Rival [Markhyuck]

By jis02ngxx

1.2M 116K 6.6K

"Sampai kapanpun kita itu rival, Mark Jung!" * * * Mark dan Haechan adalah rival dari sekolah menengah pertam... More

Prolog
Rival O1
Rival O2
Rival O3
Rival O5
Rival O6
Rival O7
Rival O8
Rival O9
Rival 1O
Rival 11
Rival 12
Rival 13
Rival 14
Rival 15
Rival 16
Rival 17
Rival 18
Rival 19
Rival 20
Rival 21
Rival 22
Rival 23
Rival 24
Rival 25
Rival 26
Rival 27
Rival 28
Rival 29
Rival 30 M
Rival 31
Rival 32
Rival 33
Rival 34
Rival 35
Rival 36
Rival 37
Rival 38
Rival 39
Rival 40
Rival 41
Rival 42
Rival 43 M
Rival 44
Rival 45
Rival 46
Rival 47
Rival 48
Rival 49
Rival 50
Rival 51
Rival 52
Rival 53
Rival 54
Epilog
Bonus Chapter
Bonus Chapter
Rival S2!!

Rival O4

20.5K 2.5K 121
By jis02ngxx

Kian hari Haechan jadi lebih giat berlatih lari dilapangan dekat rumahnya. Kadang di temani Renjun kadang tidak, tak masalah yang penting Haechan tetap bisa latihan.

"Lama-lama gue jadi punya otot nih kalo lari terus mah," gumamnya sambil memegang lengan kiri dan kanan, "tapi tetep ga ada si!"

Sepanjang pulang kerumah; habis latihan lari. Haechan mengomel kesemua hal, bahkan ke batu yang tak salahpun ia omeli. Mood Haechan sedang buruk saat ini.

Sampainya di rumah Haechan ingin segera mandi dan tiduran diranjang kesayangannya. Fyi, tadi dia sendirian Renjun nganterin papanya ke rumah sepupunya.

"Mobil? Inikan mobil kak Dery?" di depan rumahnya ada satu mobil warna hitam, Haechan tau itu pasti mobil sang kakak.

Haechan buru-buru masuk kerumah dan benar saja jika sang kakak sedang berkujung kerumah. Seo Hendery, kakaknya sedang bermanja-manja dipelukan Ten.

"Pergi! Pergi! Ini mae, Haechan!" tidak peduli bajunya yang basah oleh keringat, Haechan menarik Hendery kasar lalu segera memeluk Ten.

"Haechan! Badan kamu bau keringat, mandi dulu sana." Ten menutup hidungnya. Ten berkata jujur jika anak bungsunya bau keringat.

"Gamau! Ntar mae diambil sama kak Dery!"

Hendery menarik kedua pipi gembil Haechan sampai membuat pemiliknya mangaduh kesakitan.

"Sakit kak Dery!"

Hendery tertawa dan melepaskannya, "mae kamu mae kakak juga, ya! Jadi kakak berhak manja-manja sama mae."

"Kakak kan udah punya kak Xiaojun, jadi manja sama dia aja! Jangan sama mae, Echan."

Seo Xiaojun, istri dari kakaknya.

Merasa tidak ada kehadiran kakak iparnya, mata Haechan mencari sekelilingnya.

"Kak Xiaojun mana kak? Ko ga keliatan."

"Di dapur lagi makan mangga muda, tadi beli pas mau kesini."

"Mangga? Bukannya kak Xiaojun ga suka yang asem-asem ya? Diakan sukanya yang manis-manis kaya wajah Echan." Hm, percaya diri sekali."

"Wajar sayang, kakak ipar kamu kan lagi ngidam," ucap Ten.

Ngidam

Ngidam

Haechan menjadi linglung mendengarnya.

"Berarti kak Xiaojun lagi hamil, ya mae?" Ten mengangguk dengan senyum bahagianya.

"Yap! Dan bentar lagi mae sama daddy bakal punya cucu."

"H.a.m.i.l?" Haechan menekan kata hamil. Ia masih tidak percaya, "TIDAK! ECHAN GA SIAP JADI AUNTY!" Haechan teriak lebay.

"Eh, ada apa? Ko teriak-terak gitu?" tanya Xiaojun yang datang karna suara teriakan Haechan mengganggu acara makan mangga mudanya.

Haechan menghampiri Xiaojun dan memeggang kedua bahunya erat, sampai Xiaojun mengeluarkan ringisan pelan.

"Jangan erat-erat pegangnya, gembul! Istri kakak kesakitan."

"Kak Xiaojun jangan hamil, aku belum siap ada dua Hendery si nyebelin ntar. Cepet keluarin lagi, cepet!"

"Sayang, kak Xiaojun udah hamil mana bisa dikeluarin. Kalo di keluarin nanti dede bayinya meninggal dong." Maksud Ten meninggal karna melakun obrosi nantinya.

"Ya jangan sampe meninggal. Hamilnya ntaran dulu, kalo Echan udah siap baru masukin lagi."

Polos apa bego nih? :)

"Bego banget gue punya adek." Hendery menjitak kepala Haechan.

Alasannya bukan itu sebenarnya. Haechan hanya takut kasih sayang Hendery, Johnny, dan Ten akan berkurang karna adanya bayi nanti. Haechan kan sedih ga bisa manja-manja lagi ntarnya.

* * *

"Bang, kalo jantung kita berdetak cepet disetiap didekat seseorang, itu artinya apa?" tanya Sungchan.

Mark sedang mengajari beberapa pelajaran yang Sungchan tidak mengerti. Sungchan masih kelas 10 SMA di sekolah yang berbeda darinya.

Tiba-tiba senyum manis Haechan muncul di benaknya.

"Kalo kamu ngerasain itu berarti kamu suka sama orang itu." Senyum tipis saat suara tawa merdu Haechan muncul dibenaknya lagi.

"Kenapa? Kamu lagi suka sama seseorang?" tanya Mark mencoba mengalihkan pikiran dari Haechan. Bahaya untuk jantungnya.

Sungchan mengangguk ragu-ragu, "kayanya."

"Haha. Adek abang udah gede, siapa orangnya?"

"Osaki Shotaro, itu yang Sungchan cari tau." Pipi Sungchan memerah saat mengatakannya.

"Eh? Itukan temen sekelasnya pacar Jeno."

"Iya. Sungchan tau ko bang, makanya Sungchan pengen minta bantuan sama pacarnya bang Jeno buat kenalin Sungchan."

"Boleh aja si. Asal cuman temanan aja dulu, jangan sampe pacaran. Inget kamu masih kelas 10, harus fokus kesekolah," tegas Mark.

"Kenapa? Sungchan sama kak Shotaro cuman beda satu tahun doang ko, jadi ga masalah buat pac..."

"Sekali abang bilang ga boleh ya ga boleh, Jung Sungchan!" gawat, Mark sedang mode galaknya. Jadi terpaksa Sungchan menurutinya saja.

"Iya."

* * *

Lomba lari tinggal dua hari lagi, karna sekarang sudah memasuki hari sabtu.

Dan sore ini, sehabis pulang sekolah Haechan memutuskan pergi ke taman sendirian sambil menikmati es krim rasa vanila ditangan nya.

"Nyesel juga gue kesini. Berasa miris banget gitu, orang-orang sama pacarnya, lah gue? Sendirian." Haechan menatap iri dan sebal ke beberapa pasangan yang tengah menikmati sore hari di taman umum.

"Seperti biasa selalu rasa Vanila. Kenapa tidak ganti nama jadi Seo Vanila, saja?" ucap seseorang yang duduk disebelah Haechan. Seseorang itu sama memakai seragam yang masih Haechan kenakan.

Kepala Haechan cepat menoleh ke sebelahnya. Lalu memasang wajah sinis kearah laki-laki yang duduk disampingnya.

"Apaan si! Sono jauh-jauh, kaya ga ada tempat lain aja," ketus Haechan.

Mark-laki-laki yang duduk disebelah Haechan hanya tertawa kecil. Lalu wajah Mark mendekat kewajah Haechan secara tiba-tiba membuat jantung Haechan berdetak cepat.

"Mundur! Gausah deketin wajah jelek lo ke gue. Bikin risih aja." Tangan Haechan mendorong wajah Mark ke belakang tapi malah tangannya yang dipegang dan di kecup kecil.

"Aroma kamu aja rasa vanila, jadi bikin saya kecanduan." Mark mendekatkan wajahnya ke Haechan, lagi.

Haechan panik lalu menggeser menjauh dari Mark.

Semakin Haechan mundur semakin pula Mark mendekat. Lalu saat Haechan sudah terpojok oleh pegangan kursi tempat Mark dan Haechan duduk. Haechan jadi semakin panik karna wajah Mark semakin mendekat. Mata Haechan tertutup rapat.

Deru nafas hangat Mark menerpa wajahnya. Haechan jadi semakin enggan untuk membuka matanya karna tidak berani menatap Mark.

Tangan Mark memeggang dagu Haechan dan matanya menatap ke bibir berbentuk hati itu yang terasa nikmat jika ia lumat.

Mark memiringkan wajahnya ke Haechan.

Lalu....

"Kancing baju kamu kebuka, jadi jangan salahin saya kalo liat dada kamu," bisik Mark di telinga Haechan. Setelahnya Mark mundurkan wajahnya dari telinga Haechan. Sedangkan pipi Haechan sudah memerah karna malu. Ia cepat-cepat melihat kebajunya dan benar kancing seragam sekolahnya yang kesatu dan kedua terbuka memperlihatkan dada mulus Haechan.

Haechan berdiri sambil mengancingkan bajunya kembali dan menggeram marah.

"DASAR MARK MESUM!" teriaknya dan berlari menjauh dari Mark yang tertawa. Lumayan matanya jadi seger, walaupun yang dibawah terasa sesak.

Tbc.

Tolong otak grey buntu 😩

Continue Reading

You'll Also Like

364K 44.4K 27
[ STATUS COMPLETE ] Zhong Chenle, Siapa yang tidak kenal seorang Cucu Konglomerat ini ?! Anak Sultan, Murah senyum, Wajah manis, dan suaranya yang be...
1.9M 208K 28
Haechan sudah resmi bercerai dengan Mark
5.4K 554 65
"Jeno itu jelek, sangar, bego, alay, lebay, kamseupay eoh, pokoknya Jeno jelek!" ©2020
443K 34.5K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.