Legenda Patung Jayashree [TAM...

By AnjolieKim

117K 22.7K 1.3K

Adken merupakan mahasiswa jurusan sejarah, yang memiliki ketertarikan tinggi dengan sejarah, legenda, dan cer... More

Prolog
I - Kilas Balik
III - Hari Pertama
IV - Menggali Rahasia Semesta
V - Nirwana Atau Nestapa
VI - Ini Belum Berakhir
VII - Hari Penuh Cinta
VIII - Kenangan Gantari
IX - Deklarasi Gantari
X - Asmaradana
XI - Bertemu Keluarga Adken
XII - Venus And Mars
XIII - Merancang Masa Depan
XIV - Dito & Praktisi Hoodoo
XV - Adken Dan Sakarabu
XVI - Kejutan Atau Terkejut?
XVII - Menyelesaikan Masalah
XVIII - Arbei Debora πŸ”ž
XIX - Perspektif Baru
XX - Pasca Berbaikan
XXI - Wedding Day
XXII - Sakarabu Balan
XXIII - Sakit
XXIV - Perjalanan Roh
XXV - Diluar Jangkauan Medis
XXVI - Mencari Bukti
XXVII - Istana Danurwenda
XXVIII - Jungkir Balik Emosi
XXIX - Dimulainya Penyelidikan
XXX - Nenek Muda
XXXI - Membuahkan Hasil
XXXII - Blood
XXXIII - Eternal Love (Part 1)
XXXIV - Eternal Love (Part 2)
XXXV - Eternal Love (Part 3)
XXXVI - Elegi Tak Berdasar
XXXVII - Butterfly Effect
XXXVIII - Sidang
XXXIX - Pradito Tresnayoga
XL - Babak Baru
XLI - Sepasang Leher Angsa
Epilog
Jurnal Patung Jayashree

II - Awal Mula

5.5K 1.1K 197
By AnjolieKim

Satu minggu berlalu, dan kini para mahasiswa Universitas Nerlangga disibukkan dengan ujian akhir semester ganjil. Termasuk Adken yang harus melewati tiga minggu untuk ujian. Waktu ujian Adken berlangsung selama tiga minggu bukan karena mata kuliahnya yang banyak, melainkan jarak waktu ujian antara mata kuliah yang satu dengan yang lainnya tidak beraturan.

Misalnya jika hari ini ujian, 2 hari berikutnya kosong, lalu masuk kembali untuk ujian berikutnya, begitupun seterusnya. Mata kuliah yang didapatkan Adken pada semester 7 ini ada enam, maka sebenarnya dalam kurun waktu tiga minggu ini, Adken hanya masuk enam hari saja.

Tidak terasa waktu tiga minggupun terlewati dan Adken sudah menyelesaikan ujiannya dengan baik. Namun liburan semester kali ini, para mahasiswa semester 7 yang semester 8 akan mengambil tugas akhir, tidak dapat liburan dengan tenang, karena waktu liburan ini mereka harus menyusun menyiapkan judul untuk proposal tugas akhir mereka yang akan dikumpulkan kepada dosen pembimbing masing-masing saat hari pertama memasuki semester 8.

Adken memutuskan untuk membuat tugas akhir yang bertemakan Legenda Patung Jayashree. Karena dari sekian banyak materi sejarah yang ia dapatkan dari mata kuliah Geografi Sejarah, Sejarah Indonesia, Sejarah Kesultanan di Nusantara, Sejarah Dunia, Kebudayaan Indonesia, Sejarah Masyarakat Indonesia, Sejarah Perkotaan, Bahasa Sumber Sejarah, Historiografi, Retorika Sejarah, Sejarah Diplomasi Indonesia, dan Sejarah Agraria, hanya materi Legenda Patung Jayashree yang sangat menarik minat Adken untuk dibahas saat tugas akhir.

Ditambah lagi materi ini juga yang ia gunakan saat proyek risetnya disemester 6 lalu, jadi Adken hanya perlu melanjutkan, kalau judul proposalnya diterima. Untuk tambahan informasi, kampus Adken memiliki program study 3+1 yakni 3 tahun kuliah dan 1 tahun pengayaan.

Program pengayaan ini terdiri dari empat pilihan yakni magang, riset, KKN, dan pertukaran mahasiswa keluar negeri. 1 tahun yang berarti 2 semester, sehingga program pengayaan bisa dipilih setidaknya dua program. Untuk 1 semester seluruh jurusan mewajibkan untuk magang, dan disemester selanjutnya baru dibebaskan untuk memilih antara lanjut magang lagi atau 3 pilihan yang lainnya.

Setiap jurusan memiliki waktu 3+1 yang berbeda. Ada yang wajib kuliah semester 1-5, lalu semester 6 dan 7 memasuki program pengayaan, dan semester 8 tugas akhir. Ada juga yang semester 1-4 wajib kuliah, semester 5 dan 6 program pengayaan, semester 7 wajib kuliah lagi, dan semester 8 tugas akhir. Nah jurusan yang Adken geluti sistemnya seperti ini.

Kebetulan saat semester 5 Adken mengambil magang di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Lalu semester 6 Adken lebih memilih program riset, karena program ini sangat memungkinkan untuk dipakai saat tugas akhir semester 8. Sehingga mahasiswa tidak perlu melakukan riset dari awal lagi.

Tema riset Adken saat semester 6 lalu adalah Legenda Patung Jayashree, dan Adken ingin melanjutkan tema ini untuk tugas akhirnya. Namun tentu saja Adken harus menyiapkan judul lain sebagai cadangan. Karena setiap mahasiswa memang diharuskan untuk menyiapkan lebih dari satu judul sebagai opsi untuk pembahasan tugas akhir mereka. Judul terbaik yang akan dipilih oleh dosen adalah kunci berlangsungnya projek tugas akhir mereka.

🌵⚘🌵

Memasuki semester 8, setiap mahasiswa yang melangsungkan tugas akhir diberi dua dosen pembimbing. Yang pertama dosen pembimbing utama, dan yang kedua dosen pembimbing pendamping. Entah keberuntungan darimana ternyata sesuai harapannya, Pak Purnomo yang menjadi dosen pembimbing utama Adken. Dan Pak Javier yang menjadi dosen pembimbing pendamping Adken.

Yang lebih menyenangkannya lagi, proposal yang diterima oleh Pak Purnomo, adalah proposal tentang Legenda Patung Jayashree. Hal ini dikarenakan Adken pernah sukses membawa judul tersebut saat semester 6 hanya tinggal melanjutkan prosesnya.

Metode penelitian untuk Laporan Akhirnya nanti menggunakan 2 metode, yaitu metode kualitatif dan metode obeservasi. Sekarang yang akan dilakukan Adken terlebih dahulu setelah proposalnya diterima adalah melakukan metode observasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara terjun langsung ke lapangan.

Maka disinilah Adken sekarang, duduk didalam bus dari Surabaya menuju Yogyakarta untuk mendatangi lokasi Patung Sewu.

Sesampainya Adken di dekat lokasi Patung Sewu, Adken memutuskan untuk menyewa penginapan, karena Adken akan membutuhkan waktu satu minggu disana. Karena hari sudah menjelang malam, Adken memilih untuk istirahat saja, dan memulai pengamatan besok paginya.

"Ini kunci kamarnya, ingat ya tidak boleh memasuki perempuan karena ini penginapan khusus laki-laki."

Begitu kata pemilik penginapan tempat Adken menginap sementara waktu. Lagi pula siapa juga yang mau memasuki perempuan ke kamar, toh dia tidak ada kenalan di kota ini.

Saat tiba di kamarnya, Adken langsung bergegas tidur karena dia sangat lelah selama 8 jam diperjalanan. Namun baru sejenak ia memejamkan mata, terdengar bunyi pintu kamarnya yang diketuk dari luar. Dengan berat hati terpaksa Adken membuka pintu kamarnya, ingin melihat siapa orang yang bertamu malam-malam begini.

"Permisi, saya Dito dari kamar sebelah, maaf ganggu malam-malam, tapi saya cuma mau sampaikan saja, kalau besok mau ikut tour ke kerajaan Jayashree harus sudah siap jam 8 pagi ya, jangan sampai telat."

"Oh iya terima kasih, kamu tau dari mana saya memang ingin ke sana besok?" tanya Adken.

Dito tertawa mendengar pertanyaan Adken.

"Ya tau, wong tiap orang yang menginap disini pasti wisatawan yang mau ke Jayashree, kenapa musti bingung toh."

"Emm iya sih, maaf sudah malam, saya ngantuk," Adken menunduk malu sambil mengusap leher belakangnya.

"Yowes lah kalo gitu tidur sana, saya juga mau tidur biar besok gak ketinggalan rombongan."

Dan diakhirilah percakapan mereka sambil Dito yang berlalu masuk kembali ke kamarnya.

🌵⚘🌵

Keesokan paginya, Adken sudah siap bersama dengan rombongan lain untuk berangkat bersama ke Istana Jayashree. Sejatinya Adken adalah orang yang susah beradaptasi dengan lingkungan baru. Sehingga ia lebih banyak diam  walaupun sesekali terlibat pembicaraan singkat dengan Dito.

Saat sedang berjalan bersama rombongan wisatawan mengelilingi Istana Jayashree, Adken mendengar suara perempuan menangis. Suara tangisannya sangat pilu menyayat hati, seolah-olah perempuan itu sedang menumpahkan seluruh kesedihan yang dialaminya.

Ingin rasanya Adken menghiraukannya, namun ia juga tidak tega kepada perempuan yang sedang menangis itu. Maka tanpa sadar Adken sudah memisahkan diri dari rombongan dan perlahan-lahn dirinya menuju ke halaman belakang istana, mengikuti asal sumber suara tangisan itu.

Ternyata suara tangisan itu berasal dari tempat 1000 patung Jayashree. Setelah Adken memasuki area patung, suara tangisan itu semakin kencang dan diiringi ungkapan minta tolong.

Adken terkejut, siapa kiranya perempuan yang memasuki daerah ini dan tersesat? Adken berfikir kalau yang menangis itu adalah seorang gadis yang tanpa sengaja berjalan memasuki wilayah patung ini, lalu tersesat.

Adken berjalan menelusuri patung-patung tersebut sambil mencari sumber suara perempuan yang menangis itu. Namun seiring langkahnya semakin dekat dengan sumber suara, Adken tidak menemukan siapapun disana. Hanya ada patung-patung yang berdiri kokoh.

"Siapa disana?" Adken masih berusaha untuk menemukan gadis itu.

"Tolong Tari, Tari disini kangmas," kata gadis itu dengan lirih.

Adken terkejut mendengarnya. Bukan karena dia dipanggil kangmas, tapi karena suara merdu perempuan yang sedang minta tolong. Halus sekali suaranya, entah mengapa Adken merasakan dadanya berdesir hebat hanya dengan mendengar suara lembut itu bicara kepadanya. Namun seperti ada yang salah disini, tapi apa ya?

Adken masih berusaha untuk menajamkan pendengarannya agar bisa mengetahui posisi pasti gadis itu berasal.

"Emm baiklah Tari, dimana tepatnya posisimu itu? Saya tidak bisa melihat kamu, apa kamu melihat saya? Bisa kamu jalan kearah saya?"

"Tari ada 7 langkah didepan mu kangmas, Tari ndak bisa menghampiri kangmas, karena Tari terjebak disini."

Adken terkejut, kali ini bukan karena suara indah nan lembut itu, melainkan karena objek yang berada tepat 7 langkah didepannya adalah sebuah patung? Tunggu dulu...

Tari -------

Gantari maksudnya?

Adken segera tersadar dari lamunannya dan ia mencoba untuk menghampiri patung itu. Dilihatnya patung itu yang menurut Adken sangat cantik jika diperhatikan dari dekat. Entah mengapa dari sekian banyak patung, hanya patung ini yang terlihat paling indah. Sedangkan patung-patung yang lain sudah mulai terkikis seiring dimakan usia.

Tanpa disadarinya, Adken menjulurkan tangannya untuk menyentuh pipi patung itu. Walaupun permukaannya kasar, namun Adken dapat merasakan kehangatan yang terpancar dari patung itu. Adken memandang tepat kedalam mata patung itu dan meresapi betapa dalam kesedihan yang terpancar dari sorot mata indah itu.

Lama Adken memandanginya, tanpa terasa seperti ada kakuatan magis yang menarik kepalanya untuk semakin mendekat. Dan terjadilah ciuman itu, antara Adken dengan patung yang menangis.

Tiba-tiba suasana berubah, tempat yang tadinya cerah disinari mentari yang terang benderang, kini menjadi gelap. Udara yang tadinya hangat, seketika menjadi berangin. Menerbangkan debu dan daun yang berguguran.

Adken mulai merasakan ada sesuatu yang berbeda, tadi sepertinya objek yang ia cium memiliki tekstur yang kasar dan keras. Namun entah mengapa sekarang Adken malah merasakan sesuatu yang lembut, kenyal, dan agak mengkerut sedang menempel pada bibirnya.

Perlahan namun pasti Adken menjauhkan wajahnya dan mulai membuka matanya.
Sekali lagi Adken terkejut. Kali ini benar-benar rasa terkejut yang luar biasa. Dia baru saja mencium

nenek-nenek?? 👵


Adken terbangun dari tidurnya dengan tubuh basah dibanjiri keringat.

"Mimpi mengerikan macam apa itu tadi?"

Adken mengerang frustasi. Ia dibuat trauma seketika dengan patung Jayashree hanya dalam satu malam. Namun naas, mau mundur dari projek ini juga tidak bisa, karena proposal yang diajukan Adken sudah di acc oleh pak Purnomo. Maka tidak memungkinkan lagi untuk membuat proposal lainnya. Apa yang harus Adken lakukan?

🌵⚘🌵

Continue Reading

You'll Also Like

560 198 31
Tora tidak menyangka, jika menjadi anggota OSIS di SMA Wina Dharma justru menjadi sakelar terburuk yang pernah ia hidupkan. Demi mempertahankan beas...
57K 7.9K 40
[END] ❝Let's meet in the future. Kita pasti akan bertemu kembali di masa depan. Setelah itu, mari kita buka time kapsul kita bersama-sama.❞ Ara, seo...
560K 73.2K 57
Jenaka adalah seorang kutu buku yang tengah mempersiapkan Ujian Akhir Sekolah. Jenaka tinggal bersama nenek buyutnya yang mengidap Dementia. Suatu ha...
2.1K 316 21
Aku mempunyai harapan dan sebuah mimpi. Meskipun aku masih berada dalam lorong kenyataan yang begitu gelap dan sunyi. Kata orang, sebuah harapan akan...