Time Travel (Reva) ||| Slow U...

Af rrrrrrrvni

7.1K 921 87

(17+) banyak mengandung kata2 kasar(maybe)!! Bijak dalam memilih cerita;) Revana Inavir Zerlina Devara itulah... Mere

Prolog
2.Berubah
3.Camer!!
4.Masa lalu
5.Isi Hati
6.Idola
7.Mimpi
8.Drama

1.Kesambar petir jalur antena

862 113 1
Af rrrrrrrvni

JANGAN LUPA PENCET BINTANG SAMA KOMEN NYA YAA VRENN VRENN KU☺

×××Selamat membaca

Tahun 2050

"Sudah nak, terima saja sebagai ucapan terima kasih saya, karena kamu sudah menolong saya." Ucap seorang nenek, menyodorkan sebuah buku pada Reva.

"Maaf Nek, walaupun saya orang nya bar-bar, tapi saya ikhlas menolong nenek tanpa mengharapkan pamri!" Balas Reva dengan nada tegas tapi ia malah menyengir dan mengambil buku itu dari tangan nenek itu.

Nenek itu tersenyum lembut dengan mata sedikit berair, "Wajah mu sangat mirip dengan nya."

"Eh?" bingung Reva.

"Tolong jaga buku itu, itu buku tentang kehidupan puteri ku," ujar Nenek itu.

"Kenapa Nenek memberikan nya padaku?" Tanya Reva kepo.

Nenek itu tak menyahut, nenek itu malah mengelus pelan surai Reva.

Sebelum pergi, nenek itu berucap kembali, "Tolong jaga buku itu."

Lalu nenek itu pergi begitu saja tanpa menjelaskan dengan detail membuat Reva terbingung-bingung.

Reva mengangkat bahunya acuh, lalu kembali menyalakan sepatu roda, dan sepatu roda itu menyala dan berjalan sendiri tanpa Reva harus menggerakkan kaki nya.

Reva tiba di rumah nya dengan, raut wajah lelah yang dibuat-buat supaya ia tak disuruh inilah itulah.

"Reva pulang," ucapnya dengan nada lesu yang dibuat-buat.

"Loh? Reva kamu kenapa? Tumben lesu gitu?" Tanya Kila--bunda Reva.

"Reva capek, lemes and lesu mih," jawab Reva memulai drama nya.

Kila yang memang mengetahui watak anaknya, ia berkacak pinggang, "Oh Ok! Kamu capek kan? Sana rebahan aja! Tapi uang jajan kamu Mamih potong!"

Mata Reva melotot tak terima, "Sungguh kejam kau Ibunda!" ujar Reva mendramatiskan, lalu berjalan mengambil sapu dengan bibir manyun.

Kila menatap puas, lalu ia berlalu pergi.

"Sapu sampe bersih, tuh lihat masih ada debu," ucap seseorang.

"Papih kira aku babu??" Ucap Reva tak terima.

"Dih siapa yang bilang kamu babu??" Tanya Bram--ayah Reva.

Pipi Reva mengembung kesal, "Iih bodo amat! Papih aja yang lanjutin nyapu nya," kesal Reva memberikan paksa sapu ditangan nya pada Bram.

Bram hendak membalas, tapi Reva lebih dulu berlari masuk ke kamar nya.

Setelah selesai mandi, Reva rebahan di kasur Queen Size nya, membaca buku yang di berikan Nenek-nenek tadi.

Reva yang memang dasarnya memiliki otak cerdas dan jika membaca sangat cepat, tak butuh waktu lama ia membaca buku itu.

"Gila kasian banget sama Vana, gue kira tuh jalang baik eh ternyata cuma PPB!" kesal Reva terbawa suasana.

"Tapi gue rasa ada yang aneh deh, tapi apa?" bingung Reva.

"REVA CEPET KELUAR, MAKAN MALAM SUDAH SIAP!!" Teriak Kila membuat Reva mendengus kesal lalu beranjak turun ke lantai bawah.

Di meja makan, Reva menatap sinis papihnya.

"Papih masa ayam kliuk kan, itu jatah Reva!" ucap Reva tak terima.

"Bodo amat, suruh siapa kamu lama turun nya," balas Bram dengan masa bodo yang malah membuat Reva makin kesal.

"Sudah-sudah, cepat makan keburu dingin!" ucap Kila menengahi.

Selesai makan, Reva baru saja ingin kembali ke kamar nya tapi suara Kila membuat nya mengurungkan niatnya.

"Duduk dulu, Masih sama Papih mau ngomong sama kamu," ucap Kila.

"Why?" Tanya Reva penasaran.

"Papih sama Mamih, mau jengukin temen, kamu mau ikut?" tanya Bram.

Reva terdiam lalu menggeleng tanda menolak, "Males, Reva di rumah aja."

Bram dan Mila mengangguk, lalu bangkit. Mereka bertiga berjalan menuju pintu utama.

"Jaga rumah baik-baik, inget bentar lagi hujan besar! Jangan main Handphonenya! Jangan nonton TV!" Peringatan Kila memandang tajam Reva.

Reva mengangguk, "Iya. gk janji tapi," lanjut Reva dalam hati.

"Mamih sama Papih pergi dulu, ingat pesan Mamih!" ucap Kila dan Reva hanya membalas dengan anggukan.

Setelah mengecup pipi sang anak. Kila dan Bram berjalan memasuki mobil, lalu mobil mereka menghilang di balik gerbang yang dengan sigap di buka,kan oleh pak Mamat si satpam.

×××

Reva menatap bosan sekitar, benar apa kata Mamih nya. Hujan sekarang turun dengan deras dan suara petir saling menyahut dimana-mana.

Emang dasar nya, Reva ini degil dan susah diatur. Kini Reva malah menyalakan TV dan menonton acara kesukaan nya.

Tapi secara tiba-tiba, layar TV menjadi semut-semut kecil, membuat Reva menghela nafas kasar. Terpaksa ia harus membenarkan antena TV nya.

Reva menatap bingung, antena TV, karena sebelum nya Reva sama sekali tak pernah menyentuh antena TV dan ini adalah kali pertama nya.

"Apa kabel nya harus di bolongin dikit ya, biar TV nya muncul gambar lagi?" pikir Reva.

Reva terdiam dan memilih mengikuti pikiran nya, ia mulai membolongi kabel antena lalu menggerak-gerakkan antena asal.

Dan secara tiba-tiba, Reva merasa sesuatu menyengat tubuhnya hingga menegang.

Lalu tak lama Reva ambruk dengan keadaan tubuh yang err entah lah Reva tak tahu, yang pasti Reva tahu tubuh nya sangat lemas sekali bahkan Reva tak mampu bergerak sedikitpun.

"Mamih Papih hiks sakit," isak Reva menahan sakit yang mulai menjalar ke seluruh tubuh nya.

"Mamih Papih Reva sayang kalian," gumam Reva sebelum matanya tertutup.

"Inilah akhir kisah Lo Reva," ucap Reva dalam hati hingga semua nya benar-benar gelap.

×××

Tahun 2021 Januari tanggal 1

"Euggh," lenguh Reva saat merasa sinar matahari menganggu nya.

Tunggu..Sinar matahari!??

Reva langsung membuka matanya, dan ia mendapati dirinya berada di sebuah kamar bertema alam yang terlihat sangat sejuk.

Eh tapi masa surga seperti ini? Bukan nya tadi ia tersambar petir jalur antena TV.

Reva melirik ke sekitar, lalu mencubit pipi nya dengan sekuat tenaga dan__

"Ayam makan anjing!!" Latah nya saat merasakan sakit di pipinya.

"Sakit..berarti bukan mimpi dong??" ringis Reva sekaligus merasa bingung.

Reva turun dari kasur dan berjalan kearah cermin untuk, melihat penampilan nya masih rapih atau tidak.

Tapi saat berada di depan cermin, matanya membulat sempurna. Terlihat wajah seseorang di cermin, hampir mirip dengan Reva yang membedakan hanya alis dan mata , Reva memiliki alis yang emm kalian tahulah kembalikan nya tebal! Dan mata Reva sedikit sipit.

Sedangkan wajah yang berada di cermin sangatlah cantik, rahang yang indah, bibir kecil tapi penuh dan semerah buah Cherry segar, pipi chubby yang merah merona alami, alis yang terukir indah dan tebal, mata bulat besar yang jernih berwarna coklat gelap dan hidung yang seperti perosotan, ditambah dengan rambut panjang blonde yang indah.

Tapi tunggu, Reva rasa ada yang aneh. Bukan nya ini wajah Vana!! Reva mengamati lebih jelas dan boom! Ini benar wajah Vana, Reva sekali pernah melihat foto Vana saat membaca buku yang diberikan nenek-nenek itu.

"Anjir gue Traveloka , ke tubuh Vana," ucap Reva.

"Jadi sekarang gue harus lanjutin hidup pake tubuh Vana, dan yaa membuat mereka semua menyesal," seringai kejam muncul disudut bibirnya.

"Sekarang gak ada lagi Vana, yang ada sekarang hanyalah Reva!!" Serigai Reva makin terlihat menyeramkan.




By_>rrrrrrrvni

Fortsæt med at læse

You'll Also Like

10.1M 1.2M 62
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...
488K 33.7K 43
menikah dengan duke Arviant adalah hal yang paling Selena syukuri sepanjang hidupnya, ia bahkan melakukan segala cara demi bisa di lirik oleh Duke Ar...
676K 52.7K 30
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
198K 2.1K 10
Bxb area! Boypussy area! yang ga suka homophohic dan sebagainya bisa skip cerita gua ya. Enjoy ur reading!