Mau bilang kalau ini itu cerita bxb atau gay atau homo atau cowoxcowo kalo kalian homophobia bisa pergi,jangan senggah,dan berkomentar yang tidak perlu.
Mohon perhatiannya 🤗🙏
Happy reading<33
.
.
.
Aksa sama temen temennya lagi pada jalan di lapangan,pengen ke parkiran.
Temen Aksa ada dua,Reyhan sama Riski.
Mereka bertiga itu kayak udah cs'an dari semenjak Aksa memasuki kelas satu SMA.
Ya,mereka sekarang sudah memasuki kelas dua SMA,dan mengambil jurusan IPS.
Disini mereka bertiga itu most wanted,tiga laki laki paling ganteng,bak pangeran.
Aksa yang memiliki tubuh tinggi setinggi tiang.g
Tinggi Aksa 185 cm,kulit nya juga tidak terlalu putih, seperti lelaki biasa, Aksa memiliki rambut yang berwarna hitam legam,dan memiliki poni.
Poni Aksa panjang, sedikit menutupi mata,tapi itu membuat Aksa lebih tampan. Apa lagi wajah Aksa yang sangat tampan,seperti pangeran di dongeng.
Memiliki hidung mancung, bibir nya tebal,dan berwarna merah maroon, sedikit hitam,karena dia sering merokok. Dan juga mata Aksa yang tajam,setajam silet,jangan lupakan lesung pipi di sebelah pipi kirinya.
Kalau teman temannya,Riski dan Reyhan gak kalah ganteng,mereka juga memiliki wajah tidak kalah tampan dengan Aksa.
Bruk
"Eh.... Maaf mas!"
Cetar
Handphone yang dari tadi di mainin sama Aksa jatuh ke aspal,sampe bunyi.
Aksa nengok ke belakang dimana masih ada bocah laki laki yang lari,dia tahu pasti orang itu yang nabrak dirinya tadi.
"Yah Sa!Liat hp Lo...ppffftt" Reyhan berjalan ngambil handphone Aksa yang masih geletakkan di aspal.
Reyhan memerhatikan handphone Aksa yang udah gak bisa di tolong lagi,lalu Reyhan ketawa diikuti sama Riski yang ngenes banget ngeliat kondisi handphone Aksa.
"Anjing! Liat hp lu sa!"
"Bangsat." Aksa ngerebut handphone dari tangan Riski,terus di taro ke kantung celananya,dan pergi meninggalkan dua temannya itu.
.
Bruk
"Maaf Bu saya telat"
Argya mendorong pintu kelas dengan tidak santai, nafasnya juga tersengal-sengal.
"Kamu Argya?" Bu guru nanya,terus Argya ngangguk.
Bisa di liat Bu guru itu geleng kepala kecil,lalu Bu guru itu nyuruh Argya masuk dan memperkenalkan diri, setelah nya dia duduk di bangku yang kosong.
Argya duduk sendiri karena yang kosong itu ada satu meja yang harusnya satu meja berisi dua orang,tapi di meja itu belum ada yang nempatin jadi, Argya sendiri.
.
"Itu gimana sama hp lu sa? Mo lu apain?" Riski lagi makan ayam geprek di rooftop.
Mereka bertiga,Aksa,Reyhan,sama Riski. Lagi di rooftop,di rooftop sekolah nya. Dan di rooftop ada satu meja dan satu bangku panjang,disitu lah Riski sama Reyhan makan ayam geprek nya.
Beda lagi sama Aksa yang lagi ngerokok sambil ngeliat sekolahnya dari atas, tubuhnya di tahan sama pembatas rooftop.
Kalo gak,bisa jatoh. G
"Sini gue jual ke Abang abang dah,bagen dapet duit." Reyhan berceletuk.
Aksa langsung balik badan terus ngambil hp nya dan di taruh di kantung celananya,membuat kedua temannya bingung.
"Mo lu pake tu hp? Mana bisa."
"Ya gak lah,emang lu kira gue orang susah?" Aksa membuang puntung rokok nya kebawah,terus diinjek pake sepatunya.
"Ya,bisa aja kan." Reyhan menatap Aksa mengejek.
"Ck,gue mau tau. Siapa tadi yang nabrak gue." Aksa ikut duduk di samping Riski.
"Cowo sa,kek nya anak kelas bawah." Riski yang jawab.
Dahi Aksa mengkerut,siapa adik kelas yang berani bersikap songong seperti itu.
Jangan salah,Aksa itu anak dari pemilik sekolah SMA sultan jaya. Papahnya ( Rajendra athmar Nugroho) Aksa yang membangun SMA itu,dan papahnya juga penyumbang terbesar di sekolah SMA sultan jaya itu. Hanya pemilik dan penyumbang,bukan kepala sekolah. Kepala sekolah di SMA itu bernama pak Ardika.
Pak Ardika juga punya anak, perempuan. Bernama Maudy, Maudy juga sekolah di SMA ini. Sekelas dengan Aksa.
Semua bisa terjadi saat Aksa melaporkan murid yang bermacam macam dengannya,dan langsung di keluarkan dari sekolah.
Papah nya Aksa a.k.a pak Rajendra tau nya Aksa itu di sekolah anak baik,anak rajin,dan anak pintar.
Kenapa? Meskipun Aksa seperti ini,dia tidak pernah absen dari ulangan,mau ulangan apapun. Dan dia bisa menjawab itu semua dengan benar,kenapa? Karena dia nyolong kunci jawaban soal ulangan di kantor guru.
Licik memang:V
Kenapa dia kayak gitu? Soalnya Aksa gak mau aja kalo nanti papahnya yang udah lama gak balik tiba tiba balik,cuma gara gara nilai.
Pak Rajendra itu sedang tinggal di luar negeri a.k.a Belanda,sudah beberapa bulan.
"Anak kelas bawah ya." Gumam Aksa,ada senyum licik tertera di wajah tampan nya.
.
Argya sekarang lagi nyatet,banyak banget yang di suruh di catet sama Bu gurunya,nanti sehabis ini dia bakalan kekantin.
Hari ini Argya belum memiliki teman,ya. Argya pengennya punya temen,tapi Argya itu tipe cowo pemalu,introvert. Gak gampang berbaur.
"Selesai!" Argya memekik senang lalu menaruh buku bukunya di kolong meja,dan berdiri dari duduknya.
Kaki jenjang nya berjalan menuju pintu,ingin keluar kelas. Tapi belum sempat dia bener bener keluar kelas,ada tangan yang mendorong pintu.
Membuat Argya kaget, dan tubuh Argya juga ikut mundur.
Aksa,orang itu Aksa.
Tadi dia cuma nebak aja masuk kekelas ini,tapi Aksa beneran nangkep si pelaku.
Aksa mengukung tubuh Argya di tembok dengan satu tangan, kepalanya sedikit menunduk supaya dapat melihat wajah lelaki yang lebih pendek ini.
Argya kaget,dia hanya mengerjap-ngerjapkan matanya,menatap Aksa dengan tatapan bingung.
Argya gak tau siapa cowok yang ada didepannya ini.
"Siapa ya? Ada perlu apa? Atau,mau ketemu Bu guru? Bu guru nya lagi di kantor,nanti aja."
Aksa mendekatkan wajahnya ke wajah Argya, memerhatikan wajah lelaki pendek itu dengan intens.
Tapi itu membuat Argya takut,dia mengalihkan pandangannya, dia berusaha keluar dari kukungan Aksa.
Tapi tidak bisa,karena Aksa tiba tiba mengukung nya menggunakan kedua tangannya.
"A-apa?! Ngomong dong! Serem tau gak!" Argya bener bener takut sama wajah Aksa yang kayak om om berkumis.
Aksa terkekeh kecil,lalu tangannya mengambil handphone nya dan ia tunjukkan tepat di depan wajah Argya.
Argya melotot saat melihat handpond orang asing itu sudah tidak berbentuk,lalu dia mendongak menatap sang pemilik.
"Gila! Ini hp Lo? Parah banget si rusaknya." Argya menggeleng kan kepalanya, ngenes banget ngeliat kondisi handphone Aksa.
Jari telunjuk Aksa memegang dagu Argya,supaya Argya mendongak.
Dapat di lihat bagaimana wajah Argya yang menurutnya imut dan lucu. Padahal gak ada apa apa,wajah Argya sama biasa seperti wajah laki laki biasa.
Tapi bagi Aksa,gak tau kenapa wajah Argya lucu sama imut.
"Ini gara gara lu." Ucap Aksa dengan suara rendahnya.
Argya mengerjap-ngerjapkan matanya,"kok gue?"
"Lu kan yang nabrak gue tadi."
Argya melotot seketika,"y-yang bener?!! Mas yang tadi?"
"Ganti hp gue,atau."
"Atau apa? Maaf,tadi gue lagi buru buru,telat."
"Atau lu gue keluarin dari sekolah."
"Lah kok?! Mas nya emang siapa?! Jangan dong! Baru juga masuk sehari gue!"
"Gue anak dari pemilik sekolah ini,jadi gue bisa aja nyuruh bokap gue buat ngeluarin lu."
"Eh! Jangan! Jangan cabut beasiswa gue!"
Aksa menaikkan sebelah alisnya,"oh,lu anak beasiswa?"
TBC.
Ilustrasi Aksara satria Pratama⇈⇈
Ilustrasi Argya megantara⇈⇈
A/N:Itu hanya pemanis kalau kalian agak kurang srek bisa membayangkan visual nya sendiri ya😸🙏
all pictures of pinterest 😸🙏
Babay~