Desau angin malam menyeruak menusuk kalbu,meninggalkan rasa dingin yang menyusup sedemikian rupa pada kulit putih bak giok yang disinari rembulan,merasuk hingga ke pangkal tulang,membuat gigi pemuda itu bergemeletuk tak henti dan semakin mendekatkan diri pada perapian didepannya.
"Kuroo,kapan kau akan selesai?" Suara pemuda itu terdengar bergetar dan tersendat oleh rasa dingin yang menyebar hingga ke saraf,dia benar-benar payah dengan udara malam.
Sedangkan pemuda satu lagi hanya melempar senyum andalannya dan kembali fokus dengan kamera yang sedang dipegangnya.
"Kenma kemari" Kenma memandang lamat pada Kuroo sebelum akhirnya berdiri dari duduknya dan dengan langkah malas menghampiri si pemanggil.
"Kuroo ini dingin" adunya setelah berdiri tepat didepan Kuroo.
Kuroo tersenyum maklum dan memeluk pemuda yang lebih kecil kedalam pelukannya. Meski masih merasa dingin,setidaknya pelukan Kuroo terasa hangat dan nyaman.
Kenma mendengus keras dalam dekapan Kuroo, harusnya ini menjadi liburan honeymoon mereka,tapi Kuroo malah mengajaknya ke belahan terpencil di negara yang terkenal dengan pohon Maplenya,dan lagi,pada tengah malam mengajaknya untuk mendaki gunung atau bukit?entahlah Kenma tidak memerhatikan dengan benar karena hari yang sangat gelap.
Tidak kehilangan jejak Kuroo ditengah gelap gulita saja,Kenma sudah bersyukur.
Seakan belum cukup hanya dengan mendaki,pemuda yang berstatus suaminya itu mengajaknya hingga ketengah danau yang membeku,dan menyalakan api kecil pada alat yang entah apa namanya.
Tempat mereka berpijak saat ini sama sekali tidak terlihat seperti danau,es benar-benar membekukannya dan membuat itu terlihat seperti hamparan tanah dengan salju tinggi yang menutupinya.
"Kenma lihat"
Suara Kuroo menyadarkan Kenma dari rasa kesalnya,dan Kenma tidak bisa tidak terperangah melihat pemandangan didepannya saat ini.
Kumpulan aurora berwarna kehijauan menghiasi langit malam,membentuk kabut yang memeluk jutaan bintang,sinarnya terang tapi tidak menyilaukan, mata Kenma tidak bisa tidak berbinar kagum saat melihatnya.
Indah.
Mungkin ini adalah pertama kalinya dalam hidupnya Kenma melihat keajaiban alam yang seindah ini,dia bahkan tidak sadar sudah berjalan sedikit menjauh dan terlepas dari pelukan Kuroo, bahkan udara dingin mendadak tidak lagi terasa dikulitnya.
"Kenma"
Ckrek
Kenma menoleh bersamaan saat suara Kuroo memanggilnya dan suara jepretan kamera terdengar,Kenma menemukan Kuroo tengah tersenyum sambil menatap kamera.
Kuroo mengalihkan matanya, beralih menatap Kenma sambil tersenyum dan menunjukkan hasil jepretannya.
"Lihat cantik kan?" Ucapnya seraya tersenyum bangga.
Disana,Kenma tengah tersenyum lebar sambil sedikit membuka mulutnya,posisinya menghadap kamera dengan posisi kepala yang sedikit miring,wajahnya yang putih terlihat sedikit pucat karena hawa dingin,tapi binar bahagia pada matanya,membuat beberapa rona merah samar pada pipi mulusnya,membuatnya terlihat tak kalah indah dengan pemandangan dibelakangnya.
Kenma tidak berkata apa-apa sebelum kembali masuk kedalam dekapan Kuroo,ini adalah salah satu hadiah indah yang tidak akan Kenma lupakan.
"Terimakasih" bisiknya pelan bersamaan dengan sinar mentari yang mulai terlihat,perlahan mengikis lapisan Aurora itu dari udara.
Kuroo membalas pelukan Kenma dan mengelus kepalanya pelan,mencium pucuk kepala itu dengan penuh kasih sayang sebelum matanya beralih menyaksikan matahari terbit.
-The End-
Sumpah wattpad ada masalah apa sih?? 🙂🔪
Pen tak hiih...
Dahlah.
Hope you like it guys...
And see you next chapter...
Omake :
Te_tsurou.Kuroo
📍Yellowknife,Canada
You look beautiful than Aurora
.
.
.
@Kenma_Ken
❤️918k 💬0
Komentar dinonaktifkan