BAB 168 - KECANTIKAN ITU RAPUH
Nie Li mengangguk. Itu adalah sebuan gerombolan monster iblis dengan jumlah seratusan juta yang mereka bicarakan. Oleh karena itu, mereka harus mulai melakukan persiapan.
Wajah Direktur Yang Xin berubah tegas dan berkata,
"Aku mengerti, akan ku atur semua kebutuhan ini."
"Kalau begitu aku pamit dulu." Nie Li berkata, setelah berpikir sebentar. sekarang Direktur Yang Xin sudah paham.
"Adik Nie Li, kamu pergi begitu cepat? Apakah kamu masih ada beberapa hal mendesak? " Direktur Yang Xin berkata sambil memperlihatkan senyum menawannya saat melihat Nie Li.
"Aku belum ada masalah mendesak, saat ini."
Kata Nie Li, menggelengkan kepalanya.
"Lalu, kenapa kamu tidak tinggal dan menemani kakak minum?" Direktur Yang Xin mengerutkan bibirnya dan tersenyum. Melihat tatapan ragu-ragu Nie Li, "Mungkinkah adik Nie Li khawatir kakak akan memakanmu?"
Baru pulang dari tempat Ye Ziyun, suasana hati Nie Li sedang berkecamuk tidak karuan di sepanjang perjalanan ke sini. Nie Li tidak pernah khawatir kalau Direktur Yang Xin akan memakannya sama sekali.
Meskipun Direktur Yang Xin menunjukkan penampilan seperti itu, tetapi di dalam hatinya, dia hanya ingin menggoda Nie Li. Alasan mengapa Direktur Yang Xin bisa duduk di posisi Direktur Asosiasi Alkemis bukan karena penampilannya, tetapi karena metodenya menangani barang-barang. Dia mampu mengelola seluruh kebutuhan Asosiasi Alkemis dengan sangat baik. Di masa depan, akan ada banyak hal yang membutuhkan bantuan dari Direktur Yang Xin.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menemani kakak Yang untuk minum." Nie Li menjawab, setelah merenung beberapa saat.
Langit berangsur gelap, Nie Li dan Direktur Yang Xin tengah duduk mengitari meja batu di halaman.
"Dunia macam apa yang berada di luar Kota Glory? Sejak lahir, aku, Yang Xin, telah tumbuh di dalam Kota Glory. Yang terjauh yang pernah kutempuh, hanya ke reruntuhan yang jaraknya puluhan mil. Seperti burung yang dikurung, hidup ini sangat membosankan!"
Direktur Yang Xin meratap, sedikit mabuk.
Melihat Direktur Yang Xin, tatapan Nie Li beralih ke langit yang jauh dan berkata, "Di luar Kota Glory, ada Pegunungan St. Ancestral. Pegunungan St. Ancestral membentang ribuan mil. Ada dua desa yang sangat beruntung, dan masih mampu bertahan."
"Lebih jauh dari Pegunungan St. Ancestral, ke arah Timur, ada daerah yang bernama 'Gurun Tak Berujung', di arah Barat ada tanah tandus, rawa-rawa, Hutan Beracun dan banyak tempat lainnya. Semua tempat itu masih ada manusia yang bertahan hidup."
"Ada banyak monster iblis tersebar di mana-mana di Benua Ilahi. Bahkan ada terdapat puluhan benua lain di luar Benua Ilahi. Benua-benua ini adalah Alam Utama, di dalam Alam Utama, ada banyak Alam Cabang lainnya. Di luar dunia ini, ada domain lain ...... "
Mendengar bagian terakhir, Direktur Yang Xin tidak bisa mengerti apa pun yang Nie Li bicarakan. Apa itu Alam Utama? Apa itu Alam Cabang? Domain, apa lagi itu? Yang Xin hanya bisa menebak bahwa alam yang Nie Li bicarakan seharusnya sangat besar, sampai-sampai dia tidak akan pernah bisa menatap matanya sepanjang hidupnya.
Direktur Yang Xin menghela nafas pada keterbatasan manusia. Di dunia yang luas ini, mereka terjebak di Kota Glory kecil ini dan berjuang untuk bertahan hidup.
"Untuk dunia yang luas, bersulang ......"
Direktur Yang Xin mengangkat kepalanya dan meneguk seluruh isi cangkir sekaligus.
"Aku, Yang Xin, adalah seorang yatim piatu. Aku menderita segala macam ejekan ketika aku masih kecil dan perlahan-lahan naik ke posisiku saat ini. Apa yang aku andalkan? Penampilan? Salah, aku mengandalkan kekuatan! Sampai sekarang, orang-orang yang bersaing denganku, siapa di antara mereka yang tidak yakin?"
Direktur Yang Xin mabuk. Ketika Nie Li memikirkan Ye Ziyun, dia tidak bisa menahan perasaan sedih dan kemudian meneguk anggur di tangannya juga.
"Untuk kekuatan kakak Yang, bersulang!"
"Posisi Direktur Asosiasi Alkemis yang aku duduki ini, ada banyak orang yang mengincarnya, tetapi aku masih duduk di atasnya dengan kuat. Tapi untuk apa semua ini? Aku punya kenalan di seluruh dunia, tetapi tidak ada yang bisa mengerti perasaanku!"
Direktur Yang Xin tersenyum pahit dan minum secangkir lagi,
"Aku telah berjuang seumur hidupku, tetapi aku menemukan fakta bahwa semuanya tidak ada yang membuatku bahagia."
"Kakak Yang Xin, bukankah kamu masih memilikiku?" Nie Li tertawa. Dia tiba-tiba mengerti kesepian yang dialami Direktur Yang Xin.
Dalam kehidupan sebelumnya, bukankah dia juga merasakan hal yang sama? Meskipun dia telah menjelajahi dunia, jumlah orang yang dia kenal tidak terhitung; Namun, yang paling dekat dengannya, teman-temannya, orang yang dicintainya, semuanya telah gugur.
"Haha, adik Nie Li, mendengar kata-katamu, kakak Yang puas ......" Direktur Yang Xin tersenyum menawan.
"Kakak Yang hanya punya satu permintaan. Jika monster iblis Angin Salju benar-benar menembus Kota Glory, aku ingin adik Nie Li membuat kakak Yang bahagia dan kemudian membakar mayatku. Jangan biarkan monster iblis itu berpesta di atasnya."
"Tidak akan, selama aku di sini, aku tidak akan membiarkan Kota Glory dihancurkan oleh gerombolan monster iblis!"
Kata Nie Li, ekspresinya berubah serius.
"Oke, kakak percaya padamu!" Direktur Yang Xin berkata seraya menganggukkan kepalanya.
Mereka berdua minum sampai larut malam. Nie Li menceritakan semua tujuannya. Dia hanya ingin menjadi master ekstrem di antara domain tanpa akhir. Hingga tidak ada siapa pun yang mampu untuk mengancam Klannya, teman-teman dan mereka yang dicintainya.
Di kamar Direktur, Yang Xin menempatkan Nie Li yang agak mabuk di ranjangnya. Ketika memandang Nie Li yang sedang tidur sambil tersenyum, Yang Xin terpana dalam linglung untuk beberapa saat.
Yang Xin memang banyak minum, tapi dia menyadari bahwa Nie Li minum lebih banyak darinya. Yang Xin memang memiliki fisik yang berbakat dan sangat cepat tersadar. Dalam kegelapan, matanya begitu jernih.
Direktur Yang Xin menggeser tubuhnya lebih dekat ke wajah Nie Li. Belahan di dadanya bisa terlihat samar-samar, sangat menggoda.
Sambil menatap wajah Nie Li untuk waktu yang lama, pipi Direktur Yang Xin memerah, dia ternyata sampai memiliki perasaan untuk seorang remaja. Yang Xin hanya bisa menghela nafas.
"Ketika aku lahir, pangeranku belum lahir, pada saat pangeranku lahir, aku sudah tua. Andai kakakmu ini sepuluh tahun lebih muda, mungkin aku akan seperti Xiao Ning, mengejarmu tanpa peduli apapun. Adik Nie Li selalu memperlakukan orang lain dengan tulus, kau pasti pria yang baik. Sayang sekali kita tidak pernah ditakdirkan untuk bersama. Adik Nie Li ditakdirkan untuk menjadi naga yang bebas terbang di sembilan langit, dan kakak ditakdirkan untuk tinggal di sini sampai tua, dengan penampilanku yang pasti akan memudar. Namun, untuk bisa mengenal adik Nie Li, aku sudah tidak menyesal."
Direktur Yang Xin menatap wajah Nie Li, perlahan membungkuk dan mencium keningnya. Yang Xin tersenyum pahit, perlahan berdiri dan berjalan keluar.
Walau dirinya dijuluki wanita perkasa, memangnya kenapa? Dia masih belum juga mendapatkan pria pendamping untuk diandalkan, siapa yang bisa memahami kesepiannya ini?
Di bawah sinar bulan, postur anggunnya seperti teratai salju, murni dan melambai.
Meskipun Direktur Yang Xin sudah pergi keluar kamar, namun ruangan itu masih melekat dengan aroma tubuhnya.
Nie Li memang minum banyak sekali, tapi dirinya masih bisa mempertahankan kesadarannya. Jika tidak, saat Direktur Yang Xin melakukan sesuatu, maka sudah terlambat baginya untuk menyesalinya.
Jika Direktur Yang Xin melakukan sesuatu, Nie Li pasti akan menolak. Melihat Direktur Yang Xin pergi, Nie Li menghela nafas lega. Meskipun Direktur Yang Xin sangat menawan dan menggairahkan, juga selalu menggoda Nie Li, tapi dia masih tahu batasnya. Nie Li tampaknya bisa memahami kesedihan di dalam hati Direktur Yang Xin. Direktur Yang Xin tampaknya adalah wanita yang kuat dari permukaan, tetapi pada kenyataannya, dia adalah orang yang kesepian.
Nie Li duduk, bersila, dan melarutkan alkohol di dalam tubuhnya sebelum dia lanjut melatih kekuatan jiwanya.
***
Malam semakin larut, gelap gulita. Hanya beberapa tempat di Kediaman Penguasa Kota yang masih diterangi cahaya, ada cahaya lilin redup di ruang kerja Tuan Kota Ye Zong.
Tuan Kota Ye Zong sedang membaca berbagai laporan. Setiap hari, dia harus menindak lanjuti laporan yang masuk dari segala macam sumber, termasuk perilaku monster iblis di sekitarnya dan pergerakan Serikat Kegelapan.
Merasa agak lelah, Tuan Kota Ye Zong berdiri. Dia mulai memadatkan kekuatan jiwanya dan seketika, kelelahan fisik di tubuhnya berkurang banyak. Tuan Kota melihat ke arah paviliun Ye Ziyun, mengingat situasi di mana dia pernah memukul pantat Nie Li saat pembuktian Array Pembunuh Tai Yi, kontan wajahnya tersenyum.
Sekali waktu, saat Tuan Kota Ye Zong mengingat Nie Li, dia akan mengatupkan giginya karena geram. Tapi sekarang, setelah kesannya tentang Nie Li berubah, setiap kali dia memikirkan Nie Li, itu berubah menjadi suasana hati yang berbeda.
Tepat ketika Tuan Kota Ye Zong bersiap untuk melanjutkan membaca laporan, seorang pria berjalan ke pintu dan mengetuk.
"Masuk." Tuan Kota Ye Zong melirik pintu, dia sudah bisa merasakan aura Ye Han.
"Ayah!" Ye Han berjalan ke tengah ruangan dan menangkupkan tangannya ke arah Tuan Kota Ye Zong.
"Han'er, kenapa kamu datang?"
Kata Tuan Kota Ye Zong sambil tersenyum.
"Aku ingin mengobrol dengan Ayah."
Kata Ye Han, setelah merenung beberapa saat.
"Oke." Tuan Kota Ye Zong mengangguk.
"Beberapa hari terakhir ini, aku telah memperhatikan bahwa ada banyak orang asing yang tinggal di halaman Ye Ziyun dan merasa sedikit bingung tentang hal itu, jadi aku penasaran, apakah itu pantas?,"
Ye Han menunduk, tatapannya tidak pasti dan tidak melihat pada Tuan Kota Ye Zong.
"Seharusnya itu Nie Li dan teman-temannya. Mereka adalah teman sekelas Ziyun dan hanya tinggal di halaman Ziyun saat ini."
Kata Tuan Kota Ye Zong.
Bagaimana mungkin Tuan Kota Ye Zong tidak melihat gelagat bahwa Ye Han masih ada hati pada Ye Ziyun. Selain karena mereka berdua memiliki jarak usia yang terlalu jauh, hubungan mereka sekarangpun sebagai saudara laki-laki dan saudari perempuan. Mereka berdua sama sekali tidak cocok satu sama lain.
Dengan pengamatannya sekarang, jika Ye Han dibandingkan dengan Nie Li, Tuan Kota Ye Zong akan lebih memilih untuk menikahkan Yun'er dengan Nie Li. Karena motif Ye Han terlalu misterius, membuat Tuan Kota Ye Zong merasa agak gelisah.
"Ayah, aku mengerti. Selama ini, Ayah telah mengasuh dan mengajariku, ingin mewariskan posisi Tuan Kota kepadaku. Dan aku kurang dalam bakat, tidak dapat memenuhi harapan Ayah. Di masa lalu, ketika aku tinggal di jalanan, Ayahlah yang membawaku ke lingkungan Kediaman Penguasa Kota ini. Aku hanya ingin membalas kasih karunia dari Ayah, aku tidak pernah memiliki harapan untuk posisi Tuan Kota..." Ye Han tiba-tiba berlutut dengan air mata di seluruh wajahnya.
Tuan Kota Ye Zong, melihat situasi ini, segera berkata kepada Ye Han, "Han'er, aku mengerti kamu. Bakatmu luar biasa, kamu pasti akan melampaui kemampuanku dalam hidupmu. Namun, ada banyak hal yang tidak akan berjalan seperti yang kamu atau aku harapkan. Aku hanya berharap kamu bisa melepaskannya ...... "
"Aku mengerti. Baru-baru ini, kultivasi Ziyun telah melonjak pesat, menunjukkan bakat luar biasa dan telah jauh melampauiku."
Ye Han menyela, suaranya serak bergetar, "Memastikan Ziyun di posisi Tuan Kota, itu wajar. Kecuali, Ayah selalu mengatakan kepadaku untuk berlatih keras agar menjadi Tuan Kota yang baik, dan aku selalu melaksanakan kata-kata Ayah dan bekerja keras, tidak mengendur sedikit pun. Dan sekarang, Ayah memberi tahuku, bahwa semuanya bukan keputusan Ayah. Apakah Ayah sudah mempertimbangkan perasaanku? Sekarang aku tidak punya semangat dan harapan lagi!"
"Han'er, maafkan aku!"
Tuan Kota Ye Zong berkata, meminta maaf.
"Sejak aku melihat Ziyun, aku berkata pada diri sendiri bahwa aku harus menikahinya sebagai istriku. Namun, Ayah tidak pernah peduli dengan hasrat dihatiku. Ayah selalu memandang aku rendah, bukan? Ayah merasa bahwa aku hanya seorang anak tunawisma, aku dianggap tidak layak untuk bergabung dengan Klan Angin Salju Ayah! Padahal aku telah menantikan suatu hari nanti berada di posisi Tuan Kota, dapat menikahi Ziyun. Dan sekarang, Ayah memberi tahuku, bahwa aku tidak cocok untuk menjadi Tuan Kota!"
"Ayahlah yang merampas mimpiku, dan sekarang, aku hanya berupa cangkang kosong. Aku tidak memiliki apa apa lagi!"
Ye Han berkata dengan linglung.
"Han'er!"
Tuan Kota Ye Zong merasa sangat bersalah.
Sejak dia berhubungan dengan Nie Li, Tuan Kota Ye Zong telah mengerti bahwa keyakinannya selama ini adalah salah. Dia harus lebih memperhatikan Yun'er dan Ye Han, dan tidak terus-menerus memaksa mereka untuk mencapai persis seperti harapannya.
Tuan Kota Ye Zong maju selangkah dan memeluk Ye Han,
"Haner, aku mengerti semua keluhan di hatimu, ini memang kesalahanku. Aku seharusnya tidak meletakkan tanggung jawab yang begitu berat ke pundakmu, memaksa kamu untuk memenuhi semua harapanku. Kamu seharusnya memiliki kehidupan yang lebih baik, dan bukan seperti apa yang aku paksakan kepadamu."
Tepat ketika Tuan Kota Ye Zong merangkul Ye Han, mata Ye Han bersinar dengan dingin, ekspresinya tiba-tiba berubah menjadi ganas.