SHORT STORY 2017 - 2021 (END)

By maminces__

15.2M 402K 25.3K

[MATURE 21+] Semua cerita hanyalah karangan penulis saja. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat atau kejadian... More

The BIG BOSS
Brother Shit!
Brother Shit! (2)
Brother Shit! (3)
Brother Shit! (End)
The Captain's Lover
The Captain's Lover (2)
The Captain's Lover (3)
The Captain's Lover (End)
The Doctor's Charm
The Doctor's Charm (2)
The Doctor's Charm (3)
The Doctor's Charm (3)
The Doctor's Charm (4)
The Doctor's Charm (End)
Crazy Secretary
Crazy Secretary (2)
Crazy Secretary (End)
Second Change
Second Change (2)
Second Change (3)
Second Change (End)
Isabel's Madness
Isabel's Madness (2)
Isabel's Madness (3)
Isabel's Madness (End)
My Maid of Honor
My Maid of Honor (2)
My Maid of Honor (3)
My Maid of Honor (End)
Seduction of Ex-Wife
Seduction of Ex-Wife (2)
Seduction of Ex-Wife (End)
Sexy Lecturer
Sexy Lecturer (2)
Last Chance
Last Chance (2)
Giveaway!
Last Chance (3)
Last Chance (4)
Last Chance (End)
Perverted Neighbor
Perverted Neighbor 2
Perverted Neighbor 3
Perverted Neighbor 4
Perverted Neighbor (End)
Struggle
Struggle (2)
Struggle (3)
Struggle (4)
Struggle (End)
My Lily
My Lily (2)
The Concubine
Shelva's Revenge
Shelva's Revenge (2)
Shelva's Revenge (3)
Shelva's Revenge (4)
Shelva's Revenge (End)
Bella's Temptation
Bella's Temptation (3)
Bella's Temptation (4)
Bella's Temptation (End)
The Game of Shazad
The Game of Shazad (2)
The Game of Shazad (3)
The Game of Shazad (4)
The Game of Shazad (End)
The Game of Shazad (bonus)
A Zaheen's Trick
A Zaheen's Trick (2)
A Zaheen's Trick (3)
A Zaheen's Trick (4)
A Zaheen's Trick (End)
Abil's Secret Husband
Abil's Secret Husband (2)
Abil's Secret Husband (3)
Abil' Secret Husband (End)
Spoiler Innocent Love
Just Friends in Bed
Just Friends in Bed (2)
Just Friends in Bed (3)
Just Friends in Bed (End)
Blind Date
Blind Date (2)
Blind Date (3)
Blind Date (End)
My Beautiful Maid
My Beautiful Maid (End)
FLASH SALE!

Bella's Temptation (2)

42.6K 4.8K 250
By maminces__

Tukeran mood yuk, labil mulu, heran😌

Kadang kepikiran, "ini lapak SS kok makin sepi vote sama komennya? Pdhl view bejibun. Unpublish aja kali ya? Gak usah di up lagi apa gimana. Tapi butuh cuan dari PDF. Oasu😭"

Akhirnya up lagi. Gitu terus. Muter2 kek hubungan doi👉👈

Btw...

Gajadi deh(◔‿◔)

***

Bella mempertahankan posisinya, sedangkan Zidan berusaha untuk cukup fokus pada laju kendaraannya. Meski otak pria itu sudah tak sepenuhnya waras, tapi Zidan tidak mau mencelakai dirinya dan wanita di sebelahnya.

"Bel, stop dulu," Zidan ingin menarik diri, tapi Bella malah melakukan sebaliknya. Mulutnya semakin dalam menghisap batang kepemilikan Zidan.

"SHIT!" Zidan merasa ia akan meledak dengan hebat. Dengan satu tangannya  ia menekan kepala Bella hingga wanita itu tersedak dan wajahnya memerah.

"F*ck!"

Zidan mengumpat kasar saat ia berhasil memuntahkan banyaknya cairan dari adik kecilnya ke dalam mulut nakal Bella

"Buanyuak buanguet..."

Bella sampai tidak bisa bicara dengan jelas karena mulutnya penuh. Bahkan cairan Zidan meleleh dari kedua sudut bibirnya.

Zidan tersenyum puas. Masih jelas terlihat kalau gairahnya belum surut sedikit pun. Tangannya meraih tisu dan memberikannya kepada Bella.

Sesekali Zidan melirik Bella yang kini menggerutu karena dresnya terkena cairan pria itu. Walaupun sudah Bella bersihkan dengan tisu, tetap saja masih meninggalkan bekas.

"Ganti aja," usul Zidan.

"Baju gue di koper semua," balas Bella tanpa menatap Zidan.

Zidan menjilat bibirnya kala ia menatap belahan payudara Bella yang menggoda. Sial. Bella membuat 2 kepalanya terasa berat.

"Kemeja aku ada di belakang, pakai itu dulu," Zidan terus fokus menyetir dan berharap mereka secepatnya tiba di hotel.

Karena tidak suka dengan dresnya yang kotor, Bella akhirnya menyetujui saja usulan Zidan. Bella mengangkat tubuhnya agar bisa meraih kemeja Zidan yang tergantung di belakang.

"AW!"

Zidan refleks mengulurkan tangannya menahan tubuh Bella saat ia tak sengaja menginjak rem karena hampir saja menabrak mobil temannya yang ada di depan.

"Sorry," Pria itu tidak fokus karena bokong seksi Bella menantangnya sehingga ia tidak memperhatikan mobil di depannya menyalakan lampu sein ke kiri.

"Jas aja deh, ribet mau ganti baju. Udah sampai juga," Bella akhirnya meraih jas yang ia lihat tergantung di dekat kemeja Zidan.

Zidan tidak menyahut. Tangannya terulur meremas bokong Bella membuat desahan halus lolos dari bibir wanita tersebut.

Kembali ke posisi duduknya, Bella menatap heran ke arah Zidan. "Lo mau keluar kayak gitu?" tanyanya sambil menatap celana yang belum dibenahi oleh pria itu.

"Kasihan tuh burung kedinginan," lanjutnya tersenyum miring.

Zidan mendengkus dan menarik lengan Bella sehingga wajah mereka berdekatan. Sangat dekat. Bella bahkan bisa merasakan hangatnya napas Zidan menerpa kulit wajahnya.

"Aku mau kamu, Bella."

Bella mengunci tatapan Zidan. Keningnya mengernyit kala merasa tidak asing dengan pandangan tersebut. Ingatan Bella berputar ke 5 tahun lalu di mana ia menghadiri pesta topeng yang diadakan oleh teman kampusnya di salah satu kelab malam.

"Topeng..." Bella menggumam tanpa sadar.

Zidan mendengarnya. Jadi, Bella benar-benar tidak ingat sama sekali? Pantas saja wanita itu terlihat cuek sejak awal mereka tiba di lokasi reuni. Hanya Zidan yang ternyata merindukan wanita itu.

"Udah inget?" Zidan menyeringai karena Bella kini mengerjap lucu.

"Bangsat! Lo...!"

Bella mendorong dada Zidan sehingga kini mereka tidak sedekat tadi. Bella menatap Zidan dengan pandangan menyipit.

"Lo yang maling celana dalam gue!" Bella menunjuk wajah Zidan dengan jari lentiknya.

Zidan maju mendekat dan membuka mulut, lalu menghisap jari tersebut dengan gerakan sensual.

"Masih aku simpan, Bel. Ada di koper," kekehnya sambil terus memainkan jari Bella.

Bella menahan napas dan tidak ada niatan untuk menarik jarinya dari dalam mulut pria itu.

"Bahkan aku mengistimewakan tempatnya."

Bella menatap Zidan dengan pandangan tidak percaya. Pasti pria itu membual. Mana mungkin setelah 5 tahun berlalu, Zidan masih menyimpan kain tipis miliknya.

"Cabul!"

Zidan melotot. "Siapa yang cabul sebenarnya? Aku atau kamu? Harusnya kamu berterima kasih karena aku menyelamatkan segitiga merah itu."

Seolah tersadar, Zidan menatap ke pangkal paha Bella dengan pandangan mesum. "Kamu suka merah? Atau semua koleksinya memang merah? Aku penasaran dengan model-modelnya seseksi apa," kekeh Zidan.

Bella memutar bola mata. Ketukan di kaca sebelahnya membuat Bella tersentak.

"Celana lo!" Bella melotot garang pada Zidan yang dengan santai memasukkan batangnya ke dalam celana. Syukurlah batang keras dan besar itu sudah kembali ke ukuran semula.

"Bel, kamarnya sisa satu. Kayaknya lo gak bisa sendiri." Teman Bella yang bertugas sebagai panitia acara reuni meringis penuh penyesalan saat Bella menurunkan kaca mobil.

"Lo bilang aman. Omong kosong," ujar Bella kesal.

"Sorry, Bel. Soalnya ada yang datang dadakan. Yang lain udah sekamar berdua. Cuma lo doang yang sendiri."

"Siapa?" tanya Bella.

"Jihan."

Bella mendengkus. Jihan. Wanita itu selalu saja menjadi biang kekesalannya. "Gue gak sudi sekamar sama dia. Kana aja. Gue sama Kana," tolak Bella.

Zidan keluar dari mobil karena memang sejak tadi kendaraan itu sudah terparkir mengikuti mobil yang lain. Pria itu berdiri di sebelah temannya yang masih membujuk Bella.

"Oke, fine! Tapi kalau dia berulah, lo tahu apa yang bakal gue lakuin," kata Bella dengan terpaksa.

"Gue jamin Jihan gak bakal macem-macem sama lo."

Bella menatap muak pada temannya yang terkekeh dengan wajah sumringah sebelum berlalu pergi dari sana.

"Minggir," Bella membuka pintu mobil dan mendorongnya agar Zidan menyingkir dari posisinya yang berdiri menghalangi jalan keluar Bella.

"Bentar," Zidan menutup kembali pintu tersebut, lalu menyelinapkan kepalanya masuk sambil meraih ponselnya di dalam sana.

Bella berdecak. Pria itu jelas mencari kesempatan. "Siku lo awas!" seru Bella.

Zidan menoleh sehingga wajahnya langsung berhadapan dengan wajah cantik Bella. Senyum miringnya membuat Bella mengangkat sebelah alisnya.

"Urusan kita belum selesai," bisik Zidan sambil melirik ke belahan dada Bella.

Dari kejauhan, wanita yang akan sekamar dengan Bella menatap keduanya sambil mengepalkan tangan. Wajahnya memerah karena menahan amarah dan kecemburuan.

"Kali ini gue gak bakal kalah, Bel. Gue lebih cantik dari lo," gumamnya dengan percaya diri.

***

"Ambil barang-barang lo," Bella bersedekap dada dan berdiri dengan angkuh di depan teman sekamarnya.

"Kenapa, Bel?" tanya Jihan dengan bingung.

"Gue di sini. Lo tidur di sana," Bella melirik sofa.

"Tapi, kan, kasurnya besar. Muat berdua ini."

"Gak. Buruan!"

Jihan mendengkus dan berdiri menantang Bella. Pandangan polosnya kini berubah.

"Bakat penggoda lo sejak kuliah gak berubah, ya. Malahan makin jago. Gue bukan Jihan yang dulu lagi. Gue gak bakal ngalah sama lo," Jihan tersenyum meremehkan pada Bella.

"Selain gak cantik, lo juga gak punya kelebihan apa-apa sejak dulu. Oh, lupa. Ada satu deh," Bella mengikis jarak mereka.

"Lo... penjilat."

Jihan mendorong Bella karena tidak terima dengan kalimat wanita itu. Satu tamparan Bella terima dari Jihan yang memang mudah tersulut amarah.

"Pelacur kayak lo gak usah belagu! Sama kayak ibu lo. Pantes aja jadi anak haram. Ibu lo ngerebut Ayah gue! Dan lo ngerebut Zidan dari gue. Jalang murahan."

Bella mengusap sudut matanya yang sama sekali tidak mengeluarkan apa-apa. Meski pipinya terasa perih, Bella pura-pura baik-baik saja.

"Jangan malu-maluin diri lo sendiri, Jihan," kata Bella dengan raut wajah prihatin.

"Tanya ke ibu lo, yang anak haram sebenarnya siapa? Yang palacur sebenarnya siapa?" Bella tersenyum manis pada Jihan.

"Atau lo mau gue ceritain faktanya?"

Jihan menepis tangan Bella yang menyeretnya ke arah sofa di mana kopernya tadi diletakkan oleh Zidan.

"Dahulu kala, hiduplah sepasang suami istri yang baru saja menikah. Karena suaminya terlalu mencintai sang istri, ia meminta orang untuk mencarikan babu agar bisa disuruh-suruh."

"Sayangnya, sang babu mempunyai hati busuk sehingga merencanakan niat jahat. Menggoda majikannya."

Jihan menatap Bella dengan kobaran amarah. Sedangkan Bella menatap Jihan dengan penuh senyuman.

"Sayangnya lagi, sang nyonya mengetahui niat jahat si babu sehingga ia memberikan makanan yang dikasih obat oleh si babu kepada tukang kebun. Lo mau tahu kelanjutannya?"

Jihan mengepalkan kedua tangannya. Matanya benar-benar memerah. Jelas sekali dia begitu membenci Bella.

"Si babu hamil. Ia berkoar-koar ke sana kemari kalau itu anak majikannya. Nyonya besar marah dan mengusirnya. Sang Tuan juga menuntut si babu dengan pencemaran nama baik."

"Lo... anak tukang kebun, Jihan."

"AW!" Bella terdorong kuat dan Jihan menindihnya.

"Omong kosong! Lo ngarang!"

Bella meremas pergelangan tangan Jihan. Wajahnya memerah dan ia kesulitan bernapas karena Jihan menekan lehernya begitu kuat.

"L-Lo... Gila..." Bella bersusah payah bersuara.

"Mati lo! Mati!"

"BELLA!"

"JIHAN!"

***









Drama apa iniʘ‿ʘ

Continue Reading

You'll Also Like

329K 9.1K 10
🔞 WARNING 🔞 Bijaklah dalam memilih bacaan! *** Arsenio Achilles Clovis, seorang Dewa yang dikutuk menjadi manusia karena membunuh ibunya sendiri. K...
6.5M 329K 74
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
4.8M 178K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
1M 48.7K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...