Hope & Dream Project

By KiHoop_

1.1K 256 28

Hope..... Sebuah kata yang selalu diucapkan manusia. Sebuah kata dengan makna yang dalam. Sebuah kata yang ma... More

Hope & Dream Project
He chap.1
He chap.2
He chap.3
Fixing This Broken (D)ream prologue
Fixing This Broken (D)ream chap. 1
Fixing This Broken (D)ream chap. 2
Fixing This Broken (D)ream chap. 3
Fixing This Broken (D)ream Epilogue
Same Frame chap.1
Same Frame chap.2
Same Frame chap.3
Reach The Sun
Don't cry, brother! chap. 1
Don't cry, Brother! chap.2
Don't cry, Brother! chap. 3
I wish I Could Hug You One Last Time chap.1
I wish I Could Hug You One Last Time chap.2
I Wish I Could Hug You One Last Time chap.3
I Wish I Could Hug You One Last Time epilog
Hope : Hug prolog
Hope : Hug chap.1
Hope : Hug chap.2
Hope : Hug chap.3
Egoisme chap.1
Egoisme chap.2
Scenario chap. 1
Scenario chap.2
Scenario chap. 3
I Hope You Never Leave Chap. 1
I Hope You Never Leave Chap. 2
I Hope You Never Leave Chap. 3
Memorimasu chap.1
Memorimasu chap.2
Memorimasu chap.3
One Point chap.1
One Point chap.2
One Point chap.3
~ END ~

Egoisme chap.3

6 2 0
By KiHoop_


<————««○»»————>

Ama membelalakan matanya menatap pria yang asing bagi Bostons Lobster itu. Sebagai soul yang baik hati, ia pun menodong pria asing itu menggunakan capitnya yang melayang bebas disamping tubuhnya.

Sriing!!

"Wo! Wo! Wo! Apa ini, baru pulang ditodong capit?! Ngajak berantem?!"
"Siapa kau?! Kenapa masuk sembarangan ke dalam sini!?" Seru Bostons Lobster

"Bang Kai!!!!!"

Greepp!!!

"Eh!! Oh"

Ama berlari memeluk pria itu. Memeluknya erat tanpa peduli jaket yang ia pakai kotor karena darah. Bostons Lobster menatap Ama terkejut,

"Hah? Bangkai?"

"Pffttttt!! Bangkai.... ahahahahhaahaha tolong! Perutku sakit ahahhaha kebanyakan ketawa hahahha" gelak Ama sambil memegangi perutnya

"Hei! Perkenalkan namaku Kaito, Shibasaki Kaito, kakak kedua Ama" ucap pria itu yang ternyata bernama Kaito itu
"Hah?! Kakak?!" Kaget Bostons Lobster

Kemudian ia melirik Ama yang tertawa sampai terguling guling di lantai.

"Ada apa ini? Kenapa Ama tidur dilantai?" Tanya Steak
"Oh? Kaito? Kau sudah pulang? Bagaimana?"
"Kejam kau bang, kau bilang disana bisa dapet kristal" kesal Kaito
"Ehehehe, mana ku tahu, aku cuma diberi tahu sama temenku" kata Kyuto
"Hilih, dahlah, ku mau mandi dulu" kata Kaito berjalan masuk dan meninggalkan mereka di ruang tamu

"Maksudnya? Bukankah marga kalian berbeda" tanya Vanilla diangguki oleh Strawberry
"Oh... itu, jadi orangtua kami dan orangtua Kaito bersahabat, tapi saat Kaito berumur 6 tahun orangtuanya meninggal karena fallen angel, karena itu orang tua kami mengadopsinya" jelas Kyuto "Tapi dia menolak menggunakan marga keluarga kami, namun ia tetap menjadi bagian dari keluarga kami"

Para soul terdiam, mereka juga baru tahu kebenaran ini. Ama dan Kyuto tersenyum maklum. Kyuto lalu merangkul pundak Ama, Ama menoleh kemudian mereka terkekeh bersama.

"Oh benar juga ya! kami belum tahu marga kalian" seru Gingerbread menyadarkan food soul yang lain

"Baiklah, mari kita mulai kembali perkenalan kita, perkenalkan aku Blackwell Kyuto, panggil saja Kyuto atau bang Kyu, anak tertua keluarga Blackwell salam kenal!" Sapa Kyuto
"Ekhem baiklah, perkenalkan aku Blackwell Amaliara, kalian bisa memanggilku Ama atau sayang juga boleh🌚, anak bungsu keluarga Blackwell, salam kenal" ucap Ama

"Salam kenal juga Ama!!" Ucap mereka minus Bostons Lobster

Bostons Lobster mendengus kesal dan berjalan keluar dari restoran ruangan itu. Mencoba mencari udara segar. Akhirnya ia menemukan sebuah tempat yang cukup luas. Dan kebetulan hari sudah malam, ia menghembuskan napas lelah.

Netra merahnya menatap bintang, mencoba menghitungnya.

Srek! Srek!

Bostons Lobster terkejut, segera saja ia mengarahkan capitnya kearah semak yang bergerak itu. Menatap semak tajam, hingga akhirnya seseorang keluar dengan tangan diangkat disebelah kepala.

"Wow! Wow! Ini aku singkirkan capitmu ini" ucap Ama

Bostons Lobster mendecih tapi pada akhirnya ia juga menurunkan capitnya dan menjauhkannya dari Ama.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Ama sambil ikut duduk disamping Bostons Lobster
"Aku menemukan tempat yang sempurna untuk mengamati bintang, dan kau sendiri?" Jawab Bostons Lobster
"Enak saja! Tempat ini aku yang pertama kali menemukannya" sanggah Ama
"Heh! Apa buktinya?" Tanya Bostons Lobster
"A..... itu.... emm..."

"Tidak ada bukti kan? Berarti tempat ini milikku" kata Bostons Lobster
"Nggak!! Nggak bisa!! Ini tempat milikku!!" Sanggah Ama
"Tidak ada bukti, hoax!"

Ama menatap Bostons Lobster sengit. Sedangkan yang ditatap menatap Ama remeh.

"Kau....... kau merindukan seseorang kah?" Tanya Ama
"Apa yang-"

"Itu terlihat di matamu, kau terlihat kesepian" kata Ama

Ama mengalihkan pandangannya, menatap rasi bintang yang terbentuk. Bostons Lobster terdiam, menatap Ama yang tengah menikmati keindahan langit malam.

"Apa yang kau tahu?! Kalian sama saja"

Ama menoleh, menatap Bostons Lobster bingung. Apa maksudnya ia sama saja? Dia dibandingkan dengan siapa?

"Apa... maksudmu?" Tanya Ama akhirnya membuka suara

"Kalian memaksa kami para food soul untuk bertarung, padahal kami tidak mau! Kenapa semua manusia egois! Mereka serakah, tidak pernah puas dengan apa yang sudah didapat!" Ucap Bostons Lobster marah "Saudara-saudaraku... mereka harus mati kerena memaksa kami hanya untuk penelitian!! Kalian semua monster!!!"

Baamm!!! Braak!!

Sebuah pohon tumbang karena serangan capit Bostons Lobster. Ama terkejut, namun kembali tenang. Perlahan Ama beringsut mendekat dan memeluk Bostons Lobster. Yang dipeluk terkejut mencoba melepaskan pelukan itu.

"Kau tau, aku juga tidak suka pertarungan.." cicit Ama "Pertarungan hanya akan meninggalkan luka dan dendam. Bahkan perdamaian pun hanyalah kedok untuk mengawali pertarungan itu. Tidak pernah ada yang namanya kedamaian sesungguhnya"

Ama melepas pelukannya, menatap bunga bunga dan rumput dibawah

"Kau benar, manusia memanglah monster, mereka egois dan serakah" lirih Ama tersenyum miris "Maaf ya, aku sudah merebut kebebasanmu" ucap Ama melanjutkan

Bostons lobter terdiam, melihat diamnya Bostons Lobster Ama memutuskan untuk berdiri. Berniat kembali kerestoran.

"Aku kembali, jika ada apa apa ceritakan saja padaku, aku akan mendengarkan semuanya." Ucap Ama dan beranjak pergi

Namun belum sempat ia melangkahkan kakinya sebuah capit menghadangnya diikuti sepasang tangan besar menariknya dalam dekapan hangat.

"Tidak, aku percaya padamu" ucap Bostons Lobster lalu mengendurkan pelukannya.

Ama mengalihkan wajahnya, menatap langit mencoba menyembunyikan rona merah diwajahnya. Tanpa sengaja, netra kelamnya menangkap bintang jatuh

"Wah!! Bintang jatuh!! Mari buat permintaan!!" Pekik Ama langsung menutup matanya merapalkan keinginannya dalam hati.

Bostons Lobster? Jangan tanya, ia tidak pernah percaya pada hal seperti itu. Ia hanya menatap Ama yang tengah kusyuk merapalkan keinginanya

"Sudah!! Eh? Kau tak minta kah?"
"Aku tidak percaya pada hal seperti itu" kata Bostons Lobster
"Cih! Membosankan" gerutu Ama
"Apa yang kau inginkan?"
"Huh?"

"Harapan yang kau ucapkan bodoh!"
"Ah! Em.. aku ingin pertarungan didunia ini menghilang, aku naif bukan, bahkan dengan meminta hal itu aku sudah egois" lirih Ama

Bostons Lobster terdiam

"Kalau begitu mari kita ciptakan dunia baru, dimana tidak ada pertarungan, didunia dimana aku rajanya dan kau babuku"
"Heh! Mulutnya minta ditabok!"

Bostons Lobster terkekeh mendengar ucapan Ama kemudian kembali memeluk Ama. Namun kesenangan mereka hanya bertahan sebentar

"Wah! Wah! Malah mojok disini kalian?"
"Wah wah! Dek! Kau dicariin malah berduaan disini ayo pulang"

Ya, mereka adalah Kyuto dan Kaito. Ama hanya terkekeh melihat kelakuan kedua kakaknya itu. Ia mangangguk dan berjalan pulang mendahului mereka bertiga. Kyuto, Kaito dan Bostons Lobster menyusul dibelakang.

Kyuto dan Kaito menatap tajam Bostons Lobster,  seolah bilang 'kalo lu macem macem sama Ama, lu mati'

Bostons Lobster hanya bisa sweatdrop melihat kelakuan kedua saudara Ama itu. Berharap semoga ia bisa betah.

[End]

Omake

2 bulan sudah berlalu, siang ini Ama tengah rebahan di sofa ruang santai. Sambil memainkan rhythm game favoritnya. Disampingnya ada Bostons Lobster yang tidur dilantai, mencoba mendinginkan tubuhnya.

Ya, saat ini mulai memasuki musim panas, mana ac mati lagi.

Dua bulan terakhir ini, Ama dan Bostons Lobster cukup dekat, karena minggu lalu mereka melakukan plagde atau kontrak seumur hidup.

"Oi! Kenapa panas sekali?!" Keluh Bostons Lobster
"Acnya kan rusak, jadi jangan mengeluh terus kau"
"Cih! Daripada kau memainkan game aneh itu lebih baik kau membantuku melepaskan pakaianku"

Ama yang awalnya fokus pada gamenya, menoleh perlahan dan menatap horor pada Bostons Lobster. Dan memasang ekspresi jijik

"Kau... aku masih ingin hidup kan?"
"Tentu saja" ucap Bostons Lobster
"Kalau begitu jangan pernah mengatakan hal itu lagi" balas Ama lalu kembali bermain gamenya
"....."

Menatap Ama yang tengah bermain gamenya fokus dan mengabaikannya membuatnya kesal. Akhirnya ia mengambil ponsel Ama dan melemparnya ke meja.

Si pemilik ponsel hendak protes sebelum dia berada di pelukan Bostons Lobster.

"Hei!! Kalau begini malah semakin panas bodoh!"
"Diam! Kau milikku bukan game itu"
"...."

'Dahlah... cape' batin Ama

Omake end

Continue Reading

You'll Also Like

YES, DADDY! By

Fanfiction

302K 1.8K 9
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
386 54 5
⊹ ࣪ꔛ 🎬 ꒰ 𝐖elcome to the My New Book ★彡 '𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙖𝙧𝙪𝙝 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥𝙖𝙣, 𝙠𝙚𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙠 𝙨𝙚𝙞𝙣𝙙𝙖𝙝 𝙙𝙚𝙣...
404K 29.6K 39
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG
201K 21.7K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...