Zero Kara no watashi no Tabi

By WezQPad

6.4K 814 91

Menceritakan seorang pelajar bernama Shinra Tanaka yang dipanggil kedunia pararel menjadi pahlawan, bersama d... More

Prologue
Chapter 1 Tuan Putri
Chapter 2 Dungeon
Chapter 3 Kebencian
Chapter 4 Kesedihan Dan Kesenangan
Chapter 5 Bertahan
Chapter 6 Kekuatan Besar
Chapter 7 Awal Yang Baru
Chapter 8 Pertemuan
Chapter 9 Menyelamatkan
Chapter 9.5
Chapter 10 Pembebasan dan Pulang
Chapter 10.5
Chapter 11 Pengadilan
Chapter 12 Persiapan
Chapter 13 Orang Misterius
Chapter 14 Semangat
Chapter 15 Perjalanan
Chapter 16 Bodoh dan Tanggung Jawab
Chapter 17 Amukan Besar
Chapter 18 Kembalilah
Chapter 19 Harta Paling Berharga
Chapter 19.5
Chapter 20 Pertemuan yang tak Terduga
Chapter 21 Kesombongan yang Merugikan
Chapter 22 Selesaikan
Chapter 23 Wanita BerShall Merah
Chapter 24 Persiapan menuju kehancuran
Chapter 25 Dageon Rahasia
Chapter 26 Apakah ini Akhir?
Chapter 27 Selamat Dari Bencana Besar
Chapter 28 Sang Naga Hitam
Chapter 29 Kenangan Masa Lalu
Chapter 30 Mari Berteman
Chapter 31 Kekacauan Yang Besar
Chapter 32 Amukan Tak Terkendali
Chapter 33 Kembalilah
Chapter 34 Perpisahan
Chapter 35 Sedih dan Senang
Chapter 36 Persiapan
Chapter 37 Persiapan 2
Chapter 38 Melindunngi
Chapter 39 Masa Lalu
Chapter 41 Jamuan Mewah
Chapter 42 Kedekatan dengan Sang raja
Chapter 43 Jalan-Jalan di Kota
Chapter 44 Quest
Chapter 45 Perselisihan
Chapter 46 Mengalahkan Kraken Raksasa
Chapter 47 Diskriminasi
Chapter 48 Kebahagian
Chapter 49 Siapa Mereka?
Chapter 50 Serangan tak Terduga
Chapter 51 Penyelamatan
Chapter 52 Kesepakatan
Chapter 53 Pembalasan
Chapter 54 Sebuah Ikatan

Chapter 40 Kehebohan

34 5 0
By WezQPad

Mikassa melihat tumbuhan yang dibawa Shinra dan melihat sebuah jamur yang dia suka.

"Tunggu apakah itu jamur Shimeji?" Tanya Mikasa.

"Iya, memang kenapa?"

"Itu jamur kesukaan ku, jamur itu enak kalau dibuat sup." Jawab Mikasa

"Bagaimana alau kita membuat sup dan daging bakar?" Saran Shinra.

"Setuju!" Jawab Yuri Chan dengan semangat.

"Baiklah mari kita buat sup dan daging bakar." Balas Shinra dengan semangat juga.

"Ayo!" Balas semuanya

Mereka pun membuat makanan dan makan bersama-sama sambil mengobrolkan banyak hal bersama.

"Aku membawa daging binatang dan beberapa tumbuhan." Jawab Shinra.

Saat mereka makan Shinra memberi sebuah usul kepada Raptharia dan yang lainnya.

"Bagaimana kalau sebelum ke wilayah manusia bgaimana kalau kita ke kerajaan setengah manusia dulu?" Usul Shinra.

"Setuju!" Jawab Yuri Chan dengan semangat'

"Boleh Tuan, sudah lama kita tidak kesana" Jawab Raptharia.

"Kalian pernah kesana?" Tanya Mikasa.

"Ya kami pernah." Jawab Shinra.

"Bukankah daerah setengah manusia membeci manusia?" Tanya Mikasa lagi.

"Tidak sepenuhnya mereka membenci manusia, disana ada kok manusia dan mereka berdamai." Jawab Raptharia.

"Ya... walaupun aku hampir dibunuh disana." Kata Shinra dengsn lirih.

"Apa Tanaka?" Tanya Mikasa yang mendengar samar-samar

"Ah tidak-tidak apa-apa." Jawab Shinra sambil menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri.

"Ya sudahlah." Balas Mikasa

Mereka pun selesai makan dan memutuskan siapa yang berjaga.

"Siapa yang akan berjaga duluan?" Tanya Mikasa.

"Biar aku saja yang berjaga kalian tidurlah." Jawab Shinra.

"Baiklah kalau begitu Tanaka yang akan berjaga." Balas Mikasa.

Mereka bertiga pun tidur di bawah pepohonan dengan selimut yang telah disiapkan sebelumnya dan Shinra berjaga di sekitar sambil melanjutkan barang yang dia buat. Shinra berjalan sedikit menjauh dan duduk di dekat pohon yang berbeda. Shinra pun melanjutkan pembuatan aksesorisnya.

*tok* *tok*

Saat hari mulai pagi.

"Akhirnya selesai juga." Kata Shinra

Setelah selesai membuat aksesoris Shinra merapikan barang barang nya. Setelah selesai merapikan barang-barang Shinra memanjat pohon yang di dekatnya untuk melihat matahari terbit.

"Pagi yang indah. Apakah ku melihatnya ibu?" Kata Shinra.

Tidak lama setelah matahari terbit Mikasa bangun dan terkejut kalau dia todur sampai pagi. Mikasa langsung bangun dari tidaurnya dan mencari Shinra.

"Loh, aku tidur sampai pagi? Dimana Tanaka? Tanaka dimana Kau!" Teriak Mikasa.

Shinra pun mendengar teriakan Mikasa dan turun menghampiri Mikasa dan memepringatkan Mikasa.

"Ssstt... jangan berisik yang lain masih tidur." Kata Shinra.

Mikasa melihat Shinra di atas pohon.

"Kenapa kau tidak membangunkan ku untuk ganti jaga malam?" Tanya Mikasa.

"Kan aku sudah bilang biar kau yang berjaga kalian tidur saja." Jawab Shinra.

"Tapi apa kau tidak lelah?" Tanya Mikasa lagi.

"Tenang aku sudah terbiasa." Jawab Shinra.

"Ya sudah lah." Balsa Mikasa.

"Apa yang sedang kau lakukan." Tanya Mikasa.

"Aku sedang melihat matahari terbit, mau lihat juga?"

"Mau."

"Kalau begitu naiklah."

"Oke."

Mikasa pun naik ke atas pohon. Dan ikut Shinra melihat matahari terbita yang indah. Saat melihat pemandangan Mikasa bertanya kepada Shinra.

"Tanaka, apakah kau rindu dengan kak Mizuki?" Tanya Mikasa.

"Tentu saja aku rindu dengannya." Jawab Shinra.

"Memang kenapa?" Tanya Shinra.

"Tidak, tidak apa apa." Jawab Mikassa.

"Kau juga rindu ya, bagaimanapun juga kau lah yang paling lama tinggal bersama dengannya." Kata Shinra.

"Ya.... Hei Tanaka jiga orang tua mu mati apakah kau erasa sedih?" Tanya Mikasa.

Shinra merubah posisinya menjadi duduk di sebuah batang.

"Tentu saja aku sedih seorang anak mana yang tidak sedih saat orang tuanya mati," Jawab Shinra.

"Benar juga ya." Jawab Mikasa.

"Tetapi kita tidak boleh terus bersedih, kita harus tetap maju karena masih memiliki keluarga yang harus dilindungi." Kata Shinra.

"Kita?" Tanya Mikasa.

"Bukankah kita semua sama? Yuri Chan, Raptharia, aku dan kau juga kan? Saat melihat reaksimu kemarin aku menyadari kalau kita sama, walaupun aku tidak tau kenapa dengan orang tuamu." Jawab Shinra.

"Dan siapa keluarga yang kau maksud?" Tanya Mikasa lagi.

"Hei, bukan kah kita semua keluarga Raptharia, Yuri Chan, aku, dan kau. Sudah ya aku turun dulu." Jawab Shinra.

Shinra pun turun dan Mikasa masih merenungkan perkataan Shinra di atas pohon sambil melihat matahari terbit. Saat Shinra sudah turun ternyata Raptharia dan Yuri-Chan sudah bangun.

"Tuan, dimana Mikasa?" Tanay Raptharia.

"Biarkan dia sendiri dulu untuk sementara." Jawab Shinra.

"Baik Tuan." Balas Raptharia.

Setelah beberapa saat Mikasa kembali ke tempat istirahat mereka.

"Bagaimana sudah baikan?" Tanya Shinra.

"Ya lumayan lah." Jawaban Mikasa.

Raptharia biangung apa yang telah terjadi pada mereka. Raptharia pun bertanay kepada Mikasa.

"Mikasa apa yang terjadi di antara kalian?" Tabbya Raptharia.

"Ra-ha-si-a." Jawab Mikasa.

Wajah Raptharia terlihat khawatir dengan jawaban Mikasa. Melihat reaksi Raptharia Mikasa tertawa.

"Hahaha, tenang tidak terjadi apa apa, tadi aku Cuma bercanda." Kata Mikasa untuk meluruskan kesalah pahaman Raptharia.

Lalu Shinra memberitahu kalau mereka harus bersiap dan segera melanjutkan perjalanan.

"Ayo rapikan semuanya, kita harus segera berangkat." Kata Shinra.

"Baik." Jawab mereka dengan bersamaan.

Mereka pun merapikan barang bawaan dan segera melanjutkan barang bawaan. Saat selesai merapikan barang bawaan Yuri Chan bertanya.

"Kak apakah kita akan ke kerajaan The Half-Beast?" Tanya Yuri Chan.

"Iya kitaakan kesana terlebih dahulu." Jawab Shinra.

"Wah kita akan bertemu dengan mereka dong." Kata Yuri Chan.

"Tetntu saja kita akan bertemu dengan teman-teman kita dulu." Balas Shinra.

"Hore!!" Sorakan Yuri Chan dengan senang.

Mikasa bertanya tebtabf siapa yang dimaksud Yuri Chan dan Shinra.

"Siapa yang dimaksud mereka?" Tanya Mikasa.

"Ah benar juganya Mikasa belum pernah bertemu dengan mereka, mereka adalah budak yang kuselamatkan dulu saat pertama kali bertemu dengan Raptharia" Jawab Shinra.

Mikasa berjalan mendekati Shinra dan berbisik.

"Jadi dulu Raptharia dan Yuri Chan diperbudak?" Bisik Mikasa.

"Yuri Chan tidak, tetapi orang tuanta telah terbunuh oleh mereka, dan dia sekarang sendirian oleh karena itu aku berjanji akan menjaganya." Jawab Shinra.

Sambil melihat Yuri Chan Mikasa berkata.

"Walaupun dia masih kecil tetapi dia bisa menghadapi kesulitan ini ya." Bisik Mikasa.

"Benar, walaupun dia masih kecil, dia dapat merelakan orang tuanya." Jawab Shinra.

Setelah beberapa saat mereka pun sampai di kerajaan. Saat sampai di gerbang penjaga terkejut melihat Shinra.

"Hei lihat bukankah itu orang yang sedang banyak dibicarakan oleh orang-orang." Penjaga 1

"Yang mana?" Penjaga 2

"Itu yang memakai jubah dan pakaian yang unik." Kata Penjaga 1 sambil menunjuk Shinra.

"Wah benar, kita harus memberitahukan kepada yang mulia." Penjaga 2

"Benar, sana beritahu yang mulia kalau kita kedatangan pahlawan sejati." Penjaga 1

"Baiklah." Penjaga 2

Penjaga itu pun pergi ke istana untuk memberitahukan berita ini kepada Raja.

Sesampainya di singgasana penjaga itu langsung membungkuk dan berkata kepada raja.

"Yang mulia kita kedatangan tamu yang istimewa." Kata Penjaga itu.

"Siapa dia?" Tanya Sang Raja.

"Pahlawan Sejati Yang Mulia." Kata penjaga itu.

"Pahlawan Sejati?! Cepat beritahu semua penjaga untuk mengumumkan ini dan persiapkan pesta dan tempat yang nyaman untuk mereka." Perintah Sang Raja.

"Baik Yang Mulia." Kata semua penjaga yang ada didalam singgasana.

Semua penjaga dan pelayan bersiap. Sebagian penjaga menyebar dan memberi pengumuman ini kepada semua warga kerajaan.

"Pahlawan Sejati telah datang kekerajaan ini!!" Teriak penjaga sambil berlari.

"Apa Pahlawan Sejati katanya?" Warga 1

"Hei ayo kita lihat Pahlawn yang tidak memberdakan ras itu!" Warga 2

"Ayo aku ingin melihatnya juga, Pahlawan kita yang sebenarnya." Warga 3

Semua warga heboh mendnegar pemberitahuan itu sampai semua budak yang pernah Shinra selamatkan mendengarnya.

"Hei kau dengar, katanya Pahlawan Sejati datang."

"Ya aku dengar ciri-ciri Pahlawan itu mirip Tuan Shinra."

"Ayo kita langsung lihat saja."

"Ayo!"

Semua nya langsung pergi menuju gerbag yang dimaksud penjaga.

Continue Reading

You'll Also Like

140K 8.8K 42
Aletta Cleodora Rannes, seorang putri Duke yang sangat di rendahkan di kediamannya. ia sering di jadikan bahan omongan oleh para pelayan di kediaman...
3.6M 352K 94
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
122K 291 13
21+++ Mengandung unsur kekerasan sexual, bdsm, boundage dan lainnya. Monic yang terpaksa menjadi budak selama 1 tahun karena ia harus membayar hutang...
182K 462 18
21+++ Tentang Rere yang menjadi budak seks keluarga tirinya