Author POV
"Bagaimana kalau aku kabur dari kelas ini? Bagaimana kalau ada pembunuh lain yang membunuhku selain kalian? Kehilangan misi pembunuhan ini yang menurut kalian rencana yang bagus" ucap koro-sensei
"Kalian akan kembali dengan rasa tak percaya diri kalian sebagai kelas E. Ini nasihat dari sensei untuk kalian semua yang sangat tak percaya diri" lanjutnya yang masih berputar dan menambahkan lagi kecepatannya hingga membuat badai di tengah lapangan
'anjim, mataku!!' batin (M/N) menjerit karena ia tidak sempat menutup matanya saat terkena debu
"Mereka yang tak mempunyai senjata kedua tak pantas menyebut dirinya seorang pembunuh" tegasnya dengan menambahkan kecepatannya dalam berputar
"Banyak rumput liar dan tanah yang tak rata di sekolah ini jadi aku membersihkannya" celetuk koro-sensei yang berhenti berputar
Kelas E memandang takjub ke arah lapangan yang sudah rapi dan tak ada rumput liar atau tanah yang retak.
"Oh? Sudah berhenti toh" gumam (M/N) membersihkan bajunya yang tertempel dosa-dosanya---ralat maksudnya, debu.
"Jika kalian tak bisa menunjukkan senjata kedua kalian dengan keyakinan, aku akan menganggap bahwa tak ada pembunuh di kelas ini yang pantas untuk menjadi lawanku dan aku...." Koro-sensei dengan sengaja menggantungkan ucapannya agar terdengar misterius:v
"....akan meratakan seluruh sekolah ini" lanjutnya
"Senjata kedua? Berapa banyak waktu yang kami punya?" Tanya nagisa memecahkan keheningan di antara teman-temannya
"Itu sudah di tetapkan sampai besok" jawab koro-sensei membuat kelas E memandangnya dengan wajah terkejut kecuali karma & (M/N)
"Aku ingin kalian semua mendapatkan nilai 50 terbaik dalam mid semester besok" pinta koro-sensei
"Huft---sepertinya gue harus batalin jadwal nongkrong bareng argha & bang gojou" gumam (M/N) menatap datar kearah ponselnya.
•Keesokan harinya
Kelas E menghadapi ujian mid dan pelajaran yang mereka hadapi pertama adalah MATEMATIKA.
Pagi-pagi udah bikin geger otak aja:D
Sedangkan, (M/N) hanya mengerjakan ujiannya dengan santai karena dia sudah mempelajari semua materi matematika di kehidupan lamanya.
•Skip, setelah pembagian nilai mid semester
Semua murid kelas E mendadak menjadi suram karena mereka tidak mendapatkan peringkat 50 ke atas seperti yang koro-sensei harapkan.
Itu semua di sebabkan karena 2 hari sebelum ujian di mulai, terjadi perubahan soal di semua mata pelajaran.
'miris sekali hidup mereka' batin (M/N) memandang teman-teman sekelasnya
'dah lah, mending gue main among us bareng argha aja' lanjutnya membatin
"Aku akan bertanggung jawab" celetuk koro-sensei
"Sepertinya, aku meremehkan sistem sekolah ini. Aku sampai tak mampu bertatap muka dengan kalian" lanjutnya dan tiba-tiba ada sebuah pisau anti-sensei melayang kearahnya yang sedang membelakangi murid-muridnya
"Apa kau yakin?" Tanya karma sang pelaku yang melepar pisau anti-sensei ke koro-sensei sambil berjalan mendekati sang gurita kuning.
"Kalau kau tak bisa bertatap muka dengan kami, kau tak bisa melihat kami yang akan membunuhmu" lanjutnya
"Karma-kun!! Sensei sekarang sedang depresi dan...." Teguran koro-sensei tiba-tiba terhenyak karena terkejut dengan nilai karma
"Meskipun, soalnya berubah. Tak ada bedanya bagiku" ucap karma dengan nada santai
"Sugoi!?"
"Matematika dapat nilai 100? Tak bisa di percaya?!"
Dan beberapa pujian dilontarkan ke karma.
Sedangkan, (M/N) ia masih saja tidur dan ia harus terbangun karena fuwa mengajaknya bicara.
"Ne, (M/N). Lihatlah!! Karma mendapatkan nilai bagus padahal soalnya sudah berubah" ujar fuwa yang tiba-tiba berada di samping (M/N)
"Hmm" sahut (M/N) malas
Namun, atensi fuwa tak sengaja melihat kertas ujian (M/N) yang mendapatkan nilai sempurna di semua mata pelajaran kecuali bahasa jepang, PKK & IPS.
"Sensei!! Lihatlah, (M/N) mendapatkan nilai sempurna di semua mata pelajaran kecuali bahasa jepang, PKK dan IPS yang mendapatkan nilai 53, 20 & 34" kata fuwa berjalan mendekati koro-sensei dan memberikan kertas hasil ujian (M/N).
'nak anjink. Emangnya_-' batin (M/N) yang melihat kertas ujiannya di ambil tape karena ia berada di posisi terbaik, (M/N) mengurungkan niatnya untuk mengambil.
"Nyunya!! Bagaimana bisa!?" Seru koro-sensei terkejut
"Hebat!?"
"Bahkan, matematika dapat nilai sempurna juga!?"
"Pantas saja (M/N) memiliki fans banyak. Bukan hanya wajahnya yang tampan ia juga pintar"
"(M/N)!! Bagaimana kau bisa mendapatkan nilai sempurna!? Apa kau menggunakan cheat!?" Seru yada sambil menggoyang-goyangkan pundak (M/N)
"Oh...itu karena salah satu penggemarku memberi tahu, bahwa semua mata pelajaran diubah. Hooaam!!" Jelas (M/N) disertai menguap-nya
'sebenarnya udah tau, tapi hanya itu alasan yang kugunakan' batin (M/N) menelungkup wajahnya di kedua tangannya
"Jadi, apa yang akan kau lakukan? Koro-sensei?" Tanya karma kepada gurita kuning itu
"Apabila semuanya tak bisa masuk 50 terbaik, apa kau akan kabur seperti yang kau katakan. Kalau begitu, kau hanya takut terbunuh kan?" Lanjutnya memprovokasi koro-sensei hingga membuatnya kesal
Setalah, itu maehara juga ikut-ikutan memprovokasi koro-sensei.
"Seharusnya kau jujur saja pada kami" ucap kataoka ikut-ikutan
"Benar, bilang saja 'aku ingin kabur karena takut' " ledek rio
Ctak!! Ctak!! Ctak!!
Tiba-tiba beberapa tanda perempatan terpasang di wajah koro-sensei yang memerah karena ia kesal.
[Sorry, author males ngecrop🐒]
"Nyunya!! Aku tak akan kabur!?" Seru koro-sensei
"Oh? Lalu apa yang akan kau lakukan, sensei?" Tanya (M/N) yang sedari tadi nyimak akhirnya berbicara
"Kita akan membalaskan dendam pada mereka 2x lipat pada ujian semester berikutnya" ucap koro-sensei dengan nada misterius yang membuat kelas E tertawa melihat tingkahnya
"Kenapa kalian tertawa!?" Protes koro-sensei
'baguslah, mereka tertawa tapi sedikit agak sakit karena koro-sensei akan mati di S2' batin (M/N) memotret mereka diam-diam
•Keesokan paginya
"Nagisa, apa kau sudah memutuskan anggota kelompokmu?" Tanya kataoka kepada nagisa
Dan (M/N) sedang berdebat dengan karma tentang lebih enak mana susu yang dikocok dulu atau langsung minum. Padahal rasanya sama aja tapi menurut mereka itu rasanya berbeda.
"Kelompok?" Beo nagisa
"Kalau sudah berikan saja hasilnya kepadaku atau isogai-kun yang merupakan perwakilan kelas" jelas kataoka berjalan pergi
"Kau lupa ya, nagisa" celetuk kayano tiba-tiba yang berada di samping nagisa
"Kelas kita akan mengikuti wisata sekolah minggu depan" lanjutnya dengan nada ceria
"Ya ampun!! Kalian kelas 3 baru pertama kali ikut wisata kelas? Sensei saja tak begitu tertarik dengan hal itu" ucap koro-sensei tiba-tiba dengan berdandan seperti maiko.
"Kenapa kau berdandan seperti maiko!?" Seru maehara menunjuk kearah koro-sensei
"Kau terlihat sangat persis" sahut mimura
"Dan dia begitu cocok" sambung okajima
Langsung saja koro-sensei merubah tampilan dirinya yang menjadi seperti biasanya.
"Aku ketahuan yah..." Gumam koro-sensei yang masih didengar
'setelah ujian pasti ada wisata sekolah. Bahkan, rencana pembunuhan pun sudah pasti telah direncanakan' batin nagisa dengan senyum canggung
_________________________________________
Bersambung~
PENUHKAN KOMENTAR DENGAN EMOJI MONYET🐒→