[BL] The General and His Fore...

By Wang_Aera

3.4K 387 54

Bertemu denganmu adalah takdir, Mencoba menjadi temanmu adalah pilihanku, Akan tetapi jatuh cinta denganmu ad... More

Bab 1 : Omong Kosong
Bab 2: Kau Gila!
Bab 3: Mabuk dan Bertingkah Tidak Masuk
Bab 4: Tanpa Sengaja Menciumnya
Bab 5: Bukankah Kau Selalu Lapar Pada Jam Seperti Ini?
6. Pengejaran Xiao Jinli Dimulai
7
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

14

91 13 0
By Wang_Aera

Kenapa Harus Di Tempat Seperti Ini?!
***************

Dan ketika Xiao Jinli dan Chu He akan melanjutkan percakapan mereka tentang kematian wanita itu, tiba-tiba dari luar ruangan terdengar suara langkah yang sedang menuju ke arah mereka.

Dengan sigap, Xiao Jinli segera mematikan lilin kecil yang menjadi satu-satunya sumber penerangan mereka berdua. Chu He menutupi tubuh wanita itu kembali dengan kain putih. Barang-barang lain sudah selesai mereka bereskan.

Xiao Jinli menarik tangan Chu He. Mereka mencari tempat untuk bersembunyi di dalam ruangan itu. Dan akhirnya mereka sekarang berada di bawah tempat tidur yang sedikit berbeda dari tempat tidur yang lain di dalam ruangan penyimpanan mayat itu. Ukurannya seperti tempat tidur biasa yang di miliki di setiap rumah.

Chu He tidak ingin berpikir kenapa ada tempat tidur seperti ini di ruangan yang menyimpan mayat. Dia hanya ingin tidak terlihat saat ini.

Kolong tempat tidur tidak terlalu tinggi. Jadi dua orang pria besar berdesakan di atas lantai dingin di bawah tempat tidur.

Xiao Jinli berada di belakang Chu He sedangkan Chu He berbaring membelakangi Xiao Jinli. Dan dia bisa melihat keadaan di luar kolong tempat tidur dari sela-sela kain putih yang menutupi bagian bawah tempat tidur. Xiao Jinli juga bisa melihat melalui bagian atas kepala Chu He.

"Shiyi...."

Suara lembut seorang perempuan terdengar begitu pintu di buka dan ditutup.

"Ye'er, bukankah sudah ku bilang jangan datang ke sini." Dan kali ini yang menjawab adalah seorang laki-laki.

"Ayah mertua tidak akan mengetahuinya. Dia terlihat benar-benar sangat terpukul dengan kematian putranya. Lagipula aku ke sini untuk mengantarkan pesanan ayah mertua."

Dan bercakapan mereka berlanjut dengan penuh semangat. Dan dari percakapan mereka, akhirnya Chu He dan Xiao Jinli tahu siapa mereka.

Si wanita adalah Liu Ye, istri Gu Wen yang baru saja meninggal tadi pagi. Dan laki-laki yang bersamanya tidak lain adalah adik iparnya sendiri, Gu Shiyi.

'Mereka berdua benar-benar sangat lihai dalam menyembunyikan perselingkuhan ini.' Chu He menyuarakan isi hatinya, dan tanpa dia sendiri sadari, itu keluar dari mulutnya.

"Sebaiknya kau diam atau mereka akan membunuhmu untuk menghilangkan bukti perselingkuhan mereka." Xiao Jinli berkomentar dengan suara yang terdengar sedikit sumbang. Tanda bahwa dia sedang tersenyum.

Menyadari kebodohannya, Chu He segera menutup mulutnya dan kembali mengamati.

"Gu Wen baru saja meninggal. Dengan dirimu berada di sini, orang-orang akan mencurigai kita." Suara Shiyi tidak tampak seakan dia sedang mengkhawatirkan apa yang baru saja dia katakan, dan malah sebaliknya, di tersenyum di sela-sela pembicaraan mereka.

"Bukankah wajahmu sama sekali tidak menunjukkan bahwa kau benar-benar peduli dengan hal itu." Liu Ye tertawa.

Mereka berdua berjalan semakin mendekat ke arah tempat tidur tempat dimana Chu He dan Xiao Jinli bersembunyi. Akan tetapi kemudian mereka berhenti di meja tempat biasa forensik berada untuk menulis laporan dan meletakkan barang-barang. 

'Aku benar-benar salah memilih tempat untuk bersembunyi.'

Chu He mengumpat dalam hati menyesali pilihan yang tadi dia buat. Dan dia sebenarnya hanya mengikuti Xiao Jinli jika ingin berkata jujur.

"Aku sudah menunggu saat ini." Suara Shiyi terdengar senang.

"Aku tahu." Liu Ye terdengar tenggelam dalam pusaran ketika mengucapkan kata itu dan kemudian dia melanjutkan. "Jika bukan karena pria itu, hidupku tidak akan pernah menjadi seperti ini. Bersembunyi dalam kegelapan dan kepalsuan yang menyedihkan."

"Ye-er." Suara Shiyi ketika memanggil nama wanita itu terdengar sangat menyentuh seolah dia benar-benar tahu apa yang pernah di alaminya. "Semua sudah berlalu. Saat ini hanya ada kita berdua. Pria bajingan itu sudah tidak ada dan semuanya akan segera berakhir."

Setelah itu terdengar suara-suara ambigu yang membuat telinga Chu He merasa risih. Kedua orang itu berciuman.

Chu He tertegun sejenak. Dia benar-benar terkejut dengan apa yang terjadi saat itu. Masalahnya, dari tempatnya berada saat ini, Chu He bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan kedua orang itu. 

Dan yang terjadi selanjutnya adalah hal yang tidak pernah dia bayangkan seumur hidupnya. Chu He benar-benar ingin menghilang saat itu juga.

Gu Shiyi dengan gerakan lihai dan perlahan mulai melucuti pakaian Liu Ye. Dan Liu Ye membiarkan pria itu melakukannya dengan mudah. Liu Ye juga mulai membuka pakaian Gu Shiyi.

Chu He sering berurusan dengan tubuh wanita yang telanjang. Bahkan membedahnya untuk mendapatkan bukti pembunuhan atau untuk mengetahui penyebab kematiannya. Akan tetapi melihat tubuh wanita yang telanjang yang masih hidup, dia harus menelan ludah dan mengumpat dalam hati.

Setelah kegiatan melucuti baju perlahan-lahan yang membuat mata merasa risih, Chu He benar-benar terkejut setengah mati dengan apa yang di lihat matanya. Itu ketika Liu Ye benar-benar menanggalkan semua pakaiannya, ternyata masih ada sesuatu yang menempel di tubuhnya.

Dibagian dadanya terdapat sesuatu yang seperti kulit manusia dan membentuk bulatan seperti payudara perempuan. Bagian bawah tepat di mana alat kelaminnya, di situ juga ada. 

"Pasti sangat mengerikan mempertahankan barang seperti ini di tubuhmu?" Suara Gu Shiyi terdengar sendu ketika menatap tubuh Liu Ye.

"Ya. Akan tetapi sekarang aku tidak harus mempertahankannya lagi." Dan Liu Ye membuka sesuatu itu dari tubuhnya.

"Liu Ye seorang pria?" Chu He terkejut dan tanpa sengaja mengeluarkan suara.

"Ssstt... Pelankan suaramu. Kita bisa ketahuan."

Dan baru saat itulah Chu He sadar jika di belakangnya ada Xiao Jinli. Chu He menoleh dan dahinya terbentuR dagu Xiao Jinli Dan membuat pria yang bersangkutan sedikit mengerutkan kening dan mengusap dagunya yang baru saja terbentur kepala Chu He.

"Maaf, maaf..." bisik Chu He meminta maaf.

"Bisakah kau diam dan berhenti bersuara." Xiao Jinli mengatakan itu tetapi dengan senyum di bibirnya.

"Kenapa kau mengatakan hal itu dengan ekspresi aneh? Mencurigakan." Dan Chu He kembali berbalik dan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Selanjutnya mereka berdua, Liu Ye dan Gu Shiyi sama sekali tidak berkata-kata. Akan tetapi tangan mereka berdua saling menyentuh tubuh satu sama lain. Gu Shiyi yang apling agresif. Dia mencium setiap sudut tubuh Liu Ye dengan penuh gairah. Erangan-erangan erotis tidak bisa terhindarkan lagi. Walaupun sudah diminimalisasikan oleh Liu Ye, akan tetapi masih dalam jangkauan pendengaran Chu He dan Xiao Jinli.

Tangan Gu Shiyi semakin menjelajah nakal. Dan akhirnya berakhir di bagian bawah belakang Liu Ye.

"Nghhh....." Desahan erotis keluarga dari mulut Liu Ye.

"Apa kau siap?" Gu Shiyi bertanya dan di jawab oleh anggukan kepala Liu Ye yang lemah.

Gu Shiyi membalikkan keadaan. Jika tadi Liu Ye yang beraa di atasnya dan dia berada di atas meja, sekarang Gu Shiyi mendorong Liu Ye ke bawahnya.

Gu Shiyi mengangkat salah satu kaki Liu Ye, dan dia menyiapkan kejantanan miliknya tepat di lubang Liu Ye

Dan detik berikutnya, kejantanan Gu Shiyi yang sudah tegang sejak tadi perlahan mendorong masuk.

"Akhhh..."

Chu He menatap tidak percaya apa yang dia lihat. Dan dengan gerakan refleks dia berbalik badan dan bersembunyi di dada Xiao Jinli.

"Sial! Apa yang sedang mereka lakukan? Kenapa harus melakukannya di tempat seperti ini!" Umpat Chu He dengan suara yang teredam di antara baju Xiao Jinli.

Sedangkan Xiao Jinli hanya diam. Sebenarnya dia sama sekali tidak akan menyangka akan ada kejadian seperti ini.

Xiao Jinli yang melihat reaksi Chu He, segera mengulurkan tangan dan menutup kedua telinga Chu He. Sesaat, Chu He tertegun, akan tetapi akhirnya dia menerima bantuan Xiao Jinli.

Suara erangan dan bunyi kulit yang bertabrakan memenuhi ruangan itu dengan samar.

Tiba-tiba Chu He merasakan benda tumpul menusuk perutnya. Dan ketika dia mengintip ke bawah, dia bisa melihat milik Xiao Jinli sudah menegang di balik celananya.

Entah sudah berapa kali hari ini dia merasa terkejut. Ketika akan mendorong tubuh Xiao Jinli menjauh, tiba-tiba Xiao Jinli menarik dan memeluknya.

"Diamlah." Suara Xiao Jinli terdengar berat dan sedikit terengah-engah. "Mereka berdua menuju ke arah kita."

Chu He mengutuk di dalam hati. Kejantanan Xiao Jinli semakin menekan perutnya. Dan dia menjadi semakin canggung

*********

Continue Reading

You'll Also Like

961K 81.4K 39
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
987K 58.7K 58
Setelah menerima banyak luka dikehidupan sebelum nya, Fairy yang meninggal karena kecelakaan, kembali mengulang waktu menjadi Fairy gadis kecil berus...
268K 21.8K 47
⚠️SLOW UPDATE ⚠️ Kisah menyegarkan seorang gadis cantik, pemberani dan pintar bersama peri yang akan memandunya di setiap cerita. Mereka berdua akan...
14.3M 1.6M 67
Ini kisah Clarissa si Queen Racing yang memasuki Novel My Ice Boy, dia bukan memasuki tokoh Antagonis maupun Protagonis tapi dia memasuki tokoh Figur...