A: CH
Haloo! Ketemu lagii sama akuu ^^.
Oh iya, kalo boleh minta tolong, boleh gak kalian rekomen/promosi-in cerita Argara ke teman, sahabat, orang tua, saudara, sepupu dll? Biar cerita Argara semakin ramai dikenal dan pastinya bakal ramai juga yang bacaa 🤗
•
•
•
•
•
[03] Sebuah Pertolongan
[ H A P P Y R E A D I N G ]
***
Malam hari nya, keluarga Anara makan malam bersama.
"Nara, kamu sudah punya pacar?" tanya Raka tiba-tiba.
"Belum Pah, emang kenapa?" bingung Anara.
"Enggak, cuma nanya aja, kalau bisa kamu jangan pacaran dulu," ucap Raka dengan serius.
Anara mengangguk, "Iya Pah, lagian juga Nara lagi gak deket sama siapa-siapa kok," sahut Anara.
"Bagus, lanjut makan lagi," Raka hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Aliya.
***
Pagi harinya, Anara berangkat sekolah menggunakan mobilnya.
Saat ditengah jalan mobil Anara tiba-tiba saja mogok di pinggiran jalan yang sepi. Anara langsung menelpon Mama-nya.
'Assalamualaikum, hallo Ma'
'Waalaikumsalam, kenapa sayang?'
'Ma suruh Pak Samsul dong ke jalan Peteran, mobil Nara mogok, mana disini sepi lagi'
'Iya ini Mana suruh Pak Samsul ke sana ya'
'Iya, suruh cepetan Ma'
'Iya iya, yaudah Mama tutup dulu telponnya'
Aliya mematikan panggilannya sepihak.
Karena jarak rumah yang lumayan jauh dari jalan Peteran, jadilah Anara menunggu Pak Samsul yang lama dateng.
Namun, saat sedang menunggu Pak Samsul, Anara didatangi oleh seorang cowok yang memakai seragam sekolah.
"Hai cantik," sapa seseorang itu sambil turun dari motornya.
Anara hanya bersikap cuek saja.
"Kok gak jawab sapaan gue sih," ujar cowok itu sambil mendekati Anara.
"Apaansih lo deket-deket," jutek Anara.
"Jangan jutek-jutek dong cantik," goda cowok itu sambil mencolek dagu Anara.
Anara yang diperlakukan seperti itu jadi ketakutan, ingin meminta tolong, tapi dijalan ini jarang ada kendaraan yang lewat.
Disisi lain, Argara yang berangkat sekolah menggunakan mobilnya melewati jalan sepi yang tak ada satu pun pengendara yang melintas.
Diperjalanan, mata Argara tak sengaja melihat seorang gadis berseragam sekolah yang sama dengannya sedang diganggu oleh salah satu anggota Rex-musuh Orthros.
Argara pun langsung memberhentikan mobilnya, dan berjalan ke arah dua orang itu.
Dapat Argara liat bahwa gadis itu sangat ketakutan.
Saat jarak Argara sudah dekat dengan dua orang itu tangan Argara langsung mengepal.
Bugh!
Langsung saja Argara membogem wajah lelaki itu sampai tersungkur.
"Ngapain lo ganggu anak Wijaya?" tanya Argara datar.
"Oh, pahlawan kesiangan dateng juga rupanya," bukannya menjauh lelaki itu malah memancing kemarahan Argara.
"Mundur," suruh Argara ke Anara.
Anara yang mendengar perintah itu langsung mundur.
Bugh!!
Bugh!!
Setelah Anara mundur, Argara langsung membogem mentah-mentah wajah dan perut Reno-cowok yang nenganggu Anara.
Reno yang mendapat serangan mendadak langsung terjatuh diatas jalanan yang berbatu.
"Bangun lo!" suruh Argara sambil menekan perut Reno dengan kakinya.
Uhukk...Uhukk...
Reno merasakan sesak karena perutnya diinjak dan ditekan oleh Argara.
Melihat Reno yang tak kunjung bangun, Argara segera menarik seragam Reno dengan kencang sampai-sampai membuat Reno langsung berdiri.
Anara yang melihat aksi Argara langsung mengambil tindakan. Sebelum Argara memukul Reno kembali.
"Udah udah, lepasin woi. Kasian itu anak orang," Anara berjalan pelan mendekati Argara dan Reno.
Argara yang mendengar arahan Anara langsung melepas Reno.
"Pergi lo," Reno langsung berlari kearah motornya berada.
"Makasih ya Arga, " kata Anara.
Argara menatap aneh kearah Anara, semasa hidupnya tak ada perempuan yang pernah memanggilnya Arga selain Bunda-nya.
"Hm," jawab Argara. "Kenapa?" sambung Argara melihat mobil Anara.
Anara yang mengerti maksud Argara langsung menjawab, "Mogok, Pak Samsul lagi otw kemari, tapi lama banget daritadi gue tungguin juga gak dateng-dateng, mana mau telat lagi."
"Sama gue," Argara berjalan kearah mobilnya.
"Hah?"
"Berangkat, masuk, telat," suruh Argara singkat.
Barulah Anara mengangguk dan langsung berlari ke mobil Argara.
"Tapi mobil gue gimana?" tanya Anara.
"Suruhan gue, tenang," ucap Argara.
"Oh oke, numpang nebeng gue nih ya," ijin Anara dulu. Argara mengangguk.
Suasana di dalam mobil begitu sunyi, sebab gak ada yang membuka pembicaraan.
Saat sampai di parkiran, Anara langsung keluar dari mobil Argara.
"Arga," panggil Anara.
Argara menoleh sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Makasih tebengannya," kata Anara dan segera berlari ke kelasnya.
Argara mengangguk, walaupun Anara sudah tak terlihat dipandangnya.
***
Jam istirahat tiba, Anara dkk langsung menuju ke kantin.
"Terlambat lagi lo Ra," ucap Ayna.
"Aduh iya cuy," raut wajah Anara tiba-tiba menjadi serius. "Mobil gue tadi mogok, mana dinganggu sama cowok lagi, dari yang gue liat dia kayaknya anak sekolah sebelah," lanjut Anara.
"What! Kok bisa?!" heboh Ayna.
Anara mengedikkan bahunya, "Gatau juga gue, mana dia tadi pakek nyolek dagu gue segala,"
"Jadi gimana lo bisa lolos dari tuh cowok?" tanya Rayana kepo.
"Untung ada si Arga yang kebetulan lewat," ucap Alana sambil minum jus-nya.
"Arga?" tanya Ayna, Rayana, dan Freya bersamaan.
"Maksud gue Argara," ralat Anara.
Freya, Rayana, dan Ayna menganggukan kepala.
"Lagi-lagi lo ditolongin sama dia, ntar jangan-jangan jodoh lagi, ahaq!" ucap Ayna.
Anara menggeleng kan kepalanya.
"Ada-ada aja lo Na."
***
Di rooftop sekolah, Argara dkk sedang berkumpul sambil ngudud bareng.
"Ga, ntar malem Leo ngajak balapannya. Lawan si brengsek Leo Ga!!" ucap Zafran bersemangat.
"Hm," Argara hanya berdehem.
"Beda memang sahabat gue yang satu ini, setiap ngomong selalu ham hem ham hem aja jawabannya," celetuk Arka sambil menghembuskan asap rokoknya.
Argara melihat Arka dengan tatapan sinis.
"Canda kali Ga, sinis amat lo liatin gue, tiati ntar lo terpesona sama ketampanan gue," canda Arka dengan PD-nya.
Tak!
"Najong gue punya temen kayak lo," serobot Rendi sambil menjitak kepala Arka.
Arka spontan memegang kepalanya, "Anjing, sakit alig!"
"Idih gitu doang, pelan tadi ya gue jitak nya, pala lo aja yang lembek," kata Rendi.
Sedangkan Arka membuat mukanya sesedih mungkin.
"Apaan muka lo digitu-gituin, jijik gue liatnya, udah sana lo ah, mau muntah gue," celetuk Zafran sambil mendorong bokong Arka.
"Awas lo pada!" seru Arka merajuk.
To be continued.....
•
•
•
•
•
Sampai disini, cerita Argara ngebosenin gak menurut kalian?
Kalau ada yang mau ngasih pemasukan boleh ya, aku-nya juga pasti merasa sangat terbantu...
___________________________________
•Jangan lupa tinggalin jejak vote dan komen sesudah bacaa ℘
•Komen 'next' disini ➛
•See you in the next chapter ᥫ᭡
•Jangan lupa untuk follow akun instagram aku ya @gitaaam_wp untuk melihat sekilas tentang Argara & Anara sekawan, yang mau follback-an bisa dm