Rival [Markhyuck]

By jis02ngxx

1.2M 116K 6.5K

"Sampai kapanpun kita itu rival, Mark Jung!" * * * Mark dan Haechan adalah rival dari sekolah menengah pertam... More

Prolog
Rival O1
Rival O2
Rival O3
Rival O4
Rival O5
Rival O6
Rival O7
Rival O8
Rival O9
Rival 1O
Rival 11
Rival 12
Rival 13
Rival 14
Rival 15
Rival 16
Rival 17
Rival 18
Rival 19
Rival 20
Rival 21
Rival 22
Rival 23
Rival 24
Rival 25
Rival 26
Rival 27
Rival 29
Rival 30 M
Rival 31
Rival 32
Rival 33
Rival 34
Rival 35
Rival 36
Rival 37
Rival 38
Rival 39
Rival 40
Rival 41
Rival 42
Rival 43 M
Rival 44
Rival 45
Rival 46
Rival 47
Rival 48
Rival 49
Rival 50
Rival 51
Rival 52
Rival 53
Rival 54
Epilog
Bonus Chapter
Bonus Chapter
Rival S2!!

Rival 28

17.5K 1.7K 214
By jis02ngxx

Mark pagi ini tidak ada jadwal kuliah apapun; kosong. Ia menikmati masa libur nya dengan bersantai di sofa ditemani roti panggang dan teh manis.

Tv di depannya menayangkan seorang wanita yang sedang berbicara membawakan sebuah berita masa kini. Dengan serius Mark mendengarkan dan mengamati semua gerak gerik wanita di layar tv itu. Namun, suara bel pintu mengalihkan keseriusan Mark.

Ia beranjak dari duduk dan berjalan ke pintu, lalu membuka knop pintunya.

"Oh?" di depan Mark ada kurir yang tersenyum manis dengan kotak berukuran sedang.

"Selamat pagi, dengan Mark Jung?" tanyanya.

Mark mengangguk. Ia berpikir kapan memesan sebuah paket? Lalu wajah adiknya; Jeno, muncul di kepalanya. Mark baru ingat ini baju dan sepatu yang diinginkan Jeno.

"Yah, ini saya sendiri. Paketnya ya pak? Tunggu sebentar saya ambil uang nya dulu." Kurir itu angguk dan Mark masuk kedalam lagi. Tidak lama juga Mark keluar dan menyerahkan beberapa lembar uang.

"Terima kasih." Kurir itu tersenyum kembali di balas anggukan Mark yang senyum kecil. Kurir pergi, Mark pun masuk dan menutupnya.

Mark duduk di sofa lagi setelah menaruh paketnya di sisi sofa lain. Mark mau menghubungi Jeno jika pesanan nya sudah datang, tapi mengingat ini sudah jam 8 pagi dan sekolah sudah mulai belajar, jadi Mark menundanya dulu sampai jam istirahat nanti.

Mark mengambil ponselnya dan melihat-lihat foto menggemaskan Haechan yang ia ambil dari media sosial.

Ini yang paling Mark suka. Layar kunci nya saja pakai foto Haechan yang itu.

Mark senyum-senyum sendiri terus melihat semua foto Haechan yang ia ambil.

"Sudah Mark, kalau di teruskan kamu bisa gila nanti." Mark menaruh ponselnya, lalu berjalan ke dalam kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.

* * *

Jam 12 siang, waktunya siswa atau siswi beristirahat. Mark mengirin pesan pada Jeno agar pulang sekolah nanti ke rumahnya ambil baju dan sepatu di inginkan Jeno.

Mark mengutak atik ponselnya. Ia masih bertukar pesan dengan Jeno. Setelah Jeno mengiyakan nya Mark mau tidur siang sebentar, mumpung sedang libur.


Mark hampir saja tertidur tapi bunyi bel berbunyi. Sedikit kesal karna acara tidur siangnya di ganggu. Tapi Mark tetap membuka pintu, ia masih punya etika baik.

Mark membuka pintunya. Di luar pintu memang ada sebuah kotak panjang yang isi nya beberapa angka. Itu password apartemen nya. Hanya Mark dan keluarganya yang tahu. Yang tidak tahu menekan bel.

Mark membukanya dan muncul lah Mina yang tersenyum cantik sambil mengangkat tangan nya; menyapa.

"Hai." Mark menghela nafasnya. Ia masih kesal waktu Mina mengatakan kebohongan pada Haechan. Ingat sewaktu Mina dan Haechan bertemu? Mark sudah menayangkan langsung kepada Mina dan perempuan itu mengaku hanya ingin menjauhkan orang-orang yang mau mendekati Mark hanya karna harta keluarga nya.

Ckck, apa yang Mina ucapakan itu sangat tidak masuk akal. Mark memarahi Mina untuk pertama kalinya selama mereka berteman. Mina sampai menahan tangis karna di marahi Mark. Mina semakin membenci Haechan dengan mudahnya mendapatkan hati Mark sepenuhnya. Apapun yang terjadi Mark harus menjadi miliknya, tidak peduli Mina harus memakai cara yang kotor, seperti menyerahkan tubuhnya pada Mark.

"Kamu masih kesel sama aku, Mark?" Mina cemberut dengan wajah yang sok di imutkan.

"Ada apa ke sini? Saya rasa tidak ada tugas yang harus di kerjakan bersama." Mark menatap Mina datar.

Dengan seenaknya Mina masuk ke dalam dan duduk di sofa.

"Emang aku ga boleh ke sini kalau ga ada tugas ya? Masa teman kaya gitu si." Di dalam hati Mina tertawa miris saat mengucapkan kata 'teman'. Mina belum memberi tahu soal perasaan nya, nanti ada saatnya.

Dan saatnya itu adalah sekarang. Batas Mina sudah habis, ia tidak rela nanti Mark berhasil bersama Haechan.

Mark duduk di sofa lain dan Mina langsung mendekatkan dirinya.

"Mark, jalan ke luar yuk. Bosen aku di rumah terus," ucap Mina manja.

"Tidak, hari ini saya ingin di rumah saja."

"Ayolah, Mark~"

Mark tertawa kecil. Mina adalah perempuan cantik dan imut, pasti banyak yang tertarik padanya. Memang, di kampus saja para pria selalu mengejar Mina tapi Mina menolaknya, malah terus mengikuti kemanapun Mark pergi. Jadinya kan Mark di benci oleh pria yang menyukai Mina, mereka merasa tersaingi.

Mark mengelus rambut Mina lembut. Perlakuan lembutnya lah yang membuat Mina jatuh cinta pada Mark. Menurutnya, jarang sekali ada pria yang sangat menghargai seseorang, mau perempuan atau pria.

"Usap lagi, enak bikin ngantuk." Mina menarik tangan Mark dan mengarahkan nya ke kepalanya lagi.

"Manja, cari pacar makanya." Mark menurutinya. Bagi Mark, Mina sudah ia anggap seperti adiknya. Sebelum Jeno lahir Mark ingin adik perempuan, tapi di kasihnya laki-laki. Tidak apa-apa, Mark tetap menyayangi nya.

Mina menidurkan kepalanya di paha Mark dan jatuh tertidur. Padahal yang mau tidur Mark kenapa malah Mina?

Mark menghela nafasnya, ia tidak tega membangunkan Mina yang tertidur sangat pulas sekali. Mark melihat ke jam, sudah jam satu. Cepat sekali, pikirnya.

Mark bosan jadi ia bermain ponselnya sambil senyum-senyum. Tentu saja ia tengah melihat foto-foto Haechan lagi.

Haechan adalah obat dari segala-galanya untuk Mark.

Mina terbangun sebab Mark sesekali tertawa. Mina mengucek matanya dan melirik ke ponsel yang Mark pegang.

Saat tahu apa yang membuat Mark tertawa, Mina jadi mendesis marah. Lagi-lagi Haechan!

Mina merebut ponsel Mark. Mina tidak takut karna Mark tidak akan memarahinya, ya kecuali jika berani menyakiti Haechan.

"Kembalikan ponsel saya, Mina."

Mina geleng cepat dan menyembunyikan ponsel Mark ke belakang tubuhnya.

"Jangan main hp terus. Ayo kita habisin waktu berdua, Mark. Contohnya, liat film bareng sambil pegangan tangan." Mina ingin sekali hal seperti itu terjadi dengan Mark.

"Itu seperti sepasang kekasih, Mina. Kita kan hanya teman."

Hati Mina berdenyut perih. Ia memegang ponsel Mark erat.

"Kalau gitu kita pacaran aja," ucap Mina semangat.

Mark terdiam lalu tidak lama tertawa geli. Mark berpikir Mina sangat lucu.

"Tidak mau, nanti para fans kamu ngebully saya lagi." Mark menganggap apa yang Mina ucapkan hanya candaan.

Mina diam tidak ikut tertawa. Itu tidak lucu sama sekali! Kenapa Mark tertawa geli begitu!?

Sekali lagi Mark melihat ke jam dinding, ternyata sudah hampir jam tiga.

"Kamu tidak mau pulang, Mina? Sudah hampir jam tiga sore."

Mina menunduk dan bahunya bergetar. Mark panik karna Mina tiba-tiba begitu.

"Mina, kamu kenapa?" Mark memegang bahu bergetar Mina. Tangan Mark menarik dagu Mina agar menatapnya. Mata Mina sudah mengeluarkan air mata.

"Kenapa nangis? Apa ada yang sakit?"

"A-ada, Mark," jawab Mina terbata.

"Apa itu? Bilang ke saya, biar saya obati."

Mina menarik tangan Mark dan menaruhnya di dada tepat di hatinya.

"Ini yang sakit, Mark. Hati aku bener-bener sakit kaya di tusuk ribuan jarum."

Mark tidak paham. Apa Mina punya penyakit kanker hati? Tapi sejak kapan, setahu Mark dia baik-baik saja.

Air mata Mina makin keluar banyak dengan tatapan luka ke Mark.

"APA KAMU GA SADAR MARK KALAU SELAMA INI AKU CINTA SAMA KAMU! APA RASA PERHATIAN DAN SIKAP MANJA AKU KE KAMU, NGGA KAMU RASAIN?! ITU SEMUA KARNA AKU CINTA SAMA KAMU MARK! BAHKAN AKU RELA NOLAK SEMUA COWOK CUMAN KARNA KAMU!" Mina berteriak keras di depan Mark sambil terus menangis.

"T-tapi di hati kamu selalu ada Haechan dan Haechan—hiks." Mina menunduk menangis, tapi kemudian menatap Mark dengan tatapan cinta yang sangat besar.

Mark terkejut atas pengakuan Mina. Ia tidak sadar kalau Mina memendam rasa cinta untuknya. Sebab, hanya ada Haechan yang selalu di hati dan pikiran nya.

Mark harus bertindak. Ia tidak mau membuat Mina terus menaruh harapan cinta padanya. Karna di hatinya hanya untuk Haechan seorang.

"Maaf, Mina. Kamu harus hapus rasa cinta kamu, itu hanya akan membuatmu sakit. Sebab, tidak ada seorang pun yang bisa saya cintai selain Haechan. Mungkin ini akan membuatmu tambah sakit, tapi saya ingin berkata jujur jika kamu sudah saya aggap sebagai adik saya sendiri, tidak lebih."

Mina menggeram marah dan frustrasi. Mina mendekat ke Mark dan duduk di pangkuan Mark.

"Apapun caranya, kamu harus jadi milik aku Mark, bukan untuk Haechan!" Mina langsung mencium bibir Mark dan melumatnya kasar.

Sementara Mark yang di cium hanya terdiam kaku. Mark terkejut dengan perlakuan Mina yang tiba-tiba.

Mark tidak membalas ciuman Mina, tapi Mina masih agresif mencium bibir dan melumatnya walau tidak masuk ke dalam mulutnya.

Kemudian pintu di buka dan muncul Jeno bersama Haechan. Kedunya sama-sama terkejut dengan apa yang mereka lihat.

"Bang, lo ngapain?" mendengar suara Jeno, langsung mengalihkan kesadaran nya. Mark menjauhkan Mina darinya dan melepas ciuman nya. Bibir Mina mengkilap basah.

Mark mengelap bibirnya.

"Jeno," panggil Mark masih linglung belum sadar sepenuhnya.

Karna kejadian itu Jeno memakinya untuk pertama kalinya. Haechan juga sudah pergi tanpa satu kata pun. Mark kesal! Kenapa harus seperti ini. Mark tidak mau pertunangan di batalkan.

Setelah memakinya Jeno pergi. Dan Mark sempat-sempatnya juga membela Mina yang di caci maki oleh Jeno. Mark kasihan karna Mina sangat ketakutan oleh Jeno.

Mark jatuh terduduk dan meremas rambunya kasar.

"ARGH!!" Mark berteriak. Ia bingung harus melakukan apa.

Mina memeluk Mark di sampingnya.

"Relain Haechan dan jadilah kekasih aku, Mark. Aku bisa lebih membahagiakan kamu daripada laki-laki jalang itu." Mina tersenyum licik. Tidak sia-sia ia mencium Mark. Kalau begini, keuntungan yang Mina dapatkan.

Mark melepaskan pelukan Mina dan menatapnya tajam. Mina jadi menciut karna Mark sungguh menyeramkan dengan mata yang memerah tajam menatap padanya.

"M-mark."

Mark berdiri lalu pergi ke kamarnya, tapi Mina menahan tangan nya.

"Mark, kamu mau kan kita pacaran? Dan lupain si jalang itu di hati kamu." Mina masih berani mengatakan hal begitu di saat Mark sedang menahan amarah ke padanya.

Mark tidak tahan! Peduli setan karna Mina perempuan atau teman nya. Mark mendorong Mina sampai jatuh tertidur ke sofa.

Mark mencengkeram pipi Mina dengan satu tangan. Cengkeraman Mark sangat kuat, Mina hampir menjatuhkan setetes air matanya.

"Berhenti sebut Haechan jalang! Karna jalang sesungguhnya adalah kamu! Kang Mina." Suara Mark sangat berat, itu karna Mark menahan untuk tidak membentak Mina.

"Aku cinta kamu Mark, aku bener-bener tulus. Kamu pasti suka sama si jalang itu karna tubuhnya kan? Kalo gitu gunain tubuh aku aja, aku lebih seksi daripada si jal..."

Plak

Satu tamparan keras di pipi Mina dapat dari Mark untuk pertama kalinya juga. Mark benar-benar marah besar.

"SUDAH SAYA BILANG BERAPA KALI! JANGAN PERNAH SEBUT HAECHAN DENGAN PANGGILAN JALANG! SIALAN!" bentak Mark.

Mark semakin kuat mencengkeram pipi Mina sampai rasanya ingin patah.

"Jangan pernah ganggu Haechan atau berbuat sesuatu yang bisa menyakiti Haechan! Jika itu terjadi, saya tidak akan segan membawa mu ke penjara!" Mark melepas cengkeraman nya dan berjalan.

"KALAU AKU GA BISA MILIKIN KAMU, MAKA HAECHAN JUGA GA BAKAL BISA! INGAT MARK, AKU GA AKAN MENYERAH SEMUDAH ITU." Setelah berteriak begitu, Mina pergi keluar.

Mark meninju dinding sampai darah keluar dari tangannya.

"Haechanie, maafkan saya. Tolong jangan batalkan pertunangan kita." Mark jatuh duduk ke lantai, tanpa peduli rasa perih karna luka di tangannya. Darah pun terus mengalir.

Semenjak kejadian itu Haechan lebih banyak diam, tidak seceria dulu. Mark juga tidak menyerah untuk menemui Haechan dan menjelaskan ke salah pahaman ini. Namun, itu sangat sulit karna Jaemin, Renjun, dan Jeno turun tangan agar Mark tidak bisa menemui Haechan.

Orangtua Haechan dan dirinya tidak tahu masalah diantara anak mereka. Beomgyu dan Sungchan juga, hanya Jeno yang tahu.

Jeno juga tidak sedekat dulu lagi. Sepertinya Jeno terlalu kecewa atas ke salahan yang tidak Mark buat. Ini semua karna kesalahan Mina.

Tetapi, Mark tidak akan menyerah sampai Haechan bisa menjadi miliknya.

Karna Seo Haechan hanya milik Mark Jung seorang. Tidak ada yang boleh memilikinya selain dirinya!

Tbc.

Doubel up nya nih.
Nyambung ngga? Sorry klo ngga

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 98.1K 84
Cerita pertama yang sudah dipastikan absurd. BACA WARNING YA! *** Haechan udah lama naksir Mark, tapi sayangnya si pangeran sekolah itu tak pernah ke...
363K 21.6K 34
"mungkin ini takdir, hidup bersama malvin" -Haikal Samudra "menjadikanmu sebagai pendamping hidup adalah keputusan yang tepat" -Malvin Abriandra kisa...
1.4K 1K 23
Menyukai sesama jenis? Sudah sering mendengar pastinya, banyak yang menganggap bahwa hal ini sangat menjijikan dan tidak etis. Berbeda dengan Kanama...
167K 26.4K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...