HALLO SEMUANYA ....
SEBELUM BACA NIH YA YEOROBUN FOLLOW DULU YUK SAMA VOTE , KOMEN JUGA YA JANGAN JADI SIDER
OH YA KALU SALAH ATAU TYPO BILANG AJA JANGAN SUNGKAN YE SOK KENAL AJA
OKE YA AYANGIEK 💗
HAPPY READING💗💗
*************
🌱🌱
*************
Sore harinya seperti apa yang di katakan oleh Jaehyun ia menejemput Taeyong bersama kedua anakanya
"Mau beli mainan?"
"TENTU!" Jawab mereka serempak
Jaehyun menjalankan mobilnya menuju Cafe tempat Taeyong bekerja. Selama di perjalanan Mark dan Jeno saling berbincang satu sama lain
Tin tin...
Jaehyun memberikan klakson ketika sampai di depan cafe tersebut, di dalam sana Taeyong sudah di ledeki oleh teman temannya dikarnakan Jaehyun yang menjemputnya sore ini
"Woo... lihatlah si polos ini astaga"
"Ekhm Taeyong"
Taeyong hanya terdiam, wajahnya sudah memerah "diamlah kalian-aku pulang dahulu"
Tayong segera keluar dari cafe tersebut dan langsung menuju mobil milik Jaehyun "h-halo tuan"
"HALO APPA!" Seru Jeno dan Mark bersamaan
"Halo Mark...Nono"
Taeyong langsung duduk di samping kursi kemudi "menemani Mark dan Jeno terlebih dahulu membeli mainan" Taeyong hanya menganggukan kepalanya
Jaehyun melihat ke arah Taeyong "ciumanku?"
Taeyong membulatkan matanya "HAH?!"
"Ciumanku?"
"T-tapi t...tuan ada mereka"
Jaehyun melihat ke arah belakang menampakan Jeno dan juga Mark yang sedang menatap mereka dengan polosnya "aku lupa"
Jaehyun menjalankan mobilnya menuju salah satu mall yang berada di Seoul untuk membeli mainan yang telah ia janjikan kepada Mark dan juga Jeno
"sampai"
Jaehyun langsung menerunkan Mark dan juga Jeno mobilnya ia parkirkan di parkiran vip "daddy mengapa mobilnya tidak di taluh ke bawah?" Tanya Jeno
"Huum dan mengapa paman itu yang membaawa mobil nya?"
Jaehyun hanya tersenyum "dia yang memarkirkan mobil daddy"
Mereka semua menuju toko mainan "YEY!" Sorak Jeno dan juga Mark "pilih mainan sesuka kalian"ujar Jaehyun
Taeyong hanya tersenyum melihat kedua anaknya "kau berlebihan tuan" Jaehyun melirik ke arah Taeyong "tak apa selagi mereka seneng, oh ya kau ingin makan apa?" Taeyong menggelengkan kepalanya "aku tak ingin makan apa apa, hanya punya saja tubuhku lelah"
"Baiklah...tak ingin berjalan jalan dahulu?"
"Tidak" Taeyong menggelengkan kepalanya
Seorang wanita menghampiri Jaehyundan juga Taeyong, penampilannya yang menampakkan dirinya sangat elegan. Perempuan itu langsung menggandeng tangan Jaehyun, Taeyong yang melihat kejadian itu hanya terdiam menyaksikan perempuan itu
"Sedang apa kau di sini Jae?"
"Lepaskan tanganmu"
"Ish Jae"
"Jung Chaeyeon!"
"Baiklah baiklah..." Chaeyeon melepaskan rangkulan tangannya di lengan Jaehyun, Chaeyeon melihat ke arah Taeyong "siapa dia? Pelayanmu?"
Hati Taeyong seperti di sayat sesuatu "ah sepertinya tuan saya harus pergi menemani mereka" Jaehyun menahan tangan Taeyong
"Kau di sini!"
"Mereka membutuhkan ku, aku takut mereka hilang"
"Ish jae biarkan lah mereka kau ini"
Seorang anak kecil berlarian ke arah Jaehyun sembari memanggil dengan sebutan Daddy "daddyy... lih-kau siapa?" Tanya Jeno yang melihat wanita itu berdekatan dengan Jaehyun
"Jae ini? Ouh anak angkatmu? Halo sayang aku calon eommamu" Jeno terdiam "maksud tante?"
"Aku pacar daddymu sayang"
"Mana mungkin daddy hanya punya appa"
"Ck kau ini... aku serius aku calon eomma mu" Jaehyun langsung menarik tangan Chaeyeon keluar dari toko mainan tersebut dan membawanya tempat yang agak sepi
"Apa yang kau inginkan hah?" Chaeyeon berdecak kesal "dirimu kembali kepadaku"
"Sudah ku katakan bukan? Aku . Tak . Ingin . Bersamamu . Lagi " ujar Jaehyun sembari memberi penekanan di setiap katanya
"Ku peringati kau Chaeyeon sekali lagi jika kau mendekati ku atau kedua anakku beserta pria yang tadi maka jangan harap perusahaan ayahmu dan reputasi mu akan bagus lagi!"
"Ck kau pikir ku takut Jae? Tentu tidak "
Jaehyun pergi meninggalkan Chaeyeon sendirian dan kembali menuju toko mainan tersebut, Taeyong sedang menemani Mark dan juga Jeno memilih mainan
"Sudah selesai?" Tanya Jaehyun kepada Taeyong tetapi hanya di balas anggukan oleh Taeyong "kau kenapa?"
"Tidak, memangnya aku kenapa?" Ujar Taeyong tetapi ia tak berani menatap Jaehyun
"Ah tidak"
"Daddy aku sudah" ujar Jeno yang menghampiri Jaehyun "aku pun"
************
Selama perjalanan Taeyong hanya terdiam dan memandangi ke arah luar kaca mobil sedangkan Mark dan juga Jeno sudah tertidur sangat pulas selama perjalanan pulang
"Kau kenapa Lee?"
"Tidak, fokuslah mengemudi tuan"
Sesampainya mereka di halaman rumah Jaehyun, Taeyong langsung menuruni mobil tersebut dan membawa mainan yang telah di beli oleh Jaehyun sedangkan Jaehyun ia menggendong Mark dan juga Jeno menuju kamar mereka
Setelah membereskan semuanya Jaehyun pergi menuju kamar Taeyong "lee ah sungguh aku merasa tidak enak denganmu"
"Maksudmu apa tuan?"
"Kau cemburu bukan?"
"Tidak"
"Terlihat dari pandangamu dan juga gerak gerikmu Lee"
Jaehyun menghampiri Taeyong dan memeluk tubuhnya dari belakang "tuan kumohon lepaskan"
"Dengarkan aku dahulu"
"Tidak ada yang perlu di jelaskan dan apa yang ia katakan memang benar aku hanya seorang pe-mphmm"
Jaehyun langsung menarik dagu Taeyong dan mencium bibir mungilnya "dengarkan aku dahulu" Jaehyun menghadapkan tubuh Taeyong ke hadapannya
"Aku dan Chaeyeon sudah lama mengakhiri hubungan itu ya sekitar 6 tahun lalu sebelum kita bertemu... memang aku dan dia ingin menikah tetapi dia mengkhianati ku bercumbu bersama temanku sendiri"
"T-tapi benar aku hanya seorang pelayan, yang melayani mu dengan tubuhku bukan"
"Tidak"
"Kau mencintaiku hanya karna tubuhku dan tanggung jawabmu bukan"
"Tidak juga"
"Ish terus karna apa?!"
"Karna dirimu adalah seoran Lee Taeyong, mau seburuk apapun masalalumu mau seburuk apapun sikapmu mau seburuk apapun dirimu aku tetap mencintaimu"
(Nama jaehyun ganti jadi jung buchen taeyong, mksh sm2 sekian terima Lee jeno🙏🏻😚)
Wajah Taeyong memerah "ahah lihatlah ada yang tersipu malu"
"Ish... lantas bagaimana jika kedua orang tuamu tidak mau anaknya menikahi seoranh pria?"
"Dengarkan aku mereka pasti akan mau, lihat lah dirimu begitu spesial bukan? Sudah jangan pikirkan kata kata wanita berwujud iblis tadi"
"Hei kau berkata seperti itu tidak baik"
"Faktanya begitu"
"Kita boleh membenci seseorang bahkan kecewa tuan tetapi tidak boleh mengatakannya seperti itu "
"Kau juga pernah mengataiku bukan?"
"Kapan?"
"Kapan? Kipin? "
"Ish sudahlah kembali ke kamarmu"
"Ada yang kurang"
"Maksudmu?" Jaehyun langsung menggendong tubuh Taeyong seperti koala "TUAN!"
"Bantalku ada yang pergi" ujar Jaehyun sembari tersenyum tanpa dosa
Jaehyun mencium bibir Taeyong melumatnya seperti menikmati permen rasanya begitu manis itulah yang Jaehyun rasakan
Taeyong mengalungkan tangannya keleher Jaehyun menjadikan Jaehyun leluasa mencium bibir mungilnya, Taeyong pun membalas lumatan Jaehyun dan membuat ciuman ini semakin panas.
Jaehyun berjalan menuju kamarnya tanpa melepaskan ciuman itu "hah...hah..."
"Bibirmu sangat manis" ujar Jaehyun sembari tersenyum, Jaehyun kembali mencium bibir milik Taeyong rasa candu melumat bibir Taeyong membuat Jaehyun tak ingin melepaskan lumatan itu
Akan tetapi perlu di ingat Jaehyun dapat menahan hawa nafsunya agar tidak melakukan hal lebih selain berciuman, ia memliki janji kepada dirinya sendiri agar tidak melakukan hal yang tak diinginkan tersebut
TBC
eh maaf ya baru up 😔 kemaren teh mood aing turun pisan apalagi lagi sebel sama jaehyun makanya takut buat lanjutin cerita ini ueue
Yaudah see you again in bukan depan. G
Lusa insyaallah up lagi dadahh mo kencan dulu sama Jeno