Bab 140 - Raja Iblis?
Tidak bisa menebak apa yang ada dalam pikiran Nie Li, mereka tidak bertanya apa-apa lagi, dan terus maju.
Di langit abu-abu kelabu, sekawanan burung sesekali terbang melintasi diatas mereka. Kicauannya yang lebih mirip jeritan bernada tinggi menambah suasana aneh di malam hari. Namun, burung-burung ini hanya seukuran telapak tangan, dibandingkan dengan monster iblis raksasa di udara sebelumnya, perbedaannya terlalu besar.
Du Ze, Lu Piao dan yang lainnya mengikuti Nie Li dari belakang, sangat berhati-hati. Tempat ini penuh dengan bahaya tersembunyi, mereka tidak punya pilihan selain berhati-hati.
"Apa itu?" Du Ze merajut alisnya.
Menunjuk ke arah hutan belantara yang agak jauh.
Nie Li melihat ke arah yang ditunjuk Du Ze. Samar-samar dia bisa melihat, di hutan belantara yang jauh, sebuah monumen raksasa berdiri tegak.
Muncul ide yang tiba-tiba, Nie Li berkata,
"Kita akan pergi memeriksanya."
Kelompok itu bergerak menuju arah monumen raksasa. Saat mereka semakin dekat, terasa ada tekanan kuat yang bertiup ke arah mereka, membuat paru-paru jadi sulit untuk bernapas.
"Benda apa sebenarnya itu?" Lu Piao penasaran tentang hal itu. Meskipun tekanan semakin kuat dan berat, mereka masih terus berusaha bergerak maju.
Beberapa Tuyul Merah masih membuntuti kelompok Nie Li. Namun, setelah merasakan tekanan ini, mereka langsung bubar berhamburan dan kabur. Monumen raksasa itu jelas memiliki efek yang lebih besar pada Tuyul Merah itu.
"Kalian tetap di sini saja, aku sendiri yang akan pergi melihatnya."
kata Nie Li. Untuk mengantisipasi, Nie Li bergabung dengan roh iblis Bayangan dan secara bertahap mendekati monumen raksasa itu.
"Hati-hati." Xiao Ning dan yang lainnya berkata, tetap di lokasi mereka.
Ketika tinggal beberapa meter lagi jaraknya, Nie Li mengangkat kepalanya mendapati tampilan yang jelas dari monumen raksasa. Ketinggian monumen raksasa itu kira-kira setinggi puluhan meter. Selain berwarna abu-abu, Nie Li tidak tahu terbuat dari bahan apa monumen itu.
Monumen raksasa diukir dalam enam bahasa teks kuno. Nie Li kira-kira bisa memahami salah satu dari enam teks tersebut.
"Mereka yang mengikutiku, akan dihormati. Mereka yang menentangku, akan binasa. Seumur hidup, dikaruniai bakat luar biasa. Mulai memahami Hukum Ketangguhan pada usia 10 tahun, mampu membelah gunung dan menghancurkan batu. Memahami Hukum Fleksibilitas pada usia 13 tahun, mampu mengeringkan sungai hanya dengan lambaian tangan. Pada usia 16 tahun, mampu memahami kedalaman roh iblis, dan menerobos ranah peringkat Legenda. Pada usia 30 tahun, tidak ada seorang pun di bawah langit yang dapat menahan tiga seranganku, melawan semua ahli tertinggi di seluruh dunia dan tidak pernah merasakan kekalahan. Memahami Alam Manusia pada usia 40 tahun, membuka kebijaksanaan, mampu mengetahui masa lalu dan masa kini. Pada usia 50 tahun, aku merasakan malapetaka akan datang, meninggalkan takhta dan pergi. Meninggalkan sepuluh kata, untuk diturunkan ke generasi berikutnya ...... "
Setelah membaca kata-kata di monumen raksasa, Nie Li terkejut. Dia tidak pernah menyangka bahwa monumen kuno ini peninggalan dari Kaisar Kong Ming. Dari monumen ini, Nie Li bisa merasakan bahwa Kaisar Kong Ming pastilah orang yang sangat berbakat selama hidupnya.
Apa yang menyebabkan Nie Li terkejut, bahwa Kaisar Kong Ming dapat memahami alam manusia pada usia 40 tahun, dia mampu mengetahui masa lalu dan masa kini. Namun, apa artinya masa lalu dan masa kini?
Nie Li samar-samar bisa merasakan bahwa Kaisar Kong Ming ini memiliki hubungan dekat dengan Kitab Roh Iblis Duniawi. Mungkin Kaisar Kong Ming ini adalah kunci untuk membuka semua rahasianya.
Mantra sepuluh kata yang ditinggalkan Kaisar Kong Ming ...
Tatapan Nie Li terpaku di bagian bawah monumen kuno. Disitu terlihat ada bekas goresan pada monumen kuno yang tampaknya dikikis menggunakan benda tajam, membuat kata-kata yang tertera menjadi kabur tanpa bisa dikenali lagi.
"Mantra apa yang ditinggalkan Kaisar Kong Ming? Kenapa dihapus?" Alis Nie Li bertaut. Mungkinkah sudah ada seseorang yang datang ke sini sebelum dia? Setelah orang itu menghapal mantra sepuluh kata, untuk mencegah seseorang melihatnya, dia mengikisnya?
Nie Li merenungkan untuk waktu yang lama, baik di Reruntuhan Kota Anggrek Kuno dan hutan belantara ini, ada beberapa hal yang sengaja Kaisar Kong Ming tinggalkan. Apa sebenarnya yang Kaisar Kong Ming coba lakukan?
Setelah memeriksa di sisi sekeliling monumen kuno untuk beberapa waktu, dan tetap tidak menemukan apa-apa. Sebuah ide muncul di benaknya. Tangannya menyentuh bekas goresan dan pola prasasti misterius perlahan menyebar ke monumen kuno.
"Tidak kusangka ternyata Kaisar Kong Ming telah melampaui peringkat Legenda ketika dia mendirikan monumen ini. Ketika dia mengukir kata-kata ini, dia meninggalkan hajatnya di sana. Meskipun seseorang berusaha menghapus kata-katanya, tidak mungkin untuk mengikis hajat yang ditinggalkan oleh Kaisar Kong Ming. " Adegan demi adegan melintas satu per satu dalam pikiran Nie Li. Seolah-olah dia berada di langit yang jauh. Seorang pria paruh baya berjubah putih diam-diam berdiri di sana.
"Siapa aku? Dari mana aku berasal dan ke mana aku harus pergi? Di mataku, makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya menurun, kehidupan yang tak terhitung jumlahnya sedang dilahirkan. Setiap makhluk hidup selalu berjuang dalam siklus reinkarnasi. Namun, generasi garis keturunan akan terus diwariskan. Umat manusia terus-menerus mengejar jalan yang tertinggi. Di mana akhir dari Dao?"
Pria berjubah putih itu menghela nafas, "Apa itu Dao?"
"Apa itu Tao?" Nie Li ringan tersenyum dalam hatinya. Ini adalah sesuatu yang membuat orang terjebak setelah menerobos ke alam yang lebih tinggi dari peringkat Legenda, "Kehadiran Dao."
Sudah tak terhitung lagi berapa banyak pakar yang berusaha mencari, tetapi tidak ada yang berhasil menemukan. Dao ada di dalam hati tiap orang. Kaisar Kong Ming seharusnya memahami dimana letak makna Dao, makanya dia meninggalkan monumen kuno ini.
Apa yang menyebabkan Nie Li merasa aneh adalah, setelah bertahun-tahun yang tak terhitung jumlahnya, tidak ada dokumentasi keberadaan Kaisar Kong Ming. Padahal dia sudah menjadi eksistensi yang jauh melampaui peringkat Legenda.
Mungkinkah setelah Kaisar Kong Ming memahami segalanya, dia pergi ke daerah lain dan tidak tinggal di alam ini?
"Seseorang yang sangat misterius, seseorang yang melampaui peringkat Legenda sebelumku dan kemudian hilang." Nie Li bergumam.
"Ketakterbatasan tidak memiliki awal, tidak ada awal yang tidak memiliki akhir." pria berjubah putih itu menghela nafas, dan kemudian bergerak mundur.
Nei Li merasakan mantra sepuluh kata yang ditinggalkan oleh Kaisar Kong Ming dan terkejut. Ketika dia berada di Kitab Roh Iblis Duniawi, dia telah melihat mantra sepuluh kata ini sebelumnya. Mantra sepuluh kata ini ditulis di selembar kertas, dan itu memang sangat mendalam. Nie Li tidak menyangka bahwa itu adalah sesuatu yang Kaisar Kong Ming telah pahami.
Saat itu, Nie Li mengira bahwa mantra itu ditinggalkan oleh beberapa ahli tiada tara. Padahal saat itu Nie Li telah mencapai ranah yang bahkan para ahli peringkat Legendapun tidak bisa bayangkan.
Namun, saat itu, bahkan Nie Li sendiripun tidak bisa memahami mantra sepuluh kata. Nie Li tidak pernah berpikir bahwa mantra sepuluh kata ini ditinggalkan oleh Kaisar Kong Ming disaat dia berhasil menembus peringkat Legenda.
Mengingat kehidupan sebelumnya, Nie Li tiba-tiba mendapat pemahaman yang mendalam terhadap kata-kata ini. Mantra sepuluh kata ini berarti kebenaran hidup. Warisan kehidupan tidak ada habisnya. Nie Li hanya mampu memahami sebagian kalimat saja.
Tiba-tiba, Nie Li merasakan alam jiwanya bergemuruh dan melonjak, kekuatan jiwanya berkembang pesat hingga membanjiri roh iblis Bayangan dan roh iblis Panda Bertaring. Kedua roh iblis itu mengalami evolusi dan mutasi pertama mereka.
Meskipun Nie Li hanya memahami sedikit, dia sudah bisa merasakan betapa kuatnya mantra sepuluh kata ini.
"Meskipun dia hanya di peringkat Legenda, dia sudah memiliki tingkat pemahaman seperti itu terhadap jalur bela diri. Dia jelas bukan orang biasa. Mengapa aku tidak bertemu dengan ahli yang sangat kuat di kehidupanku sebelumnya?" Nie Li terdiam.
"Namun, di antara puluhan ribu dunia, aku hanya pernah ke sudut dunia yang luas ini. Ada dunia yang lebih luas lagi di luar sana. Mungkin Kaisar Kong Ming pergi ke dunia yang lebih jauh lagi."
Nie Li fokus pada sosok samar Kaisar Kong Ming.
"Dengan menggunakan Teknik Perhitungan Surgawi Perubahan Besar, aku telah menghitung bahwa kelak ada lima orang yang dapat memperoleh sepuluh kata mantraku ini. Setiap individu dari mereka sangat berbakat dan memiliki pemahaman yang unik terhadap mantra sepuluh kataku ini. Kelak lima orang ini akan saling membunuh, yang terakhir akan melahap pemahaman empat lainnya terhadap mantra sepuluh kata, dan akan bertemu denganku. "
Suara santai Kaisar Kong Ming terdengar menggema.
Nie Li terkejut, jadi dia sendiri termasuk dalam perhitungan Kaisar Kong Ming. Sebenarnya, sosok seperti apa Kaisar Kong Ming ini?
Kaisar Kong Ming menghitung bahwa akan ada lima orang yang bisa mendapatkan mantra sepuluh kata ini. Kelima orang ini kemudian akan saling membunuh, dan mendapatkan pemahaman yang lain terhadap mantra sepuluh kata ini. Tapi, di mana empat orang lainnya? Nie Li tiba-tiba merasa was-was yang kuat. Mungkin empat orang lainnya juga sedang mencarinya.
Sementara Nie Li bingung, adegan lain muncul di benaknya.
Satu orang datang terbang dan berhenti di depan monumen kuno ini. Dia bergumam pada dirinya sendiri, "Aku tidak pernah berpikir bahwa akan ada area seperti itu di Kota Glory. Sepertinya perjalanan ini ada gunanya juga. 'Mereka yang mengikutiku, akan dihormati. Mereka yang menentangku, akan binasa'? Hmph hmph, kata-kata arogan seperti ini. Siapa Kaisar Kong Ming ini yang kelihatannya begitu sombong. "
Orang ini memandangi monumen kuno untuk waktu yang lama, alisnya dirajut dengan erat, "Tak terbatas tidak memiliki awal, tidak ada awal yang tidak memiliki akhir. Kata-kata sialan apa lagi ini? Budidaya mahakarya apa yang bisa disembunyikan hanya dalam sepuluh kata ini? Saudara Kong Ming ini benar-benar konyol!"
Orang ini tampaknya tidak lagi tertarik pada monumen kuno ini, berbalik dan bersiap untuk pergi. Namun, setelah merenung sejenak, dia kembali.
"Karena bahkan aku, Raja Iblis tidak bisa memahaminya, maka orang lain juga harus menyerah untuk mendapatkannya." Sosok yang memproklamirkan dirinya Raja Iblis itu mengeluarkan belati dan menggores monumen kuno dan karena penuh goresan, maka mantra sepuluh kata tadi akhirnya hilang, "Haha, sekarang sudah bersih."
Tiba-tiba, Raja Iblis kontan mengerutkan alisnya, "Eh? Apa mantra sepuluh kata tadi? Kenapa aku tidak bisa mengingatnya?"
Raja Iblis menggaruk kepalanya, lalu tidak lagi memikirkannya. Apa sebenarnya mantra sepuluh kata itu? Dia kira-kira memiliki perasaan bahwa mantra sepuluh kata adalah sesuatu yang luar biasa. Namun, dia sudah membuangnya. Dia dengan menyesal melihat ke monumen kuno, mengungkapkan ekspresi ketakutan di wajahnya.
Orang yang mewariskan monumen kuno itu pastilah seorang ahli tertinggi yang luar biasa.
Raja Iblis menatap ke monumen kuno dan merenung sejenak sebelum pergi. Dia mengerti bahwa dia tidak ditakdirkan untuk mengetahui mantra sepuluh kata.
Nie Li tiba-tiba tersadar, ada seseorang di depan monumen kuno ini?
"Sepertinya tindakan Raja Iblis ini telah terekam di monumen kuno ini dan juga terlihat olehku. Siapa Raja Iblis ini? Dia pernah ada di sini sebelumku. 'Keabadian tidak memiliki awal, tidak ada awal yang tidak memiliki akhir'." Nie Li bergumam, mengukir sepuluh kata ini ke dalam hatinya.