AURELLIA; Antagonist Girl [EN...

By xxxstars_

13.8M 1.4M 120K

[Part Lengkap] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [Reinkarnasi #01] Aurellia mati dibunuh oleh Dion, cowok yang ia cint... More

Prolog
Part 1
Part 2
Part 3
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Cast + Mau tanya
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
END
Epilog
Ekstra Part I
Ekstra Part II
Ekstra Part III
INFO PLAGIAT

Part 4

370K 37.2K 3.3K
By xxxstars_

Brak.

Prang.

"Akhh.."

Suara pecahan dan pekikan membuat seisi kantin menoleh ke sumber suara.

Terlihat di sana Jihan yang jatuh terduduk memegangi tangannya yang berdarah terkena pecahan kaca dan Aurel yang masih berdiri.

"JIHAN!" Teriak Dion melihat Jihan yang terluka.

Dia berlari diikuti oleh anggota Jervantos yang lain.

Dion segera membantu Jihan berdiri, dia merangkul tubuh mungil Jihan lalu menatap tajam Aurel.

Aurel yang merasa tak bersalah karena dia juga tak tahu jika ada seseorang di belakangnya tetap minta maaf.

"Maafin gue," ucap Aurel dengan tulus.

Mendengar perkataan Aurel, Dion yang tadi merangkul Jihan melepaskan Jihan lalu mendekati Aurel.

"AUREL!!" Bentak Dion dengan rahang mengeras menatap nyalang ke arah Aurel.

"Berapa kali gue bilang! Jangan bikin Jihan terluka!" Sentak Dion sambil mencengkram erat lengan Aurel.

"Gue gak sengaja," bela Aurel dengan raut kesakitan karena cengkeraman Dion.

"Halah, lo pasti sengaja! Lo pasti ngelukain Jihan karena dia deket sama gue, harusnya lo sadar kalo gue gak akan pernah cinta sama lo!" Tekan Dion diakhir kalimatnya.

"Lo emang gak pernah bisa berubah Rel, salah Jihan apa sih sampe lo nyakitin dia?" Tanya Putra tak habis pikir dengan cewek di depannya ini.

Putra berdiri di dekat Jihan sambil melirik ke arah Aurel dengan tatapan sinis.

"Dia paling iri sama Jihan, secara Jihan yang bisa ambil hati Dion. Bukan cewek jahat kayak dia," celetuk Bagas.

"Iya jangan sok-sokan lo Rel! Gue tahu lo sengaja!" Ucap Aidan, orang yang sangat menyukai sifat Jihan dalam artian adik.

Sedangkan Gevan dan Raddit hanya diam tanpa ikut berpartisipasi. Gevan dengan kedua tangannya di saku celana menatap datar pemandangan di depannya sedangkan Raddit sibuk membuka buku yang ia bawa menghiraukan keramaian yang terjadi.

"Gue udah bilang gue gak sengaja," ucap Aurel lagi.

"Bullshit! Ngaku aja lo kan yang udah nyelakain Jihan?!" Tuding Dion.

"Mana ada maling yang mau ngaku, penjara pasti penuh," julid Bagas.

Aurel yang merasa kesakitan mencoba melepaskan cekalan Dion namun tak berhasil.

"LEPASIN BRENGSEK!!" Teriak Aurel membuat seisi kantin terkesiap untuk pertama kalinya Aurel berteriak membentak Dion yang tentunya mereka tau pria yang dicintai Aurel.

Dion yang kaget pun tanpa sadar mengendurkan cengkeramannya hal itu dimanfaatkan oleh Aurel, dia menarik lengannya.

"Gue udah bilang gue gak sengaja! Kalian budeg, tolol atau gimana?!" Sentak Aurel, dia merasa tak terima jika disalahkan seperti ini.

"Tanya aja sama cewek lo, gue salah apa enggak," ucap Aurel sambil menatap Jihan.

Jihan yang sedari tadi menunduk mengangkat kepalanya, air mata sudah menetes dari mata indahnya.

"Hiks..hiks.. t-tadi aku bawa piring hiks..hiks t-terus k-kak Aurel s-sengaja nabrak aku t-terus aku jatuh, hiks..pecahan piringnya kena tangan aku," ucap Jihan membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan merasa iba dan kasihan.

Mendengar perkataan Jihan membuat mata Aurel terbelalak, ia tak menyangka cewek polos seperti Jihan ternyata suka playing victim.

"Bangsat! Jangan fitnah gue," Umpat Aurel tak terima, bagaimana bisa dia dituduh begitu saja.

"Gue gak sengaja nabrak lo, anjing!" Tambah Aurel.

Dion terkekeh sinis, "Lo denger apa yang diomongin Jihan? Gue tahu lo pasti sengaja nyelakain Jihan."

Dion lalu mengambil mangkok yang berisi bakso lalu mengguyurnya ke badan Aurel tak hanya itu, Dion mendorong tubuh Aurel hingga jatuh membuat telapak tangannya tekena pecahan piring milik Jihan tadi.

"Itu balasan buat lo! Karena lo udah buat gara-gara sama Jihan!" ucap Dion lalu memapah Jihan pergi dari sana.

Pyurr.

Gelas yang berisi es teh itu diguyur oleh Bagas ke tubuh Aurel, "Makanya jadi cewek jangan jahat-jahat, bitch!"

Geng Jervantos pun pergi meninggalkan kantin tersisa satu dari mereka, orang itu menatap tajam Aurel lalu pergi mengikuti sahabatnya yang lain.

Aurel merasa syok mendapatkan hal tak terduga seperti ini, dengan mata memerah dia mengepalkan tangannya dihiraukan rasa sakit di telapak tangannya yang kini mengeluarkan banyak darah karena kepalan tangannya dia menatap kepergian Dion dan Jihan.

"Jangan bikin gue makin benci lo, Dion." Lirih Aurel.

"Mampus tuh si Aurel dibully sama Dion!"

"Sakitnya gak cuka fisik, mental juga tuh!"

"Salah siapa jadi orang kok jahat banget!"

"Untung Dion gak suka sama Aurel."

"Apa yang dibanggain dari Aurel sis, cuma modal harta doang."

Bisik-bisik terdengar membicarakan Aurel membuat Aurel semakin sedih, padahal dia tak bersalah.

Lita yang melihat hal itu tentu saja syok, bagaimana bisa Jihan yang ia kenal orang yang baik dan polos melakukan hal tak terduga seperti itu. Lita melirik ke kedua sahabat Aurel, Rea dan Anggi yang melihat semua kejadian hanya menatap Aurel tanpa ada niatan membantu Aurel.

Dengan raut sebal yang tak ditutup-tutupi Lita membenarkan letak kacamatanya lalu segera berjongkok menolong Aurel.

Aurel yang melihat ada seseorang yang menolongnya menoleh, dia melihat Lita yang membantunya berdiri.

Rea dan Anggi saling sikut dengan gestur apakah kita harus menolongnya, kini mereka berdua pun ikut menolong Aurel namun suara Aurel menghentikan mereka.

"Gak usah, biar gue sama Lliita aja," ucap Aurel lalu berjalan dengan Lita yang memapahnya.

Mereka berdua berjalan meninggalkan kantin, "Jangan bawa gue ke UKS pasti mereka ada di sana. Anterin gue ke kamar mandi aja."

Lita mengangguk yang tadinya ingin berjalan lurus kini mereka berbelok ke kiri menuju kamar mandi dekat kantin.

Aurel masuk ke dalam salah satu bilik dengan Lita yang menunggu di depan pintu bilik kamar mandi.

Aurel menyalakan keran di wastafel menggunakan tangan kiri lalu menatap ke arah cermin, untung saja Dion menyiram ke badannya bukan dari rambut sehingga rambutnya masih aman meski atasan seragamnya basah untung saja ia memakai dalaman.

Aurel menatap tangan kanannya yang basah lalu dengan hati-hati dia membersihkan darah yang menetes di air mengalir, sesekali dia meringis kesakitan ketika rasa perih mendera tangannya.

Setelah merasa cukup bersih, Aurel menatap seragamnya yang basah dan bau kuah bakso.

"Terus gue harus pake seragam ini sampe pulang sekolah gitu?" Monolognya dengan pipi mengembung.

Tok tok tok.

Suara ketokan pintu membuat Aurel menoleh, dia menatap pintu kamar mandi miliknya bukankah di depan ada Lita yang menunggunya.

Aurel mengendikkan bahu lalu sedikit membuka pelan pintu kamar mandi, ia mengeluarkan kepalanya.

"Ada apa Ta?" Tanya Aurel.

Tangan Lita terulur memberikan tote bag pada Aurel, "Ini tadi ada cewek yang mau ngasih ini ke lo, tapi gue gak kenal siapa."

Aurel mengerutkan dahi siapa cewek yang memberinya tote bag, seingatnya ia tak memiliki teman lain selain Rea dan Anggi.

Aurel menerima tote bag itu lalu kembali menutup pintu.

Dia dengan tangan kirinya membuka tote bag itu yang berisi seragam atasan siswi dan beberapa plester berwarna biru muda.

Matanya melirik ada secarik kertas di dalamnya, tangan kiri Aurel terulur mengambil kertas itu.

Aurel membaca sederet kalimat yang tertulis dengan senyum terbit di bibirnya.

Ganti baju sama obatin luka lo.

Tangannya segera mengambil ponsel di saku roknya, ia mengetik sesuatu kepada seseorang.

DK

Makasih buat seragam dan plester lukanya

Terkirim.

°

°

°

°

°

°
Bersambung

Yeay update lagi.. selamat membaca

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknyaa🤗 komen kalian bikin aku semangat lanjutin cerita ini🥰🥰

Masukin cerita ini ke reading list kalian, sama share cerita ini ke temen-temen kalian biar banyak yang baca whehe

Sekian dulu yaa

Sampai jumpa di part selanjutnya

Bye

~12 September 2021

Continue Reading

You'll Also Like

133K 4.8K 68
[TEENFICTION] 15+ πŸ…”πŸ…πŸ…“ { π™†π™–π™§π™šπ™£π™– 𝙠𝙖𝙑𝙖π™ͺ π™—π™šπ™§π™Ÿπ™ͺπ™–π™£π™œ 𝙩π™ͺ𝙝 π™Ÿπ™–π™£π™œπ™–π™£ π™¨π™šπ™©π™šπ™£π™œπ™–π™-π™¨π™šπ™©π™šπ™£π™œπ™–π™. π˜Ύπ™žπ™£π™©π™– π™šπ™’π™–π™£π™œ π™œπ™€...
4.3M 210K 59
Sudah terbit. Tersedia di Google play store. *SEBELUMNYA TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG SUDAH MENDUKUNG DAN MENSUPORT KARYA SAYA, HINGGA BISA BERADA DI...
2M 72K 44
Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus galak itu adalah musuh bebuy...
6K 353 32
Dia gadis ku, gadis yang selalu membuatku mengeluarkan banyak ekspresi. Ai, panggilan untuknya. Bernama lengkap Netta Aisyah. Tidak ada yang bisa mem...