Terlihat sekali dari muka Hanma kalau dia sangat cemburu, tapi dia berusaha menutupi kecemburuannya itu dengan senyuman.
"i think.. kenapa kamu ga pacaran sama ayah bayimu? kan kalian udah saling anu"
"gak! dia jahat + dia musuh aku"
"selagi dia mau tanggung jawab, apa nya yang jahat?" Ucap Hanma sambil mengusap pelan surai lembut Rindou.
Rindou masih memikirkan perkataan Hanma tadi.
Mungkin Sanzu udah tobat ga kaya dulu lagi.
Sanzu yang dulu selalu nonjok Rindou setiap ketemuan makanya dia dendam.
"bisa berdiri? saya mau kembali ke ruangan"
"ah iya"
Hanma kembali ke ruangannya, Rindou kembali duduk di kursi kerjanya. Dia melihat ada pesan spam yang mengganggu.
Jamet.
"apaan sih princess princess, gua LAKIK!"
Tapi ketikan Sanzu berhasil membuat Rindou salah tingkah.
ck hM baper kok sama ketikan.
%%%
Jam kerja telah berlalu, Rindou keluar dari gedung kantor. Saat dia hendak mencari taksi, mobil mewah berwarna putih bersih datang kearahnya.
"rin, naik!"
"o-oh"
Rindou masuk ke mobil mewah milik Sanzu, dia terkesima melihat dalamnya. Walaupun pintunya cuma dua tapi gapapa.
"keren ya pintu nya bisa naik"
Sanzu menahan tawanya, mungkin ini pertama kalinya Rindou naik mobil mewah.
Tanpa mereka sadari, ada yang melihat mereka berdua bersama yaitu Hanma. Dia tersenyum tipis sambil melihat ke arah mobil putih itu.
"baguslah jika dia udah sama ayah bayinya, berarti tugas saya ngebahagiain dia sampai disini saja!"
Hanma berniat melepaskan Rindou, Walaupun sakit harus ditahan ya.
:(
Sesampainya di kediaman mewah Sanzu, Rindou benar benar kagum. Dia berlarian di rumah mewah milik Sanzu, bagaimana bisa Sanzu tinggal sendirian dirumah yang besar ini?
"sanzu kalo nyari pembantu telpon aja ya" -Rindou
"ga butuh pembantu, butuhnya istri!" - Sanzu
"dari kemaren kaya gitu mulu lo, eh btw beneran ini rumah lo nyaman banget" - Rindou
"tunggu bentar gua mau ganti baju" - Sanzu
Rindou hanya mengangguk, dia memainkan ponselnya dan melihat notif chat dari pacarnya.
Rindou membanting hp ke sofa, bukannya nangis dia malah kesal, pengen banting orang. Kenapa sekarang dia jadi jomblo lagi? Haduh.
"rin kenapa mukanya kesel gitu?"
"aku habis diputusin Hanma"
Rindou meneteskan air mata, padahal sebelumnya dia baik baik saja. Sanzu yang melihat Rindou menangis langsung memeluknya.
"kok nangis bangsat" - Rindou.
Sanzu menepuk nepuk pelan punggung Rindou, berusaha menenangkannya.
"jangan nangis lagi ya? ayok makan"
Rindou menghapus air matanya dengan kasar, lalu beranjak pergi ke ruang makan. Disana sudah banyak makanan mewah yang tertata rapi pastinya itu masakan Sanzu.
"dari siang tadi disuguhin makanan orang kaya mulu"
"tapi suka kan?"
"IYAAA" Rindou hampir sama kaya Ran, kalo liat makanan langsung BEHH.
Rindou mengisi mulutnya hingga penuh, pipinya seperti tupai. Sanzu rasanya ingin mencubit pipi Rindou tapi takut nanti makanannya muncrat.
"Kok lo ngasi makanan ke gua banyak banget?"
"biar lo gendut lah, dedenya juga nanti sehat"
"gua mati matian diet biar ga gendut"
"yaudah gausah makan, ini biar gua kasih ke supir aja"
Sanzu mengambil piring yang ada di depan Rindou, tapi tangannya dicegah oleh Rindou. Rindou menatapnya dengan tatapan tajam layaknya kucing yang sedang marah.
"hahaha oke oke maaf" Sanzu mengembalikan piring itu di hadapan Rindou.
.
.
.
.
.
Setelah makan banyak, Rindou bersantai dulu di ruang tv milik Sanzu dia sedang menonton jujutsu kaisen. Baru menonton setengah, mata Rindou sudah mengantuk.
"rin, kalo ngantuk ke kamar gih! nanti dibangunin"
"gapapa emang?"
"gapapa, ayok sini"
Sanzu menunjukkan kamar kosong yang nyaman untuk Rindou beristirahat.
"sanzu, kok lo berubah drastis?"
"i dont know"
Sanzu ingin membiarkan Rindou sendirian dan beristirahat, tapi Rindou memeluknya dari belakang untuk mencegah Sanzu pergi.
"jangan kemana mana ya zu, dedenya mau di peluk" ucap Rindou sambil menunjukkan puppy eyes
Kondisi Sanzu saat ini :
gemes mau ngap.
"nah kan ga cuma gua yang berubah drastis, lo juga berubah padahal kemarin ogah ogahan deketan sama gua sekarang malah ngelunjak minta di peluk" - Sanzu
"oh yaudah gajadi" - Rindou
"EH KOK GITU??!" - Sanzu
"KOK DI BENTAK??" - Rindou
"iya aku yang salah" - Sanzu
Sanzu tidak mau di rumahnya terjadi perang dunia, makanya dia mengalah saja. Sekarang Rindou sedang tertidur di dekapan pria berambut pink itu, wajahnya tenggelam di dada bidang milik Sanzu.
"aneh ga sih? tiba tiba gua ngerasa sayang sama lo terus cinta sama lo hahah"
"ga tiba tiba sih semenjak lo ga dateng ke bar lagi, gua kangen banget"
Sanzu bermonolog dia pikir Rindou benar benar tertidur jadi tidak mendengarkannya, tapi dari tadi Rindou mendengarkannya.
"oh gitu, ga tiba tiba sih itu"
"lah udah bangun? tidur lagi gih"
"sanzu look at my eyes! jujur aku juga gitu, pengen ke bar lagi tapi takut kamu nanti anu anu aku"
"bohong sih, kalo kangen mah tinggal chat apa susahnya?"
"LAH ZU? SADAR DIRI GOBLOK, LO AJA GA BERANI CHAT GUA PAS KANGEN KANGENNYA"
"iya maaf"
Sanzu '0' Rindou '2'
"semenjak kamu perhatian sama aku, beneran deh aku luluh tapi ya gitu sok jual mahal lagian dulu kan aku punyanya hanma" - Rindou
"sekarang udah bukan punyanya hanma, jadi punyanya Sanzu kalo mau" lanjut Rindou.
"RIN???! LSHDKEHEJUDHS" Sanzu pingsan.
----
lets kita bikin hankisa di chap selanjutnya.....
sabar ya han, ini w lg mikir biar g buat km jd sedboi