DANERA [End]

Par Sftn11

14.5K 905 42

"Susu gue"terasa ambigu dengan ucapan Zaera, Mildan mengerutkan keningnya. "Maksudnya susu coklatnya"ujarnya... Plus

DANERA ✓ | Perkenalan
DANERA ✓ | Cast
DANERA✓| SMA Nusa
DANERA ✓| Malu
DANERA ✓| Supermarket
DANERA ✓| Jadian
DANERA ✓| Berdua di balkon
DANERA ✓| Undangan & Manja
DANERA ✓| Pesta Ultah Putra
DANERA ✓| Maaf
DANERA ✓| Traktiran
DANERA ✓| Cafe
DANERA ✓| Bimbim Kangen
DANERA ✓| Ujian
DANERA ✓| Check Up
DANERA ✓| Cuci Darah
DANERA ✓| Jalan-jalan
DANERA ✓| Rencana Camp
DANERA ✓| Camp
DANERA ✓| Lagu & Api Unggun
DANERA ✓| Terjebak di Hutan
DANERA ✓| Tantangan
DANERA ✓| Pingsan Lagi
DANERA ✓| Demam
DANERA ✓| Pulang
DANERA ✓| Diculik?
DANERA ✓| Dendam & Kembali
DANERA ✓| Rumah Sakit I
DANERA ✓| Keadaan
DANERA ✓| Hujan & Air Mata
DANERA ✓| Juara Umum
DANERA ✓| Berantem
DANERA ✓| Drop
DANERA ✓| Rumah Sakit II
DANERA ✓| Rumah Pohon
DANERA ✓| Pernyataan
DANERA ✓| Telah Pergi
DANERA ✓| Kehilangan
DANERA ✓| Surat

DANERA ✓| Mildan Pingsan

329 18 0
Par Sftn11


"Jangan jadikan rasa penasaran
mu menghantui pikiranmu"

[Kinara Azesky]

•••

Hai! Ketemu lagi nih ✨

Gimana kabarnya?

Sehat pastinya 💪

Semoga gak ngebosenin 🎉

•••

Sementara Zaera saat ini memeluk Mildan erat perintah dari dirinya Mildan sendiri.

"Dan, Lo benar abangnya Bima?"tanyanya hati-hati ke Mildan.

"Kenapa, Lo gak percaya!"jawab Mildan fokus ke depan tanpa menoleh, memang dirinya tengah menyetir motornya saat ini.

"Gak, beda banget sifat Lo sama Bima"jawab Zaera menerka.

"Diakan masih kecil Zaera"tegasnya.

"Iya-iya, Lo kok gak ngomong dari dulu sama gue kalau punya adik yang gemesin banget dah!" Ucapnya sedikit kuat kearah Mildan.

"Lo kan gak tanya"santainya.

"Udahlah, ngomong sama Lo gak berpaedah" berhentinya Zaera ngomong.

Sampailah dirumah Zaera dirinya segera turun dari motor dan membuka helmnya.

"Lo gak mau mampir"tawarnya pada Mildan.

"Gak us..ssh,"ucapannya terhenti saat pinggangnya merasakan nyeri yang menjalar.

"Mildan Lo kenapa, sini-sini gue bantu. Lepas dulu helmnya kita duduk di bangku dulu"khawatir Zaera sambil menuntun Mildan.

Saat ingin mendudukkan tubuh Mildan di bangku, Mildan tiba-tiba kehilangan kesadaran(pingsan).

"MILDAN! ya ampun, bangun Mildan. Lo kenapa"Zaera menepuk-nepuk pipi Mildan, agar dirinya bangun.

"Gimana ini,pak Hasan tolongin Zaera pak"paniknya dan melihat satpam rumahnya menjaga gerbangnya, teriaknya meminta tolong ke satpamnya.

"Astaghfirullah, ini kenapa non Zaera" istighfar pak Hasan ketika melihat seseorang tergeletak dipangkuan Zaera.

"Tolong angkat dia kekamar Zaera ya pak, dia pingsan kayaknya pak"suruhnya.

"Iya non"Pak Hasan memapahnya bersama Zaera, menuju kamar gadis itu.

Diletakkannya Mildan di kasur miliknya, Pak Hasan segera kembali menjaga gerbangnya. Zaera kemudian melepaskan jaket laki-laki itu ditaruhnya diatas mejanya.

"Lo, kenapa bisa pingsan gini sih! Lo gak makan atau gimana?"tanya Zaera sendiri ke Mildan yang tak sadarkan diri.

"Tapi kalau gak makan, harusnya sakit diperut. Ini kenapa dia megang pinggangnya?"pikir Zaera.

"Waktu itu juga, dia kesakitan di pinggang! Apa dia sakit ya? Gak mungkin, Tapi katanya cuma kecapean doang kok"pikirnya lagi, hampir

Zaera seraya mengambil handphone nya di atas nakas."Oiya, gue harus telpon bundanya"


✨✨✨


[15 menit kemudian]

Setelah dirinya menghubungi bundanya Mildan, ia turun dan membuat bubur untuk Mildan dan menaruhnya di meja.

Tak lama ia mendengar suara ketukan pintu serta salam dari orang luar tersebut.

Tok-tok!

"Assalamu'alaikum"salam yang berasal dari luar rumahnya.

Zaera menuju pintu dan membukanya."wa'alaikum salam, bunda. Ayo Mildan dikamar Zaera"

Dirinya mengarahkan mereka masuk kamarnya, sementara Zaera menggendong Bima. Ayah dan bunda Mildan menatap anaknya yang pingsan.

Bunda Mildan menggenggam erat jemari anaknya menyalurkan kehangatan"Sayang, bangun! Kamu udah janji gak akan drop. Tapi kamu sekarang pingsan begini"
Bunda khawatir penyakit itu datang lagi, bang batin Bunda.

"Bunda, kita bawa Mildan kerumah sakit ya! Dari tadi dia belum siuman"
Ucap Zaera.

"Takutnya terjadi apa-apa sama dia"lanjutnya sambil mengelus bahu bunda.

"Gak usah nak! Sebentar lagi Mildan siuman"mendapatkan gelengan dari sang bunda.

Dirinya heran kenapa mereka tak mau membawa Mildan ke RS, apakah ada sesuatu yang disembunyikan pikirnya.

Sebuah pergerakan dari suara orang yang khas bangun tidur membuat mereka menatapnya.
"E..eng, shh"seraya tangannya memegang pinggangnya masih sedikit nyeri.

"Bunda! Abang dimana?" Membulatkan matanya menatap bundanya.

"Iya, Abang dirumah Zaera. Tadi abang pingsan terus dibawa satpamnya kekamar Zaera"memberitahu anaknya, Mildan hanya mengangguk.

"Lo kenapa pingsan, dan?"Tanya Zaera.

"Kecapean gue"

"Ini bubur udah gue buatin, dimakan"seraya memberikan buburnya ke Mildan.

"Gak mau"

"Kenapa"menyeritkan sebelah alisnya Zaera bingung.

"Suapin, gue mager"menyerahkan kembali buburnya ke Zaera untuk menyuapinya.

"Ha"kaget Zaera.

"Ck, buruan gue lapar" decak Mildan membuat Zaera menurutinya.

"Iya-iya"seraya menyodorkan buburnya ke depan mulut Mildan.

Suapan pertama sampai buburnya habis, dirinya menatap lekat wajah bak dewa ini dengan teliti.
Dirinya melihat kantung matanya hitam, mukanya pucat serta bibirnya.

Ada apa dengan Mildan pikirnya.
Zaera seperti melihat orang yang sakit saat ini.

Sementara kedua orang tua Mildan memperhatikan mereka ada rasa risau dalam hati mereka.
Udah lama Mildan senyum seceria ini pikir Bunda Tara.

"Ini Lo yang buat"tanya Mildan.
Zaera mengangguk.

"Enak"satu kata membuat Zaera kagum, karena Mildan tersenyum manis kepadanya.

"Nih minum"menyodorkan minum.
Mildan menenggak minumannya hingga tandas.

Bunda Mildan mengambil sesuatu di tas miliknya. "Sayang! nih minum dulu obatnya, bunda sampai lupa" sambil menyodorkan 3 butir pil.

Zaera kembali bingung "kan Mildan hanya pingsan karena kecapekan tapi kenapa dia harus meminum obat?"batinnya kembali bertanya-tanya.

"Kok minum obat bunda, Mildan kata Lo cuma kecapean doang tapi kok minum obat?"tanya Zaera menyelidik

Bunda, ayah dan Mildan gelagapan dengan pertanyaan Zaera lontarkan.

"Ini obat pereda nyeri doang sayang, biar Mildan cepat sembuh. Ya kan nak?"jawab bunda Tara setenang mungkin dan mengedip-ngedipkan matanya memberi isyarat ke anaknya.

"H..ha iya, besok sekolah jadi harus sembuh" gugupnya dilapisi dengan kebohongan.

Mildan berjaga-jaga dan membeli obat pereda nyeri di apotik terdekat.

Dirinya dan keluarganya sudah memeriksanya ke dokter Faiz, tetapi Faiz tidak datang dan ada dokter penggantinya.

Dokter tersebut belum tau pasti tentang penyakitnya, tetapi kemungkinannya penyakit yang dideritanya kembali lagi.

Zaera tidak boleh tau keadaan dirinya sekarang, walaupun Mildan mengganggap Zaera temannya.

Tetapi ini rahasia dirinya dengan keluarga, karena takut Zaera tak mau berteman dengan dirinya.

Walaupun sakit, inilah yang dialami Mildan sendiri berusaha kuat menahan rasa sakit yang ia derita.

Apabila dirinya nanti pergi tidak akan ada orang yang merasa kecewa padanya karena terlalu memberi kepercayaanya.

Kedua orang tua Mildan pun memperketat pengawasan dan penjagaan mengenai sakit anaknya, dulu waktu ia mengetahui penyakit yang diderita anaknya.

Bunda dan Ayahnya pun shock bahwa anaknya menderita penyakit separah ini, berharap Mildan bisa sembuh dari penyakitnya.

"Oh, yaudah diminum! Gue mau lihat Bimbim dulu"jawab Zaera.

"Nak, sekalian bunda minta tolong bangunin Bima! Karena kita akan pulang"pinta bunda Mildan.

"Kok, udah mau pulang aja bunda!"jawab Zaera sedih.

"Iya nak, Mildan juga butuh istirahat"sambil melirik anaknya Mildan.

"Yaudah deh, aku bangunin Bimbim dulu ya bunda!"Jawab Zaera langsung  meluncur ke kamar sebelah.

Kenapa dengan Bima?karena Bima sedang tertidur ketika datang kerumahnya, Zaera tadi menitipkan Bima bersama bibi yang bekerja dirumahnya.


✨✨✨


Dipandangnya wajah Bima adik Mildan, saat dirinya membuka pintu kamar terlihat seorang anak laki-laki yang begitu membuatnya gembira.

Karena Zaera adalah anak tunggal di keluarganya, dirinya sangat senang ketika pertama kali melihat si kecil Bima yang membuat Zaera kagum dengan tingkah lucunya.

"Bimbim bangun yuk" panggilnya sambil mengguncangkan badan Bima dengan pelan.

Seketika Bima Melenguh dan menggeliat dari tidurnya, pertanda dia akan bangun.

Dengan mengucek matanya sayup-sayup ia melihat sosok Zaera, Bima tersenyum kearahnya dan masuk gendongan Zaera.

"Kakak cantik"panggil Bima nyenyak sekali dalam gendongan Zaera.

"Bimbim, ayo Bunda sama Ayah dan Bang Mildan mau pulang"mengelus rambut legam sikecil Bimbim.

Bima menengadah kepalanya melihat wajah cantik Zaera. "Bimbim boleh gak tidur disini sama kakak cantik"pinta Bima sambil menepuk kasur empuk yang ia tiduri tadi.

"Bukan gak mau sayang, mereka udah nungguin Bimbim. Abang Mildan kan lagi sakit, jadi Bimbim harus pulang! Abang Mildan gak ada temennya dong kalau Bimbim gak pulang"nasihat Zaera, udah kayak ceramah aje nih orang✌️

Seketika wajah Bima ditekuk sambil mengerucutkan bibirnya, oh mengesedih nih pastinya. "Yaudah kakak cantik, tapi kapan-kapan Bimbim kesini sama Abang. Kakak gak boleh nolak kalau aku tidur disini lagi ya" Zaera mengiyakan ucapan Bima.

Mereka berdua menghampiri Mildan dikamar Zaera, setelah itu Mildan dan keluarganya pulang karena Mildan dan Bima juga sudah merengek minta pulang.

_____________________________________

Jangan lupa vote dan komen ☺️

Next 👉

Sftni11

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

My Sexy Neighbor Par F.R

Roman pour Adolescents

1M 15.3K 27
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
2.7M 276K 64
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
1.5M 129K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
4.1M 318K 52
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...