Itreula 2

By darkbrown_hair

165K 25.5K 34K

Apa yang akan kamu lakukan jika kamu sudah sangat mempercayai seseorang, tapi yang kamu dapatkan adalah sebua... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
Filter
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Answer
16
Treluv
17
18
Informasi
19
20
21
22
Vote Cover
23
Open Preorder
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
53
54
55
56
57
58
59
60
Epilog
Ekstra Part
Donatella
Wall
Special

52

1.5K 328 564
By darkbrown_hair

Sisa beberapa part menuju ending~~

Setelah cukup lama memeluk Milky, akhirnya Starletta mengurai pelukan mereka. Dia membelai pelan rambut Milky sembari berucap, "Baik-baik, ya, Sayang, di sana. Jangan nakal lagi. Dengerin omongan papa, oke?"

"Iya."

"Kamu pasti bisa bangkit. Kamu emang salah, tapi setidaknya kamu udah sadar dan kamu mau perbaiki. Jadi, jangan nyalahin diri lagi, ya? Kamu pantas buat hidup lebih baik."

Milky tersenyum kecil. "Makasih, Nek."

Starletta mendaratkan kecupan hangat di puncak kepala Milky. "Seandainya kamu ketemu Hilo lagi, kamu tahu apa yang harus kamu perbuat, bukan?"

"Bertingkah seakan Milky enggak kenal dia. Cueki dia, anggap dia enggak ada."

"Pintar. Semangat, Milky! Cucu nenek pasti bisa."

Samuel berdeham memberikan tanda kepada Milky dan Starletta untuk menyudahi percakapan mereka.

"Sampai ketemu lagi, Nek," pamit Milky.

Sebelum sungguh-sungguh menghilang di balik pintu keberangkatan, Milky terdiam cukup lama. Dia menarik napas dalam. Dia percaya keputusan untuk kembali bersama ayahnya adalah yang paling benar. Meraih tangan ayahnya untuk menjalani hidup yang lebih layak.

"Goodbye, Hilo."

***

"Papa."

Panggilan tersebut ditujukan untuk David seorang, tapi Seclon dan Ultra refleks menoleh. Keduanya khawatir Itreula kembali merasakan sakit efek kecelakaan tersebut.

Seakan mengetahui tatapan khawatir dari ketiga orang itu, Itreula buru-buru berucap, "Enggak. Enggak ada yang sakit."

"Kenapa?" tanya David lembut. Tak lupa tangannya terulur mengusap puncak kepala anak gadisnya.

"Tadi Itre ketemu mama," ungkap Itreula.

David dan Seclon saling berpandangan beberapa saat.

"Ketemu di mana?"

"Tempat yang cantik. Di sana ada Kak Giles sama nenek juga."

"..."

"Mama jauh lebih cantik dari yang difoto."

David tersenyum pilu melihat binaran antusias dari mata Itreula. "Iya, mama emang cantik. Terus ka-kalian ngapain aja?"

"Uhm ... enggak banyak, tapi akhirnya Itre ngerasain gimana dipeluk mama."

Seclon spontan menggigit bibirnya.

"Tadinya Itre pikir Itre bakalan nyusul mereka."

"..."

"Tapi, mama bilang kalau Itre masih punya kesempatan buat balik. Jadi, Itre mutu—"

David langsung memeluk tubuh Itreula. Tangannya membelai punggung Itreula. "Makasih, Sayang. Papa makasih banget karena kamu mau kembali ke sini. Papa belum siap buat ditinggalin lagi. Jangan tinggalin papa, ya? Cukup mereka bertiga yang pergi, Itre ataupun Seclon jangan."

Itreula terkekeh pelan lalu melepaskan pelukan mereka. Ia menatap lembut David seraya menggenggam tangan ayahnya. "Itre enggak bakalan ninggalin papa. Ada banyak alasan yang bikin Itre milih buat kembali."

"Pasti salah satunya karena kakak, kan?" Seclon tersenyum menggoda Itreula.

"Enggak."

"Heh!"

Itreula tertawa. "Mau tahu?"

"Apa?"

"Kak Ultra."

"HAH?" teriak Ultra maupun Seclon serempak.

"Mau nonton Dora lagi," ucap Itreula yang langsung membuat ketiga orang itu melongo tak percaya. Tadinya mereka sama-sama berpikir alasan Itreula kembali adalah Ultra, tapi ternyata ....

"Ka-kamu serius?" tanya Ultra yang masih belum bisa mengendalikan rasa terkejutnya. Sejujurnya, tadi dia sempat merasa terbang sebab Itreula menyebut namanya. Namun tak sampai sedetik, Itreula langsung menjatuhkannya.

Seclon menoyor kepala Ultra. "Lo ngeracunin adik gue, hah?"

"Eng-enggak gitu, Pret."

"Kak Ultra ada filmnya?"

"Ya ada. Tapi, Tre."

Mata Itreula berbinar. "Yeay, ayo kita nonton lagi."

"Shit, gue enggak mau denger suara Dora. Cukup di rumah lo doang, Tra. Gue bisa mati kalau denger sekali lagi. Bye. Gue mending pergi cari makan. Have fun, Tre, Tra," ucap Seclon sebelum melarikan diri dari ruangan Itreula.

"Loh? Kok Kak Seclon pergi?" tanya Itreula kebingungan, padahal sekarang Dora sudah menjadi salah satu film kesukaannya.

Ultra mengerjap. Sepertinya dia salah mengenalkan Dora pada Itreula.

Tanpa perlu Itreula ataupun Ultra jelaskan kepada David, David sudah tahu Dora seperti apa. Maka sama seperti Seclon, dia buru-buru berpamitan dari sana. Namun, sebelum itu dia mengingatkan Ultra untuk tidak meninggalkan Itreula sedetik pun.

Rasanya Ultra ingin menangis. Mengapa dia harus menonton Dora lagi?

"Kak Ultra," panggil Itreula.

Ultra memejamkan mata sejenak sebelum memasang wajah penuh senyum. "Iya, Itre."

"Ayo nonton. Tapi, Kak Ultra."

"Hmm."

"Karena aku masih belum terlalu sehat, nanti Kak Ultra yang jawab pertanyaan Dora, ya."

Ultra membeliak tidak percaya. "Tre, ak—"

"Please. Emangnya Kak Ultra enggak kasihan kalau Doranya jadi nyasar karena kita enggak ada yang jawabin?"

Ini, mah, namanya senjata makan tuan. Si Goblo, kenapa juga lo ngajarin Itre harus jawab semua pertanyaan Dora? keluh Ultra dalam hati.

Ultra menggaruk kepalanya. "It-Itre, kamu tahu film lain, enggak? Gimana kalau kita nonton film lain aja?"

"Film apa? Asikan mana sama Dora?"

Gue boleh nangis aja, enggak, Tre?

"It-itu. Kamu tahu Doraemon?"

Kening Itreula mengernyit. "Doraemon? Apa itu? Saudara kembarnya Dora?"

"Doraemon mana mau punya saudara kembar kayak Dora, Tre?"

"Loh? Emangnya kenapa? Dora kan lucu."

Ultra menahan diri untuk tidak mencubit pipi Itreula gemas. Dia menarik napas dalam lalu mengembuskannya secara perlahan. "Kamu enggak tahu Doraemon?"

"Enggak."

"Baling-baling bambu," pancing Ultra.

"Apa itu?"

"Astaga. Itu yang biasa dipakai Doraemon di kepalanya. Kalau pakai itu, Doraemon bisa terbang."

"Wow, keren! Kak Ultra punya baling-baling bambu? Kalau ada, aku boleh pinjem?"

Daripada Itreula semakin melontarkan pertanyaan yang membuatnya tambah pusing, Ultra beranjak dari tempatnya mencari film Dora. Lebih baik dia membiarkan Itreula menonton film itu.

"Kak Ultra pasti enggak punya, ya?" tanya Itreula lagi.

Untuk kedua kalinya, Ultra menarik napas dalam. "Sayangku, cintaku, aku kan bukan Doraemon. Jadi, gimana caranya aku punya baling-baling bambu?"

Mulut Itreula membulat. "Oh, jadi cuma Doraemon yang punya, ya? Berarti yang bisa terbang bebas cuma dia, ya?"

Ingin rasanya Ultra tenggelam saat ini juga. Itreula memang luar biasa. Saking luar biasanya, Ultra bisa merasakan banyak hal dalam waktu yang sekejap—terbang tinggi, jatuh, melongo seperti orang bodoh.

"Itu! Di belakang lo!" teriak Ultra kencang membalas pertanyaan pertama yang dilontarkan Dora.

Itreula tersenyum kecil melihat Ultra yang sungguh menggantikannya untuk menjawab semua pertanyaan Dora. Di pertengahan film, Itreula menyadari Ultra mulai kelelahan menjawab. Tapi, Ultra tak berhenti. Dia tetap menjawabnya hingga akhir film.

Sebenarnya Itreula hanya berbohong tentang keinginannya menonton Dora, ia tidak bersungguh-sungguh. Tapi, ternyata lagi-lagi Dora berhasil membuat suasana hatinya membaik.

Jika Itreula hanya diam, Itreula akan teringat oleh sosok Hilo. Adegan ia bertengkar hingga tidak sengaja didorong oleh Hilo akan otomatis terputar di kepalanya. Dan ia tidak ingin mengingat itu.

Di sisi lain, ia juga kepikiran akan Hilo yang menyalahkan diri. Hingga, ia butuh pelarian sesaat.

"Kak Ultra," panggil Itreula.

Dengan napas terengah, Ultra menoleh takut. Dia takut Itreula akan meminta mereka menonton ulang. "Iya."

Itreula tersenyum hingga gigi rapinya terlihat. "Makasih banyak. Udah cukup, kok, nontonnya hehe."

"Beneran?"

"Iya. Maaf aku ngerepotin."

"Eh, enggak gitu. Mana ada kamu ngerepotin? Aku seneng-seneng aja, kok, disuruh jawab pertanyaan Dora."

Itreula mengulum bibirnya ingin mengerjai Ultra. "Gitu, ya? Kalau gitu, gimana kalau nonton series Dora yang lain?"

"ITRE!" Ultra refleks berteriak yang langsung mengundang gelakan tawa Itreula.

***

🤣🤣🤣

Maaf yaa kemarin enggak update, buntu banget. Padahal udah mendekati ending malah buntu😭🔫

Jangan lupa drop kata semangatnya buat aku❤️

Dan semangat nabungnya buat yang kemarin ketinggalan preorder pertama, Treluv❤️

Continue Reading

You'll Also Like

8.3M 552K 93
[13+] [WARNING! Alur cerita dapat membuat diri anda baper] Pasangan suami istri Gio dan Mel dikaruniai anak kembar yang mereka beri nama Qila dan...
39K 8.4K 44
Hallo, aku Bian. Balik lagi di Podcast , "Bandung tanpa kamu" Hari ini kisahku memilukan, untung Bandung tidak turun hujan. Kalau iya, pasti akan ta...
7.1K 987 57
πŸ’œ LavenderWriters Project Season 08 ||Kelompok 04|| #Tema; Ghosting Ketua : Maharani Wakil : Annisyta & Riska 🎬🎬🎬 Menjadi korban ghosting sekal...
246K 18.6K 54
Karena kesalahan di masa lalu, semua berubah. Lima orang remaja yang awalnya sedekat nadi menjadi sejauh langit. Fira bertingkah seolah tidak mengena...