[BL] The General and His Fore...

Wang_Aera tarafından

3.4K 387 54

Bertemu denganmu adalah takdir, Mencoba menjadi temanmu adalah pilihanku, Akan tetapi jatuh cinta denganmu ad... Daha Fazla

Bab 1 : Omong Kosong
Bab 2: Kau Gila!
Bab 3: Mabuk dan Bertingkah Tidak Masuk
Bab 4: Tanpa Sengaja Menciumnya
Bab 5: Bukankah Kau Selalu Lapar Pada Jam Seperti Ini?
6. Pengejaran Xiao Jinli Dimulai
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
23
24

22

87 12 0
Wang_Aera tarafından

Menghentikan Kasus dan Perjalanan ke Qingzhou Berlanjut
************

Chu He bangun ketika dia merasa tubuhnya terguncang ke sana kemari. Dan ketika membuka mata, dia tidak lagi melihat atap dari ruangan yang dia ingat terakhir kali. Itu sudah berubah menjadi pemandangan sebuah ruangan di dalam kereta yang sangat tidak asing di matanya. Kereta tempat dia duduk selama perjalanan dari ibukota ke Qingzhou.

Ketika dia membuka tirai jendela kereta, dia segera melihat Xiao Jinli yang mengendarai kudanya, Xiao Bai. Awalnya Chu He sedikit heran dengan nama yang diberikan Xiao Jinli kepada kudanya itu. Masalah kuda itu berwarna hitam, bukan putih seperti namanya. Akan tetapi Xiao Bai adalah kuda ras terbaik dari daerah Barat, jadi diseluruh penjuru negeri, hanya beberapa orang saja yang memiliki kuda dari ras yang sama seperti Xiao Bai.

"Ah-He, kau sudah bangun?!" Xiao Jinli sedikit terkejut ketika melihat Chu He yang membuka tirai jendela kereta.

Chu He hanya menganggukkan kepala menanggapi pertanyaan Xiao Jinli. Xiao Jinli segera meminta kereta untuk berhenti. Dia sendiri turun dari kuda dan menyerahkannya kepada Bai JingZi. Xiao Jinli segera naik ke atas kereta dan bergabung dengan Chu He. Dan kereta kembali berjalan.

"Apa yang terjadi? Kenapa aku berada di dalam kereta?" Chu He segera bertanya begitu Xiao Jinli sudah duduk di sampingnya dan membenarkan selimut yang masih di pakainya.

"Melanjutkan perjalanan ke Qingzhou." Xiao Jinli menuangkan teh dan segera memberikannya kepada Chu He.

Chu He terkejut. "Kembali ke Qingzhou? Bagaimana dengan kasus bangsawan Gu? Bukankah kasus itu belum selesai? Kebenaran tentang Gu Shiyi belum terungkap? Apa kau membodohi ku?"

Chu He bertanya dengan nada yang naik turun, akan tetapi dia menerima teh yang diberikan Xiao Jinli kepadanya dan meminumnya dengan rasa puas yang jelas terlihat di wajahnya. Xiao Jinli tidak bisa tidak menahan senyum. Chu He nya masih seorang foodie.

Sesaat kemudian, Xiao Jinli berbaring dan meletakkan kepalanya di pangkuan Chu He. Chu He sedikit heran dan kemudian membiarkan pria itu melakukan apa yang ingin dia lakukan.

"Paman kekaisaran meminta kita untuk tidak terlibat dalam kasus itu. Di dalam pesannya juga tertulis jika kita harus segera bergegas kembali ke Qingzhou dan memulai penyelidikan tentang uang palsu."

Xiao Jinli memandang Chu He dari posisinya saat ini. Sedangkan Chu He membiarkannya dan menikmati teh yang perlahan masuk ke dalam mulutnya dan mengalir ke tenggorokannya.

"Lanjutkan. Aku tahu kau masih memiliki hal yang perlu di katakan. Tidak mungkin hanya kabar itu yang kau dapatkan. Apa aku benar?" Chu He sedikit melirik ke arah Xiao Jinli yang masih setia memandangnya.

"Kau memang tidak bisa di bodohi." Xiao Jinli tersenyum lebar hingga terlihat seperti orang bodoh. Chu He mengabaikannya.

"Paman kekaisaran juga mengatakan jika dia sudah meminta pejabat setempat yang bisa di percaya untuk menyelidiki kasus itu. Kita tidak perlu mengkhawatirkannya."

"Baik. Lagipula aku sudah tahu bagaimana cara Gu Wen mati. Dan alasan Gu Shiyi dan Liu Ye bisa bersama."

Dan pernyataan itu membuat Xiao Jinli terkejut. Dia penasaran bagaimana Chu He bisa tahu lebih banyak dari pada dirinya.

Chu He meletakkan gelas tehnya yang sudah kosong. Dan dia kembali membaringkan dirinya. Xiao Jinli yang peka segera bangkit duduk dan membiarkan Chu He membaringkan tubuhnya dengan nyaman. Dan baru dia menyusul dengan berbaring di sampingnya.

"Bagaimana kau bisa tahu?" Xiao Jinli bertanya sembari meraih Chu He dan memeluknya.

Chu He memelototinya dan Xiao Jinli melepaskan pelukannya. Akan tetapi dia masih tidur di samping Chu He.

"Aku sudah memeriksa mayat wanita itu. Kematian terjadi jauh sebelum waktu kematian Gu Wen. Kira-kira dia meninggal lebih dari dua hari sebelum dia ditemukan bersama dengan mayat Gu Wen. Jadi bisa dipastikan jika wanita itu hanyalah sebuah pengalihan. Seseorang meletakkan mayat wanita itu disana agar terlihat seolah-olah Gu Wen meninggal karena terlalu bersemangat bermain dengan wanita. Penyebab kematian Gu Wen disengaja." Chu He menjelaskan dengan wajah santai.

"Apa kau mau makan kue?"

Xiao Jinli menopang kepalanya dengan satu tangan, sedangkan tangan lainnya meraih sebuah kue dari atas meja, yang entah tidak disadari Chu He ketika dia bangun tadi. Chu He membalas dengan anggukan kepala. Dan Xiao Jinli menyuapi Chu He dan kemudian dia ikut memakan kue itu.

"Kau bisa melanjutkan. Aku akan menyuapiku." Xiao Jinli menegaskan. Dan Chu He kembali melanjutkan penjelasannya.

"Kematian Gu Wen akibat dari dia mengkonsumsi obat kuat yang sudah dicampur dengan tumbuhan dari timur. Itu semacam tumbuhan yang bisa meningkatkan stimulun, akan tetapi dalam dosis tertentu jika dikonsumsi secara terus menerus, efeknya akan menjadi racun yang menyerang ke bagian jantung. Itu biasa di sebut rumput hitam."

"Jadi menurut mu, Gu Shiyi dan Liu Ye adalah tersangka utamanya?"

"Bisa di bilang dia juga pembunuh.?"

"Bagaimana bisa?" Xiao Jinli menyuapkan kembali kue.

"Yang benar saja? Gu Wen menyinggung banyak orang dengan tingkah bajingannya. Ada banyak orang yang ingin membunuhnya. Dan kita hanya menyelidiki nya dalam waktu satu hari. Apa yang bisa kau harapkan selain sedikit informasi itu. Seharusnya aku yang bertanya kepadamu tentang kelanjutan kasus itu kan?!"

Chu He melampiaskan rasa kesalnya dengan menggigit semua kue yang baru saja di suapkan Xiao Jinli. Xiao Jinli hanya tersenyum gemas.

"Baik. Baik. Aku akan menceritakan kelanjutan kasus itu." Xiao Jinli membersihkan remah-remah kue dari sudut bibir Chu He.

"Cih...." Chu He melipat kedua tangannya di atas dada. Dan kembali mengunyah.

"Apa kau ingat apa yang kau baca beberapa hari yang lalu?" Xiao Jinli bertanya.

"Beberapa hari yang lalu?" Chu He mengulang pertanyaan Xiao Jinli, dahinya sedikit berkerut. "Berapa lama aku tertidur?"

"Satu hari dua malam. Dan pagi ini kau baru bangun. Kau terlalu kelelahan. Dan aku sudah meminta tabib untuk memeriksa keadaan mu setelah kita turun dari gunung malam itu. Dan, ahem..."

Xiao Jinli melirik Chu He sebentar sebelum melanjutkan berbicara. Sedangkan Chu He menatapnya dengan aneh.

"Tabib mengatakan tubuhmu terlalu lelah. Dia memberikan obat penenang di dalam dupa. Tapi aku benar-benar tidak menyangka kau akan tertidur begitu lama. Aku masih berada di kota kemarin. Dan kita baru keluar dari kota tadi pagi."

"Apakah aku tertidur begitu lama? Sulit dipercaya. Xiao Jinli, kau benar-benar seperti binatang buas membuatku sampai seperti ini. Hah... Lupakan. Percuma jika aku marah sekarang." Chu He menghela nafas panjang. Xiao Jinli segera merasa bersalah. Melihat Xiao Jinli yang seperti akan menangis, Chu He buru-buru pura-pura batuk.

"Kau bisa melanjutkan cerita mu. Aku akan mendengarkan. Jangan membahas masalah malam itu. Lanjutkan atau aku akan mengusir mu dari dalam kereta."

Melihat bahwa Chu He mengalihkan perhatian, Xiao Jinli kembali berbicara. Walaupun ada ganjalan di hatinya. Akan tetapi Chu He masih belum bisa membahasnya. Jadi biarkan masalah itu di belakang, dia akan membahasnya lagi nanti.

"Waktu itu ada kekacauan di rumah bordil. Dan pengacaunya adalah pemilik rumah bordil."

Dan Xiao Jinli menceritakan semua hingga masalah pengalihan tugas penyelidikan. Hingga dia membongkar identitas nya ketika dekrit kekaisaran tiba. Jadi mereka tidak bisa berlama-lama berada di dalam kota. Semua urusan di serahkan kepada pejabat pemerintah bernama Mo Yuan.

"Aku tidak tahu lagi kelanjutan kasus itu. Aku menarik tangannya dan segera kembali untuk menjagamu." Xiao Jinli mengakhiri cerita.

"Kenapa aku merasa kasus ini sebagai kegagalan ku?"

"Dari awal memang kita seharusnya tidak ikut campur dalam masalah ini."

"Aku tahu. Aku hanya sedikit penasaran."

"Aku tahu."

"Kau pasti mendapatkan masalah karena kasus ini?"

"Ya. Paman kekaisaran memarahi ku karena tidak segera bergegas menuju Qingzhou. Dia bilang jika aku terlalu banyak bermain dan melakukan hal sesukaku."

Chu He memandang Xiao Jinli sebentar. Dan kemudian dia memeluknya.

"Maafkan aku."

Xiao Jinli terkejut. Akan tetapi dia pada akhirnya mengulurkan tangan dan membalas pelukan Chu He.

"Jangan mengatakan maaf. Kau tidak bisa mengatakannya ketika bersamaku."

"Lain kali aku berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak."

"Kurasa kau harus menjadi dirimu sendiri. Aku lebih suka kau yang seperti itu."

Chu He tersenyum di balik pelukan Xiao Jinli. "Pegang kata-katamu."

"Aku akan memegang nya."

"Jadi kita menghentikan kasus dan kembali ke Qingzhou?"

"Ya. Kita tidak bisa menunda lebih lama lagi. Keadaan Qingzhou sedikit kacau."

"Baik. Kita harus membereskan para bajingan di Qingzhou."

Lagi-lagi Xiao Jinli hanya bisa tersenyum mendengar Chu He mengumpat dan berbicara kasar.

*******

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

440K 29.7K 30
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
1.9M 128K 70
Seorang dokter yang mencintai tenang dan senyap, juga tidak banyak bersuara, berbanding terbalik dengan apa yang harus dihadapinya. Flora Ivyolin yan...
3.5M 358K 58
Bukannya pergi ke alam baka setelah insiden penembakan yang ia alami, namun pada saat membuka mata, pemandangan yang pertama kali dilihatnya adalah w...
3M 284K 84
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.