Singularity🔹Taekook gs🔹

By AyuRahmawati266

20.9K 2.3K 224

[DEMI KENYAMANAN KALIAN, SILAHKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA] Jungkook adalah seorang gadis lugu... More

prolog
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
11
#13
#14
#15
#16
#17

#12

1K 123 18
By AyuRahmawati266

--- Happy Reading ---

Sudah sekitar tiga hari setelah Taehyung dan Jungkook melakukan seks, kini Jungkook pindah ke sebuah rumah yang diberikan Taehyung dan Yuna kepadanya. Fasilitas di rumah itu sangat lengkap, ditambah ia diberikan kartu rekening untuk membeli keperluannya dan kedua adiknya.

Rumah yang mereka berikan tidak terlalu besar namun tidak juga kecil. Terdapat dua lantai dan ia diberikan mobil, sopir, asisten rumah tangga, serta beberapa penjaga untuk memastikan keamanannya.

Ting!

Jungkook memperhatikan gambar itu dengan teliti. "Kurasa sudah, jika ada tambahan aku akan menghubungimu lagi," jawabnya setelah melihat interior ruangan yang akan dijadikan tempat usahanya.

ya, Jungkook berniat membuka usaha kecil-kecilan yaitu membuat butiknya sendiri. Kebetulan dirinya menyukai design dan sering menggambar design bajunya sendiri. Namun karena ia tidak mampu akhirnya Jungkook harus mengubur mimpinya. Dan sekarang setelah dirinya mendapatkan uang dari Taehyung, tentu ia tidak akan menyia-nyiakannya.

Jungkook menoleh saat mendengar ponselnya berdering dan mendapati panggilan dari Yuna. Gadis itu segera mengangkat teleponnya.

"Halo?"

"Halo Jungkook, kau ada di rumah? "Tanya Yuna setelah Jungkook mengangkat teleponnya.

"Ya, aku ada di rumah eon, ada apa?"

"Aku akan berkunjung kerumahmu, tak apa kan?"

"Tentu saja, Eon!"

🔹

Jungkook segera membukakan pintu rumahnya saat mendengar suara bel rumahnya yang berbunyi. Ia mendapat Taehyung dan Yuna yang berdiri di depan rumahnya. Gadis itu menggeser tubuhnya dan membiarkan kedua orang itu untuk masuk.

"Silahkan masuk," ujarnya.

Jungkook pergi ke dapur untuk membuatkan minuman serta cemilan untuk keduanya. Ia meletakkan minuman serta cemilan itu di meja lalu mendudukkan dirinya di sofa kosong.

"Aku melihat banyak orang datang dan pergi dari sini, kau sedang membuat apa?" tanya Yuna penasaran.

"Ah itu ... aku berencana membuat usaha kecil-kecilan, karena aku tidak diperbolehkan bekerja dalam keadaan seperti ini dan kalian juga memberikanku uang yang sangat banyak setiap bulannya, lebih baik aku membuat usaha sendiri saja ... jadi di saat kontrak kita selesai, aku tidak akan bingung untuk mencari pekerjaan," jelas Jungkook.

"Apakah ada perkembangan?" tanya Taehyung tiba-tiba.

Jungkook melirik Taehyung sejenak dan langsung mengalihkan perhatiannya saat sepasang matanya beradu tatap dengan pria itu. Ia jadi gugup.

"Be-belum ada," jawabnya gugup.

Yuna tampak kecewa. "Haruskah kita coba lagi?"

"Kita tunggu saja dulu, jika tidak ada perkembangan baru lakukan lagi," saran Taehyung membuat pipi Jungkook seketika bersemu merah saat mendengar ucapannya.

Kedua orang itu berdiri diikuti oleh Jungkook. "Kalau begitu kami pamit, masih banyak urusan yang harus kami kerjakan," pamit Yuna lalu berjalan keluardqn diantar oleh Jungkook.

Taehyung sudah masuk ke mobilnya sedangkan Yuna masih mengobrol dengan Jungkook. "Kami pamit," ucap Yuna saat akan pergi menuju mobilnya.

Jungkook melambaikan tangannya saat mobil itu mulai berjalan pergi meninggalkan pekarangan rumahnya. "Hati-hati di jalan Tuan Kim, Eonnie ...."

Taehyung mendengus saat mendengar panggilan Jungkook yang terlalu formal untuknya namun terdengar begitu akrab saat memanggil sang istri hingga tanpa sadar ia terkekeh.

Yuna menoleh. "Kau kenapa, Tae?"

"Tidak apa-apa ... kuharap dia segera hamil," jawabnya mengalihkan pembicaraan.

Yuna mengangguk. "Ya ... kuharap juga seperti itu."

🔹

Pagi ini Jungkook merasa tubuhnya kurang sehat. Sudah beberapa kali ia memuntahkan isi perutnya namun yang keluar hanyalah cairan bening saja. Padahal hari ini adalah hari pertama pembukaan butiknya.

"Nona Jungkook, apa Anda baik-baik saja?" tanya salah satu pekerja Jungkook saat melihat wajah pucat gadis itu.

"Ya ... aku tidak apa-apa, simpan maneken itu di sana!" Jawab Jungkook seraya menunjuk ke pojok ruangan.

Pekerja itu mengangguk. "Jika Anda membutuhkan sesuatu, Anda boleh memanggil saya," ujarnya lalu meletakkan Maneken itu di tempat yang Jungkook suruh.

"Ya terima kasih sudah mengkhawatirkan ku, Luna."

Jungkook memijat pelipisnya lalu menatap jam yang terpasang di dinding. Sudah jam pulang sekolah kedua adiknya, ia harus segera menjemput mereka.

"Luna, tolong jaga sebentar toko, aku akan menjemput kedua Adikku!" ucap Jungkook kepada asisten yang selama ini membantunya dalam membangun usaha butiknya.

Luna yang sedang memakaikan pakaian pada maneken segera mengangguk. "Baik saya akan menjaganya, hati-hati di jalan, Nona."

Jungkook hanya tersenyum sebagai respon lalu berjalan keluar dari tokonya. Namun baru beberapa ia melangkah, gadis itu sudah kehilangan kesadarannya dan jatuh pingsan.

Bruk!

Luna menoleh dan terkejut saat melihat Jungkook yang terbaring tak sadarkan diri di lantai.

"Astaga Nona Jungkook!" pekiknya berlari menghampiri Jungkook.

🔹

Taehyung sedang memeriksa laporan keuangan yang baru saja diberikan bendahara perusahaannya namun ia malah lebih sering melamun. Akhir-akhir ini ia sering tidak fokus karena selalu melihat bayang-bayang wajah Jungkook saat mereka melakukan seks.

Tok tok tok!

Taehyung tersadar dari lamunannya saat mendengar suara pintu ruangan kerjanya yang diketuk oleh seseorang dan ia mendapati seorang pria tampan yang dengan kurang ajarnya masuk begitu saja ke ruangan kerjanya lalu duduk di sofa yang ada di ruangan itu tanpa meminta persetujuan dari Taehyung.

Pria itu mendengus lalu kembali fokus pada pekerjaannya. "Apakah menjadi CEO perusahaan Park Corp begitu santai sampai kau setiap hari selalu berkunjung ke perusahaanku, Jim?" tanyanya namun matanya tetap fokus membaca laporan keuangan perusahaannya. Ia cukup puas dengan laporan itu karena penghasilan bulanan perusahaannya naik dibanding bulan kemarin yang sempat menurun.

"Karena aku tahu presiden direktur dari Kim Corp adalah seorang workaholic, ia akan melupakan apapun jika sudah menyangkut pekerjaannya, jadi sebagai sahabat yang baik aku akan selalu datang untuk mengajakmu makan siang bersama," sahut pria bernama lengkap Park Jimin itu.

Taehyung mendengus. "Aku sibuk, Jim ... kau makan sendiri saja."

"Walaupun sibuk, kau harus tetap makan, Tae!" sahut Jimin keras kepala.

Taehyung menghela napas dan pada akhirnya menuruti kemauan Jimin karena jika tidak pria itu tidak akan pergi dan terus memaksanya. Pria itu berdiri dari kursi kebesarannya. "Selesaikan ini dengan cepat karena aku benar-benar sibuk!"

Jimin tersenyum. "Tentu saja, Tuan Kim!"

Keduanya berjalan keluar dari ruangan kerja Taehyung. Keduanya berniat pergi ke restoran langganan mereka namun saat di perjalanan ponsel Taehyung tiba-tiba saja berbunyi.

Pria itu segera mengangkat telepon saat mengetahui jika yang meneleponnya adalah telepon dari rumah Jungkook.

"Ada apa?" tanya pria itu saat mengangkat telepon.

"Hallo Tuan Kim, maaf mengganggu Anda tapi Nona Jungkook tiba-tiba saja pingsan dan sekarang sedang dibawa ke rumah sakit."

Taehyung membulatkan matanya saat mendengar kabar itu. Ia berlari dengan tergesa-gesa membuat Jimin yang melihatnya tampak kebingungan.

"Yak Taehyung, kau mau pergi ke mana?!" teriak Jimin melihat kepergian Taehyung namun pria itu tidak mempedulikannya.

🔹

Mobil yang Taehyung kendarai berhenti di basemen rumah sakit. Ia segera keluar dari mobilnya dan berlari menuju meja resepsionis.

"Ruangan atas nama Jeon Jungkook!" ucap Taehyung cepet saat berada di bagian resepsionis.

Resepsionis itu mencari nama yang Taehyung sebutkan. "Nona Jeon Jungkook berada di UGD kamar nomor 101."

Pria itu segera berlari menuju ruangan yang disebutkan oleh sang resepsionis. Saat sampai di depan ruangan itu, Taehyung melihat Luna yang duduk sambil sambil menyatukan kedua tangannya untuk berdoa.

Gadis itu menoleh saat menyadari kehadiran seseorang dan segera berdiri saat menyadari orang itu adalah Taehyung.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Taehyung to the point.

Luna menggelengkan kepala. "Saya belum tahu Tuan, Dokter yang memeriksa keadaan Nona Jungkook belum keluar."

Taehyung menghela napas lalu mendudukkan dirinya di kursi tunggu sampai akhirnya ia tersadar akan sesuatu. Kenapa ia bisa sekhawatir itu pada Jungkook?

Pintu ruangan itu terbuka dan menampilkan seorang pria dengan jas putih. Taehyung segera berdiri lalu menghampiri sang dokter. "Bagaimana keadaannya?"

"Apa Anda suaminya?" Dokter itu balik bertanya.

"Ya!" Taehyung menjawab tanpa sadar.

Dokter itu tersenyum lalu menjabat tangan Taehyung. "Selamat Tuan, istri Anda sedang hamil dan usia kandungannya baru menginjak hari ketiga, tolong jaga istri Anda dengan baik karena usia kandungannya masih sangat rentan," jelas dokter itu.

Taehyung terdiam mendengar penjelasan dokter sampai beberapa detik kemudian ia tersadar dan sebuah senyum terbit di wajah tempan pria itu.

"Sekali lagi selamat atas kehamilan istri Anda, Tuan," ucap sang dokter lalu pergi begitu saja.




TBC

Nah lho, siapa pengen part enaena? Aku skip wkwk

Part itu aku masukin ke versi pdf, kalo mau nanti beli versi pdfnya ya, di versi pdf bakal lebih lengkap part-nya dan bakal ada kejutan:v

Jgn lupa vomentnya, sama follow akunku

Ayurahmawati266

Starryred_

12 Oktober 2021

Continue Reading

You'll Also Like

223K 23.9K 26
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
Mom? [ch2] By yls

Fanfiction

98.9K 10.2K 31
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
149K 24.3K 45
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
44K 5.3K 30
Marsha Ravena baru saja diterima di salah satu perusahaan ternama, ia jelas sangat senang karena memang dari dulu itulah yang ia inginkan. tetapi kes...