Tekan⭐dulu yuk dan selamat membaca. ⚠️ Awas ada banya adegan kekerasan dan darah.
.
.
Air mata Jeongguk keluar tanpa bisa di cegah ketika ia melihat kesayanganya berdiri dihadapannya dengan keadaan yang sehat.
"Taeby." Jeongguk memeluk Taehyung dengan erat untuk menyalurkan rasa rindunya.
Taehyung membalas pelukan Jeongguk tapi matanya mentap tajam lantai 3 yang merupakan tempat persembunyian orang-orang yang ia cari.
"I miss you." Ucap Taehyung sambil membidik sesuatu yang ia incar.
Dor...
Satu orang tewas sebelum orang itu menembak Jeongguk di balik drum sebagai tempat persembunyian. Jeongguk terkejut saat mendengar suara tembakan yang dekat dengannya, tak lama ia di tarik Taehyung untuk bersembunyi di balik drum untuk menghindari tembakan musuh.
"Taeby." Jeongguk membulatkan matanya saat Taehyung menembak dan tepat sasaran.
"Nanti saja aku jelaskan, lebih baik sekarang kita segera bergegas kedalam lalu membunuh para bajingan itu." Taehyung masih terus menembak lalu ia menyuruh Jeongguk berjalan dengan cara sembunyi-sembunyi karena banyak musuh yang menargetkan mereka berdua.
"Jaehyun hyung tolong bantu aku untuk masuk." Ucap Taehyung.
"Oke Tae."
Jeongguk menatap kearah Taehyung ketika sang empu bicara pada seseorang, tak lama kemudian terdengan suara tembakan sniper dari dua arah. Jeongguk menatap tak percaya anak buah musuhnya tumbang dengan kepala yang berlubang.
Taehyung menarik tangan Jeongguk masuk kedalam markas, sedangkan Jeongguk hanya bisa menuruti keinginan kesayanganya. Taehyung mengelurkan sesuatu dari dalam kantongnya lalu ia menempelnya ke sebuah drum minyak.
"Jeno waktunya kamu bermain." Perintah Taehyung.
"Oke Taetae."
Taehyung menyeringai itu pun tak luput dari penglihatan Jeongguk yang terus membuntuti Taehyung. Sebenernya dia tau kalau kesayanganya bisa memakai senjata tapi tidak menyangka kalau sehebat ini. Taehyung melihat kelantai atas lalu ia mengangkat tangannya, Taehyung menekan tombol yang ada di tanganya sampai keluar sebuah tali yang langsung menacap ke atap gedung.
"Gukkie pakai ini untuk naik ke lantai tiga." Taehyung menyerahkan sebuah tali yang sama dengan punya dia, setelah itu Taehyung menekan lagi tombolnya dan secara otomatis tubuhnya terangkat.
Jeongguk yang melihat Taehyung naik ke atas menggunakan tali itu hanya bisa melongo bahkan Taehyung masih sempat menembak beberapa musuh. Jeongguk pun melakukan hal yang sama, ketika sampai atas ia sudah tidak melihat Taehyung jadi ia memutuskan untuk menyusulnya saja.
🍓🥕🍓🥕
Jungkook dan Mingyu masih berkelahi dengan anak buah musuh yang sedang berjaga di lantai tiga, sedangkan Mark dan Jackson masih di lantai dua untuk menghalau anak buah musuhnya naik ke lantai tiga.
Dor...dor...
Jungkook dikejutkan oleh suara tembakan lalu ada dua orang musuh tumbang yang berada di belakangnya. Tak lama kemudian ia bisa melihat orang yang mendekat sambil menembak musuh dengan pistol yang berada di kedua tanganya.
"Taeby." Jungkook menatap tak percaya orang yang sedang menembak brutal para musuh bahkan dengan cepat ia mengisi pelurunya.
"Jungkook kita harus cepat karena tempat ini akan meledak." Jeongguk baru saja sampai ketempatnya, sedangkan Jungkook tidak menggubrisnya karena ia masih terpaku melihat Taehyung
Jeongguk melihat kearah yang di lihat Jungkook ternyata ada Taehyung yang sedang bertarung menggunakan katana bahkan wajahnya sudah terkena cipratan darah musuh yang kepalanya di penggal.
"Itu Taeby, katanya nanti ia akan menjelaskan semuanya kepada kita." Ucap Jeongguk sebelum ia membantu Mingyu yang kewalahan.
Jungkook berjalan mendekat kearah Taehyung yang masih sibuk dengan musuhnya walau ia juga harus berhadapan dengan musuh lebih dulu sebelum mendekat kearah Taehyung.
"Jaehyun hyung sekarang giliranmu." Ucap Taehyung setelah mendapatkan jawaban oke, ia ingin menghabisi musuhnya lagi sebelum ada seseorang memelukanya dari belakang.
"Taeby."
Taehyung yang awalnya terkejut langsung tersenyum setelah tau yang memelukanya, siapa lagi kalau bukan suaminya.
"Kookie, kita urus ini dulu ya." Taehyung mengusap tangan Jungkook sedangkan sang empu membenamkan wajanya di ceruk Taehyung.
"Setelah urusan kita selesai kamu boleh memelukku sepuasnya, ayo kita hancurkan para bajingan itu."
Sret...
Taehyung menusuk musuh yang ingin melukai Jungkook dari samping, sedangkan Jungkook sempat terkejut saat Taehyung bergerak dengan cepat setelah itu terdengar suara teriakan seseorang. Taehyung melepas pelukan Jungkook lalu mengecup bibir sang empu, setelah itu Taehyung mulai bertarung lagi.
Jungkook mengikuti kemana kesayanganya pergi sambil membunuh para musuhnya menggunakan tongkat yang penuh duri. Dengan sadis Jungkook memukul para musubnya sampai darah memuncrat kemana-mana
🍓🥕🍓🥕
Di markas musuh yang ke dua, Yoongi dan Jimin sedang berjalan mengendap-ngendap untuk melihat situasi disekitar ruangan dimana para tawanan itu di kurung.
"Bambam, Lisa apakah kalian sudah mematikan jebakannya?" Tanya Yoongi.
"Sudah hyung, kalian sudah bisa bergerak dengan leluasa. Hati-hati ruangan itu dijaga sekitar 20 orang, tapi sebentar lagi Namjoon hyung dan Yugyeom akan membantumu." Jawab Bambam yang memang sudah berhasil meretas semua sistem yang ada di markas itu.
"Oke, jangan lupa bantu Yugyeom untuk memasang bom."
"Iya hyung."
Jimin mencoba mencari celah lalu ia mengambil pistol yang kedap suara jadi saat menembak tidak akam terdengar, ia menembak dua musuh yang ada di dekatnya setelah ia menyuruh Yoongi untuk melakukan hal yang sama karena mereka harus bergegas untuk menyelamatkan para tawanan.
Bambam menyerahkan pengintaian kepada Lisa karena ia harus masuk ke markas. Ia mengambil satu tas yang lumayan besar sebelum keluar dari mobil.
"Lisa bantu aku masuk, nanti tolong siapkan mobil untung mengangkut para tawanan."
"Oke." Lisa fokus ke layar laptopnya lagi.
Bambam mulai berjalan kearah markas, ia harus hati-hati karena sedang membawa bom. Bambam menunggu instruksi dari Lisa baru ia akan berjalan ke arah mana.
"Bambie... kamu bisa mendengarku?"
"Iya Lis, aku bisa mendengarmu."
"Oke, dengarkan aku baik-baik. Kamu jalan ke arah timur lalu ada sebuah pintu kamu masuk dari situ, seltah masuh kamu jalam ke arah kanan tapi hati-hati takut ada anak buah musuh yang masih berkeliaran nanti kamu akan melihat sebuah tangga, kamu naik saja lalu kamu bisa meletakkan bom di tempat itu." Jelas Lisa.
"Oke Lisa, sekarang kamu fokus membantu yang lainnya untuk mengeluarkan para tawanan."
Bambam melakukan apa yang sudah Lisa jelaskan, ia bisa melihat satu pintu yang tidak ada penjagnya lalu ia masuk kedalam untuk melanjutkan misinya.
🍓🥕🍓🥕
Jeno sudah berhasil masuk ke setiap ruangan yang ada di lantai satu, ia memasang sebuah bom di setiap ruangan begitu juga Jaehyun yang baru saja bergabung denganya. Nanti mereka akan menghancurkan tempat itu setelah mendapatkan perintah dari Taehyung.
Jaehyun harus menghadapi musuh lebih dulu jadi ia menyembunyikan bom yang ia bawa di tempat yng tersembunyi.
"Kalian semua akan mati di tanganku."
Jaehyun mengambil sebuah besi lalu memukul tiga orang musuh yang mengusik kesenangannya dalam memasang bom. Sedangkan Jeno membiarkan Jaehyun bertarung karena ia yakin kakak sepupunya itu bisa menghadapi musuh bahkan dulu sang empu pernah menghadapi 20 orang musuh seorang diri jadi tiga orang musuh itu tidak ada apa-apanya.
Tbc.
Hai...jangan lupa mampir di dua ceritaku yang baru tapi aku akan update setelah salah satunya tamat.
Maaf sebenernya aku mau update Nerd Boy tapi tadi kehapus aku cek ketikanku hilang setengah😭 padahal aku ingin update itu juga.
Jangan lupa vomentnya.
See you😗💜
01-11-2021