「Warning! : 」
「B x B」
「G a y🏳🌈」
「Mefelz x MoenD」
「18+」
「My ship」
「My AU」
「Enjoy!!」
「....」
Halo kira'ers di luar sana, jadi karna kira sudah berjanji untuk memberikan NC untuk MxM
Jadi Kira peringati dulu, ini 18+, untuk kalian yang masih dibawah 18 tahun ataupun 14 tahun, tolong untuk jangan membaca
Boleh kok membaca book ini, tapi baiknya jangan yang part 18+
Okei?
Sip
Tapi klo mau juga gapapa, its always up to you, akira hanya memperingati aja yaa!!
Oiya dan juga setelah ini kira akan membuat yang pluff aja, udah terlalu banyak yang 18+ jadi skip dulu lah yaa
Love you all💙
Mwah
!Enjoy!
================================
Moend membukakan matanya, menelusuri segala penjuru sudut rumah rehabilitasi tersebut, dia tak memakai narkoba apapun, tapi ia di diagnosis monophobia yang berarti dia takut untuk sendiri, jadi setelah kabar menghilangnya moend, mefelz lebih memilih merawat moend di rumah rehabilitasi agar moend lebih aman dan selalu dapat di awasi.
Jam menunjukkan pukul 5 sore, sudah waktunya mefelz mengunjungi moend, disana mefelz selalu di sambut dengan pelukan hangat oleh moend, sekarang moend ya sudah aman dan kembali normal, pikirnya saat itu.
"Felz..." Panggil moend sambil mengenggam tangan milik mefelz "Ya?" Jawab mefelz cekatan, ia tak ingin moend menyembunyikan sesuatu, maka dari itu ia selalu bertanya ada apa dan sebabnya.
"Aku ingin pulang.." Ucap moend sambil menatap sendu manik zamrud yang menjadi candu nya itu, "tapi moend, kau yakin?" Tanya mefelz lagi karna dia tak yakin untuk melepaskan moend sendirian di apartemen milik nya.
"Aku yakin!" Jawab moend dengan yakinnya dan mata yang berbinar binar. "Hmm.. Kau tinggal dengan aku saja, jika kau sendirian di apartemen mu, aku tak yakin" Ujar mefelz yang membuat moend terkejut, walaupun terkejut tapi dia setuju, "setidaknya jangan di rumah rehabilitasi ini", begitu batinnya.
***
Mefelz dan moend sampai di rumah milik mefelz, moend masuk dan menelusuri segala penjuru rumah yang akan ia tinggali mulai saat ini, melihat rumah yang bernuansa vintage tetapi sangat berantakan karna mefelz yang jarang di rumah dan tak pernah ingin menyewa jasa pembersih rumah.
Mefelz membawa moend ke kamar tamu "anggap kamar kamu sekarang. Oiya kamarku ada di sampingmu, jika butuh bantuan ketuk saja kamarku" Ujar Mefelz yang dijawab anggukan imut oleh Moend.
Mefelz gemas, jika dia tak ingat akan ketakutan moend, pasti sudah di ewe nya orang yang saat ini sedang tersenyum di depannya.
"Felz, halo ada olang di sini" Moend bermain main saat melihat mefelz yang terpaku, mungkin karna kecantikannya, makanya mefelz bisa diam dan tak bergerak sedikitpun.
"Ha?iya?" Jawab mefelz yang sudah sadar dari lamunannya, mefelz pergi ke atas tanpa berpamitan sempat membuat moend khawatir, tapi moend masih berpositif thingking, "Mungkin dia capek" Ucap batinnya.
***
Matahari menampakkan keberadaannya, membuat hangat seluruh dunia yang sekarang moend pijaki, awalnya moend ingin melanjutkan tidur, tapi setelah mefelz berpamitan akhirnya ia memutuskan untuk berkemas kemas rumah.
Setelah sarapan dan mengemaskan rumah mefelz akhirnya moend dapat beristirahat di ruang keluarga, ia sangat ingin menonton hay tayo kala itu. Ntahlah, mungkin sifat moend yang ke kanak kanakan atau dia sedang mengidam saat ini.
Jam menunjukkan pukul lima sore hari, tak ia sangka bahwa waktu berjalan sangat cepat dari biasanya, baru saja ia di tinggalkan mefelz bekerja, dan sekarang ia hanya perlu menunggu mefelz pulang.
Bel berbunyi, tanpa melihat keluar moend langsung membukakan pintu, dan saat ia membukakan pintu yang ia bisa cium adalah bau alhokol menyengat di sekitar badan mefelz.
"Felz... Kamu mabuk?" Tanya moend langsung menangkap badan mefelz yang hampir rubuh itu. Saat ini mefelz sangat berantakan, ia bahkan tak pernah melihat mefelz seperti ini dari awal mereka bertemu.
"Aku panas..sial,aku kena" Ujar mefelz sempoyongan, "kenapa felz?" Tanya moend lagi. "Viagra... Sial" Moend membelangak, ia tak menyangka bahwa mefelz yang memiliki kepribadian baik bahkan bisa dikhianati oleh seseorang.
"Maafkan aku moend." Tanpa aba aba Mefelz menghempaskan badan moend ke sofa, dan saat itu juga ia mulai mencium bibir plum milik moend yang selama ini telah menjadi candunya itu. Moend terkejut, ia tak tau apa yang mefelz lakukan, ia takut dan tanpa ia sadari moend telah mengeluarkan air matanya.
"Felz.. Jangan plis..." Lirih moend sambil mendongakkan kepalanya, karna saat ini mefelz telah bermain di lehernya. "Biarkan aku yang membersihkan kamu,, moend.. " Jeda mefelz sebelum melanjutkan kissmark nya.
Suasana makin panas, dan sekarang moend hanya bisa pasrah, walaupun ia juga menikmatinya tapi rasa takut moend masih mendominasi. Mefelz mencium bibir moend, mendapatkan penolakan dari moend tidak membuat mefelz berhenti untuk melahap bibir sang pemilik mata malaikat tersebut.
Mefelz mendominasi bibir moend, menggigit dan mengulum lidah sang pemilik surai malam sambil memainkan tonjolan pink yang sudah menegang saat ini. Moend mendesah tak karuan, badanya sekarang sedang merasakan enak nya duniawi yang di berikan oleh mefelz kala ini.
Mefelz berdiri, menggendong badan ringan milik moend untuk masuk ke kamarnya, ntah bagaimana kabar moend saat ini, ia hanya bisa pasrah dan mengikuti arah permainan mefelz yang semakin liar.
Mefelz menutup pintu, membanting badan moend ke atas ranjang yang selama ini tempat mefelz mengistirahatkan badannya. Ia memulai lagi permainan yang sempat terjeda, menciptakan maha karya di leher putih milik moend.
Mefelz tak puas, ia membuka kaos yang moend kenakan membuat moend setengah terlanjang saat ini, mefelz menciumi dada bidang moend sebelum ia menghisap dengan rakus puting pink milik moend seperti anak bayi yang tamak akan susu.
"Angh~ felz.." Desah enak oleh moend keluar saat mefelz memelintir dan menghisap putingnya. Moend sangat senyap dan jarang bersuara, tapi saat ia bersuara itu membuat birahi sang mefelz tak terbendung.
Mefelz membuka celana milik moend, dan sekarang tak ada sebenang apapun di badan moend, sedangkan mefelz masih lengkap menggunakan pakaiannya, sungguh tak adil bukan?.
setelah membuka celana milik moend ia pun melihat kejantanan moend yang sudah sangat keras di bawah sana, satu kecupan pun ia layangkan untuk kejantanan milik moend.
Tanpa perizinan moend, mefelz pun memasukkan kejantanan moend dan langsung mengulum milik moend secara in-out.
Karna perlakuan mefelz, Moend menggeliat sangat tak tenang, melihat hal itu mefelz langsung mengambil pelumas yang pernah ia simpan untuk berjaga jaga dan mengolesinya di hole moend yang telah memerah dan sedikit berkerut.
Mefelz membalikkan badan moend, membuat moend sekarang sedang dalam posisi tegkurap setelah moend tengkurap mefelz pun menindih badan moend, dan dalam satu hentakan kejantanan mefelz masuk dengan sempurnanya.
"Angh~! S-sakit! Hngg" Desah moend sambil menggeliat tak nyaman, mefelz memberikan waktu untuk moend mengatur pernafasan nya agar mereka lebih santai dan moend tak merasa sakit.
"Aku gerak" Ucap mefelz sambil mulai menggerakkan pinggulnya "angh! Ahhhg~ m..more~" Desah moend nikmat saat mefelz mulai bergerak.
"Apa kamu menikmatinya?" Tanya mefelz sambil mencepatkan temponya "yesh! Angh~ a.. Ah~ ofcourse daddyh! Hnn~" Ricau moend yang sangat menikmati permainan mefelz yang membuat birahinya semakin menjadi jadi.
Mefelz tetap melajukan temponya, dan sesekali meraup bibir moend. "Angh~ daddyh i aghn~ wanna cum..." Terlihat bahwa kejantanan moend semakin membesar, tanpa dosa pun mefelz menutup lubang pelepasan moend, dan saat itu juga moend tak bisa menahan pelepasannya "mefelz! Lepash angh~ hngg~ unhn!" Geliat moend yang membuat mefelz semakin menjadi jadi di sana.
Setelah menahan pelepasan moend, akhirnya moend melakukan pelepasan di tangan mefelz, mefelz yang mendapat tangannya penuh dengan sperma moend langsung menjilatnya tanpa sisa.
Dan kali ini mefelz yang akan mencari titik nyamannya, ia membawa moend untuk melakukan doggy style, dan saat itu juga mefelz semakin mencepatkan temponya, yang membuat moend semakin mendesah gila di bawah sana
"Angh! Aaahh!!~ hngg" Desah moend di sela goyangan mefelz
Plok
Plok
Plok
Mefelz menemukan titik nikmatnya dan dengan ganasnya ia bergoyang tanpa tempo, "angh~ i wanna cum daddy!" Desah moend yang seperti nya akan pelepasan lagi, "sama sama baby~! " Dan sepertinya mefelz juga akan pelepasan sekarang
Crot. "Angh~" Desah mereka serentak.
***
"sialan kamu felz.." Decak moend yang sedang terbaring lemah di kasur yang penuh dengan sperma mereka.
"Maaf.." Lirih mefelz sambil memeluk tubuh sang kekasih.
================================
Nangis saya, kok agak cringek ya
Sumpah aneh aja bacanya
Agak kaku gitu
Tapi gapapa lah
Janji kira sudah terbalaskan
Uhuy euy
Berdosa bersama itu menyenangkan
Bukan?
Canda kira'ers!
Aduh ngakak
Yaudah makasi dah nunguin terus yaa
Stay tuned!
And goodbye!!
#A