AURELLIA; Antagonist Girl [EN...

By xxxstars_

14.2M 1.4M 120K

[Part Lengkap] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Reinkarnasi #01] Aurellia mati dibunuh oleh Dion, cowok yang ia cint... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 16
Part 17
Cast + Mau tanya
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
END
Epilog
Ekstra Part I
Ekstra Part II
Ekstra Part III
INFO PLAGIAT

Part 15

297K 33.3K 4.4K
By xxxstars_

Aurel turun dari motor yang dikendarai Gevan. Ia melepaskan helm dari kepalanya lalu memberikannya pada Gevan, Aurel merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Setelah dua hari lamanya Aurel di skors akhirnya dia kembali bersekolah.

Dan hari ini dia akan membalas apa yang dilakukan Jihan.

Gevan menggandeng tangan Aurel masuk ke dalam lobi sekolah, tak sedikit yang menggunjing Aurel terkait aksinya yang membully Jihan dua hari yang lalu.

Namun Aurel tak menanggapi, di matanya mereka terlihat seperti anjing yang menggonggong mencari perhatian dari tuannya.

Berbeda dengan Aurel yang tampak diam, Gevan merasa geram di balik wajahnya yang datar dan dingin. Ingin rasanya dia menyobek mulut busuk mereka yang menghina Aurel jika tidak ingat hari ini Aurel akan melakukan rencananya.

Seperti biasa Gevan mengantar Aurel ke kelasnya terlebih dahulu.

"Makasih Ka, udah anterin aku!" Ucap Aurel sambil melepaskan genggaman Gevan lalu melangkahkan kakinya untuk berjalan ke dalam kelas, namun tangannya kembali di cekal oleh Gevan.

Aurel berbalik memberi gestur bertanya pada Gevan.

Gevan hanya menggelengkan kepalanya namun tubuhnya condong ke depan mendekat ke arah Aurel.

Cup.

"Semangat belajar, sayang."

Bisik Gevan lalu menegakkan kembali tubuhnya, dia mengacak rambut Aurel lalu berbalik meninggalkan Aurel yang mematung sambil memegang bibirnya yang dikecup pelan Gevan.

"Begitu indahnya pagi ini, kaum jomblo udah dikasih pandangan uwu sepagi ini."

Ucapan seseorang membuat Aurel tersadar, dia mendecih melihat Lita yang berdiri tak jauh darinya.

"Iri aja lo jones," ucap Aurel lalu berbalik memasuki kelas diikuti oleh Lita yang cemberut mendengar kata keramat itu.

"Gimana liburan lo dua hari kemarin, Rel?" Tanya Lita sambil duduk di kursinya.

"Lumayan," singkat Aurel sambil mempersiapkan buku-bukunya.

Lita yang ingin bertanya kembali menelan kata-katanya saat melihat guru sudah berjalan memasuki kelas.

Kring..kring..kring..

Setelah berkutat dengan buku dan mendengarkan penjelasan guru akhirnya bel istirahat berbunyi, Aurel menggerakkan tubuhnya yang pegal meski dirinya ingin berubah menjadi rajin belajar namun dirinya tetaplah siswa biasa yang bisa bosan dan lelah saat belajar.

"Kantin gak Rel?" Tanya Lita.

Aurel mengangguk menanggapi pertanyaan Lita karena dia sibuk merapikan buku dan alat tulisnya.

Setelah selesai Aurel dan Lita pun berjalan beriringan menuju kantin untuk mengisi tenaga mereka selepas berkutat dengan pelajaran yang memusingkan kepala keduanya.

Kantin yang ramai tak menyulitkan Aurel untuk mencari tempat duduk, predikat queen bullying masih melekat padanya sehingga mereka semua menyingkir untuk memberi jalan pada Aurel dan Lita.

Hal itu tentu dimanfaatkan dengan baik oleh Aurel dengan mudah dia mendapatkan meja.

"Lo pesen apaan?" Tanya Lita terlebih dahulu sebelum Aurel bertanya, masih lekat di ingatannya terakhir kali Aurel yang memesan dia malah terkena masalah.

"Gue bakso deh sama es teh," ucap Aurel.

"Okay, lo tunggu di sini," balas Lita lalu pergi untuk memesan makanan.

Aurel mengangguk, dia mengambil ponselnya untuk melihat ada pesan atau tidak. Aurel menghidupkan ponselnya dan melihat ada beberapa pesan namun yang terlihat penting hanya pesan dari Gevan.

DK
Aurel sayang!
Aku gak bisa makan siang bareng kamu, ada hal yang harus aku selesaikan
Padahal aku dah kangen banget sama kamu, Rel🥺

Aurel membaca pesan Gevan sambil menahan senyumannya kenapa Gevan dari hari ke hari semakin menggemaskan sih. Aurel dengan cepat membalas pesan dari Gevan, jarinya dengan lincah mengetik layar ponselnya.

Aurel
Iya gakpapa Ka
Perasaan kita cuma pisah selama dua jam deh Ka, kalo kamu lupa😌

Tak membutuhkan waktu lama pesan Aurel sudah dibaca, dan terlihat Gevan sedang mengetik.

Ting.

Aurel segera membuka pesan dari Gevan lalu membacanya.

DK
Di kamusku itu termasuk lama, Rel! Aku gak kuat😔
Mau peyuk🥺

Astaga pesan terakhir Gevan membuat Aurel menggelengkan kepalanya, kenapa Gevan terlihat seperti anak kecil sekarang. Ia membayangkan Gevan yang berwajah datar mengatakan hal yang cute seperti itu.

Aurel akan membalas pesan Gevan namun melihat Lita yang sudah datang, ia pun mengurungkan niatnya ia berdiri lalu membantu Lita.

Aurel dan Lita asyik memakan makanan mereka hingga mata Aurel melirik ke pintu masuk kantin, dia melihat Jihan yang berjalan bersama dengan Dion, Bagas, dan Aidan.

Matanya melirik ke arah Jihan yang terlihat sedikit menyedihkan terlihat kedua lengannya yang masih di plester lalu sudut bibirnya yang masih terluka dan jangan lupakan dahinya yang diperban.

Sebentar lagi Jihan, nikmati kebahagiaanmu, batin Aurel dengan seringainya.

"Lilita! Sebentar lagi ada pertunjukan yang menyenangkan," ucap Aurel hanya dijawab kerutan dahi oleh Lita.

"Pertunjukan?"

***


Dion memapah Jihan untuk duduk di kursi yang kosong, Jihan tersenyum tipis mendapatkan perhatian dari Dion. Bagas dan Aidan pun hanya mengendikkan bahu lalu berjalan menuju bangku kosong lainnya.

"Makasih kak," ucap Jihan.

"Sama-sama cantik, kamu mau makan apa?" Tanya Dion dengan lembut membuat Jihan tersipu malu mendengarnya.

"Terserah kakak aja," ucap Jihan.

Dion mengangguk, "Okay, ditunggu ya cantik. Pesanan akan segera dibuat."

Bagas yang melihat Dion yang memperlakukan Jihan dengan baik pun ikut bahagia, setidaknya Jihan bahagia bisa diperhatikan oleh Dion setelah apa yang Jihan lalui begitu pikirnya.

Test test test

Terdengar suara dari speaker yang sengaja di pasang di sudut atas kantin, mereka yang mendengar suara itu pun sudah paham karena setiap hari Jum'at pasti akan ada yang membuat konten kirim salam dari ekstrakulikuler penyiar radio. Konten kirim salam yang berisi pesan-pesan anak Alexander High School untuk para pujaan hati atau siapapun itu, dan hal itu adalah yang paling ditunggu-tunggu oleh mereka.

"Selamat siang buat kalian yang gak pernah di panggil sayang
Atau yang masih terbayang-bayang mantan.
Di sini gue, Reza dan sohib gue Dito bakal temenin makan siang kalian.
Oke! Gak usah basa basi karena dia tak mungkin dimiliki
Baru juga bentar udah ada yang kirim pesan nih!
Baca gak nih?" ucap Reza mengawali.

"Baca dong! Biar pesannya tersampaikan, biar gue yang baca!
Untuk : Siswi cantik yang tadi sekelompok di XII Mipa 2
Dari : Temen kelompok
Gue jatuh cinta sama lo pas pandangan pertama waktu kita sekelas, tapi untuk saat ini gue milih mencintai lo dalam diam. Karena gue minder, makasih pas kenal lo gue jadi tambah semangat. Tunggu tanggal 30 ya cantik :)" ucap Dito dengan nada heboh.

"Aduh-aduhh yang mencintai dalam diam, tanggal 30 mau ngapain tuh. Eh tunggu-tunggu ada pesan lagi nih. Giliran gue yang bacain.
Untuk : Yang jadi temen kelompokku
Dari : Aku yang kau cintai dalam diam
Makasih udah cinta sama gue, relain waktu lo selama itu. Tapi gue minta maaf gue udah ada yang punya, lain kali jangan minder bro! Semoga lo tetep semangat." Balas Reza dengan tertawa diakhir kalimatnya, merasa kasihan dengan orang yang tadi mengirimnya pesan.

"Wahhhh!!!! Spain gak pake S," celetuk Dito.

"Tertolak nih bro! Padahal belum tanggal 30," ucap Reza diiringi kekehan oleh para siswa dan siswi yang mendengarnya.

"Sabar mas bro! Yuk sekarang kita dengerin lagu dari Kaleb J -Its only me! Buat mas bro jangan nyerah ya! Buat yang lainnya boleh kirim-kirim salam ke nomer gue ya!" Ucap Dito dengan semangat.

Setelah itu terdengar alunan intro lagu namun suara itu terhenti dan berganti dengan suara rekaman dua orang yang berdebat.

"Ngapain lo disini?"

"Aku mau ngomong sama kak Aurel."

"Okay, btw lo udah ngomong."

"Tolong kak Aurel jauhin kak Dion, sekarang dia pacar aku kak,"

"Lo ngomong apa? Lo nyuruh gue jauhin Dion? Emang lo siapa suruh-suruh gue ha?! Punya nyali gede lo?"

"Jadi benar kata orang-orang kalo kak Aurel masih cinta sama kak Dion, ini cuma taktik kak Aurel aja pura-pura tunangan sama kak Gevan biar bisa dapetin kak Dion?"

"Jaga mulut lo! Kapan gue ngomong kek gitu?!"

"Makanya kak Aurel jauhin kak Dion! Kak Dion cuma milik aku kak!"

"Jihan, Jihan! Sebegitu kuatkah pesonaku hingga bikin lo takut Dion bakal gue ambil."
"Itu bukan urusan kak Aurel,"

"Kalo gitu, ini bukan urusan lo. Kalo gue mau deketin Dion atau jauhin Dion,"

"Kenapa kak Aurel berubah? Kenapa kak Aurel sekarang gak pernah bully aku lagi?"

"Terserah lo ngomong apa! Yang penting jaga cowok lo jangan sampai dia direbut orang lain,"

"Okay kalo kak Aurel gak mau jauhin kak Dion. Biar aku yang jauhin kak Dion dari kak Aurel."

Setelah itu terdengar bunyi robekan yang terdengar begitu jelas.

"Anjing! Lo gila!"

Lalu terdengar bunyi tamparan keras tak sekali namun dua kali.

"Mungkin dengan ini tak hanya kak Dion yang membencimu tapi mungkin kak Gevan juga."

Tak hanya itu terdengar juga suara benturan yang begitu keras.

"Astaga!! Jihan!"

"Sorry gaes! Kesalahan teknis," ujar Reza dengan nada panik.

Suara teriakan Aurel menjadi akhir dari rekaman itu, suasana kantin menjadi hening. Semua orang yang mendengarnya pun merasa tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Astaga gue gak percaya ternyata Jihan lakuin hal menjijikan itu."

"Bener gue kira dia baik, ternyata polos-polos bangsat!"

"Playing victim banget tuh cewek!"

"Gue gak nyangka ternyata Jihan kayak gitu!!"

Bagas dan Aidan pun tak kalah kaget, apa selama ini mereka salah?

Jihan yang mendengar semuanya terbongkar pun tubuhnya bergetar menahan tangis, kedua tangannya mengepal keras apalagi keringat sebesar biji jagung menetes dari dahinya. Dirinya semakin ketakutan saat mendengar suara hinaan dari siswa lain yang terlontar padanya.

Semuanya telah hancur.

Matanya yang telah basah oleh air mata menatap ke arah Dion.

"K-kak D-dion! I-itu s-semua g-gak b-bener," ucap Jihan dengan nada tersendat-sendat ketakutan, air matanya mengalir begitu saja membasahi pipi.

Dion mengepalkan tangannya matanya melirik ke arah Aurel yang masih sibuk memakan makanannya seperti tak terpengaruh dengan kejadian yang dia dengar namun dalam hati siapa yang tahu.

Dion tanpa menjawab perkataan Jihan, dia berdiri dari duduknya. Dengan langkah lebar dia berjalan mendekati Aurel.

Brak!!

Bunyi geprakan meja yang dipukul Dion membuat Aurel kaget, dia mendongak menatap Dion yang juga menatapnya.

"Apa?" Tanya Aurel tanpa rasa bersalah.

"Ini pasti ulah lo kan? LO MAU BIKIN RENCANA JAHAT APA LAGI BUAT FITNAH JIHAN HA?!!"

°

°

°

°

°

°
Bersambung

Minta dihujat bener ya si Dion😏

Maaf kalo ada yang gak nyambung atau malah terlihat aneh, gak bosen aku ngomong ini berkali-lali soalnya aku nulis langsung aku publish gitu. Awas kesandung typo gaes!!

Terima kasih banyak atas respon kalian tentang cerita ini, gak nyangka bakal banyak yang baca ceritaku ini🥺
Ilysm gaes💙

Jangan lupa vote, komen dan follow teman-teman! Terus masukin cerita ini ke reading list kalian atau bisa share cerita ini ke temen-temen kalian biar banyak yang baca hehe..

Sekian dulu yaa

Sampai jumpa di part selanjutnya

Bye

~07 Oktober 2021

Continue Reading

You'll Also Like

171K 13.9K 56
#691 in short story #89 in non fiction Rp?tau rp kan?baca ae da dulu:v. Gatau rp?baca aja,nanti juga di kasih tau:v.
14.7M 1.6M 67
Ini kisah Clarissa si Queen Racing yang memasuki Novel My Ice Boy, dia bukan memasuki tokoh Antagonis maupun Protagonis tapi dia memasuki tokoh Figur...
817 499 33
Saat di rumah kakek, pada malam harinya ia sering bercerita tentang sebuah dunia yang sangat indah, yang di huni oleh makhluk mitologi, salah satunya...
3.9M 195K 59
KALO GAK SUKA, GAK USAH BACA! PERGI! GAK USAH MENGHINA! GW GAK BUTUH BACOTAN LU! -------------------- 'Kamu tidak bisa menilai sesuatu dari penampil...