Rival [Markhyuck]

By jis02ngxx

1.2M 112K 6.3K

"Sampai kapanpun kita itu rival, Mark Jung!" * * * Mark dan Haechan adalah rival dari sekolah menengah pertam... More

Prolog
Rival O1
Rival O2
Rival O3
Rival O4
Rival O5
Rival O6
Rival O7
Rival O8
Rival O9
Rival 1O
Rival 11
Rival 13
Rival 14
Rival 15
Rival 16
Rival 17
Rival 18
Rival 19
Rival 20
Rival 21
Rival 22
Rival 23
Rival 24
Rival 25
Rival 26
Rival 27
Rival 28
Rival 29
Rival 30 M
Rival 31
Rival 32
Rival 33
Rival 34
Rival 35
Rival 36
Rival 37
Rival 38
Rival 39
Rival 40
Rival 41
Rival 42
Rival 43 M
Rival 44
Rival 45
Rival 46
Rival 47
Rival 48
Rival 49
Rival 50
Rival 51
Rival 52
Rival 53
Rival 54
Epilog
Bonus Chapter
Bonus Chapter
Rival S2!!

Rival 12

18.2K 2.1K 50
By jis02ngxx

Kejadian itu sudah berlalu satu minggu, Haechan juga sudah melupakan nya. Lalu senin depan nanti kakak kelasnya akan segera melaksanakan ujian kelulusan. Jadi banyak jam kosong di kelas 10 sampai 11, karna semua guru lebih memilih memberi materi pada kelas 12.

Dikelas Haechan sekarang saja sangat berisik karna tidak ada guru yang datang hanya memberi tugas untuk di kerjakan.

"Pemilihan osis kapan, Chan? Kelas 12 kan senin depan bakal ujian," tanya Jaemin.

"Katanya si besok." Setelah diskusi masalah persiapan pemilihan ketua osis dan wakil osis baru, kini tinggal memberi voting pada calon masing-masing.

Gausah tanya knp bisa cepet. Krna sya cepetin  ̄へ ̄

"Berarti besok bisa pulang cepat dong?" tahun kemarin saat pemilihan ketua dan wakil osis, siswa dan siswi di pulangkan lebih awal. Tapi tidak tahu sekarang, takutnya beda lagi.

Haechan mengendikkan bahunya, "ga tau gue. Si Mark kaga ngasih tau osis lain kalo bakal pulang cepet apa kaganya."

"Eh. Berati kalo kak Mark udah lulus lo bakal ga punya rival lagi dong, Chan?"

"Tenang aja. Nanti kan kalo gue lulus gue bakal masuk ke kampus yang sama kaya si Mark dan nanti bakal gue kalahin si Mark lagi." Haechan tersenyum licik. Tekat Haechan yang selalu mengalahkan Mark selalu ada dan semakin kuat.

"Haechan kenapa si suka banget pengen ngalahin Mark dan jadi rivalnya dia? Kadang aku suka bingung gitu," ucap Shotaro si polos.

Sini dek grey polosin [emot bulan item]

"Sebenernya dulu gue pernah suka sama Mark. Diem ya anjing! Jangan banyak bacot, dengerin gue ngomong dulu!" Jaemin, Renjun, dan Shotaro bersiap akan heboh tapi tidak jadi karna Haechan bilang begitu.

"Sewaktu gue umur 5 tahun. Itu juga gue diceritain sama nyokap gue. Pas itu gue selalu muji Mark disetiap hal yang dia lakuin, gue bener-bener kagum segala yang dia miliki," lanjutnya.

Flashback on.

Haechan kecil sedari tadi terus saja menangis karna ingin bermain ke rumah Jaehyun dan Taeyong. Tapi tidak bisa, karna Ten sedang demam tidak mungkin jika Johnny tinggalkan.

"Daddy—Hiks, ayo kita kelumah tante Taeyong dan om Jaehyun. Echan, mau main sama kak Malk—Hiks." Sepulang dari berkujung dari sana Haechan jadi ingin selalu pergi lagi.

"Daddy, ayooo!" tangan kecil Haechan menarik tangan besar sang ayah untuk berdiri dari duduknya.

"Kamu pergi aja, John. Aku gapapa sendiri di rumah, nanti Hendery sebentar lagi bakal pulang juga," ucap Ten dengan wajah pucatnya. Johnny sedang duduk di tepi kasur dan mengelus pipi pucat istrinya.

"Engga! Hendery masih lama pulangnya karna ikut les dulu. biar aku yang jaga kamu sayang, ga tega aku liatnya."

Uhuk.
Uhuk.

Ten batuk dua kali, "tapi, Haechanie ingin bermain kerumah Jaehyun danTaeyong."

"Biarin, sebentar lagi juga dia berhenti nangis dan minta es krim sebagai gantinya." Johnny melirik ke anak bungsunya yang masih menangis tersedu-sedu akibatnya kedua pipi tembamnya memerah karna lama menangis.

"Tapi ga biasanya dia nangis lama gini, John. Liat tuh pipinya sampe merah begitu. Mending kamu anterin anak kita ke rumah Jung. Nanti kamu jemput lagi pas pulang."

Johnny menghela nafasnya dan mengangguk. Dia juga tidak tega terus melihat beruang kesayangannya menangis terus.

"Ayo, bear. Dad antar kamu ke kerumah tante dan om." Johnny menggendong Haechan dengan sebelah tangannya.

Johnny mengecup bibir Ten pelan lalu mengusap pipinya, "tunggu aku ya, sayang." Ten mengangguk dan tersenyum.

* * *

"Jaehyun." Panggil Johnny sambil mengetuk pintu rumah keluarga Jung.

Tak lama pintu di buka dan tepat sekali Mark yang membukanya.

"Om, Johnny? Kenapa? Daddy lagi ga ada dirumah karna masih kerja di kantor." Mark melebarkan pintunya, "masuk dulu, om."

"Tidak usah, Mark. Saya tidak lama disini nya."

Haechan kecil memberontak digendongan Johnny meminta di turunkan.

"Kak Malk, ayo kita main kelaja-keralaan, kakak udah janji sama, Echan." Ingat, Haechan masih belum bisa mengucapkan huruf 'r'.

"Jadi ini yang bikin kamu nangis pengen ke sini, hm?"  ucap Johnny.

Mark menatap mata bulat Haechan yang masih ada sisa-sisa air mata disana. Lalu tangannya mengusap sisa air mata di sudut mata Haechan.

"Kenapa nangis? Harusnya kamu bilang ke kakak, nanti biar supir disini jemput kamu."

Haechan hanya tersenyum sampai gigi kelincinya terlihat.

Menggemaskan, batin Mark.

Johnny senyum dan menepuk pundak Mark, "om titip beruang kesayangan om ya, Mark. Nanti om bakal jemput dia lagi, sekarang om ga bisa lama-lama disini. Maenya Haechan lagi sakit."

Mark angguk dua kali, "iya, om. Dan semoga tante Ten cepet sembuh."

"Ya. Makasih, om pergi ya." Johnny berjongkok dan mengecup pipi tembam Haechan, "jangan nakal disini, ok? Nurut apa kata kak Mark juga."

Haechan mengangguk dan mengecup pipi Johnny juga, "siap! Kapten!" setelah Itu Johnny pergi.

Sesudah Johnny pergi Haechan menarik baju Mark.

"Ayo kita main, kak Malk. Jangan lupa ajak Jeno juga bial tambah lame."

Mark tertawa gemas dan mengangguk.

Kemudian Haechan, Jeno, dan Mark sedang bermain permainan keraja-kerjaan seperti itu. Yang jadi putrinya Haechan lalu pangerannya Mark; Haechan yang meminta, dan Jeno jadi pengawal Haechan.

"Jeno juga pengen jadi pangelan," ucap Jeno dengan wajah cemberutnya.

Haechan gelengkan kepalanya, "ndak mau! Pokoknya kak Malk yang jadi pangelannya telus!"

Jeno memilih mengalah walau wajahnya tetap cemberut. Dan ketiganya kembali bermain sampai selesai.

Setelah selesai ketiganya kini duduk diruang tengah ditemani Taeyong yang memangku Haechan setelah menidurkan bayinya; Jung Sungchan.

"Kak Malk ganteng dan kelen. Besar nanti, Echan mau nikah sama kak Malk!" ucap Haechan semangat.

Taeyong tertawa karna gemas dengan anak sekecil Haechan sudah membicarakan soal pernikahan.

"Boleh sayang. Mom, juga pengan punya menantu cantik dan gemesin kaya kamu," jawab Taeyong sambil menarik pelan hidung mungil Haechan. Dan Haechan tersipu malu karna pujian dari Taeyong

Dan sejak itu Haechan selalu mengatakan banyak hal bersangkutan tentang perasaan nya pada Mark, seperti ini.

"Kak Malk tampan, Echan suka."

"Kak Malk nanti harus nikah sama, Echan! Ga mau tau."

"Kak Malk, kelen banget!"

Dan masih banyak lagi yang membuat Mark tersenyum senang karna Haechan selalu memuji dan terus mengatakan ingin menikah dengan nya saat besar nanti.

Flashback off.

"Terus kalo gitu kenapa lo bisa benci sama, Mark?"

"Gue bukan benci dia. Cuman i-iri sama dia," cicit Haechan diakhir kata.

"Iri?" ucap Jaemin dan Renjun bersamaan.

"Cuman karna iri lo sampe pengen banget ngalahin Mark dan jadiin dia rival lo?"

"Jelas-jelas Mark lebih unggul dari lo dari segi mana pun. Dan seharusnya lo nerima itu," timpal Renjun.

"Kenapa lo berdua jadi nyalahin gue? Gue kan cuman pengen lebih unggul dari dia! Emang salah kalo gue gitu?!" Haechan terbawa emosi.

"Bukan gitu maksud kita, Chan."

"Iya. Kita cuman pengen lo sadar aja dimana posisi lo sebenernya."

"Banyak bacot lo berdua!" Haechan berdiri dan berjalan keluar kelas dengan perasaan amarah.

Tujuan Haechan saat ini ke toilet untuk menumpahkan emosinya.

"Bela aja terus si brengsek itu! Sampe muak gue lama-lama!" Haechan membasuh wajahnya dan kembali menatap dirinya di depan cermin.

"Gue juga mau dipandang kagum banyak orang dan dipuji-puji! Dan si brengsek itu selalu dapet itu semua dengan percuma tanpa harus berusaha kaya gue yang ngalahin dia! T-tapi tetep aja gue selalu kalah juga. Argh! Sialan." Haechan menangis. Itu kebiasaan nya jika emosi sudah tidak bisa ia tahan lagi.

Lalu pintu dibelakang nya terbuka dan Haechan bisa lihat di cermin yang membukanya adalah Mark. Laki-laki yang baru saja ia sebut dan umpati.

Buru-buru tangan mungil Haechan mengusap air matanya kasar tapi matanya tetap memerah.

Mark terkejut karna ada Haechan disini dengan wajah yang sehabis menangis?!

"Haechan. Kamu kenapa? Ko nangis, ada yang menyakitimu?" Mark memegang kedua pundak Haechan dan menatap mata Haechan dengan manik yang memancarkan kekhawatiran.

Haechan buang muka dan melepaskan kedua tangan Mark dipundak nya. "Ga usah sok peduli! Pergi sana, bikin gue muak liat muka lo aja."

Mark memegang pipi Haechan dan menghadapkan ke dirinya.

"Cerita," tegas Mark tapi walau begitu tatapan Mark tetap lembut. Sayangnya Haechan tidak lihat itu.

Haechan menarik tangan Mark dan mendengus kasar. Lalu berjalan menabrak bahu Mark.

"Stop sok peduliin gue dan sok perhatian ke gue! Gue bener-bener muak ke sikap lo, gue juga bukan cewek-cewek yang bakal teriak kesenangan pas lo gituin." Haechan kembali berjalan tapi Mark mengucapkan sesuatu dan dia kembali berhenti melangkah.

"Haechan, kalau saya bilang saya cinta kamu, gimana?"

Haechan terdiam kaku dengan raut yang tidak dimengerti. Lalu dia menoleh ke belakang dan tersenyum miring.

"Berhenti ngucapin omong kosong, Mark Jung!" setelahnya keluar dari toilet dan tinggal Mark saja.

Mark menatap kepergian Haechan dengan sendu, "harus gimana lagi biar kamu percaya, Haechan?" gumam Mark, kemudian berjalan keluar toilet.

Tbc.

Wp sya lgi eror, jdi kalo ada yg ga jls maaf
Nah udh taukan Haechan benci Mark apa engganya
Atau masih ngga paham? 🙂

Continue Reading

You'll Also Like

840K 72.3K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
5.6K 719 16
Mimpi mereka adalah hidup bersama, namun apa jadinya jika salah satu dari mereka pergi terlebih dahulu? Haruskah mereka berpisah secepat itu? Disinil...
284K 20K 30
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
160K 18.1K 22
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...