BAB 167 - MELIHAT SEMUANYA
Ye Ziyun sedang mengenakan daster sutra yang transparan di sekujur tubuhnya, seperti rambut yang tergerai ke bawah. Bentuk dadanya yang indah bisa terlihat samar-samar. Daster sutra hanya menutupi paha atasnya, sedangkan kakinya yang ramping benar-benar terbuka, memberikan perasaan yang memikat.
Xiao Ning, yang berada di tempat tidur, memekik, reflek menutupi dadanya. Namun, telapak tangannya yang ramping tidak bisa menyembunyikan bodinya yang mengesankan, menyebabkan siapa pun yang melihatnya membayangkan lebih banyak lagi.
Wajah Ye Ziyun jadi dingin saat dia menatap Nie Li, Xiao Ning jadi malu dan menundukkan kepalanya, rona merah menutupi wajahnya.
"Aha, sepertinya aku datang di waktu yang salah, maaf soal itu......"
Kata Nie Li dengan senyum malu. Dia berbalik dan segera pergi.
"Nie Li, siapa yang mengizinkanmu masuk ke sini? Keluar!"
Ye Ziyun mendengus dingin.
Kemarahannya terus meningkat saat dia menggerakkan tangan kanannya. Dia kemudian mengirim tombak es ke arah Nie Li.
Merasakan suhu ruangan turun drastis, Nie Li segera menyelinap keluar dan menutup pintu.
"Bhamm..!"
Tombak es meledak, membuat lapisan es yang menutupi pintu.
Melihat ekspresi marah Ye Ziyun, Xiao Ning hanya tersenyum ringan. Dia melihat ke arah pintu. Tatapan panas Nie Li tadi memang menyebabkan dia menjadi tersipu pemalu. Namun, Xiao Ning tidak menyukai kekalahan. Antara dia dan Ye Ziyun, siapa yang lebih menarik perhatian Nie Li?
"Anak itu selalu melakukan apapun yang dia inginkan tanpa etika sedikitpun, dia benar-benar harus diberi pelajaran." Ye Ziyun mengomel karena marah. Wajahnya memerah sampai ke leher. Belum lagi keadaan Xiao Ning saat ini, karena tubuhnya hanya tertutup sedikit.
Meskipun Ye Ziyun mengenakan pakaian, tapi itu hanya sutra transparan. Belum lagi betapa berbinarnya mata 'pencuri' Nie Li, tubuhnya benar-benar terpampang didepan Nie Li.
"Nie Li pasti tidak melakukannya dengan sengaja. Mungkin karena dia mengkhawatirkan kita, itu sebabnya dia nyelonong dengan perasaan cemas." Xiao Ning berkata seraya mengerucutkan bibirnya.
"Ning'er, kamu belum menikah dengan Nie Li dan kamu sudah membelanya. Tidakkah kamu akan diusili sampai mati olehnya di masa depan? " kata Ye Ziyun, cemberut dengan ketidakpuasan.
Mendengar kata-kata Ye Ziyun, jejak kesedihan melintas di mata Xiao Ning. Menikahi Nie Li? Apakah dirinya benar-benar sudah pantas untuk bersanding dengan Nie Li?
Nie Li memiliki bakat yang luar biasa, hanya Ye Ziyun, gadis yang diberkati surgawi ini, yang bisa Mengimbangi Nie Li.
Mengapa harus dirinya? Bagaimana mungkin Klan Naga Bersayap dapat dibandingkan dengan Klan Angin Salju?
Tiba-tiba melihat Xiao Ning termenung, tidak tahu mengapa, perasaan Ye Ziyun jadi ada yang pedih. Meskipun sikap Xiao Ning sedingin es, seperti mengintimidasi orang lain agar tidak usah dekat dengannya, kenyataannya adalah hatinya hangat berapi-api.
Begitu Xiao Ning menyukai seseorang, dia akan menjadi sangat lembut dan murah senyum. Xiao Ning akan rela untuk memberi mereka semua yang dia miliki.
Adapun Ye Ziyun berbeda dari Xiao Ning. Sebagai putri Penguasa Kota, dirinya memikul banyak tanggung jawab. Ye Ziyun diharuskan untuk menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu, sebelum dia memikirkan perasaannya sendiri. Berdasarkan hal ini saja, Ye Ziyun sudah mengklaim bahwa dirinya tidak layak untuk bersanding dengan Nie Li.
***
Di paviliun, ingatan Nie Li masih berkelebat dengan adegan tadi. Dua gadis cantik, sedang akur bersama. Tidak heran, dimasa depan mereka berdua akan dianggap sebagai dua dewi tercantik di Kota Glory. Nyelonong ke dalam kamar seperti tadi, walaupun dia akan didamprat habis-habisan, rasanya hukuman itu akan dia terima dengan rela.
Dalam kehidupan sebelumnya, jika bukan karena hancurnya Kota Glory, anak yang tidak berguna dan miskin seperti Nie Li tidak akan pernah masuk sorotan mata sang dewi, Ye Ziyun. Setelah mengalami hidup dan mati di kehidupan sebelumnya, setelah kelahiran kembali, perasaan Nie Li untuk Ye Ziyun benar-benar tak tergoyahkan.
Adapun Ning'er ...
Dalam kehidupan sebelumnya, Nie Li tidak berinteraksi dengan gadis ini. Nie Li hanya merasa kasihan pada Xiao Ning. Sebuah kecelakaan yang timbul dari banyak penyebab. Nie Li telah mengubah hidup Xiao Ning. Dan Nie Li juga merasa bingung bagaimana dia harus membalas perasaan Ning'er.
Untungnya, Nie Li yang sekarang terlahir dengan pikiran terbuka. Segala masalah yang tidak bisa diselesaikan sekarang, akan dipasrahkan perkembangannya seiring berjalannya waktu.
Nie Li duduk bersila di halaman paviliunnya dan terus menaikkan kekuatan jiwanya. Setelah mencapai peringkat Emas bintang-2, Nie Li memperoleh lebih banyak wawasan.
Setiap makhluk hidup memiliki energi jiwa. Energi jiwa yang dimaksud dalam kata ini, adalah energi yang ditinggalkan dari berbagai organisme yang telah mati. Ranah jiwa milik Nie Li memiliki daya tarik yang kuat terhadap energi jiwa di sekitarnya. Semakin sering seseorang memasuki area semacam medan perang, semakin cepat kecepatan kultivasi mereka.
Namun, Nie Li harus berhati-hati agar kecelakaan, seperti yang terjadi sebelumnya, tidak terjadi lagi.
***
Saat hampir malam, Ye Ziyun keluar dari kamarnya.
"Ziyun." Nie Li melambaikan tangannya.
Ada rasa malu saat dia menyapa Ye Ziyun.
Raut wajah Ye Ziyun terkesan dingin. Nie Li masih menyangka kalau Ye Ziyun masih marah karena tingkahnya tadi, sehingga Nie Li hanya bisa terus tersenyum.
Melihat tubuh Ye Ziyun, Nie Li tidak banyak menemukan kejutan, karena mereka berdua telah melakukan lebih banyak hal saat usia mereka dewasa. Namun, melihat tubuh Xiao Ning, Nie Li akui bahwa itu memang salahnya.
Ye Ziyun dengan dingin menatap Nie Li dan berkata,
"Nie Li, kau tidak sedang berutang untuk tetap tinggal di halaman paviliunku lagi. Pergi dari sini malam ini."
"Mengapa?" Nie Li bertanya, mengerutkan alisnya saat dia menatap mata Ye Ziyun. Dia hanya bisa melihat lapisan es dan ketegasan yang belum pernah terlihat di dalamnya sebelum ini.
"Tidakkah kau merasa tidak cocok untuk tinggal di sini? Aku putri keturunan langsung dari Klan Angin Salju. Memiliki pria sepertimu yang tinggal di sini, jika hal ini diketahui oleh Klan lain, bagaimana tanggapan mereka?" Ye Ziyun menatap Nie Li dengan dingin.
"Ayahmu menyetujuinya." Nie Li merasa bahwa ekspresi Ye Ziyun tidak benar, dia tidak bisa menahan diri untuk mengerutkan alisnya.
"Ayahku yang setuju, tetapi itu tidak berarti aku juga setuju. Di masa lalu, aku terlalu lembut dan tidak mengatakannya dengan jelas kepadamu. Kedepannya, tanpa persetujuanku, kau tidak diizinkan lagi untuk berada di sini. " katanya dengan suara dingin.
"Ziyun, aku terlalu cemas sebelumnya dan tidak sengaja bergegas masuk......" Nie Li masih berpikir bahwa Ye Ziyun marah tentang masalah sebelumnya dan mencoba menjelaskan dirinya sendiri.
"Bagus kalau kau mengerti, pindahlah malam ini."
Ye Ziyun menatap Nie Li dan berkata,
"Beberapa hari terakhir ini, aku sudah mengerti. Sebenarnya, kau tidak berbeda jauh dari Ye Han. Kau tidak benar bagiku, kau hanya memperlakukanku seperti alat yang digunakan untuk menaikkan posisimu. Menikah denganku akan sama dengan mendapatkan kursi Penguasa Kota, menjadi orang paling kuat di Kota Glory. Benar-benar menggelikan."
"Omong Kosong, aku sama sekali tidak peduli dengan posisi Tuan Kota! aku......" Nie Li mengerutkan alisnya untuk sementara waktu. Mengapa Ye Ziyun tiba-tiba berbicara tentang kata-kata kasar seperti itu? Ini sama sekali tidak seperti Ye Ziyun yang dikenalnya.
"Nie Li, jangan berpikir bahwa kau begitu hebat hanya karena bakatmu yang tinggi. Pada akhirnya, kau masih anak miskin dari Klan Tanda Surgawi. Kualifikasi apa yang kau miliki untuk menikahi putri Tuan Kota? Jangan naif."
Ye Ziyun dengan kejam berkata, "Diantara kita ada jurang, sesuatu yang tidak akan pernah bisa kau lewati."
Mendengar kata-kata kasar Ye Ziyun, Nie Li merasa mulai marah. Dia tidak mengerti dari mana ini berasal. Dia jelas tahu bahwa Ye Ziyun tidak seperti ini. Tapi Ye Ziyun bahkan tidak memberinya kesempatan untuk berbicara.
"Kau masih belum mau pergi? Apakah kau masih ingin tanpa malu-malu tetap berada di sini?" Ye Ziyun dengan dingin menatap Nie Li.
Melihat tatapan Ye Ziyun, Nie Li memikirkan berbagai hal di kehidupan sebelumnya. Memang, jika Kota Glory tidak dihancurkan, anggota Klan Angin Salju menentang Nie Li dan Ye Ziyun berkumpul. Kata-kata mereka persis sama dengan apa yang baru saja Ye Ziyun katakan. Dia anak miskin dari Klan Tanda Surgawi, bagaimana bisa dia layak untuk seorang putri Tuan Kota?
Berpikir tentang apa yang dikatakan oleh para tetua Klan Angin Salju di kehidupan sebelumnya, Nie Li tiba-tiba merasa sedikit putus asa. Dia tidak ingin berdebat dengan Ye Ziyun lagi, berbalik, melambaikan tangannya dan berkata, "Jangan katakan lagi, aku akan pergi!"
Setelah berbicara, Nie Li berjalan lurus ke gerbang.
"Kau tidak membawa barang-barangmu?"
Suara Ye Ziyun masih dingin.
"Barang-barangku tidak banyak di sana. Jika ada sesuatu, kamu bisa membuangnya." Nie Li berjalan keluar dari halaman.
Melihat sosok punggung Nie Li yang agak sepi, Ye Ziyun terus berdiri di tempatnya untuk waktu yang lama. Mengapa dia merasakan sakit di hatinya? Seolah-olah sesuatu di hatinya telah dikeringkan dan dipenuhi dengan ketidakberdayaan dan kebingungan. Air matanya jatuh tak terkendali. Apakah dia salah?
Sesaat kemudian, di kamar Ye Ziyun.
Xiao Ning, yang sedang berpakaian, menatap Ye Ziyun saat dia masuk, dan bertanya, "Ziyun, di mana Nie Li?"
"Dia ada beberapa hal untuk dikerjakannya dan kembali ke Klannya." kata Ye Ziyun, memalingkan muka dari Xiao Ning, "Kamu belum sepenuhnya pulih. Lebih baik jika kamu menkonsumsi beberapa elixir dan berlatih sebentar lagi."
Xiao Ning menatap Ye Ziyun dengan ekspresi bingung. Ekspresi Ye Ziyun sedikit aneh, matanya sedikit bengkak. Hal yang lebih aneh adalah, mengapa Nie Li tiba-tiba pergi? Namun, dia tidak bertanya lebih jauh.
Xiao Ning masih memiliki persaingan antara dirinya dan Ye Ziyun. Oleh karena itu, dia tidak akan memberikan Nie Li kepada Ye Ziyun dengan mudah. Dia diam-diam akan menunggu Nie Li untuk membuat pilihannya. Jika Nie Li masih memilih Ye Ziyun, dia akan menerima nasibnya dalam diam.
***
Lu Piao, Du Ze dan yang lainnya telah kembali ke Klan mereka masing-masing. Nie Li membawa Duan Jian dan Nie Yu kembali ke Klan Tanda Surgawi. Melihat klan mereka masih aman dan sehat, Nie Li merasa lega.
Klan Tanda Surgawi tidak lagi seperti dulu. Klan Angin Salju dan Asosiasi Alkemis tidak akan membiarkan bahaya datang ke Klan Tanda Surgawi. Setelah menyerahkan Nie Yu kepada orang tuanya dan meminta Duan Jian untuk tetap berada di Klan Tanda Surgawi, Nie Li berjalan menuju Asosiasi Alkemis.
Meskipun kata-kata Ye Ziyun sangat menyakiti Nie Li, dia masih ada beberapa hal lain yang harus dilakukan demi keselamatan Kota Glory. Bagaimanapun, ini adalah tempat yang mereka tinggali.
Asosiasi Alkemis
Aula besar sangat luar biasa, Direktur Yang Xin sendirian duduk di kursi yang terletak paling depan, mempelajari sesuatu. Dia mengenakan gaun ketat merah, memberinya penampilan yang elegan, semacam keanggunan yang tak terlukiskan. Dadanya yang membusung itu sepertinya ingin menembus pakaiannya, mengisinya dengan sensualitas dan pesona.
Wanita ini adalah iblis penggoda yang menawan.
Saat mengangkat kepalanya, dia melihat Nie Li. Mata Direktur Yang Xin berkilat kaget dan tersenyum berkata, "Adik, mengapa kamu begitu bebas mencari kakak hari ini? Kupikir kamu tidak akan mau datang ke sini lagi setelah tinggal di rumah lembut Ye Ziyun!"
Nie Li tidak berani bercanda dengan Direktur Yang Xin, bagaimana jika dia digoda lagi oleh iblis penggoda ini? Nie Li dengan ringan tersenyum dan berkata, "Aku punya beberapa hal untuk dibicarakan hari ini."
"Oh?" Direktur Yang Xin menatap Nie Li dengan mimik kebencian dan berkata, "Jika kamu tidak ada urusan resmi, kamu tidak akan mau datang ke tempat kakak lagi? Bicaralah, ada apa?"
"Aku ingin kakak Yang Xin menyiapkan beberapa ramuan yang pernah kita gunakan saat pertempuran kemarin. Jika memungkinkan, buatlah beberapa ratus ribu kati [1. 1 kati = 1 lbs atau 604,79g] bahan peledak dalam waktu satu tahun." kata Nie Li.
"Sebanyak itu?" Alis Direktur Yang Xin mengerutkan kening.
Dalam serangan gerombolan monster iblis dengan jumlah jutaan kemarin, mereka hanya menggunakan beberapa ribu kati bahan peledak. Mengapa Nie Li ingin begitu banyak? Dia tiba-tiba memikirkan sesuatu dan bertanya, "Apakah maksudmu, di tahun mendatang, Kota Glory ini akan mengalami serbuan gerombolan monster iblis yang lebih besar?"