17. Elf ( bagian 4 )

1.4K 214 22
                                    

Pagi ini Kenma dan Yaku tengah berada dirooftop sekolah,sedari tadi hanya ada suara angin diantara mereka,keduanya sama-sama diam.

"Jadi...ada apa memanggil saya yang mulia?" Ucap Yaku membuka percakapan.

Kenma memandangi Yaku cukup lama.

"Kau...darimana kau tau siapa diriku?" Tanya Kenma.

Kali ini pandangannya lurus kedepan, matanya menatap tajam namun teduh disaat bersamaan.

Dia tidak menunduk seperti biasanya,tapi tidak juga menatap lawan bicaranya dengan pandangan meremehkan.

Auranya jelas sekali terasa berbeda, penuh wibawa dan terasa berbahaya.

'tipikal keluarga kerajaan' batin Yaku.

"Hormat saya kepada yang mulia pangeran Kleozaelfric Alfreo D. Zalxviero Ceic" ucap Yaku memberi hormat--yang sebenarnya sangat terlambat, tapi Kenma sama-sekali tidak mempermasalahkannya

Kenma menggangguk dan meminta Yaku untuk berhenti menunduk.

"Sebelumnya yang mulia pangeran, saya minta maaf jika saya terkesan tidak sopan. Tapi tidak ada seorangpun didunia imamortal yang tidak mengenal anda,putra sulung kerajaan Elfrida,calon pemimpin bangsa Elf dan orang yang diramalkan akan menjadi pemersatu segala ras,serta si "Kejora" Incaran semua orang" ucap Yaku

"Sebenarnya kau ini siapa...?" Tanya Kenma.

"Saya hanya sebagian kecil dari rakyat anda itu saja,maaf tapi informasi pribadi saya lainnya tidak bisa saya katakan pada anda" ucap Yaku sambil menunduk.

"Hah...baiklah,tapi apa maksud perkataanmu kemarin?" Tanya Kenma lagi.

"Sebelumnya mohon maaf lagi jika saya bersikap tidak sopan,tapi pangeran, apa yang pangeran lakukan disini?ini bukanlah tempat dimana pangeran seharusnya berada kan?setauku kerajaan Elfrida memang cukup bebas,tapi mereka sangat tegas dan aku yakin mereka tidak akan membiarkan calon penerusnya berkeliaran kesana-kemari" ucap Yaku.

"Itu...."

"Pangeran,katakan apa ini semua karena Kuroo?"

"..."

"Dulu saya sering mendengar bahwa sang pangeran Kerajaan Elfrida sangat sering keluar barrier dan bermain didalam hutan Excellency bersama seorang anak manusia bersurai hitam"

"Hutan Excellency berada sangat dekat dengan rumah Kuroo,dan melihat anda yang berhubungan langsung dengan Kuroo,bahkan yang mulia pangeran sampai memberinya tanda 'pistis' kan? Aku merasakannya" ucap Yaku

"Kurasa aku tidak bisa mengelak, kau benar,ini semua karena Kuroo. Aku hanya sedikit merindukannya, karena dia sangat jarang mengunjungi hutan itu lagi setelah beranjak remaja"

"Dan...aku memang merencanakannya, membuatnya menendang batu hingga membuatku terluka, membuatnya mengikutiku memasuki hutan itu saat bulan baru,dan membuatnya mengobatiku"

"Kau boleh mengataiku gila,tapi a-aku benar-benar merindukannya. Dia tumbuh sangat besar sejak kami terakhir bertemu,wajahnya menjadi lebih tampan,dia tidak lagi imut seperti dulu haha, pemikirannya lebih dewasa,tapi dia sama sekali tidak berubah,dia tetap Tetsurou yang aku kenal"

"Dan untuk berjaga-jaga,aku memberinya tanda 'pistis' milikku agar aku bisa mengetahui saat dia berada dalam bahaya" ucap Kenma tersenyum.

'apa jangan-jangan....' batin Yaku

"Yang mulia,kau tahu kan? Kuroo adalah manusia biasa,dia hanya murni seorang manusia,mak--"

KUROKEN FANFIC | ONESHOOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang