The Love of Mine (Jaeyong)

By Key_Rand

1.3M 143K 33K

• Sequel dari Naughty Tiwai "Dad~ aku ingin bawa mobil." "Mom~ Jeno merusak laptop Mark." ~ Jung Fams ... More

Cast + Prolog
Chap 1
Chap 2
Chap 3
Chap 4
Chap 5
Chap 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39

Part 40

21.2K 1.9K 521
By Key_Rand

Dokter mengatakan bahwa keadaan Haechan sudah mulai stabil, namun karena banyaknya darah yang di keluarkan oleh Haechan kemungkinan lelaki manis itu paling cepat sadar besok, atau bisa juga lusa atau tiga hari lagi. 



Setelah mengurus administrasi dan hal lainnya, Haechan pun di pindahkan ke ruang rawat inap. Luka luarnya sedikit parah namun tidak ada yang terlalu membahayakan. Saat ini hanya tinggal Jaehyun dan Johnny yang berada di rumah sakit. Mark, Jaemin dan Renjun sudah pulang karena Jaehyun yang menyuruhnya.



Awalnya Mark mau menemani ayahnya itu namun Jaehyun menolak, Mark baru saja selesai ujian. Anaknya pasti masih sangat lelah dan butuh istirahat, Haechan juga pasti tidak akan senang jika Mark memaksakan diri. 



Johnny meminta Hendery untuk menjemput Ten dan menemani ibunya di rumah terlebih dahulu, karena jika terus berada di sini Ten tidak akan berhenti menangis karena anak bungsu mereka. Jadilah ia dan Jaehyun yang akan menjaga Haechan malam ini, sekalian mencari tau siapa yang sudah membuat anak manis itu kecelakaan. 


Satu jam yang lalu anak buah Jaehyun sudah menghubunginya, dan memberitahu plat mobil yang menabrak Haechan. Sekarang mereka sedang mencari dimana orang itu berada. 



Sementara itu, di rumah keluarga Jung kini Mark memasuki kamar orangtuanya, dimana disana hanya ada Taeyong yang sedang menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang dan sedang membaca majalah. "Mom." Panggil Mark. 



Mendengar suara anaknya, Taeyong menutup majalah yang ia baca dan ia letakkan pada nakas. Tangannya menepuk sebelahnya, meminta Mark untuk mendekat. "Kemari sayang." Ucapnya dengan lembut. 



Menutup pintu kamar Taeyong dan berjalan mendekati ibunya, dengan perlahan ia memeluk tubuh Taeyong dari samping. Taeyong membalas pelukan anaknya, ia mengelus lengan atas Mark dengan lembut. "Ada apa sayang?" 



Mark menyandarkan kepalanya pada bahu Taeyong. "Aku gagal menjaga Haechan." Lirih Mark. 


"Hei jangan bicara seperti itu Mark," tegur Taeyong.


Anak sulung keluarga Jung itu memejamkan mata. "Salahku Mom, harusnya aku menjemput Haechan dan tidak membiarkan dia pergi sendiri." 


"Tapi itu semua kecelakaan Minhyungie, kau tidak bisa menyalahkan dirimu sendiri. Sekarang lebih baik kau doakan Haechan agar cepat sembuh ya." Taeyong menangkan anaknya, ia tidak suka ketika anaknya menyalahkan dirinya sendiri, itu tidak baik.


Mark memejamkan matanya, kepalanya ia sandarkan pada leher Taeyong, "jika aku menjemput Haechan tidak akan seperti ini mom." Ucapnya lagi. 


Taeyong menciumi pucuk kepala anaknya itu, "yang namanya kecelakaan tidak ada yang tau Minhyungie, semua orang bisa kecelakaan kapan saja. Dengan atau tanpa disengaja kecelakaan itu pasti ada." 



"Aku takut sesuatu yang buruk terjadi pada Haechan." Lirih Mark pelan. 



"Sekarang tenangkan dirimu ya, berdoa yang terbaik untuk Haechan oke. Semuanya akan baik-baik saja." Taeyong menenangkan anaknya, padahal ia sendiri juga sangat khawatir pada anak bungsu Ten itu. 


Mark membuka matanya lalu menatap Taeyong, "Mark boleh tidur di sini malam ini?" 



Taeyong tersenyum lembut sebelum menganggukkan kepalanya. "Tentu saja boleh sayang." 


Mark tersenyum tipis, tangannya kini beralih pada perut besar Taeyong. "Kapan adik bayi lahir?" Tanyanya. 


"Sekitar dua minggu lagi, kenapa? Apakah kau sudah tidak sabar melihat adik bayi?" Tanya Taeyong pada anak sulungnya itu. 


"Tentu saja, jadi nama adik bayi siapa?" 



Bibir Taeyong mencebik, "kan sudah mommy bilang jika nama adik bayi itu David."



Mark terkekeh pelan, "Jisung lebih bagus mom." 


"Hufftt, biar grandma dan grandpa saja deh nanti yang menentukan namanya." Balas Taeyong kesal. 


Bagaimana ia tidak kesal, ia dan dua anaknya punya nama berbeda untuk adik bayi dan tidak ada yang mau mengalah. Jaehyun juga jika ditanya malah menjawab terserah saja, menyebalkan. 



~~



Jaehyun dan Johnny sedang berada di cafe yang letaknya tepat di samping rumah sakit, keduanya akan mengisi perut terlebih dahulu sebelum kembali ke kamar rawat Haechan. Di sana ada satu suster dan dua penjaga suruhan Johnny jadi mereka tidak khawatir meninggalkan Haechan sendirian. 



Selagi makan keduanya membicarakan tentang seseorang dibalik kecelakaan Haechan. Mereka masih bingung, apakah ini murni kecelakaan atau memang ada seseorang yang ingin mencelakai Haechan. 



"Tapi bukankah di jalan sana ramai kalau sore hari?" Tanya Jaehyun sambil memasukkan potongan daging pada mulutnya. 


Johnny mengangguk setuju, "iya di sana ramai kalau sore hari. Tapi bukankah lebih memang lebih mudah mencelakai orang ketika ramai? Orang-orang akan mengira itu murni kecelakaan bukan disengaja bukan?" Johnny balik bertanya pada Jaehyun. 



Berpikir sejenak sebelum menjawab, Jaehyun akhirnya mengangguk. Sedikit masuk akal sih, orang mencopet saja kebanyakan di tempat ramai bukan di tempat yang sepi. "Mark masih sangat bersalah padamu dan Ten." 



Lelaki Seo itu menghela napas pelan, "aku sudah bicara pada Mark kalau kecelakaan ini bukan salahnya, namun anakmu terus meminta maaf padaku dan Ten." 



Jaehyun mengangguk, "anaknya memang seperti itu, mungkin sekarang dia sedang mengobrol bersama Taeyong di rumah." 


"Sekalipun akhirnya kecelakaan ini disengaja pun, ini bukan salah Mark. Aku tidak akan menyalahkannya." 


"Terimakasih John." 



Keduanya kembali fokus pada makanan mereka sampai akhirnya ponsel Jaehyun bergetar menandakan ada pesan masuk. Saat melihat siapa yang mengiriminya pesan ia langsung saja membukanya dan membacanya. 



Johnny memperhatikan Jaehyun dari tempatnya, lelaki Jung itu terlihat sangat serius memandangi ponselnya. "Ada yang salah?" 


Jaehyun mengulum bibirnya sebelum menatap Johnny, "kau tau perusahaan KH inc?" Tanya Jaehyun. 



Sebelah alis Johnny terangkat, "KH inc? Itu dimana? Aku baru dengar." 


"Sebentar." Jaehyun kembali menatap ponselnya, ia sedang bertukar pesan dengan salah satu anak buahnya. "KH inc di Incheon." 



"Aku baru dengar nama itu, memang ada apa dengan perusahaan tersebut?" Tanya Johnny. 



Jaehyun meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. "Kata salah satu anak buahku, mereka menemukan nama orang yang menabrak Haechan menjadi salah satu karyawan di perusahaan itu." 



"Bagaimana bisa? Dari Incheon ke Apgujeong Rodeo?" 


"Aku juga bingung," 


Johnny meneguk minuman yang berada di depannya, "aku akan mencari tahu tentang perusahaan itu nanti." 


"Aku akan membantumu." 


~~



Karena Mark sudah menyelesaikan masa ujiannya, kini anak sulung keluarga Jung itu tidak perlu lagi pergi ke sekolah. Namun Jeno lah yang kini harus pergi ke sekolah setelah satu minggu libur dan ia akan menghadapi ujian sekolah sekitar tiga minggu atau satu bulan lagi. 



Kini calon kakak itu berjalan dengan santai ke arah kantin sekolah, ia sudah janji dengan Jaemin dan Renjun untuk makan siang bersama di kantin. Karena Haechan masih di rumah sakit, jadi mereka hanya makan bertiga. Biasanya mereka akan berempat atau bertujuh dengan Mark, Hendery dan Xiaojun. 



Sampai di kantin, ia mencari keberadaan kekasih dan satu temannya itu. Saat melihat Renjun yang melambaikan tangannya, Jeno pun berjalan ke arah lelaki China tersebut. "Kenapa sendiri? Dimana Jaemin?" 



Renjun mengedikan bahunya, "tadi aku disuruh datang ke kantin terlebih dahulu untuk mengambil tempat, namun sudah sejak tadi aku belum juga melihat Jaemin." 



Jeno duduk dihadapan Renjun lalu matanya mengelilingi kantin, siapa tau Jaemin sedang mencari keberadaan mereka. "Nana tidak mengatakan apapun padamu?" 



"Tidak, dia hanya menyuruhku untuk ke kantin terlebih dahulu. Mungkin saja Jaemin ke toilet atau ada keperluan lain sebentar." 



Mendengar itu Jeno pun menganggukkan kepalanya, ia meraih ponsel di saku celananya dan mengirimkan Jaemin pesan singkat, ia menanyakan di mana lelaki manis itu berada. Namun tidak ada jawaban apapun dari Jaemin yang membuat Jeno mengerutkan keningnya bingung. 



Dengan begitu ia menelpon nomor Jaemin dan lagi, ia tidak mendapatkan jawaban apapun namun teleponnya tersambung. "Aku akan menyusul Nana dulu ya." 



Belum sempat Renjun menjawab apa-apa, lelaki Jung itu sudah pergi dari hadapannya. Ia pun mengedikan bahu pelan lalu fokus pada minumannnya. 



Jeno berjalan menuju kelas Jaemin lalu mencari keberadaan kekasihnya itu, namun nihil ia tidak menemukan Jaemin. Bertanya pada teman sekelas Jaemin, temannya itu menjawab kalau Jaemin sudah keluar dari kelas tak lama setelah bel berbunyi. 



Lelaki yang memiliki eyesmile itu kembali keluar dari kelas Jaemin, ia akan mencari Jaemin ke toilet, jika tidak ada juga ia akan meminta security untuk mengecek cctv sekolahnya. Sampai di toilet, hanya ada satu kabin toilet yang pintunya tertutup. Dengan pelan Jeno mengetuk pintu toilet itu. "Na? Apakah kau Jaemin?" Tanya Jeno. 


"Hei, aku bukan Jaemin." Tegur orang yang berada di dalam kabin tersebut. 


"Oh maafkan aku kalau begitu." Ucap Jeno pelan. 



Saat ingin keluar dari toilet, kakinya seperti menginjak sesuatu, ia pun menunduk dan melihat benda yang ia injak tersebut dan ternyata itu adalah gelang.  Jeno mengambil gelang tersebut lalu membelalakkan matanya. 



Ini gelang Jaemin yang setiap hari ia pakai karena ini adalah hadiah dari Yuta saat Jaemin lulus dari Junior High School waktu itu. Mengantungi gelang milik kekasihnya, Jeno keluar dari toilet dengan berlari pelan, ia yakin Jaemin sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja saat ini. 


TBC





Continue Reading

You'll Also Like

85.4K 11.1K 63
⚠️:some parts contain 🔞 Akibat ketamakan dan kekuasaan, Lee Sunghoon yang merupakan Pangeran Mahkota harus mati ditangan adik kandungnya sendiri, ya...
101K 10.9K 47
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
1.3M 17.9K 45
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
70.1K 3.4K 21
[ 18+ Mature Content ] Gerald Adiswara diam diam mencintai anak dari istri barunya, Fazzala Berliano. Katherine Binerva mempunyai seorang anak manis...