Vad [END]

By fleujoi

648K 54.8K 4.1K

Penyesalan terindah Lee Haechan adalah bersedia menjadi budak dari seorang iblis yang bernama Mark Jung. ⚠️ M... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
-extrapart
-extrapart 2.0

20

19.8K 1.8K 120
By fleujoi

Toronto, Canada

Setelah berhasil menidurkan sang istri, tubuh tegapnya ia bawa menuju sebuah ruangan dimana pakaian-pakaian mahalnya berada. Pilihannya jatuh kepada atasan turtle neck, tak lupa ia juga menggunakan coat sebagai penghalau udara dingin di luar sana. Jam tangan rolex yang menawan dan elegan melingkar di pergelangan tangan kirinya. Meskipun telah memasuki usia yang sangat matang, Jaehyun aura tetap gagah dan berkharisma.

Jaehyun kembali ke dalam kamar utamanya, hanya sekadar mencium kening beserta bibir Taeyong sebelum meninggalkan mansion. Selepasnya Jaehyun menutup pintu kamarnya. Ia di sambut wanita yang menjabat sebagai kepala pelayan.

"Lalice, jaga Nyonya." pesan Jaehyun kepada kepala pelayannya.

"Baik Tuan."

Mobil audi miliknya telah tersedia di depan pintu utama. Tanpa perlu banyak bicara, Jaehyun masuk ke dalam kursi kemudi. Malam ini ia sedang ingin mengendarai mobilnya sendiri. Mobil Jaehyun meninggalkan halaman mansion di susul oleh dua mobil di belakangnya.

Malam ini Jaehyun sedang ingin bermain-main dengan tawanannya. Lebih tepatnya tokoh dibalik pengkhianatan para petinggi keuangan perusahaan Johnny.

Lee Jongdae sangat bodoh. Pria itu tak pandai bersembunyi dan justru memilih Connecticut sebagai tempat persembunyiannya. Tentu saja sangat mudah bagi Jaehyun membantu sahabatnya itu untuk menemukan seorang pecundang seperti Lee Jongdae.

Jaehyun memutar kemudinya ke sebuah bangunan yang tak kalah megah dari mansion nya. Hanya saja bangunan ini terletak di tengah hutan dengan pohon pohon yang begitu tinggi menjulang. Tak ada seorang pun yang bisa memasuki wilayah tersebut kecuali atas izin Jaehyun atau Mark. Bahkan Taeyong sendiri sama sekali tidak mengetahui apapun mengenai tempat ini.

Kedatangan Jaehyun disambut auman dari singa jantan yang berada di kandangnya. Dia adalah Jake, white lion peliharaan Mark. Sut, jangan biarkan Taeyong tahu. Singa itu jinak hanya kepada Jaehyun, Mark, dan salah seorang penjaga yang merawatnya.

Jaehyun mendekati teralis besi kandang Jake. Melihat kedatangan tuannya Jake lantas mendekati teralis besi tersebut.

"Hi, Jake. Long time no see sweety."

Tangan Jaehyun terulur masuk ke celah antar besi tebal itu. Ia mengelus sayang rambut halus milik Jake. Sementara Jake sendiri memejamkan matanya menikmati elusan sang tuan.

"I'm so sorry tidak bisa bermain denganmu malam ini. Makanlah dengan banyak." ucap Jaehyun. Ia kembali menarik tangannya lalu pergi setelah menyapa Jake.

Masuk ke dalam bangunan megah itu, Jaehyun berjalan ke salah satu ruangan yang menjadi tujuannya malam ini. Pria bertubuh tinggi besar dan dipenuhi oleh otot-otot itu membukakan pintu untuk Jaehyun.

Jaehyun tersenyum remeh melihat seorang pria yang berdiri dengan kedua tangan terantai pada tiang. Seluruh badannya dipenuhi oleh bercak darah.

Mata pria itu menatap penuh kebencian pada Jaehyun. Tangannya bergerak kasar menimbulkan bunyi dentingan berisik dari rantai dan seakan berharap tangannya terlepas meski sangat mustahil. Tidak peduli dengan tubuhnya yang sangat sakit di beberapa bagian sebab dipukuli membabi buta.

Seorang bodyguard memberikan kursi kepada Jaehyun agar tuanya duduk dan lebih menikmati pemandangan di hadapannya.

"Lee Jongdae, sepertinya kau lupa siapa aku."

"Cuih, aku tidak lupa dan tidak akan pernah takut kepadamu Jung. Keluarga sialan yang hanya berani memerintah tanpa mau berturun tangan!" sentak Jongdae penuh emosi. Tawa Jaehyun meledak begitu saja. Terdengar mengerikan.

"Jadi kau ingin aku berturun tangan, begitu?"

"Ah~ mudah saja. Cukup dengan sekali 'phew' matamu akan terpejam selamanya. Bahkan sebelum kau mengucapkan selamat tinggal pada dunia." lanjut Jaehyun pelan.

"Cuih." Jongdae meludah ke arah Jaehyun. Namun tidak sampai mengenai Jaehyun karena jarak mereka yang cukup jauh.

Jaehyun berdiri dari duduknya. Kedua tangannya ia masukan ke dalam saku celananya. Ia berjalan perlahan menuju Jongdae. Hingga langkahnya terhenti saat jarak mereka hanya tinggal beberapa langkah saja.

"Aku memiliki penawaran yang bagus untukmu. Aku membebaskan mu, menanggung seluruh pengobatan mu, dan yang paling menarik adalah aku akan memberikanmu 5% saham milikku. Asalkan kau memberitahuku siapa yang menyuruhmu dan satu syarat lain. Bagaimana?" tanya Jaehyun sembari menatap Jongdae dengan salah satu alisnya yang terangkat.

Sorot kebencian dari mata Jongdae seketika berubah drastis menjadi binar penuh harap.

"B-benarkah?"

"Ya." jawab Jaehyun sangat singkat.

"Katakan siapa yang menyuruhmu."

"Dalang dari semua ini adalah Kim Junmyeon." seringaian Jongdae mengembang.

Jaehyun berjalan semakin mendekat. Ia mengeluarkan salah satu tangannya dari saku. "Hm, Kim Junmyeon ya? Pemegang saham tertinggi Tencent."

"Akhhh!"

Kepala Jongdae terkulai lemas. Kalau saja tidak ada rantai yang menahan kedua tangannya, pria itu otomatis akan langsung mencium lantai yang sangat dingin. Dalam hitungan detik pria itu kehilangan nafasnya. Jantungnya berhenti berdetak. Dan organ tubuh lain yang tidak lagi berfungsi.

Botulinum toxin dengan dosis tinggi Jaehyun gunakan untuk membunuh Jongdae. Ketika ia turun tangan, ia lebih senang bermain dengan jarum dan suntikan. Ia tak pernah mau mengotori tangannya dengan darah para pecundang.

"Sialan. Dia pikir dia siapa berani berbohong kepadaku!" sungut Jaehyun.

"Bukankah kau memang sudah mengetahuinya?" tanya Mingyu. Seorang kaki tangan Jaehyun.

"Aku hanya ingin bermain dengannya. Tapi kau lihat bukan? Dia sangat bodoh. Pantas saja perusahaannya selalu mengalami kemunduran. Pimpinan bodoh seperti dirinya benar-benar merugikan."

Mingyu yang sudah terbiasa mendengar umpatan-umpatan kejam dari Jaehyun hanya bisa tertawa. Semua ucapan Jaehyun tidak pernah salah. Namun tetap saja tuannya sekaligus teman dekatnya itu bermulut kejam.

"Kembalikan perusahaan itu kepada Lee Jonghyuk. Dia lebih berhak karena dari awal pun itu milik Jonghyuk. Si bodoh itu merebutnya." kata Jaehyun yang berlalu begitu saja.

•••

Seoul, South Korea

Jemari Haechan menari-nari di atas dada telanjang Mark. Mereka baru saja menyelesaikan kegiatan panas di pagi hari yang sangat cerah. Mark dengan kantung hormonnya tidak bisa dihentikan. Selepas makan siang, pria itu ikut pulang bersamanya. Dan ya yang kalian tahu, aktivitas mereka setelah itu hanya bergumul di atas ranjang hingga makan malam tiba. Saking lelahnya sampai Haechan tidak sanggup untuk berdiri dan menyuruh Mark agar pelayan mengantarkannya ke kamar.

Hari ini adalah hari kelulusan Mark. Haechan mengetahuinya sebab Mark dan Haechan sendiri di satu departemen yang sama. Tapi Mark justru masih bersantai di atas ranjang bersamanya. Seolah memang tidak ada suatu kegiatan yang penting hari ini.

"Bukankah hari ini adalah hari kelulusanmu?" tanya Haechan tanpa menghentikan gerakan-gerakan jemarinya di dada pria itu.

"Hm."

"Kau tak bersiap?"

"Tidak."

"Yang benar saja?!" dengus Haechan. Tanpa sadar juga Haechan menepuk dada bidang Mark. Memangnya pria itu tidak ingin menghadiri acara pentingnya?

"Akh," desis Mark yang membuat Haechan panik.

"Ah ah astaga apakah sakit? Apa aku terlalu keras menepuknya?" Haechan sedikit terbangun lalu merabanya. Ia menatap khawatir ke arah Mark yang masih dengan mata tertutup.

"Sedikit. Mungkin dengan sebuah kecupan rasa sakit itu akan hilang." Mark menunjuk bibirnya sendiri. Sementara Haechan berdecak sebal. Yang ia tepuk adalah dada pria itu bukan bibir. Namun sebuah ide nakal hinggap di otak Haechan.

Haechan mendekatkan bibirnya. Bukan ke bibir pria itu melainkan ke dada. Ia mengecup dada kiri Mark dengan jahil ia menjilat sensual puting pria itu.

"Haechan," Mark menggeram. Haechan senang jika godaannya kepada Mark berhasil.

"Heung ne, Markie Oppa?" tanya Haechan dengan nada yang dibuat sangat imut.

"Kau memanggilku apa?"

"Markie Oppa, Markie Oppa, Markie Oppa, Markie Op⎯hmpppt,"

Ucapan Haechan terhenti ketika Mark tiba-tiba menyerangnya dengan lumatan panas pria itu. Lama mereka berciuman, bertukar saliva, dan bermain lidah. Sampai Haechan meremat bahu pria itu supaya melepaskan ciuman mereka sebab ia sudah kehabisan nafas. Dengan berat hati Mark melepaskan ciuman mereka.

"Kau berniat membunuhku?!" sentak Haechan. Tangannya mengelap sisa saliva mereka berdua yang ada di sekitaran bibirnya.

Mark merengkuh tubuh Haechan. Tidak peduli selimut yang menutupi tubuh telanjang keduanya kini sudah sebatas pinggang.

"Aku tidak pernah datang ke acara kelulusan. Meski mereka memaksaku untuk tetap datang. Jelas aku menolaknya." jelas Mark tanpa diminta.

"Kenapa?"

"Entahlah. Hanya aku memang sedari dulu tidak menyukainya."

Mark menyisiri surai halus Haechan dengan jari-jarinya. "Sebenarnya kami berencana untuk datang. Namun, kau tahu Hendery saat ini sibuk dengan masalah perusahaan Uncle John."

"Ya. Berita itu beberapa hari ini sangat ramai diperbincangkan." ucap Haechan.

"Kami sebagai sahabatnya tidak mungkin menghadiri acara kelulusan tanpa Hendery."

"Bagaimana kalian bisa lulus dengan waktu bersamaan?" tanya Haechan yang tertarik dengan hubungan mereka.

"Karena kami jenius." jawab Mark sombong. Tapi itulah faktanya. Volume otak mereka di atas rata-rata. Dan Haechan mengakuinya. Tidak mungkin anak dari orang-orang berpengaruh tidak memiliki otak yang jenius.

Terkadang Haechan merasa iri dengan mereka yang berotak pintar dan dari keluarga yang berada. Akan sangat mudah bagi mereka untuk melanjutkan bisnis orang tuanya atau bahkan bekerja dimanapun semau mereka.

Tapi Haechan berpikir tak ada untungnya ia merasa iri dengan orang lain sementara dirinya yang hanya seorang anak panti saja mampu membuktikan bahwa ia bisa mendapatkan pendidikan tinggi di universitas yang memiliki citra yang sangat bagus di Korea Selatan.

"Kalian memang sudah dekat dari kecil?"

"Ya. Bisa dikatakan kita saudara karena tumbuh bersama. Hanya sewaktu kecil aku sempat bersekolah di Toronto selama 6 tahun."

"Aku terkesan dengan hubungan kalian." ucap Haechan tulus dari hatinya.

"Haechan-ah,"

"Heung?"

"Ceritakan dirimu. Aku ingin mendengarkan," jari Mark berpindah mengelus lembut pipi Haechan.

"Mengenai diriku? Aku yakin kau tahu semua tentang diriku, Mark."

"Tapi aku ingin mendengarnya langsung dari mulut mu." kata Mark.

"Lee Haechan. Gadis yang hidup di panti kecil yang terletak di Paju. Bisa melanjutkan pendidikan tinggi berkat beasiswa. Lalu bekerja paruh waktu untuk biaya hidup dan juga membantu keuangan panti. Sampai pada akhirnya ada permasalahan di keuangan panti yang mengharuskan gadis itu mengambil jalan lain. Jalan lain ini juga membawanya bertemu dengan seorang iblis yang kini berubah menjadi setengah malaikat baik hati yang terkadang menjengkelkan."

"Maafkan aku." ada makna tersirat di ucapan Mark.

Haechan mendongakkan kepalanya. Tangannya menangkup rahang tajam milik Mark, "Aku tak apa. Aku menerima semua. Tolong jangan membuangku,"

Mark membawa tangan Haechan yang menangkup rahangnya untuk ia cium punggung tangan wanita itu berkali-kali.

"Aku Mark Jung berjanji tidak akan membuang Lee Haechan. Hanya kau yang ada di hidup dan hatiku ku. Hanya kau yang pantas melahirkan anak-anakku. Hanya kau yang pantas menemani sisa-sisa hidupku."

"Aku harap kau menepati janjimu. Aku mencintaimu, Oppa."

Secepat kilat Haechan mengecup bibir tipis Mark, lalu berlari menuju kamar mandi dengan menutupi tubuhnya dengan selimut. Meninggalkan Mark yang tersenyum lebar di tempatnya.

Perasaan ini, perasaan yang sangat membahagiakan bagi seorang Mark Jung.

















chapter ini agak panjang jadi joya nunggu 500 vote dulu baru up, k?

tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

268K 38K 17
[fluffy] [markhyuck area] Haechan meminta liburan kepada sang ayah, ia pun akhirnya pergi ke sebuah kota di Kanada bernama Vancouver. Kota yang juga...
5.5K 144 31
#sudah di revisi NON BAKU❌‼️ 100% pemikiran sendiri homophobic? Jauh-jauh sana bxb ⚠️🔞 -markhyuk -nomin -guaren
567K 53.1K 29
Haechan bukan sekertaris Mark Lee, tapi dia selalu diperlakukan seenak hati oleh boss nya Markhyuck story WARNING! THIS STORY CONTAIN BXB 18++ Sebaik...
482K 5.1K 86
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...