*╔══════❖•ೋ° °ೋ•❖══════╗*
[ Dazai Osamu X Reader]
Reach The Sun
by:
*╚══════❖•ೋ° °ೋ═══•❖═══╝*
•
•
•
•Reach The Sun - Dazai Osamu •
Warn: •Typo in everywhere
<<---------------------------------->>
Di daerah Yokohama ada suatu tempat yang sering digunakan untuk melakukan hal-hal yang diluar nalar manusia.
Cerita singkat tentang perempuan yang selalu berada di lab bertemu dengan orang yang ia anggap cahaya di kehidupannya.
Hey, aku ingin bertanya apakah suatu hari nanti aku bisa hidup dengan layak seperti manusia pada umumnya?
Memiliki keluarga yang menyayanginya, di puji jika melakukan hal hebat, bisakah aku memiliki kehidupan seperti itu?
Berada di laboratorium sejak kecil, menjadi kelinci percobaan dan disuruh melakukan hal yang diluar kemampuanku, dilukai jika tidak bisa. Apakah aku bisa keluar dari sini?
' Siapa pun tolong aku... '
° ° °
" Akhhh... I-ittai.. Berhenti kumohon... Hiks "
Memohon adalah satu satunya cara agar bisa melewati hal seperti ini setiap hari
" DASAR TIDAK BERGUNA UNTUK APA AKU MELAHIRKAN ANAK SEPERTIMU! "
Wanita tua yang sudah pasti adalah ibuku berteriak dan mencemooh diriku karena tidak bisa melakukan hal yang ia minta
" G-gomennasai... Aku akan melakukannya dengan benar besok"
' Ini sakit, kenapa tidak kalian saja yang mencobanya apakah kalian pernah merasakannya?! '
ingin rasanya aku berkata begitu tapi jika kukatakan maka hanya akan menambah rasa sakit ini
•••
Hari demi hari, Minggu demi Minggu, bulan bahkan tahun hanya aku lewati dengan jeritan kesakitan tanpa ada yang mendengarnya. Benda benda yang melekat ditubuh ini selalu membawa rasa sakit
Sampai suatu saat ada orang-orang yang menerobos masuk kedalam lab, orang tuak- maksudku kedua orang gila itu melarikan diri dari tempat ini saat mereka berusaha menangkapnya
•••
Sekarang aku sedang bersama 2 orang yang pasti ketika mereka, kalau tidak salah mereka berasal dari agensi... Agensi detektif bersenjata. Mereka mengatakan hal itu saat mencoba membawaku keluar dari lab, awalnya aku menolak karena bisa saja aku diperlakukan seperti itu lagi. Tapi setelah menjelaskan tujuan mereka aku memutuskan untuk mengikutinya walaupun agak ragu.
Lalu salah satu dari mereka mendekatiku dan memegang tanganku lalu menciumnya
" Daijoubudesuka, ojou-chan? " Katanya padaku
Psshhh
... Ughh apakah wajahku memerah sekarang? Tanyaku pada diriku
" U-uhm... Daijoubu desu " aku menjawab dengan gugup, ahh ini memalukan
Dan keadaanku memang pantas disebut baik-baik saja karena ability miliku yaitu ' Reset ' ya, mengatur ulang keadaan tubuhku dan hal lain adalah alasan mengapa kedua orang itu menjadikan diriku kelinci percobaan.
" Maaf tapi ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan padamu, jadi bisakah kau menjawab dengan jujur?" Kata orang berkacamata
" ... H-ha'ik " aku menjawab dengan nada pelan tapi sepertinya mereka masih mendengarnya
" Baiklah.. ekhem siapa kau?, Kenapa bisa berada di sana? A- "
" A-ano... Bisakah kau bertanya satu persatu, aku akan kerepotan jika ditanyai seperti itu dan maaf memotong perkataanmu "
" Ah.. maaf atas ketidak sopananku, tapi ini adalah bukti untuk penyelidikan " jawabannya sambil membenarkan posisi kacamatanya yang tidak berubah sedikitpun
" Mou kunikida-kun, kau itu terlalu kaku tidak bisakah santai sedikit " celetuk orang disebelahnya dengan nada mengejek
" URUSAI DAZAI, KITA INI SEDANG BEKERJA! " teriak orang yang dipanggil kunikida itu
Mereka masih bertengkar, aku hanya sweatdrop melihatnya
" E-etto... bisakah kalian berhenti bertengkar " ucapku berusaha memisahkan mereka
Kedua orang itu melihat kearah diriku
" Ekhem... Maaf baiklah jawab pertanyaan yang tadi ku katakan " jelas kunikida-san
" ... Namaku (fullname) aku adalah anak mereka, karena kekuatanku yang spesial oleh mereka, diriku dijadikan kelinci percobaan.... Maaf aku hanya bisa mengatakan hal itu saja " Jawabku sambil menundukkan kepala
" Baiklah, tapi bisakah kau mengatakan hal yang lebih seperti hal yang mereka lakukan padamu? " Pinta kunikida-san
" Maaf aku... Tidak bisa, bisakah kalian memberiku waktu "
Mengingat hal yang membuat diriku jadi seperti ini dan mengalami hal yang menyakitkan setiap harinya, aku tidak akan melupakannya tapi aku tidak bisa mengatakannya walaupun mulutku terbuka
" Jika kau bisa mengatakan secepatnya itu akan lebih baik "
"..."
Setelah kesunyian yang cukup lama mereka membawaku ke markas mereka, saat sampai didepan aku langsung diminta ikut dengan perempuan bernama Yosano Akiko
" Yosano-san, kenapa aku berada disini? "
Ya... Aku berada di tempat Yosano-san, tepatnya di kamar mandinya
" Kita akan membersihkan dirimu terlebih dahulu " jawabnya dengan semangat
Butuh waktu untuk diriku mencerna apa yang dia katakan, tunggu... membersihkan diriku
"...A-apa?!!, Tunggu Yosano-san apa yang kau katakan?"
" Apa yang aku katakan, sudah jelas memandikan dirimu " ucapnya tanpa ragu sedikitpun
" T-tunggu.. "
" Tidak ada kata tunggu "
•
•
•
Dan berakhir dengan aku yang sudah bersih dan memakai pakaian yang ia berikan, setelahnya aku diberi makanan juga diizinkan menginap ditempanya.
°°°
Sudah 1 Minggu sejak aku dibawa keluar dari lab, disaat itupun aku menjadi dekat dengan anggota lainnya, tapi sepertinya aku lebih dekat dengan Dazai-san dia selalu mengajakku bicara dan pergi kemanapun. Dia lebih sering mengajakku bunuh diri ganda bersamanya
'Aku berharap bisa menggapai dirinya'
Dazai-san itu seperti cahaya bagiku, walau sikapnya seperti itu tapi aku merasa terhibur dengan apa yang dia lakukan, kecuali saat menggoda kunikida-san
Kurasa sudah saatnya menceritakan hal itu lagipula mereka sudah seperti keluargaku
" Kunikida-san, aku akan mengatakan semua hal yang dibutuhkan untuk penyelidikan " ucapku pada orang yang tengah meneriaki rekannya itu
" Ahh... (Name)-chan apakah kau yakin jika kau tidak yakin kenapa tidak bunuh diri ganda bersamaku saja " ya, itu adalah Dazai-san, dia selalu diteriaki oleh kunikida-san ketika mengganggunya
" Maaf Dazai-san tapi aku menolak, ada hal yang harus kulakukan " ucapku menolak ajakannya
" Baiklah, (name) kau bisa menceritakannya sekarang "
" Dulu saat aku masih belum dijadikan sebagai kelinci percobaan aku adalah anak yang ceria, tetapi saat aku mulai berumur 8 tahun mereka mulai melakukan hal seperti memberikanku soal-soal yang sulit dan obat-obatan, semakin aku dewasa dosis obat yang aku konsumsi semakin tinggi dan hal-hal yang kulakukan semakin sulit, selalu bertambah mengikuti umurku "
Aku membuang napas sejenak sebelum menceritakan hal yang menyakitkan itu
" Hal itu terus meningkat sampai mereka membawaku ke ruangan lab dan mengujiku, melakukan hal keji, memasukkan cairan dan benda lain ke dalam tubuhku "
Bibirku yang awalnya terbuka kini terkatup, percuma ya...aku hanya bisa menceritakan sampai situ saja
" Apakah kau ingin bertanya sesuatu kunikida-san? "
" Sepertinya tidak ini akan menjadi bukti untuk menangkap mereka, dan terimakasih atas informasinya "
" Ya sama-sama, umhh.. aku akan berjalan-jalan sebentar "
Aku butuh waktu setelah mengingat hal kejam... tunggu aku merasa ada seseorang yang mengikuti diriku, mungkin hanya perasaanku saja
Tiba-tiba seseorang menutup mulutku dan memukul kepalaku, dia membawaku entah kemana
" Ughhh... Ini dimana? " Kepalaku rasanya berdenyut, mataku juga terasa buram
" Sudah bangun " suara seseorang yang terasa familiar bagiku
" Dazai...san "
" Ya... kupikir kau akan melewatkan pemandangan yang indah ini " ucapnya sambil melihat ke depan
' Pemandangan? ' bingungku dalam hati
Saat menoleh ke depan aku melihat matahari terbenam yang... Sangat indah
" Kirei.... " Kata yang keluar dari mulutku hanya itu
" Indah kan " tanya nya
" Um... Sangat " jawabku tanpa melihatnya
" Sama seperti seseorang yang berada di sebelahku " ungkapnya
Setelah dia bilang mengatakannya aku langsung melihat kearahnya, dan mencari seseorang yang dimaksud
Tapi di sisi kirinya tidak ada siapa-siapa dan aku berada di sisi kanannya.... Tunggu
" E-EHHH.... a-aku maksudnya " ucapku sambil menunjuk diriku
" Menurutmu, di sini tidak ada orang lain selain aku dan (name)-chan " jawabnya dengan enteng
" Ya... Tapi aku tidak secantik yang kau katakan da- " bekum selesai aku berbicara dia langsung memotongnya
" Osamu " dia mengatakan namanya
" Eh... " Aku yang masih bingung tidak tau harus mengatakan apa
" Panggil aku dengan namaku " dia memintaku memanggil namanya secara tiba-tiba
" .... O-osamu-kun " mungkin sekali
" Katakan sekali lagi " ehhhh
" ... Tidak " itu mustahil!
Mengatakannya sekali saja wajahku sudah memerah, terlebih wajahnya dekat sekali. Ughh... Ini sangat dekat
" Wajahmu terlalu dekat... Osamu-kun " akhirnya aku terpaksa mengatakannya
Kuharap dia tidak melihat wajahku, kalau dia melihatnya aku bisa tambah malu
Grep!
" eh... E-ehhh!, Osamu-kun apa yang kau lakukan " tanyaku padahal yang ia lakukan sudah jelas
" Memelukmu " enteng sekali!
Dia terus mengusap kepalaku rasanya... Sangat nyaman dan pelukannya juga terasa hangat, pertama kali aku merasakan hal seperti ini. Setelah beberapa menit ia melepaskan pelukannya dan memegang wajahku lalu mengangkatnya
" (Name), bisakah aku menggapai matahari sepertimu "
" Apa... "
Setelah dia berkata seperti itu rasanya badanku panas dan jantungku juga berdetak kencang
Wajahnya mulai mendekat ke wajahku, rasanya aku tidak bisa menggerakkan tubuhku
" Jadilah milikku, (Name) " kenapa dia tiba-tiba mengatakan hal seperti itu
" Ehh... Apa maksudmu? " Tanyaku yang bingung dengan ucapannya
" Selama ini aku terus memperhatikanmu, pikiranku tidak bisa berhenti memikirkan dirimu " ucap Osamu-kun, matanya juga menunjukkan rasa sedih
Bibirku tidak bisa berkata-kata saat dia menunjukkan wajah seperti itu, kepalaku rasanya sakit seakan ingin pecah. Tiba-tiba sebuah ingatan memasuki kepalaku
__________________
" Osamu.... Hiks.... Aku tidak... Mau pergi... Hiks.... Aku mau bersama Osamu! " teriak Anak perempuan, ia menangis dihadapan seorang anak laki-laki dan orangtuanya yang tengah membujuknya
' Osamu... Namanya mirip dengan Osamu-kun ' ucapku, dan anak itu juga memiliki surai yang sama dengannya
" kau tidak boleh begitu, kalau kau tidak ikut orang tuamu siapa yang akan menjagamu " ucap anak laki-laki itu yang ikut membujuk sang anak perempuan
" Kan ada... Hiks... Osamu " jawab anak perempuan itu
" Nak, bagaimana kalau saat besar kita kembali lagi ke sini " ucap wanita tua yang berada disampingnya
" Benar (Name)-chan, kita pasti akan bertemu lagi! saat bertemu aku pasti akan menggapai matahariku " Teriak anak laki-laki dengan semangat
' tunggu... (Name) " aku bingung kenapa anak perempuan itu memiliki nama yang sama denganku. Aku baru sadar anak perempuan itu juga mirip denganku
" Janji? " Tanya anak perempuan itu dengan mata sembab, sambil mengangkat jari kelingkingnya
" Uhm! Aku berjanji! " Jawab anak laki-laki dengan semangat dan mengaitkan jari kelingkingnya
Setelah anak perempuan itu diam dan tidak merengek lagi dia memasuki mobil dan melambaikan tangan pada anak laki-laki tersebut
__________________
" -chan "
" Ne)-chan! "
" (Name)-chan! "
" Eh... "
Aku tersadar dari lamunanku dan melihat Osamu-kun menatapku dengan tatapan khawatir
" Kenapa kau melamun, (Name)-chan " ucap Osamu-kun mengkhawatirkan diriku
' Aku... Ingat, teman masa kecil yang selalu bersamaku "
Aku pikir sejak kecil hanya berada di lab, kupikir aku seorang diri sejak dulu tapi...
*Hiks
" Osamu-kun...aku mengingatnya " suaraku terdengar bergetar saat memanggil nama seseorang yang selalu bersamaku sejak dulu
" Kupikir kau sudah lupa dengan janjinya " ucapnya sambil tersenyum
" Sekarang aku bisa menggapai matahariku " lanjutnya yang berhasil membuat wajahku sedikit memerah
" Maaf aku tidak bisa melindungi mu saat itu, kau pasti takut dan kesepian " tanya dirinya
Kok.... Jadi OOC sih (⌐■-■), bomat dah
"... Daijoubu karena kita sudah bertemu lagi, aku pasti baik-baik saja " ucapku sambil tersenyum dengan mata sembab
" Yosh! Saatnya mengadakan pesta! Ah, jangan lupa menyediakan makanan yang banyak! " Suara remaja yang familiar mengalun di telingaku
" Aku tidak menyangka Dazai yang biasanya selalu bertingkah konyol dan selalu melakukan percobaan bunuh diri itu bersikap dewasa seperti ini " ucap seseorang yang nampaknya sedikit terkejut
" Hidoi Na, kunikida-kun " ucap Osamu-kun
Aku yang masih terkejut akan kedatangan mereka hanya diam dan mencerna semua yang terjadi hari ini
" Kunikida-san, soal kasus itu... " Aku masih takut ragu untuk mengatakannya
" Sudah selesai, mencari informasi tentang dirimu dan 2 orang itu tidaklah sulit bagi ku " ucap kunikida-san yang sepertinya tau aku kebingungan
°
°
°
°
°
°
°
°
Dan malam itu kami mengadakan pesta kecil-kecilan aku tidak tau untuk merayakan apa, tapi aku mengira akan sendiri seumur hidup nyatanya tidak
Aku bertemu dengan keluarga baruku, mungkin aku akan bergabung dan bisa menggunakan ability milikku untuk hal yang baik
- [ END ] -
Note: niatnya mau bikin angst, tapi ga jadi ga ada ide kalo jelek maap aja ku baru pertamakali bikin cerita kaya gini.