Shinra melihat tangan Yuri Chan dan Raptharia bergetar, Shinra langsung menggenggam tangan mereka berdua.
"Tenang, kalian yang sekarang berbeda dari yang dulu, sekarang kalian kebihkuat dan hebat. Dan jika terjadi sesuatu aku akan melindungi kalian apa pun yang terjadi." Kata Shinra untuk menenangkan mereka.
"Baik kak."
"Baik Tuan."
Jawab mereka.
"Lagi pula mengapa kita terburu buru?" Tanya Mikasa
"Sekarang kita sedang diincar oleh anak buah iblis,, kita tidak bisa membuat warga disini terkena akibatnya, dan aku tidak ingin kejadian itu terulang." Jawab Shinra dengan wajah serius
"Baiklah." Jawab Mikasa sedikit merenung.
"Baiklah semuanya mari kita istirahat dan mempersiapkan segalanya untuk besok."
"Baik."
"Oke"
"Baik Tuan."
Jawab mereka
Mereka pun kembali kekamar masing masing.
Saat semua tidur Shinra msaih sibuk dengan aksesoris yang sedang dia buat. Karena sedikit bising Mikasa terbangun.
"Suara apa sih itu?"
Mikasa mengikuti suara itu dan dia sampai di kamar Shinra, karena pintu kamar Shinra sedikit terbuka Mikasa mengintipnya tetapi dia masih tidak tau apa yang Shinra lakukan karena tertutupi oleh badannya.
Mikasa pun membuka pintunya dan berkata.
"Katnyasuduh istirahat tapi kok kau sibuk malam malam begini?"
Shinra langsung merapikan semua barang saat mendengar suara Mikasa.
"Iya Iya sebentar lagi aku akan tidur."
"Sana tidur.'
"Iya Iya."
Mikasa pun kembali kekamarnya dan Shinra masih melanjutkan kerjaannya dengan lebih berhati hati dan tenang.
Keesokan harinya semua bangun pagi dan langsung membersihkan diri dan merapikan semua barang.
"Bagaimana semua sudah siap?" Tanya Shinra sambil mengeluarkan sihir ruang
"Sudah Tuan."
"Sudah kak."
"Sudah."
Jawab mereka
"Kalau sudah masukkan tas kalian kedalam sihir ini agar tidak keberatan saat perjalanan nanti."
"Baik." Jawab mereka bersamaan.
"Apakah aman meletakkan barang didalam sihir ini?" Tannya Mikasa yang meragukan sihit ruang Shinra.
"Tenang sihir ruang ini akan memanggil ruang yang tetap dan tidak akan salah." Jawab Shinra dengan percaya diri."
"Okelah." Balas Mikasa
Mereka pun pergi ke tempat resepsionis untuk mengembalikan kunci. Shinra memroses semuanya. Setelah selesai mereka keluar dari penginapan dan ingin langsung melanjutkan perjalanan. Namun saat keluar dari penginapan Shinra dan rekan rekannya sudah datangi banyak warga yang telah berbaris membentuk jalan kearah jalan keluar desa. Dan itu merasa tidak pantas karena seharusmya dia bukanlah pahlwan lagi, namun para ras elf, dwarf, dan setengah manusia menggagap mereka adalah pahlawan yang sesungguhnya.
"Kepada pahlawan, hormat!! Gerak!" Teriak pemimpin desa Dwarf
Raptharia dan yang lainya tersenyum melihat perlakuan warga yang sangat hangat dan ramah. Mereka pun berjalan menuju gerbang desa saat sedang berjalan ada seorang anak kecil berteriak.
"Terima kasih Kakak-Kakak Karena telah menyelamatkan Ayahku di tambang!!"
Yuri Chan dan Raptharia menlambaikan tangan mereka ke arah anak itu dan yang lainya, saat samapi didepan gerbang kepala desa memberikan sebuah hadiah untuk kenangan.
"Tuan mohon terima lah ini."
Kepala desa itu memberikan sebuah pedang yang terbuat dari batuan sihir yang sangat kuat dan tahan terhadap hampir segala macam sihir. Shinra pun menerima pedang itu.
"Terima kasih."
Shinra mengambil pedang dan mengangkatnya dengan tinggi.
"Hore!!" sorak semua warga
"Selamat jalan Tuan Pahlawan!!"
"Hati-hati dijalan!!"
Shinra dan Teman-temannya membalik badan dan berjalan pergi dari desa. Tidak lama mereka meninggalkan Desa Dwarf Yuri Chan berkata.
"Senang rasanya ya kak bisa menolong orang lain."
Shinra dan yang lainnya tersenyum mendengar perkataan Yuri Chan. Lalu Mikasa menjawabnya.
"Memang menyelamatkan sesorang sangat menyenangkan, karena bisa menghindarkan orang lain dari bencana yang pernah kita alami." Jawab Mikasa dengan raut wajah senang sekaligus sedikit merasa sedih.
Shinra dan Raptharia terkejut dengan jawaban Mikasa. Dan itu membuat mereka berdua bertanya tanya tentang masa lalu Mikasa.
"Omong-omong Mikasa apa yang terjadi sebelum kau bertemu dengan Kak Mizuki." Tanya Shinra.
"..." Mikasa hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Shinra.
"Jika kau tidak ingin menjawabnya tidak apa apa, karena setiap orang memiliki rahasia di masa lalunya." Ucap Shinra.
Suasana jadi hening dan canggung. Lalu Shinra mengajak mereka untuk beristirahat sejenak
"Hm... bagaimana kalau kita istirahat sebentar? Hari sudah mulai gelap." Tanya Shinra.
"Be-benar sebaiknya kita istirahat sebentar." Jawab Raptharia.
Mereka pun beristirahat sebentar. Shinra memutuskan unruk berburu binatang untuk dimakan, lalu Rapthria dan Mikasa mencari kayu untuk memasak dan Yuri Chan menjaga barang bawaan. Mereka pun mulai berpencar. Raptharia dan Mikasa mencari beberapa kayu, saat mencari kayu Raptharia berkata.
"Sebenarnya aku memiliki rahasia." Ucap Raptharia
Mikasa menoleh ke arah Raptharia.
"Dulu saat sebelum aku bertemu Tuan aku sudah pernah di lece-"
"Cukup Raptharia. Jangan diteruskan." Potong Mikasa.
"Biarlah masa lalu itu tidak diketahui dan maaf telah membbuat kalian khawatir." Jawab Mikasa.
Mereka pun terus mengobrol sambil mencari kayu dan rasa canggung itu pun mulai hilang.
Dan Shinra menxari mangsa untuk dimakan. Setelah beberapa saat mencari mangsa Shinra menemukan burung dodo yaitu binatang yang mirip dengan ayam.
"Bersiaplah kau akan menjadi mangsaku."
Shinra bersembunyi di balik semak semak untuk menyergapnya. Shinra bersiap mengeluarkan pisau dari balik jubahnya.
"Happ."
Shinra langsung melompat dan melempar pisaunya ke arah Burung dodo itu.
*jleb*
"Yah, aku mendapatkannya." Kata Shinra sambil mengambil mangsanya yang telah didapat.
"Mungkin satu cukup."
Shinra pun kembali ketempat istirahat mereka. Saat dalam perjalanan kembali Shinra menemukan sebuah jamur.
"Hmm. Apa itu?" Tanya Shinra sambil melihat kearah jamur yang ada di dekat pepohonan.
Shinra pun mendekat dan memeriksanya.
"Oh jamur ini dapat dikosumsi."
Shinra pun mengambil beberapa jamur yang dapat dikosumsi dan mengambil beberapa tumbuhan yang dapat dikosumsi.
Setelah itu Shinra melanjutkan jalan kembali ke tempat istirahat mereka. Akhirnya Shinra pun sampai, saat Shinra sampai Mikasa dan yang lainnya sudah mengobrol dengan santai dan suasana tidak canggung lagi.
"Wah sepertinya Mikasa sudah kembali ceria ya." Kata Shinra denga senang
"Ah iya, maaf sudah membuat kalian khawatir." Jawab Mikasa
"Jadi kakak membawa apa saja untuk ita makan?" Tanya Yuri Chan.
"Aku membawa daging binatang dan beberapa tumbuhan." Jawab Shinra.
Mikassa melihat tumbuhan yang dibawa Shinra dan melihat sebuah jamur yang dia suka.
"Tunggu apakah itu jamur Shimeji?" Tanya Mikasa.
"Iya, memang kenapa?"
"Itu jamur kesukaan ku, jamur itu enak kalau dibuat sup." Jawab Mikasa
"Bagaimana alau kita membuat sup dan daging bakar?" Saran Shinra.
"Setuju!" Jawab Yuri Chan dengan semangat.
"Baiklah mari kita buat sup dan daging bakar." Balas Shinra dengan semangat juga.
"Ayo!" Balas semuanya
Mereka pun membuat makanan dan makan bersama-sama sambil mengobrolkan banyak hal bersama.