Legenda Patung Jayashree [TAM...

由 AnjolieKim

116K 22.6K 1.3K

Adken merupakan mahasiswa jurusan sejarah, yang memiliki ketertarikan tinggi dengan sejarah, legenda, dan cer... 更多

Prolog
I - Kilas Balik
II - Awal Mula
III - Hari Pertama
IV - Menggali Rahasia Semesta
V - Nirwana Atau Nestapa
VI - Ini Belum Berakhir
VII - Hari Penuh Cinta
VIII - Kenangan Gantari
IX - Deklarasi Gantari
X - Asmaradana
XI - Bertemu Keluarga Adken
XII - Venus And Mars
XIII - Merancang Masa Depan
XIV - Dito & Praktisi Hoodoo
XV - Adken Dan Sakarabu
XVII - Menyelesaikan Masalah
XVIII - Arbei Debora 🔞
XIX - Perspektif Baru
XX - Pasca Berbaikan
XXI - Wedding Day
XXII - Sakarabu Balan
XXIII - Sakit
XXIV - Perjalanan Roh
XXV - Diluar Jangkauan Medis
XXVI - Mencari Bukti
XXVII - Istana Danurwenda
XXVIII - Jungkir Balik Emosi
XXIX - Dimulainya Penyelidikan
XXX - Nenek Muda
XXXI - Membuahkan Hasil
XXXII - Blood
XXXIII - Eternal Love (Part 1)
XXXIV - Eternal Love (Part 2)
XXXV - Eternal Love (Part 3)
XXXVI - Elegi Tak Berdasar
XXXVII - Butterfly Effect
XXXVIII - Sidang
XXXIX - Pradito Tresnayoga
XL - Babak Baru
XLI - Sepasang Leher Angsa
Epilog
Jurnal Patung Jayashree

XVI - Kejutan Atau Terkejut?

1.8K 428 13
由 AnjolieKim

Dua minggu telah berlalu sejak pertemuan Adken dengan Dito. Adken makin disibukkan dengan tugas akhirnya, untuk menghilangkan penat, Adken memutuskan untuk ikut nongkrong dengan anak-anak Gankbut.

Seperti biasa, Mami dan Butet akan memilih terpisah dari Arbei. Sedangkan Adken, Bang Sat, dan Jupi juga sibuk antar lelaki, maka dari itu Arbei terus saja menempel pada Adken agar ia tidak merasa terasingkan.

"Ken, kapan itu cewekmu kau bawa lagi kemari? Kangen aku ni," ujar Butet menimbrungi pembicaraan Adken, Bang Sat, dan Jupi yang sudah mulai mengarah kehubungan Adken dan Gantari.

Arbei mendengus mendengar pertanyaan Butet. Sudah benar Adken dan Gantari terpisah dengan jarak yang jauh, kenapa kehadirannya malah dinanti-nantikan.

"Entah, mungkin nanti saat sudah memasuki pra-sidang," jawab Adken juga tidak tahu. Adken berharap, Gantari datang dengan Bunda dan Ayahnya saat ia sedang pra-sidang.

Untuk informasi, karena di kampus Adken, semester akhir lebih dikenal dengan Tugas Akhir daripada Skripsi, maka dari itu sistem penamaan dan pengerjaannya juga sedikit ada yang berbeda. Biasanya kampus yang menggunakan istilah skripsi untuk semester akhirnya, maka mereka akan melewati proses yang dinamakan Sempro atau Seminar Proposal.

Nah sempro ini yang dinamakan pra-sidang jika di kampus Adken. Biasanya tiap jurusan ada 2x pelaksanaan pra-sidang, yakni pra-sidang 1 dan pra-sidang 2. Pra-sidang 1 dilaksanakan saat memasuki minggu ke-8 sedangkan pra-sidang 2 dilaksanakan saat memasuki minggu ke-11 pengerjaan tugas akhir.

"Yah sayang sekali ya, Gantari belum bisa pergi sendirian. Kalau ia bisa naik pesawat sendiri, mungkin ia sudah beberapa kali mengunjungi Adken kesini," ujar Bang Sat.

"Loh, justru yang seharusnya rajin mengunjungi ya pihak laki-laki. Atau setidaknya sama lah. Masa pihak perempuannya yang jarus terus-terusan mengunjungi," ujar Jupi.

"Ya tidak masalah toh, tergantung kesepakatan tiap pasangan itu bagaimana," balas Bang Sat.

"Sudahlah, tidak usah diributkan. Jika memang Gantari bisa kesini, pasti ia juga akan kesini, benar begitu Adken?" lerai Mami.

"Hmm benar, begitu juga dengan saya. Kalau saya bisa ke Bandung, saya yang akan menjenguknya kesana," jawab Adken.

"Kenny, aku capek, anterin aku pulang yuk," ajak Arbei kepada Adken.

"Hmm, kamu tunggu dipintu keluar, saya mau ambil motor dulu di parkiran," jawab Adken.

"Oke." Arbei langsung melesat kearah pintu keluar tanpa mempedulikan teman-temannya yang masih duduk disana.

"Hah, mau sampai kapan lo manjain dia terus Ken? Dia udah kelewatan. Kalau sampai cewek lo tau lo sering antar jemput Arbei kemanapun cewek itu minta, dan lo bahkan udah berminggu-minggu gak bisa ketemu cewek lo, habis lo!" ucap Jupi kesal.

"Tenang saja, saya akan kasih pengertian pada Gantari nantinya, yasudah, kami duluan ya," pamit Adken ke anak-anak Gankbut.

"Hah, Adken ... Adken ... entah mengapa feeling gue dia bakal ribut sama Gantari gara-gara Arbei," ujar Butet.

🌵⚘🌵

Setelah mengantarkan Arbei kembali ke apartemennya, Adken langsung pulang ke kost untuk beristirahat. Sebenarnya Adken kasihan melihat Arbei tidak disukai teman-temannya yang lain karena dianggap terlalu posesif kepadanya. Ada suatu hal yang membuat Arbei seperti itu dan hanya Adken yang mengetahuinya.

Adken sudah membicarakan ini kepada Arbei untuk terus terang mengapa ia terus-terusan seperti terlalu bergantung kepada Adken. Namun Arbei menolak untuk bercerita, Adken hanya bisa menghargai keputusannya dan tidak akan ikut campur. Tapi makin kesini, Adken makin merasa sikap orang-orang disekelilingnya terhadap Arbei makin kelewatan.

Mereka sangat terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Arbei dan menghakimi Arbei sedemikian rupa. Adken kadang salut dengan tanggapan Arbei yang hanya masa bodoh saja diberlakukan seperti itu. Namun Adken yakin, dilubuk hatinya yang paling dalam, Arbei pasti merasa tersakiti, merasa terasingkan. Arbei hanyalah perempuan biasa yang bisa merasakan sakit hati.

🌵⚘🌵

Keesokan harinya, Gantari merencanakan untuk memberi kejutan pada Adken dengan mengunjungi Adken di Surabaya. Gantari pergi dengan dua asisten kepercayaan Mars untuk menemaninya. Gantari kembali dibuat takjub selama penerbangannya dengan pesawat. Walaupun sebelumnya sudah pernah, Gantari tetap merasa sedikit takut.

Sesampainya Gantari di Surabaya, Gantari serta kedua asisten Mars langsung mengunjungi kost Adken. Namun saat jarak mobil sewaan mereka sudah mendekati kost Adken, Gantari melihat Adken keluar dari kostnya dengan mengendarai motor. Gantari yang penasaran meminta asisten Mars untuk mengikuti kemana Adken pergi.

Rupanya Adken mendatangi Apartemen Sumatra, salah satu apartemen mewah yang berada di Surabaya. Untuk apa Adken kesana? Apa ingin mengunjungi salah satu anak Gankbut?

Gantari terus mengikuti Adken sampai masuk kedalam apartemen. Namun Gantari sempat diberhentikan oleh petugas keamanan, karena ia harus menukar KTP-nya terlebih dahulu agar diberi akses masuk kelantai atas, jika tidak Gantari hanya boleh menunggu di lobby.

Namun karena power yang dimiliki Mars, kedua asisten kepercayaannya tentu dapat mengurus hal tersebut sehingga Gantari diperbolehkan masuk lebih dalam. Mereka melihat lift terakhir yang naik, berhenti dilantai 7, sehingga mereka dapat menyimpulkan Adken berhenti dilantai 7 apartemen.

Sesampainya Gantari dan kedua asisten mars dilantai 7, mereka masih harus mencari ruangan mana yang didatangi oleh Adken. Namun rupanya mereka masih diberikan kemudahan, karena Adken belum masuk kedalam salah satu ruangan yang berada dilantai itu. Adken masih berdiri didepan pintu sambil mengetuk pintu tersebut.

Tidak lama setelahnya pintu tersebut dibukakan oleh seseorang yang tidak lain adalah Arbei! Gantari melihat itu semua dari jauh, entah apa yang mereka bicarakan sejenak didepan pintu, yang jelas disana Mas Ken-nya tertawa. Tawa yang pernah dilihat Gantari pagi itu saat mereka masih berada di penginapan dekat istana Jayashree. Tawa yang tidak pernah Gantari lihat lagi setelahnya, kini Gantari melihatnya namum bukan untuk dirinya, melainkan untuk perempuan lain.

Lalu Adken dan Arbei masuk kedalam kamar apartemen tersebut dan entah apa yang akan mereka lakukan setelahnya, Gantari tidak tahu, lebih tepatnya ia tidak ingin tahu, demi melindungi hatinya dari rasa sakit. Gantari memutuskan untuk pergi, dan tentunya kedua asisten Mars dengan senantiasa akan terus mengikuti kemanapun Gantari pergi.

Karena tidak memiliki tujuan yang jelas, akhirnya mereka mengantarkan Gantari kembali ke kost Adken, sambil menunggu keputusan dari nona muda mereka, akan kemana mereka selanjutnya. Gantari yang masih gundah perasaannya, tentunya tidak bisa berpikir akan kemana mereka menginap malam ini. Karena tidak mungkin mereka langsung kembali lagi ke Bandung, itu akan sangat melelahkan, kembali dengan tangan kosong.

🌵⚘🌵

Adken sampai di kostnya pada pukul 8 malam, ia dikejutkan dengan kehadiran dua asiten ayahnya yang sedang berdiri dipintu kamar Adken. Oh pasti karena ayahnya mereka bisa sampai didepan pintu kamar Adken. Kost yang Adken tempati termasuk salah satu kost mahal yang berada didekat kampusnya. Kost tersebut memiliki sistem seperti di apartemen, jika ingin naik kelantai atas, maka harus memiliki kartu akses terlebih dahulu.

Adken sebenarnya merinding memikirkan power dari petinggi Kejora Group, mereka bisa melakukan apa saja dengan uang dan kekuasaan. Jangankan memiliki kartu akses masuk ke kost mewah atau ke apartemen elit, membungkam media bahkan membayar hukum saja mereka bisa.

Namun Adken bukanlah seseorang yang seperti itu, walaupun ia bisa, walaupun ia memiliki hak istimewa, ia tidak suka menyelesaikan apapun dengan jalan yang tidak baik. Hal ini juga yang membuat Adken tetap pada pendiriannya untuk memperjuangkan hal yang disukainya seperti kuliah jurusan sejarah, agar ia tidak terlibat dengan urusan Kejora Group.

Adken berjalan dengan santai menghampiri kedua asisten ayahnya tersebut.

"Laskar, Eris, apa yang sedang kalian lakukan disini?" tanya Adken penasaran.

"Kami mengawal Nona Muda, Tuan. Ia sedang berada didalam kamar Anda," ucap Laskar.

"Gantari ada disini? Sejak kapan?" tanya Adken bahagia.

"Sejak tadi siang Tuan Muda," jawab Laskar.

"Kenapa kalian tidak menghubungi saya? Kalau tahu kekasih saya dari tadi siang ada disini, saya kan bisa pulang cepat," ucap Adken tajam. Adken tidak suka Gantari harus dibiarkan menunggu lama hanya untuk bertemu dirinya.

"Maaf Tuan Muda, Nona Muda yang meminta agar kedatangannya dirahasiakan," jawab Eris.

Adken mendengus memdengar jawabannya, kalau sudah sampai sini, apa lagi yang harus dirahasiakan? Adken berjalan masuk kedalam kamarnya dan membiarkan kedua asisten ayahnya itu menunggu diluar.

"Gantari, kamu datang ..." ujar Adken semangat saat melihat sosok Gantari yang sedang duduk disofa.

Gantari yang melihat kedatangan Adken langsung mendengus dan memalingkan wajahnya. Adken dibuat bingung dengan sikap Gantari yang nampak tidak antusias saat bertemu dirinya. Adken berjalan memdekati Gantari, lalu duduk disampingnya.

"Gantari, kamu kenapa hmm? Kenapa wajahnya kusut begini? Tidak rindu dengan saya? Tidak ingin memeluk saya?" tanya Adken, sambil menahan dagu Gantari agar tidak berpaling darinya lagi.

Gantari tidak jua kian menjawab pertanyaan Adken, membuat Adken yakin ada yang tidak beres dengam kekasihnya ini. Tapi apa masalahnya? Apa ia memang sudah kesal sejak masih di Bandung? Atau sejak perjalanan menuju kesini? Tapi kenapa?

"Gantari, dengar. Jika memang ada masalah, jika ada hal yang mengganjal hati kamu, katakanlah. Jangan hanya diam seperti ini. Saya tidak bisa membaca pikiran, jadi saya tidak tahu apa yang terjadi padamu, dan apa yang kamu rasakan saat ini. Jadi tolong beritahu saya Gantari," ujar Adken.

Lama terdiam, akhirnya Gantari mau membuka suaranya. "Tari tahu Mas Ken tadi selingkuh," ujar Gantari pada akhirnya.

"Hah, apa?" Adken melongo mendengar tuduhan Gantari terhadapnya.


Adken terkekeh setelahnya. "Gantari, memangnya kamu tahu selingkuh itu apa?" tanya Adken dengan lembut.

"Tahu Mas, selingkuh itu adalah tindakan ketika seseorang yang sudah memiliki pasangan, menjalin hubungan dengan orang lain," jawab Gantari yakin.

"Tahu dari mana hmm?" tanya Adken memastikan.

"Dari sinetron yang sering ditonton Bunda," jawab Gantari dengan polos.

Adken tidak bisa membendung gelak tawanya saat mendengar penuturan Gantari. Haduh bundanya itu sepertinya sudah meracuni otak polos Gantari dengan roman picisan. Oh tentu saja polos, Adken kan tidak tahu Gantari sering berpikiran mesum tentang dirinya.

"Kenapa Mas Ken tertawa? Jadi Tari benarkan?" tanya Gantari dengan mata yang memicing tajam.

"Atas dasar apa kamu menuduh saya seperti itu Gantari?" tanya Adken setelah berhasil meredakan tawanya.

"Tari lihat sendiri Mas Ken berduaan dengan buah berry di apartemen. Bahkan Mas Ken baru pulang saat hari sudah malam, pasti kalian sibuk menghabiskan waktu berdua kan," tuduh Gantari kepada Adken.

"Buah berry? Buah berry maksud kamu Arbei?" tanya Adken memastikan.

"Hmm Butet mengatakan bahwa nama gadis itu sama dengan nama buah berry," jawab Gantari.

"Kamu melihat saya dengan Arbei di apartemennya? Kamu datang ke Surabaya sejak siang dan kamu mengikuti saya hingga kesana?" tanya Adken tidak habis pikir.

"Tidak usah mengalihkan pembicaraan Mas, jawab saja pertanyaan Tari," jawab Gantari tegas.

"Saya tadi memang ke apartemen Arbei, Gantari. Saya ada disana seharian, tapi saya tidak selingkuh seperti apa yang kamu tuduhkan kepada saya," jawab Adken.

"Kata Bunda, tidak ada orang selingkuh yang mau mengaku," ujar Gantari lugas.

"Memang benar kebanyakan begitu, saya bukannya tidak mengaku, tapi saya benar-benar tidak melakukannya," ucap Adken memastikan.

"Terserah Mas Ken mau mengelak seperti apa, yang jelas Tari sudah melihatnya sendiri. Tari ingin pergi, salamat malam," ucap Gantari seraya beranjak hendak keluar kamar kost Adken.

Adken yang melihat Gantari akan pergi, menahan tangan Gantari dan sedikit menariknya sehingga Gantari duduk kembali.

"Kamu tetap disini malam ini, pembicaraan kita belum selesai. Kamu harus belajar menyelesaikan masalah bukannya lari dari masalah. Saya tahu kamu lelah, jadi tidurlah terlebih dahulu, kita bicarakan ini dengan kepala dingin," ujar Adken tak terbantahkan

🌵⚘🌵

继续阅读

You'll Also Like

4K 511 9
Judul awal 'Pancarona' dalam proses revisi Bagi Tama, semua warna kehidupannya adalah hitam. Sekeras apapun dia berusaha menggapai beragam warna untu...
52.2K 5.8K 53
Antara anugerah dan kutukan yang menyelimuti Renjana sejak ia memimpikan lelaki bangsawan dari zaman dahulu yang katanya merupakan sang bapa di lain...
810K 129K 59
"Rintihan kesakitan itu terdengar nyata ditelingaku. Tatapan kosong dari anak perempuan yang meringkuk dalam ruangan itu benar-benar menghantui malam...
25.9K 4.3K 49
[Fantasy: Nagaragung Universe] Hayu, harus menyembunyikan fakta bahwa dia bisa melihat yang tak terlihat. Ia hanya ingin menjalani kehidupan normal...