KALIAN BACA INI JAM BERAPA ??
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR 🌻
SECOND STORY AFTER RAMA EBIGA :)
SELAMAT MEMBACA 🤸
🥀🥀
"Lo sungguh nikmat, Baby!" Bisik Yohan dengan nafas terengah di telinga cewek yang sedang dibawahnya.
Bahkan Yohan tak tanggung tanggung menanamkan bibit di dalam rahim cewek tersebut tanpa pikir panjang ke depannya gimana.
Apalagi ia sekarang dalam keadaan mabuk berat dan tengah berada di kamar kelab ternama area Senayan atau sering disebut dengan Devil Club and Casino bersama wanita yang Yohan tidak ketahui itu siapa. Yang jelas ia hanya ingin memuaskan dirinya.
Ya, hari ini adalah hari dimana salah satu teman cewek Yohan mengadakan perayaan ulangtahun yang dirayakan di kelab ternama area Senayan yang tentunya adalah milik Yohan. Tanpa Rama dan Angga, Yohan berangkat dengan salah satu teman tidurnya seperti biasa.
Yohan pezina ranjang!
Cewek Yohan ready stock selalu!
Tubuh Yohan yang lemas akibat pelepasan hebatnya malam ini ambruk begitu saja di samping tubuh gadis tersebut.
Dengan menahan isak tangis dan rasa sakit di area pahanya cewek tersebut mencoba untuk bangun dan segera mencari pakaiannya untuk segera pergi dari tempat laknat ini.
Dengan langkah yang terseok seok akhirnya ia berhasil keluar dari area kelab pada jam 2 dini hari.
"Gue harus bilang apa sama mama papa kalo hamil?"
"Kenapa harus Yohan?"
"Anjing tau nggak?"
Cewek tersebut segera menghubungi salah satu temannya untuk menjemputnya pulang. Ia segera mencari ponsel di tasnya dan mencari kontak Sasa, sahabat baiknya!
"Lo dimana? Bisa jemput gue nggak?"
"Mata lo buta, Ran! Ini jam 2 goblok."
Ya, dia adalah Rani. Maharani Kurnia anak SMA Galaksi yang menjabat sebagai ketua fans dari Rama Ebiga. Ia diundang oleh salah satu temannya untuk acara perayaan ulangtahun di salah satu club area Senayan.
Siapa yang sangka malam perayaan ulangtahun yang meriah menjadi malam dimana Rani harus melepas kesuciannya dengan paksaan Yohan.
Yohan Deangga Pradestya!
Si playboy bahkan berganti teman tidur setiap harinya, sudah bukan lagi rahasia untuk kalangan umum. Apalagi anak SMA Galaksi.
"Please bantuin gue. Gue gatau harus minta tolong siapa lagi." Mohon Rani pada Sasa.
"Oke gue otw. Jangan kemana mana lo." Jawab Sasa cepat dengan mematikan panggilan ponsel sepihak dan segera menjemput Rani, sahabat tengilnya.
"Sakit banget selakangan gue."
"Kalo gue hamil gimana, Ya Tuhan?"
"Mana sperma Yohan banyak banget lagi, ini aja masih kerasa ngalir di paha gue."
"Ahhh menjijikan."
"Gue kotor anjing!"
Begitulah jeritan batin Rani yang harus berperang dengan realita bahwa ia harus bisa menerima kalo dirinya telah kotor. Dan Yohan adalah penyebab dari semuanya bermula.
Rani semakin membenci Yohan, Rani tidak akan memaafkan Yohan.
Bagaimana nasib Rani dan Fero kedepannya jika mengetahui kalo Rani telah tidur dengan Yohan.
Fero anak SMA Pelita adalah pacar Rani untuk saat ini. Pacar yang mampu membuatnya lupa akan rasa obsesinya terhadap Rama Ebiga.
Memang untuk tampang dan kekayaan Yohan lebih segalanya di banding Fero, namun untuk kelakuan jelas Fero yang paling bijak sebagai laki laki.
Yohan memang kaya dan mungkin bisa dibilang harta kekayaan hampir sebelas dua belas dengan Rama Ebiga.
Rama, Yohan dan Angga adalah most wanted sekolah. Mereka bertiga juga siswa terkaya dan terkeren di SMA Galaksi. Namun hal tersebut tak membuat Rani bangga di tiduri oleh Yohan, ia malah jijik dan tambah benci dengan Yohan.
🥀🥀
"Lo habis jual diri, Ran?" Tanya Sasa to the point.
"Mata Lo, Njing!"
Sasa terpaksa menjemput Rani pada pukul 2 dini hari, karena Sasa tahu kalo Rani merupakan anak yang kurang kasih sayang dari orangtua.
Rani juga sering menginap di rumah Sasa, dan itupun mama Sasa meneriman Rani dengan baik karena Sasa juga sempat menceritakan permasalah yang ada di dalam keluarga Rani.
Rani anak tunggal, namun papa dan mamanya yang bercerai membuatnya harus hidup sendiri dengan penuh kemewahan namun kesepian.
Mama Rani pergi ke luar negeri dan menikah lagi disana sedangkan papa Rani juga sudah menikah lagi di luar pulau entah dimana.
Namun mama papa Rani tetap saja aktif mengirim uang yang jumlahnya sangat besar untuk kehidupannya.
"Terus Lo habis ngapain? Rambut acak acakan, lipstik luntur, dan di leher Lo astaga cupangan semua." Ledek Sasa.
"Lo nggak main belakang kan? Fero baik loh." Lanjut Sasa kemudian.
"Nggak kok." Jawab Rani dengan memasuki mobil Sasa.
"Paha lo kenapa? Kok pincang? Jangan jangan lo-,
"Apaan sih lo Sat, jangan ngelantur ini jam 2 dini hari ya." Sewot Rani.
"Ho-oh jam 2 dini hari dan harusnya cewek macam kita itu tidur nggak kelayapan kayak gini."
"Kek mucikari tau nggak!" Lanjut Sasa.
"Yaudah anggep aja Lo jemput mucikari, dan kebetulan mucikari lagi cuti." Jawab Rani ringan dengan memejamkan matanya dan bersandar di jok mobil.
Sasa melotot "Siapa yang lo anggap mucikari?"
"Gue!"
"Mata lo jancuk!" Bicara Sasa yang mulai kasar dan kaget bahwa Rani mendefinisikan dirinya sebagai mucikari.
"Lo mau pulang ke rumah Lo atau ke rumah gue?" Tanya Sasa kemudian.
"Ke rumah gue aja. Yakali gue kayak gini ke rumah lo." Jawab Rani dengan memejamkan matanya.
Sasa terkadang juga kasian dengan Rani, ia sebenarnya anak yang baik dan cantik. Salah pergaulan aja jadi ia hampir setiap hari main di club malam.
Sasa selalu menayai Rani masalah kesucian Rani, karena Sasa tidak ingin Rani jadi wanita bejat yang main sana sini bersama cowok hidung belang.
Dan syukur saja sampai sekarang Rani masih menjaga kehormatannya.
"Lo masih sucikan? Lo nggak aneh aneh kan?" Tanya Sasa penuh selidik saat Sasa menurunkan Rani di depan pintu rumahnya.
"Ya iyalah. Gila kali gue lepas perawan gue sedangkan gue belum nikah." Ketus Rani.
"Dia nggak tau aja Yohan barusan jebol kesucian gue, mana sperma dia masih ngalir di paha gue sampai sekarang."
"Lengket banget. Anjing!"
"Yaudah gue pulang duluan ya, hati hati lo dirumah." Pamit Sasa dengan meninggalkan Rani di teras rumahnya yang lumayan besar.
"Sakit banget anjir selakangan gue. Punya Yohan segede apa sih heran gue." Gerutu Rani dengan membuka pintu rumahnya dan berjalan dengan kaki pincangnya.
"Loh bibi belum tidur?" Kaget Rani saat melihat asisten rumah tangganya sedang berada di dapur.
"Non Rani baru pulang? Iya nih non, bibi lagi haus jadi jam segini bangun."
"Non Rani kenapa kok jalannya gitu? Non jatuh?" Tanya pembantu Rani yang terlihat khawatir.
"Ah ini bi tadi nggak sengaja waktu main sama temen jatuh akibat kejar kejaran." Jawab Rani.
"Kalo begitu Rani ke kamar dulu bi. Bibi cepat istirahat." Pamit Rani dan berjalan pincang menaiki tangga.
"Iya bi main. Main ranjang! Main ranjang bi yang bener, tapi nggak sama temen. Sama pezina ranjang." Gerutu Rani dengan menaiki tangga dan menahan rasa sakit yang menjalar di pahanya.
"Ashhkkk.. Yohan bener bajingan! Paha gue." Teriak Rani di kamar mandi dengan melihat pahanya yang sudah telanjang.
"Ahhh.. Mana sakit banget lagi. Bisa mampus kalo gue hamil."
"Gimana ya? Ran mikir Ran?" Panik Rani dengan mengusap leher belakangnya yang perih akibat gigitan Yohan.
"Yohan biadap!"
"Mana buntu lagi otak gue. Ini semua gara gara Yohan beh."
Omel Rani dengan mengacak-acak rambutnya kasar. Dengan cepat Rani mulai membersihkan diri dari sentuhan tangan najong Yohan dan akan segera tidur. Karena besok adalah hari Senin yang artinya awal dari hari kesibukan dimulai dan hari awal ujian kelulusan.
Setelah beberapa menit Rani keluar dari kamar mandi, Rani segera merebahkan tubuhnya untuk mengistirahatkan badan yang remuk akibat Yohan dan cupangan Yohan yang memenuhi tubuhnya serta pikiran yang kalut dan penuh dengan nama Yohan.
🥀🥀
"Pagi pagi udah bikin mama repot aja, kalo nggak kuat minum ya nggak usah minum!" Teriak Sandra, yaitu mama Yohan yang sedang memarahi putranya karena bangun tidur yang sedang muntah muntah nggak karuan.
"Lagian ngapain sih ke kelab segala? Mama kata udah bilang udah di urus papa kamu. Masih aja bandel."
Ya, Yohan Deangga Pradestya atau kerap di panggil Yohan merupakan anak dari pasangan Bima Pradestya dan Sandra Pradestya. Siapa sangka Yohan adalah anak dari pemilik kelab malam terbesar di area Jakarta terutama daerah Senayan dan Devil Club and Casino adalah yang paling besar.
Maka dari itu main Yohan juga sangat berkelas, harta tahta dan tidak bisa hidup tanpa wanita. Ia bebas menarik wanita manapun karena memang saham terbesar kelab atas nama Yohan Deangga Pradestya.
Yohan memang hidup berkelimpahan dengan harta, namun hal tersebut tak membuatnya sombong. Dan setelah hari kelulusan nanti Yohan akan memegang semua aset kekayaan keluarga Pradestya karena orangtua dan adiknya akan pergi dan menetap di Sydney.
"Iseng ma!" Jawab Yohan dengan memakai dasinya.
"Kamu ini emang bandel banget ya, Yo! Heran mama sama kamu." Gerutu Sandra.
Dengan cepat Yohan meraih telapak tangan sang ibu dan menciumnya "Yohan berangkat ma, bye!"
"SUSUNYA UDAH DIMINUM? KAMU NGGAK SARAPAN DULU? YO? YOHAN!" Teriak Sandra keras namun Yohan segera melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata rata.
Akibat mabuk semalam dan Yohan sadar bahwa ia telah menggauli gadis yang masih segel membuatnya tak bisa tidur nyenyak dan sekarang ia merasakan pusing yang amat sangat di kepalanya.
Untung saja tadi pagi ia sudah memuntahkan isi perutnya jadi sekarang agak baik baik saja.
Diperjalanan menuju sekolah Yohan masih saja memikirkan siapa yang telah ia tiduri dan bagaimana wajahnya pun Yohan lupa. Apalagi ia sedang mabuk berat.
Yang Yohan ingat hanya Yohan menggigit leher belakang gadis tersebut dan mungkin hingga berdarah. Yohan tak bisa mengingat itu!
Yang jelas gadis tersebut menangis dan memohon minta dilepaskan oleh Yohan namun Yohan tak menghiraukannya.
"Gimana mau nyari kalo ciri cirinya aja gue lupa?"
"Masak iya gue nyari cewek dengan leher belakang bekas gigitan. Ya bisa gila gue!"
"Nanti aja deh gue ke club tanya Roni siapa yang gue bawa masuk ke kamar VVIP."
Motor besar Yohan memasuki parkiran sekolah dengan mulus.
Hingga,
Ciittt...
Yohan terpaksa memberhentikan motornya dengan rem mendadak karena di depannya ada cewek tengil beserta antek anteknya.
"Buta mata lo ada cewek cewek jalan disini main ngebut ngebut gajelas?"
Yohan segera turun dari motor dan melepas helm full face'nya,
"Lo yang buta! Ini area parkir buat motor ngapain lo sama antek antek lo jalan kaki disini?" Jawab Yohan tak mau kalah.
"Yohan yang ganteng berkaki dua, habis naik motor emang kodratnya manusia itu jalan untuk menuju ke kelas. Mungkin lo habis naik motor ngesot!" Ejek cewek itu kemudian.
"Anak buah! Cabut!" Ajak cewek tersebut kemudian pergi dengan menginjak sepatu Yohan yang membuat sang empu meringis.
"Si Rani emang bener bener ya!" Gerutu Yohan dengan menaiki motornya dan membawanya ke parkiran sekolah.
🥀🥀
PART PERTAMA GIMANA NIH ??
SEMOGA SUKA 😚
TERIMAKASIH UNTUK VOTE DAN KOMENTARNYA 🌻
JANGAN LUPA PROMOSIKAN CERITA YD 😁
JANGAN LUPA FOLLOW :
IG : FRISKYA___
TIKTOK : EBIGA'S
SALAM,
SELIR RAMA EBIGA
SEE YOU NEXT PART 🤸