aurel menyeringai dari balik helm lalu menutup kaca helmnya kemudian membunyikan klakson sebanyak dua kali lalu mengendarai motornya keluar dari rumah.

Bertepatan dengan itu di belakangnya ada dua motor yang mengikutinya membelah jalanan pagi hari yang sudah ramai.

Dari spion motornya Aurel sadar ada dua orang yang mengikutinya namun dia tak khawatir ketika melihat lambang kepala serigala di jaketnya.

Mereka berdua adalah orang suruhan Gevan untuk mengawal Aurel agar sampai sekolah dengan selamat, dan itu menjadi syarat dari Gevan yang memperbolehkan dirinya naik motor.

Aurel mengendikkan bahu lalu fokus menjalankan motornya menuju ke sekolahnya.

***

Alexander High School kembali ramai ketika para siswa melihat rombongan Jervanos yang memakai motor gede dengan Dion sebagai pemimpinnya. Diikuti di belakangnya Gevan dan Raddit yang lalu dibarisan belakang ada Aidan, Bagas, dan Putra. Memakai jaket hitam dengan lambang Jervanos di belakangnya membuat aura mereka semakin terpancar.

Kini Jervanos kembali lengkap setelah kembalinya Dion. Mereka memarkirkan motor mereka di parkiran secara berjajar dimana mereka masih bertengger di atas motor masing-masing.

"Keren banget yaa mereka."

"Jiwa iri gue bergejolak."

"Mau dong diboncengin."

"Dion fix jadi milik gue."

"Eits..bagi dua. Dion gak lama keliatan makin ganteng aja."

"Raddit juga gak kalah keren tuh, tapi dah punya pawang."

"Astaga, Gevan juga makin ganteng aja."

"Kok Gevan gak bareng Aurel ya?"

"Eh iya, mereka lagi berantem kah?"

"Kayaknya sih iya, gue denger-denger mereka ribut kemarin di taman belakang."

Mendengar ucapan itu pun kabar tentang retaknya hubungan Gevan dan Aurel semakin menyebar.

Tidak hanya kembalinya Dion ke sekolah yang membuat mereka kaget namun juga melihat seorang cewek cantik yang keluar dari mobil diikuti oleh Jihan, Ria, dan Anggi.

"Weh! Sapa tuh? Kok cantik banget?"

"Murid baru kah? Kok bareng Jihan, Ria sama Anggi sih!"

"Mukanya kek pernah liat."

"Gue juga pernah liat deh kayaknya, mukanya mirip kayak Lita sahabatnya Aurel gak sih?"

"Iya! Bener banget, ternyata Lita cuy! Kalo penampilannya gak cupu cantik juga ya!'

"Udah pinter, cantik lagi. Idaman gak tuh jadi ibu anak-anak gue ntar."

"Mereka kayak bidadari turun dari kayangan euy!"

Lita yang mendengar bisik-bisik tentangnya pun tersenyum puas, matanya melirik ke arah Gevan yang masih duduk di motornya. Dia mengibaskan rambutnya yang hari ini Lita gerai.

Lita tampil dengan cantik, tak ada rambut yang dikucir dua dengan kacamata dan seragam kedodoran.

Hari ini Lita memakai pakaian yang pas di badannya meski rok seragamnya sedikit lebih pendek. Wajah yang biasanya natural hanya memakai lip tint kini tampil dengan sedikit polesan make up membuat wajahnya semakin cantik.

Tak kalah dengan Lita, Jihan pun tampil menggunakan sedikit make up begitu juga dengan Rea dan Anggi. Keempat cewek itu seperti idola baru di Alexander High School.

Aidan yang melihat ada Jihan pun mendengus pelan.

"Percuma cantik kalo hatinya busuk," ucap Aidan mencibir menatap malas Jihan yang begitu dia bela ternyata bermuka dua.

"Itu temennya Aurel kok bisa bareng Jihan sih?" Tanya Putra melihat Lita yang berjalan bersama Jihan.

"Gue kira kawan ternyata lawan," ucap Bagas menggelengkan kepalanya.

"Jangan-jangan dia sejenis kayak Jihan tuh, polos-polos bangsat," balas Putra menatap tak suka ke arah mereka yang kini berjalan ke arah mereka.

Keempat cewek itu akan mendekat ke arah mereka namun suara motor membuat keempatnya menoleh.

Brum..brum..brum..

Mata keempatnya melotot melihat motor itu melaju ke arah mereka dengan kecepatan tinggi.

"Aaaaa!" Teriak Lita yang berada paling pinggir sambil memejamkan matanya ketika melihat motor berwarna biru metalik itu akan menabrak ke arahnya.

Ckiittt.

Motor itu berhenti tepat satu jengkal dari tubuh Lita.

Rea yang melihat Lita yang nyaris celaka pun maju menatap marah ke pengendara motor itu.

"LO! KALO NAIK MOTOR YANG BENER! SAHABAT GUE HAMPIR CELAKA GEGARA LO!" Teriak Rea membuat para siswa Alexander menatap ke arah mereka.

Apakah itu anak baru? Motor itu baru pertama kali mereka lihat.

Aurel yang berada di balik helm fullface itu pun menyeringai, dengan cepat dia melepaskan helmnya lalu menyugar rambutnya.

Lita, Jihan, Rea dan Anggi begitu terkejut melihat Aurel yang mengendarai motor itu.

Dan tentu saja Aurel menikmati raut terkejut mereka, begitu menghibur pikirnya.

Mereka yang melihat siapa dibalik pengendara motor itu yang ternyata adalah Aurel pun menatap kagum.

"Woah! Damagenya Aurel buat gue pengen memaksakan diri!"

"Astagaa gue sebagai cewek ngakuin kalo Aurel itu keren banget!"

"Auranya memukau sekali!"

"Gila!! Damagenya badas banget! Gue suka!"

Banyak bisik-bisik yang memuji Aurel membuat Lita dan Jihan merasa panas dan tak suka.

Aurel meletakkan helmnya di atas tangki lalu meletakkan kedua tangannya di atas helm. Matanya menatap ke arah empat cewek yang dia benci.

"Kalo nyebrang liat-liat! Punya mata kan?" Tanya Aurel dengan nada datar lalu kembali memakai helmnya dan menyalakan motornya.

Aurel memarkirkan motornya tepat di samping Jervanos.

Putra menggelengkan kepalanya menatap Aurel yang berada di sampingnya.

Dia mengacungkan kedua jempolnya ke arah Aurel, "Keren banget lo, Rel! Serius gak bohong gue!"

"Cocok lo sama Gevan! Iya gak Gev?" Tanya Bagas ke arah Gevan.

Gevan yang sedari tadi diam dengan memasang wajah datar dan dinginnya pun tak menjawab.

Aurel yang melihat Gevan tak menanggapi ucapan Bagas tentangnya pun menatap sendu ke arah Gevan.

"Heh! Gev! Gue tanya kok lo gak jawab sih!" Balas Bagas melihat tingkah Gevan yang menurutnya aneh itu tak seperti biasanya.

"Iya Gev! Tumben juga lo kok gak jemput Aurel juga?" Tanya Putra dengan penasaran.

Gevan yang ditanya menatap sebentar ke arah Aurel lalu mengalihkan matanya ke arah lain.

"Gue cabut!" ucap Gevan pergi meninggalkan yang lainnya.

Raddit yang melihat itupun memberi gestur pada yang lain kalo dia akan menyusul Gevan.

Putra menggaruk kepalanya yang tak gatal, tentu saja dia dan yang lainnya merasa aneh dengan Gevan yang lain dari biasanya. Biasanya apapun yang menyangkut Aurel pasti Gevan langsung meresponnya.

Lita yang melihat tingkah acuh Gevan pun tersenyum senang, ternyata rencananya berhasil. Kini Gevan telah menjauh dari Aurel.

Jihan juga ikut senang melihat hal itu, "Kak Gevan marah sama Kak Aurel!"

Mereka semua yang mendengar ucapan Jihan pun menoleh ke arahnya.

"Jangan fitnah lo, medusa!" ucap Bagas tak terima.

"Iya, bener! Gevan gak mungkin marah sama Aurel, orang dia bucin banget sama Aurel!" Balas Putra, tentu saja sudah menjadi rahasia umum kalo Gevan itu bucinnya Aurel.

"Tapi itu kenyataannya! Kak Gevan marah sama kak Aurel gegara Kak Aurel nampar Kak Jihan yang gak mau ngerjain tugasnya kak Aurel!" Balas Jihan dengan sungguh-sungguh.

Mendengar hal itu pun mereka sontak tak percaya.

"Gak mungkinlah! Gue gak percaya sama mulut berbisa lo!"

"Gue ngomong jujur kok! Emang gitu yang sebenernya, itu yang ngebuat Kak Gevan dingin sama kak Aurel begitu juga kak Lita yang udah gak temenan lagi sama kak Aurel!" Balas Jihan sambil menatap ke arah Aurel dengan pandangan jijik.

Mereka yang mendengarnya tentu merasa yang diucapkan Jihan adalah sebuah kebenaran apalagi melihat Gevan yang pergi setelah ditanyai oleh Putra dan juga Bagas mengenai Aurel.

"Astaga, gue gak nyangka ternyata Aurel kayak gitu!"

"Gue kira udah berubah ternyata sama aja!"

"Gue udah gak respect sama Aurel lagi deh!"

"Kasihan Lita, padahal dia udah tulus temenan sama Aurel ternyata Aurel cuma manfaatin!"

"Sekarang emang zamannya temen yang gak bisa dimanfaatin di buang!"

Aurel yang mendengar mereka menjelek-jelekkan dirinya pun merasa biasa saja. Wajahnya hanya datar tanpa ada raut emosi karena dia tak merasa begitu.

"Gue gak percaya! Lo gak punya bukti apapun yang bisa ngebuktiin hal itu, terlebih gue tahu lo gak suka sama Aurel!" ucap Putra merasa jika Aurel tak salah.

Aidan dan Bagas hanya diam namun dalam diamnya mereka bergelut dengan emosinya, mereka takut mempercayai orang yang salah lagi.

Terlebih lagi Dion yang juga diam, dirinya tak ingin ikut campur dengan masalah mantan kekasihnya itu.

Dia memberi gestur kepada anggotanya untuk pergi menyusul Gevan dan Raddit.

Aurel yang sedari tadi diam menatap kepergian Jervanos pun mengeluarkan suaranya. Matanya menatap tajam keempat cewek yang menatapnya sinis.

"Wah! Segitunya kalian mau jatuhin gue? Kita liat aja siapa yang bakal menang. Gue! Atau lo pada!"

Setelah mengatakan hal itu Aurel melangkahkan kakinya meninggalkan keempat cewek itu. Namun baru beberapa langkah, Aurel berhenti dia berbalik lalu memberikan jari tengahnya.

"Oh iya, ngomong-ngomong kalian cocok. Pengkhianat sama polos-polos bangsat, bukankan itu cocok buat kalian? P3B!"

°

°

°

°

°

°
Bersambung

Gak tau nulis apaan, asal publish lah. Sorry kalo gak nyambung dan aneh. Paksakan diri untuk menikmati part ini hehe.

200K lagi yok bisa 1M readers, bantu yok dibantu🤗

Spam nama Deka yuk

Spam nama Aurel yuk

Spam nama Dion yuk

Spam nama Jihan yuk

Spam nama Raddit yuk

Spam nama Putra yuk

Spam nama Bagas yuk

Spam nama Aidan yuk

Spam nama Cia yuk

Spam nama Lizha yuk

Spam nama Lita yuk

Spam next buat next part

Kasih semangat dong🥺

Sekian dulu yaa

Sampai jumpa di part selanjutnya

Bye

~15 November 2021

Continue Reading

You'll Also Like

4.3M 254K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
6.5M 1M 89
*SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA ATAU TOKO BUKU ONLINE* (FOLLOW SEBELUM MEMBACA. TINGGALKAN JEJAK KOMEN DAN VOTE) *Mulai 6 oktober 2020 *Selesai 1...
2.9M 163K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
7.4K 1.4K 45
Yuju jungkook Mingyu Eunha Jaehyun rose Dk mina Eunwoo