Oops! || YeonBin [END]

By HEART-FOX

493K 20.8K 3.3K

[COMPLETE] [YEONBIN BL AREA 21++] Yeonjun dan Soobin, sepasang makhluk berbatang berstatus kawan karib yang t... More

Chapter 01
Chapter 02
Chapter 03
Chapter 04
Chapter 05
Chapter 06
Chapter 07
Chapter 08
Chapter 09
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39

Chapter 17

13.5K 570 125
By HEART-FOX

Cangkir berisikan coklat panas yang asapnya masih mengepul itu diminumnya perlahan. Hangat rasanya, apalagi minumnya sambil didekap suami tersayang.

Nikmat pokoknya! Nggghhh..

“Boleh aku minta coklatmu?”

“Culametan! Punya sendiri juga.”

“Punyaku kopi.”

“Ya siapa suruh tadi memesan itu?”

“Aku kan mau begadang. Kita belum membuat suara ranjang berdecit lho, Bin!”

Soobin mendengus dan mengabaikan Yeonjun yang tangannya mulai nakal menyusup ke dalam bathrobe untuk raba-raba dada. Matanya kembali anteng menatap gemerlapnya lampu-lampu dari bangunan pencakar langit di luar sana.

Keduanya kini berada di sofa yang posisinya dekat dengan jendela, break dulu untuk isi tenaga. Lama-lama indehoy di kamar mandi terasa juga dinginnya. Masuk anu rasanya enak, tapi kalau masuk angin kan gawat. Mana malam masih panjang, tidak bawa balsem dan kerokan pula.

Aduh!

“Yeonjun?”

“Hmm?”

“Katanya mau coklatku?”

“Iya, mana?”

“Ambil di mulutku.”

Yeonjun mesem melihat Soobin menampung cairan manis itu di mulutnya. Ia membelai rahang itu untuk kemudian menempelkan bibir keduanya, menyesapnya perlahan dan penuh nikmat. Namun semuanya harus berubah ketika negara api menyerang.

Tok! Tok! Tok!

“Uhuk! Uhuk!”





















































.

.

.

Tok! Tok! Tok!

“Hyuuung~ Hihihihi~” Beomgyu cekikikan sambil terus mengetuk pintu itu pelan, sementara Taehyun hanya memasang wajah datar melihat kelakuan usil pacarnya tersebut.

“Gyu, jangan hihihihi begitu.”

“Kenapa memang, Tae?”

“Nanti kalau ada kuntilanak lewat terus kau disangka saudaranya kan gawat.”

“Oh iya ya?”

Ceklek!

Tak disangka tak diduga pintu itu terbuka, lalu menampilkan sosok Yeonjun yang 10% seksi 90% angker di baliknya.

“Mau apa kau?!”

“Galak amat, Hyung.” komentar Taehyun dengan sebelah alis terangkat swag, mata belonya meneliti wujud di depannya tersebut.

Pakai bathrobe, check!

Rambut basah, check!

Wangi sabun menguar, check!

Mata melotot, check!

Berkacak pinggang, check!

Lubang hidung kembang kempis, check!

Seperti buto ijo, check!

Tapi tetap tampan, check!

Beomgyu cengengesan. “Sudah berapa ronde, Hyung?” tanyanya tak penting.

“Sebenarnya kau mau apa––”

Belum rampung ucapannya, adik tercintanya itu malah nyelonong masuk seenak jidat karena mencium aroma roti dari dalam. Taehyun juga malah ikut-ikutan.

Yeonjun mulai misuh-misuh tak karuan, tapi ia langsung menyusul ke dalam karena pasti Beomgyu akan menggoda Soobin habis-habisan.

“Aww! Soobin Hyung, itu bekas cupang atau tinta pemilu? Ungu amat! Hahaha.”

Tuh, kan!

“Mulutnya Yeonjun Hyung seperti vacuum cleaner ya, Hyung? Daya sedotnya wow! Hahaha.”

“BEOMGYU!!!”

“Apa sih?”

Yeonjun sudah dongkol sekali, niat memajang foto Beomgyu di lapak online dengan label free ongkir serta free bubblewrap mulai berseliweran di kepalanya.

“SEBENARNYA KAU INI MAU APA MASUK KE KAMARKU, HUH?!!! MENGGANGGU SAJA!!!”

“Tidak mau apa-apa sih? Tadi aku hanya iseng ketuk-ketuk tapi kau malah membukakan pintu untukku jadi ya sudah.”

“Tak penting sekali, Ya Tuhan! Pulang sana! Jangan terlalu malam, nanti Mamah dan Papah curiga.”

“Iya iya! Aku juga mau pulang. Kuda-kudaanya jangan terlalu sadis ya, Hyung. Istrimu sedang hamil, ingat itu! Aku tidak mau keponakanku kenapa-kenapa. Jangan terlalu sering juga, itu tidak bagus. Seminggu jangan lebih dari tiga kali.”

Krik! Krik! Krik! Krik!

Yeonjun dan Taehyun speechless mendengar ceramah dadakan Beomgyu, sementara Soobin yang sedang anteng mengunyah roti itu kini nampak penasaran.

“Shweriyhwus, Ghwyu?”

“Soobin, telan dulu makananmu. Kebiasaan sekali memang! Nanti kau tersedak ih!”

“Maaf, Sayang.”

Beomgyu dan Taehyun langsung bersiul-siul menyebalkan mendengar Yeonjun dipanggil begitu oleh Soobin. Lucu saja kedengarannya, apalagi melihat wajah Yeonjun yang malu-malu kuda itu.

“Gyu, itu serius jangan lebih dari tiga kali seminggu?” ulang Soobin yang masih penasaran.

“Setahuku begitu, Hyung. Apalagi kandunganmu masih berada di trimester pertama, masih rentan istilahnya. Intinya jangan terlalu berlebihan saja.”

“Benar begitu, Tae?” karena Beomgyu tidak meyakinkan, Yeonjun pun bertanya kepada Taehyun yang biasanya lebih etis.

“Ya, setahuku juga begitu. Tapi kita semua masih sama-sama awam. Saranku, lebih baik kalian berkonsultasi langsung dengan dokter kandungannya agar lebih jelas.”

“Hmm.. Oke oke. Ya sudah, kalau begitu kalian berdua tunggu apa lagi? Pintunya ada di sebelah sana, silahkan.”

Taehyun mendengus dan langsung melengos keluar. Beomgyu pun ikut ngacir setelah ia berhasil menggondol sebongkah donat dari tangan Soobin.











































.

.

.

“Nggghhh.. Y-Yeonjunhh.. Aku jadi terpikirkan kata-kata Beomgyu dan Taehyun tadi. Nggghhh..”

“Ahhh.. Sama. Nggghhh.. Tapi masalahnya aku masih sangat menginginkanmu malam ini.”

“Ssshhh.. Ya. A-aah.. Pelan-pelan saja, yang lembut.”

“Aku mengerti. Lagipula kapan aku bermain kasar padamu, hmm?”

Soobin terkekeh pelan di sela-sela desahannya. Matanya kembali terpejam, tangannya mencengkram bisep Yeonjun yang mengungkungnya dengan jantan.

Setelah negara api memutuskan untuk pulang kampung, pengantin baru ini kembali melanjutkan indehoy di ranjang. Soobin di bawah, Yeonjun di atas, tapi sebisa mungkin Yeonjun memberi jarak aman agar perut Soobin tidak tergencet olehnya.

“Yeonjunhh terusshhh..”

Soobin mulai meracau, meskipun hentakan Yeonjun terbilang lembut dan amat pelan menyundul titik manisnya, tapi jika dilakukan terus menerus seperti ini ia kepayahan juga.

“Arrrggghhh.. A-aahh.. Ahhh..”

Yeonjun tetap bertahan dengan tumbukan stabilnya. Biarkan saja istrinya yang mulai frustasi itu, kalau temponya ia percepat ia takut janinnya kenapa-kenapa.

“YEONJUNHHH.. HUHUHU..”

“Sssttt.. Sabar, Sayang.” kasihan juga lama-lama, akhirnya Yeonjun menunduk untuk memberikan ciuman basahnya.

“Hmmppphh.. Hmmpphh..” sekarang Soobin sibuk mengimbangi ciuman panas suaminya ini, suara kecipak yang ditimbulkan sukses membuat suasana semakin menggairahkan.

Tangannya juga mulai bergerak random. Mulai dari elus-elus rahang Yeonjun, cakar-cakar pundak Yeonjun, jambak-jambak rambut Yeonjun, cubit-cubit nipple Yeonjun, hingga remas-remas pantat Yeonjun. Pokoknya ke mana saja sampainya, Yeonjun pasrah saja.

“Hnggghhh..” ciumannya mulai berantakan, Soobin merasakan linu menjalari pahanya dan sesaat setelahnya ia merasa terbang ke awan.

“AHHH.. YEONJUNHH!!! Keluarhhh.. Keluarhhh.. Nggghhh.. Keluarhhh..”

Yeonjun tertawa, Soobin ini mendesah atau mengusir orang sebenarnya? Rusuh amat. Ia melirik ke bawah dan anunya Soobin sudah agak terkulai, tapi cairannya masih ada yang keluar sedikit-sedikit.

“Nggghhh.. Nggghhh.. Enakhhh.. Hehehe.. Ow~ Ya ampun! Ahhh..”

“Tadi belum klimaks huhuhu, sekarang malah hehehe.”

Soobin membuka mata untuk menatap wajah tampan suaminya yang berjarak amat dekat itu. “Enak habisnya. Hehehe.. Ini sungguh nikmathhh..” kedua lengannya mengalungi leher itu manja.

Yeonjun merasakan nafsunya naik ke ubun-ubun. Deru nafas seksi, raut wajah menggoda, serta tatapan sayu namun intens yang diberikan Soobin membuatnya terangsang hebat.

“Terushh, Sayanghhh..”

Oh, shit! Soobin benar-benar sengaja menggodanya. Tanpa menghentikan genjotannya, Yeonjun memalingkan wajah salah tingkah. Baru kali ini ia dipanggil sayang saat bercinta dan efeknya ternyata luar biasa.

“Hey? Jika sedang bercinta itu coba tatap wajah istrimu yang pasrah di bawah kuasamu inihhh..”

Jemari lentik itu membelai rahangnya lalu memberikan ciuman lembut pada bibir seksinya. Mata Yeonjun terpejam, beberapa kali ia bermain ranjang dengan Soobin tapi rasanya belum pernah senikmat ini.

Entahlah, tapi ia merasa malam ini beda saja. Lebih lepas, lebih enak, lebih nikmat. Mungkin karena kejelasan status ditambah ada cinta di setiap genjotannya.

Merasa kian dekat, Yeonjun memutus ciumannya lalu mencabut anunya dan menumpahkan semuanya di luar. Deru nafasnya memburu, ia pun berguling ke pinggir dan lanjut menikmati pelepasannya sambil tetap mengurutnya perlahan.

Wow! Capek sekali rasanya, tapi tetap nikmat. Nggghhh..

Soobin mendekat dan memeluknya sayang. “Kau awet sekali.” pujinya setulus hati yang kontan membuat Yeonjun menampilkan wajah songongnya.

“Tentu saja.” ia mengecup kening Soobin sayang lalu menaikkan selimut untuk menutupi tubuh polos keduanya. “Malam yang spektakuler bersamamu. Tidur, Sayang. Kita lelah. Aku tidak jadi begadang.”

“Hmm.. Good night.”

Night.”
















































.

.

.

Keesokan harinya, Soobin terbangun jam sembilan pagi dengan kondisi gorden kamar yang sudah terbuka. Ia menoleh ke samping dan Yeonjun sudah tidak ada.

“Yeonjun?”

“Ya?”

Yang dicari muncul dari balik pintu kamar mandi dengan rambut basah dan selembar handuk di pinggang, lalu mendudukkan diri di tepian ranjang dengan senyum tampan yang menggetarkan iman.

“Hai, Istri?”

Blush~

Soobin jadi malu. “Ih, apa sih?!”

“Hahaha. Apa? Aku tidak salah kan memanggilmu begitu?”

“Y-ya tidak. Hanya saja belum terbiasa.”

“Ya biasakan kalau begitu.”

Untuk beberapa saat keduanya malah grogi-grogian lagi. Soobin sibuk meremat ujung selimutnya sementara Yeonjun mengulum senyum kecil seraya memperhatikan gerak-geriknya.

“Yeonjun?”

“Hmm? Kenapa?”

“Mau makan buah yang pakai bedak.”

“Huh?”






















































.

.

.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

150K 8.3K 71
Park Jeongwoo yang mau tidak mau harus menerima permintaan kedua orang tuanya, untuk menikahi gadis kecil yang masih duduk di bangku SMA Jeongwoo mem...
23.2K 1.8K 14
Menikah bukanlah perkara mudah. Apalagi menikahi orang yang masih stuck di masa lalunya. Jevan tak bisa menyalahkan jika suaminya masih terperangkap...
162K 11.9K 28
BACA WARNING OI! *** β€ŒDi Neocity Highschool kelas IPA dan IPS itu musuhan. XII IPA 1 yang berisi antek-antek sekolah dengan segudang prestasi dan an...
57.5K 8.5K 30
Jauh-jauh dari Daegu ke Seoul cuma buat masuk ke kandang buaya. #bxb #taegyu Ini lapaknya taegyu ya. Ceritanya ga jelas.