Why Should Be Me [ Tamat ]

Da _Artsj_

4.7K 2.2K 2.8K

> Follow dulu yah, karena sewaktu-waktu cerita ini akan di privat< Di benci oleh orang tua sendiri! Di bully... Altro

*Cast*
Miris
Surat Ancaman
Menolak
Kaki Lembek
Berusaha
Bersabar
Dia peduli
Hari Ulang Tahun
Thanks Om Google
Lagi
Dia hebat
Mama
Dia datang
Glen
Taruhan
Takut
Berubah
Anggap Aja Orang Gila
Ajaib
Alasan
Mereka khawatir
Bolos
Dandelion
Hancur
Malu
Hampir Diculik
Mendaki
Menghilang
Kebetulan
Dia Selalu Baik
Gengsi
Benci
Menyebalkan
Belajar Renang
Tertembak
Aku Tidak Tahu
Dua Malaikat
praktik
Bodoh
Tidak Adil
Melemah
Kebenaran
Saudara
Kecewa
Film Action
Kejadian Sebenarnya
Salam Perpisahan
Selamat Tinggal
Surat
END
Bonus part

Prolog

651 161 66
Da _Artsj_


Di sebuah rumah yang terdiri dua lantai, terdapat kamar di lantai dua di sudut kiri rumah itu yang sangat sunyi dan gelap. Hanya lampu di meja belajar yang menyala.

Terlihat jendela kamar itu masih terbuka dan memperlihatkan seorang gadis di dalamnya yang sedang duduk mengerjakan soal-soal matematika.

Dia adalah Belva Amaria. Dia berumur 16 tahun sekarang, dan sebentar lagi berulang tahun. Tapi ulang tahunnya tidak pernah di rayakan oleh siapa pun bahkan dirinya sendiri.

Belva berkulit putih namun ada beberapa bekas jerawat di wajahnya. Dia mancung dan memiliki bibir yang bagus, tidak tipis namun sangat cocok untuknya. Dan dia juga memiliki iris mata berwarna coklat dan panjang rambutnya sebahu, warnanya hitam berkilau.

Kalian pasti berfikir bahwa hidupnya sangat enak. Hm ... kalian salah besar. Justru dia seperti Putri Rapunsel yang berada terus di rumah. Namun beruntung dia masih bisa keluar rumah, walau hanya ke sekolah.

Hah ... benar-benar miris.

Belva tidak pernah keluar rumah selain pergi ke sekolah. Dia hanya tahu satu jalan saja, yaitu jalan dari rumahnya ke sekolah. Bahkan ke Mall atau pun ke super market terdekat dia di larang. Dia hanya di perbolehkan berjalan-jalan di sekitar rumah, dan tidak boleh melewati pagar.

Belva berhenti mengerjakan soal itu, lalu menuju ke balkon kamarnya. Dia melihat lampu-lampu di luar sana begitu indah. Dan bulan pun begitu indah memancarkan sinarnya di atas langit. Dia berfikir, seandainya saja dia dapat menikmati hidupnya seperti remaja lain. Tapi itu hanya hayalan semata jika tidak ada Kakek dan Omanya.

"Aku selalu mengharapkan kebahagiaan dan kebebasan datang menghampiriku" gumamnya menatap langit dengan air mata yang mengalir.



********

Hi semuanya!

Aku penulis baru, dan ini adalah karya pertamaku. Jadi kalau banyak yang typo, mohon maaf yah. Soalnya aku masih belajar juga.

Mohon kritik dan sarannya yah 🙏

Tapi kritiknya jangan pedes-pedes yah! nanti aku nangis lo.

Semoga kalian suka dengan ceritaku ini!

Sampai ketemu di part berikutnya!

Dah!

Jangan lupa vote yah

👇Pencet bintang!

Continua a leggere

Ti piacerà anche

1M 64.4K 62
Dipersatukan dalam permainan dengan pemain yang sudah jelas memiliki sifat saling bertolak belakang. Si dingin yang hampir tak bisa dibedakan dengan...
506K 69.2K 57
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] LENGKAP | BELUM REVISI ───────────── When betrayal ruins everything. ───────────── Arenia Calira, nama yang indah tapi tak...
76.6K 3.8K 50
kisah asmara dari seorang gadis playgirl yang menjadi pacar seorang pria gamers yang terkenal cuek. Namun,memiliki sisi lembut di balik sikap cueknya...
4.2M 338K 61
(SUDAH TERBIT, TERSEDIA DI GRAMEDIA) "Bisa gak sih kamu jangan cuek sama aku?!" "Ribet, mau putus?" Mengejar cinta pacarnya sendiri? Ini yang di alam...