Bab 109 : Bukan kesempatan
Berarti Nie Li sudah pernah memasuki Perbatasan Suci Surgawi sebelumnya! Mungkinkah pada saat itu, Nie Li membawa Leluhur Pendiri Ye Yan keluar dari Perbatasan Suci Surgawi?
Leluhur Ye Yan dalam bentuk arwah. Arwahnya tidak akan lenyap selama dia masih berada di dalam Perbatasan Suci Surgawi.
Namun, Nie Li menciptakan Boneka Arwah dan menyegel jiwa Leluhur Pendiri di dalam Boneka Arwah. Ini sudah pelanggaran besar!
Tapi apa yang membuat mereka bingung adalah, bahwa Leluhur Pendiri Ye Yan sendiri benar-benar mengatakan bahwa dia dengan rela membiarkan arwahnya disegel di dalam Boneka Arwah! Apa sebenarnya yang sedang terjadi?
Meskipun Leluhur Pendiri Ye Yan disegel ke dalam Boneka Arwah, di hati Tuan Kota Ye Zong dan Ye Xiu, dia memiliki tempat yang tak tergantikan.
"Keturunan Ye Zong, memberi hormat kepada Tuan Leluhur Pendiri." Tuan Kota Ye Zong sedikit membungkuk.
"Keturunan Ye Xiu, memberi hormat kepada Tuan Leluhur Pendiri."
Ye Xiu juga memiliki sopan santun.
Jika bukan karena Leluhur Pendiri Ye Yan memberikan bimbingan kepada generasi berikutnya, Kota Glory pasti sudah jatuh. Ye Yan bukan hanya sebagai leluhur mereka, tetapi juga Guru mereka. Mana berani mereka bertingkah tidak sopan!
"Leluhur Pendiri, jika Nie Li telah memaksamu, kami akan segera membunuh bocah itu dan menyelamatkan jiwamu."
Tuan Kota Ye Zong marah sambil menatap Nie Li, tubuhnya memiliki tekanan aura yang mengerikan.
Namun, saat ini, kultivasi Nie Li telah meningkat dengan pesat dibandingkan sebelumnya. Apalagi, dia sudah memiliki Pedang Meteorit Dewa Petir. Nie Li sudah tidak seperti masa lalu. Dia hanya merasakan sedikit tekanan dari Tuan Kota Ye Zong.
Leluhur Pendiri Ye Yan dengan tenang berkata, "Aku rela membiarkan arwahku disegel di dalam Boneka Arwah ini. Jika kalian berdua masih menganggapku sebagai leluhur kalian, maka mulai hari ini dan seterusnya, perlakukanlah Nie Li sebagaimana kalian memperlakukan aku!
Leluhur Ye Yan tidak tahu bentuk perseteruan antara Nie Li dan Tuan Kota Ye Zong. Pengetahuan Nie Li yang luas dan adanya jiwa misterius tertinggi dalam diri Nie Li telah membuatnya sangat terkesan. Di matanya, Nie Li bukanlah anak kecil, tapi ahli tertinggi yang misterius. Oleh karena itu, pada saat ini, Ye Yan secara alami pasang badan untuk Nie Li.
Perlakukan Nie Li seperti bagaimana mereka memperlakukan Leluhur Pendiri Ye Yan?
Mendengar perintah Leluhur Ye Yan ini, Tuan Kota Ye Zong merasa ingin makan lalat. Perasaan mengerikan dan tidak nyaman itu menjalar ke seluruh tubuhnya. Orang harus tahu bahwa anak nakal terkutuk di depannya adalah orang yang mengambil kebebasan putrinya. Ditambah lagi, Nie Li masih ingin hidup bersama dengan Ye Ziyun.
Tuan Kota Ye Zong membatalkan niatnya untuk mencabik-cabik Nie Li saja, itu sudah sangat sopan. Dan sekarang dia juga diharuskan untuk memperlakukan Nie Li sebagai tamu penting?
Ini tidak boleh terjadi!
Namun, yang berdiri di belakang Nie Li adalah Leluhur Pendiri! Berbicara tentang asal-usul, semua orang di Klan Angin Salju adalah keturunan dari Leluhur Pendiri Ye Yan. Meskipun ada pasang surut di antaranya, hubungan antara garis keturunan tidak dapat disangkal. Tidak peduli apapun itu, Ye Yan adalah leluhur mereka. Jika dia tidak mematuhi Leluhur Pendiri Ye Yan, itu akan menentang nenek moyangnya!
Melihat tampilan kekanak-kanakan Nie Li, Tuan Kota Ye Zong seperti akan meledak, tapi tidak bisa melepaskannya.
Awalnya, niat Tuan Kota Ye Zong datang ke sini untuk menghajar Nie Li atas ajuan syaratnya. Namun, begitu Leluhur Pendiri Ye Yan muncul, bagaimana dia bisa menghajar Nie Li?
"Tuan Leluhur Pendiri, saya masih ada urusan lain, saya akan pergi dulu!" Tuan Kota Ye Zong dengan dingin mendengus setelah melirik Nie Li. Dia mengibaskan lengan bajunya, berbalik dan pergi.
Apa gunanya dia tetap berada disini ketika tidak ada lagi celah untuk menghukum Nie Li karena 'syarat kurang ajar' yang diajukannya?
Menunggu untuk diejek oleh Nie Li lagi?
Disaat ketika Tuan Kota Ye Zong berbalik, Nie Li tersenyum berkata,
"Ayah mertua pergi begitu cepat. Tolong berjalan dengan hati-hati, jangan jatuh!"
Tepat ketika Tuan Kota Ye Zong hendak melangkah keluar dari ambang pintu, dia tiba-tiba mendengar teriakan Nie Li tadi. Di bawah, kakinya kosong dan hampir tersandung di gerbang pintu. Dengan sigap Ye Zong menguatkan lagi langkahnya, dada Tuan Kota ini mengembang dan mengempis. Dia serasa ingin berteriak histeris.
Jika dia tahu akan terjadi hal seperti ini, tentu sebelumnya dia akan membanting Nie Li sampai mati ke dinding. Namun, tidak ada yang menjual 'pil penyesalan' di dunia ini untuk dia makan.
Tuan Kota Ye Zong mengeluarkan dua napas dan bergegas pergi.
Memandang Nie Li dan sosok Tuan Kota Ye Zong bergantian, Ye Xiu jadi bingung apakah dia harus tertawa atau menangis. Dengan keterbatasan diri Tuan Kota Ye Zong, dia tidak akan marah dengan hal-hal kecil. Hanya saja Nie Li ini terlalu memprovokasi. Namun, Tuan Kota Ye Zong juga tidak bisa berbuat apa-apa pada Nie Li.
Bila Tuan Kota Ye Zong sedang gusar, baik itu Kediaman Penguasa Kota maupun wilayah mana saja diseluruh Kota Glory, perintahnya adalah mutlak berlaku. Tidak ada seorangpun yang berani menentangnya. Selain Lord Ye Mo, tidak ada yang bisa menekannya. Namun, tak disangka tiba-tiba muncul Nie Li, yang dengan kuatnya mampu menekan Tuan Kota Ye Zong.
Memang, sudah hukum alam, yang satu akan menundukkan yang lainnya di dunia ini.
Ye Xiu diam-diam menganggap tekanan yang dialami tuan kota, sebagai sesuatu yang lucu. Pada saat yang sama, sebuah ide muncul di hatinya. Usia Nie Li memang sedikit prematur, bagaimanapun juga, baik itu sifat atau bakatnya, Nie Li sudah tidak ada duanya di seluruh Kota Glory. Selain karena ada Leluhur Pendiri Ye Yan yang akan pasang badan untuknya, Nie Li masih cukup serasi untuk mendampingi Ye Ziyun.
Namun, menikahkan anak perempuan mereka dalam usia sebegini, adalah hal yang sangat kejam bagi seorang ayah. Reaksi Tuan Kota Ye Zong juga sangat normal. Semua diakibatkan karena sejak pertama kali jumpa, Nie Li langsung memberi Tuan Kota Ye Zong kesan terburuknya.
Sebenarnya, Nie Li hanya usil untuk sedikit menggoda Tuan Kota Ye Zong. Bahkan mesti dia telah memutuskan untuk memiliki Ye Ziyun sebagai istrinya, tapi dia juga minta agar diizinkan untuk tumbuh dewasa bersama secara perlahan di samping Ye Ziyun.
Adapun Tuan Kota Ye Zong ...
Kilas balik dalam kehidupan sebelumnya, setiap Nie Li melihat Tuan Kota Ye Zong dari kejauhan, dia akan ketakutan sampai kedua kakinya gemetar. Tapi dalam kehidupan kali ini, ada beberapa rasa hormat yang berkurang di dalam hatinya. Walaupun Tuan Kota Ye Zong sudah memberikan kontribusi yang tak terhitung jumlahnya untuk Kota Glory, sampai diapun harus rela mati dalam pertempuran, dia tetaplah bukan sosok ayah yang baik bagi Ye Ziyun. Karena itu, sedikit menggodanya, juga bisa jadi sesuatu hal yang menarik.
"Nie Li ......" Tepat ketika Ye Xiu bersiap untuk berbicara.
Wajah Nie Li berubah tegas dan berkata,
"Saya hanya ingin syarat yang saya ajukan kemaren terpenuhi. Jika tuan kota tidak bisa menyetujuinya, berarti lupakan saja. Saya juga tidak mengalami kerugian apa-apa. Jika Paman Ye Xiu masih ingin membujukku, maka bicaralah dengan Leluhur Pendiri Ye Yan."
"Leluhur Pendiri Ye Yan, masalah tentang Array Sepuluh Ribu Monster Iblis ......" Ye Xiu melihat Boneka Arwah dengan malu-malu, mencoba agar Leluhur Ye Yan mau membujuk Nie Li.
Leluhur Pendiri Ye Yan menoleh dan berkata,
"Aku tidak tahu bagaimana caranya membangun Array Sepuluh Ribu Monster Iblis, apa gunanya kau menceritakan itu kepadaku?"
Ye Xiu jadi membeku di tempat, hanya nyengir-nyengir tanpa henti. Dia segera berbalik dan mengejar Tuan Kota Ye Zong. Tidak peduli apapun rintangannya, dia harus membujuk Tuan Kota Ye Zong. Lagipula, Array Sepuluh Ribu Monster Iblis terlalu penting bagi Kota Glory.
Tuan Kota Ye Zong terlihat masih sangat marah. Kekuatan jiwanya yang kuat melibas dua pohon di samping jalan setapak dengan kuat. Ye Xiu belum pernah melihat Tuan Kota Ye Zong begitu marah sebelumnya, dia segera menghadap.
"Tuan Ye Zong ......"
"Jangan ganggu aku!" Tuan Kota Ye Zong meraung dengan garang,
"Aku harus membunuh anak itu, hari ini. Aku akan memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian, jangan hentikan aku!"
Ye Xiu bergumam dalam hatinya,
'Jika anda benar-benar ingin membunuh Nie Li, anda pasti sudah melakukannya dari tadi. Mengapa masih menunggu sampai sekarang? Nie Li bahkan mampu 'menjinakkan' Leluhur Pendiri Ye Yan, apa lagi yang bisa anda lakukan?'
Tuan Kota Ye Zong menatap Ye Xiu, meraung keras, "Ye Xiu, kau pikir aku tidak berani membunuh anak itu? Meskipun dia membawa Leluhur Pendiri keluar, apa dia pikir aku akan takut padanya?"
Ye Yan buru-buru berkata,
"Tuan Ye Zong, tolong tenangkan dirimu dulu. Dengan kekuatan Tuan Ye Zong, membunuh Nie Li itu pasti mudah. Kecuali kalau anda adalah seseorang dengan hati yang besar untuk tidak mengganggunya. "
"Hmph." Tuan Kota Ye Zong mendengus, "Anak itu berani-beraninya punya ide 'kurang ajar' terhadap putriku. Dia bagai 'kodok menginginkan daging angsa', Itu tidak akan pernah terjadi! Jika dia masih berniat terhadap putriku, aku akan membuatnya menyesal dilahirkan ke dunia ini!"
Mendengar curhatan Ye Zong ini, membuat Ye Xiu hanya bisa tersenyum-senyum di dalam hati saja. Dia masih tidak berani menunjukkan senyum itu di wajahnya. Ye Xiu lalu memutar otaknya dan berkata, "Tuan Ye Zong, kalau begitu kita menyerah saja. Kita tidak membutuhkan Array Sepuluh Ribu Monster Iblis itu lagi!"
Mendengar kata-kata putus asa dari Ye Xiu, ekspresi Tuan Kota Ye Zong jadi tertegun. Jika Array Sepuluh Ribu Monster Iblis memang memiliki efek yang begitu besar, maka itu benar-benar bisa menyelamatkan seluruh Kota Glory di saat-saat penting. Jika mereka tidak membutuhkannya lagi, bukankah itu sangat disayangkan?
Meskipun Nie Li ada niat yang tidak benar terhadap Ye Ziyun, hingga menyebabkan Tuan Kota Ye Zong murka, tapi kata-katanya masih memiliki kredibilitas yang tinggi.
Ye Xiu menghela nafas dan berkata, "Sayang sekali saya hanya memiliki seorang putra yang tidak berbakti. Jika saya memiliki seorang putri, pasti saya dapat membantu Tuan Ye Zong berbagi kekhawatiran ini!"
Warna wajah Tuan Kota Ye Zong berubah. Dia dengan dingin mendengus dan berkata,
"Tidak peduli apapun, aku memastikan tidak akan mengirim putriku kepadanya dengan tanganku sendiri!"
"Sebenarnya, Tuan Ye Zong tidak perlu khawatir. Saya punya solusi untuk itu."
"Oh? apa maksudmu?"
Ye Xiu segera berbisik di telinga Tuan Kota Ye Zong. Alis Tuan Kota Ye Zong yang tadinya kencang perlahan mengendur. Dia dengan ringan menganggukkan kepalanya dan berkata, "Itu ide yang bagus. Kita akan melakukannya dengan cara itu."
Ye Xiu menyeringai melihat itu dan segera berjalan balik lagi menuju halaman Nie Li.
Nie Li menatap kedatangan Ye Xiu, dan dengan ringan tersenyum lalu bertanya, "Apakah Tuan Kota telah setuju?"
Ye Xiu tertegun sejenak. Kayaknya Nie Li telah meramalkan kalau dia akan balik lagi, karena Tuan Kota Ye Zong akan menyetujuinya.
Ye Xiu terbatuk dan berkata,
"Tuan Kota Ye Zong memang menyetujuinya."
Nie Li menganggukkan kepalanya dan berkata kepada adiknya Nie Yu,
"Xiao Yu, ayo kita pergi. Kita akan pindah ke halaman kakak iparmu."
"Oke," Nie Yu mengangguk, rupanya gadis kecil ini sudah bersiap membawa buntelan kain besar.
Nie Li sudah mempersiapkan semua?
Ye Xiu tercengang. Dia merasa ada yang agak ganjil di suatu tempat tetapi tidak dapat mengatakannya. Melihat Nie Li dan Nie Yu berjalan menuju halaman Ye Ziyun, dia segera mempercepat langkahnya dan mengikuti mereka.
Halaman Ye Ziyun
Pada saat ini, tampak Ye Ziyun yang berambut panjang sedang duduk diam di atas batu besar di tepi kolam. Pakaian sutranya membuatnya lebih menawan. Matanya yang jernih itu terlihat agak merajuk dan ada kesedihan di dalamnya. Sambil menatap kolam, dia menghela nafas pelan. Pikirannya sedang kacau.
Memikirkan Nie Li yang selalu menggodanya setiap kali mereka bersua, selalu membuatnya marah, namun Ye Ziyun tidak bisa melupakan itu. Nie Li bisa membuat orang lain membencinya, tetapi ketika dia pergi, hatinya terasa seperti ada yang hilang. Ye Ziyun sering merasa bahagia, jika dia bersama dengan Nie Li.
Ye Ziyun kemudian teringat ayahnya. Apakah ayah masih marah tentang kejadian hari itu? Jika Nie Li terus memprovokasi ayahnya, dia khawatir ayahnya akan bertindak kejam kepada Nie Li ......
Ye Ziyun tidak berani memikirkan apa yang akan terjadi setelah itu dan dengan sedih menghela nafas. Dia telah memutuskan untuk tidak perlu berharap melihat Nie Li lagi. Mungkin dia memang ditakdirkan untuk tidak memiliki teman sepanjang hidupnya. Teman-teman di sisinya selalu pergi satu per satu.
Tepat disaat Ye Ziyun memikirkan itu, air kolam tiba-tiba menunjukkan sosok. Wajah lucu itu menatap matanya.
Ye Ziyun menggelengkan kepalanya dan bergumam, "Aku pasti tidak tidur nyenyak tadi malam, aku cuma berhalusinasi."