Where Dreams Begin (Kylie#2)...

By emslenora

160K 24.4K 3.2K

Perkataan Kylie yang bersumpah untuk membuktikan kepada Dante bahwa ia bisa bahagia dengan caranya sendiri me... More

Where Dreams Begin (Kylie#2)
Cast
Prolog
Move On
New Journey For Kylie
Good Morning, Neighbor
Love At The First Sight
The Healing Process
Carmen El Agua
Who 'the hell' Are You?
Deja Vu With Happy Ending
Season Of Love
The Power Of Kylie Montgomery
La Alhambra
Because Of One Picture
Past And Future
Meet The Another Clan Leader
Will You Date Me?
You Deserve To Be Fighting For
Ceasefire
I Know You Adore Her
Welcome To Granada, Mr. Turner
Nice To Meet You, Sir
She Lied To You
My Love, My Life, My Wife Soon
Someone Will Come For You
Move To Another Place
Will You Marry Me?
Ems Note - Open PO

Epilog : Where Dreams Begin

9.6K 917 95
By emslenora

Update...







Update..





Update..





Ready??





Happy Reading

------------------

New Years Eve...

New York,  United States

"Lima."

"Empat."

"Tiga."

"Dua."

"Satu."

"Happy New Year."

Seruan itu meledak bersamaan dengan kembang api yang memenuhi langit New York malam tahun baru ini, Kylie bertepuk tangan dan langsung masuk ke pelukan Sebastian yang tertawa lalu mengangkatnya tinggi dan memutarnya.

"Happy new year, Mi amor." Pria itu mencium Kylie yang membalasnya dengan bersemangat.

"Happy new year, Husband." Kylie membalasnya.

"Happy new year." Taylor berseru lalu menarik Kylie masuk ke pelukannya dan memutarnya. Pelukan dan seruan berlanjut kepada keluarganya. Kylie masuk kembali kelingkaran tangan Sebastian yang memeluknya erat tapi selalu lembut.

Ini tahun baru pertama mereka menjadi suami istri dan mereka memutuskan untuk pulang dan merayakan bersama keluarga Kylie. Ia memandang keluarganya yang bertambah, Anna berdiri disamping Aldarich yang menggendong Simon, anak mereka yang berumur dua tahun yang kini telah meletakkan kepalanya di bahu Aldarich. karena mengantuk.

Lalu ada Daniella yang tengah duduk berdiri disamping Tristan yang melingkarkan tangannya di pundak Daniella, Devon yang tengah berbicara dengan pops. Kecupan di puncak kepala Kylie membuat dirinya berpaling dan melihat Sebastian yang menatapnya dengan pandangan yang sama seperti mereka bertemu, pandangan yang tidak pernah beribah bahkan lebih dari sebelumnya.

"Kau belum memberikan kado untukku." Kylie mengingatkan Sebastian yang terkekeh.

"Kado itu menunggu ketika kita kembali ke Granada." Sebastian memandang Kylie dan mengerutkan kening.

"Dan apakah aku perlu mengingatkanmu bahwa aku juga belum menerima kado darimu?" Ia mengingatkan Kylie yang tertawa.

"Kadomu ada di kamar." Kylie memberitahu. Sebastian memandang jahil lalu mendekatkan bibirnya untuk berbisik.

"Apakah itu berhubungan dengan sesuatu yang seksi?" Kylie tertawa lalu mengecup bibir Sebastian.

"Lebih dari seksi." jawabnya. Sebastian mengangguk.

"Ok, aku akan berpamitan dengan orang-orang." Pria itu berpaling dan langsung ditahan oleh Kylie.

"Kado itu bisa menunggu, aku ingin di sini lebih lama." Kylie merangkulkan tangannya di pinggang Sebastian yang langsung merapatkan mantel tebal yang dipakai Kylie.

"Kau tahu, Di kota ini dulu aku meninggalkan semuanya, aku mengatakan kepada mom bahwa aku ingin berpetualang dan merasakan bagaimana hidup diluar New York. Aku yang seumur hidup tidak pernah meninggalkan New York untuk waktu yang lama mengatakan bahwa aku ingin keluar dari New York." Kylie tertawa sambil memberitahu Sebastian.

"Ini tempat mimpiku di mulai, dan aku mendapatkan tempat baru untuk memulai impianku yang baru." Ia berjinjit dan mencium Sebastian.

"Bersamamu." Sebastian memeluk Kylie erat.

"Dan aku akan tersanjung selama seumur hidupku, karena kau memilihku. Te amo, Mi amor."

"Te amo, Mi amor." Balas Kylie lembut.

Sebastian melihat kotak hadiah itu ketika ia keluar dari kamar mandi, ia mengerutkan kening lalu melihat Kylie yang tengah berada di walk in closet tengah berganti baju.

"Ini hadiahku?" Seru Sebastian bertanya kepada Kylie.

"Ya, buka saja." Ia mendengar Kylie membalas. Sebastian menggoyangkan kotak kayu itu dan terdengar seperti benda keras yang menghantam permukaan kotak.

Ia melihat Kylie telah berjalan keluar dari walk in closet dan bersandar untuk memperhatikan Sebastian, ia ingin merekam momen ini. Sebastian duduk di tepi tempat tidur dan membuka kotak kayu yang ada dipangkuannya. Kylie menghitung dan pada hitungan kedua pria itu berbalik dan menatap Kylie.

"Ini?" Ia bertanya kepada Kylie dan memandang kotak yang ada ditangannya, Kylie tertawa lalu mengangguk.

"Kau serius?" Sebastian mendatangi Kylie yang masih mengangguk.

"Aku akan menjadi ayah?" Kylie tertawa mlihat reaksi Sebastian yang tidak bisa ia lukiskan dengan kata-kata.

"Dalam tujuh bulan lagi, kita akan bertemu dengannya dan-" Kylie tidak melanjutkan ucapannya ketika ia berteriak karena Sebastian memeluknya erat dan membawanya memutar  dalam pelukan pria itu.

"Oh Tuhan, ini seperti mimpi." Sebastian mencium wajah Kylie tanpa henti.

"Ini bukan mimpi, ini adalah awal yang baru bagi kita bertiga." Kylie merangkum wajah Sebastian, pria yang masuk kedalam hidupnya disaat ia mengira bahwa pria gentleman telah punah.

"Terima kasih, terima kasih." Ia memandang Kylie yang tersenyum lalu mencium Kylie dengan perasaan cinta yang luar biasa.

--------------------------

Kylie bangun keesokan harinya dalam pelukan hangat Sebastian seperti biasa, Ia melihat tangan pria itu masih melingkar di perutnya, Kylie tersenyum lalu mengambil ponselnya, tadi malam ia sudah mengejutkan Sebastian kali ini, ia ingin menggemparkan dunia. Kylie membuka aplikasi instagramnya yang kini dihiasi foto-fotonya dan Sebastian di Granada, Instagram ini adalah jendela untuk melihat kehdupan Kylie yang bahagia bersama Sebastian

Kylie menggigit bibirnya untuk memikirkan caption yang pas, ia menoleh dan melihat Sebastian bergerak dengan cepat ia mengetikkan kalimat

Are you exited? So do I

Kylie menekan posting dan meletakkan ponselnya bertepatan dengan Sebastian membuka matanya, tangan pria itu seperti biasa langsung naik untuk mengelus pipi Kylie.

"Good Morning."

Kylie tersenyum lalu mencium Sebastian.

"Good Morning, temani aku jalan-jalan please." Kylie berkata kepada Sebastian yang berpaling kearah jendela. Salju sepertinya sudah berhenti tapi tetap saja udara masih terlalu dingin.

"Di luar masih dingin." Sebastian mencoba menolak. Kylie merengut.

"Hanya ke Central Park. Kita sudah akan kembali ke Granada besok." Kylie memandang Sebastian sambil tersenyum lebar dan seperti biasa pria itu tidak bisa menolak apapun yang Kylie inginkan.

"Baiklah, ayo tapi sebentar saja." Kylie mengangguk lalu dengan cepat turun dari tempat tidur

Setengah jam kemudian Kylie sudah siap dan tengah mengambil mantelnya ketika Sebastian datang sembari membawa sepatu boots Kylie lalu menunduk dan memakaikan ke kaki Kylie.

"Aku mempunyai gentlemanku untuk seumur hidup." Kylie mengecup puncak kepala Sebastian yang tertawa.

"Senang menjadi gentlemanmu." Sebastian menyelesaikan pekerjaan yang selalu ia lakukan, walaupun Kylie tidak pernah meminta.

"Ayo berangkat." Sebastian menarik tangan Kylie yang tersenyum lebar.

Udara dingin menghantam mereka ketika mereka keluar dari apartemen keluarga Montgomery, Kylie  telah menjual penthousenya karena tidak membutuhkannya lagi dan jika sedang berkunjung, mereka tinggal di apartemen milik keluarga tak jauh dari apartemennya yang dulu.

Sebastian menutup jaket Kylie, menurunkan topi kupluk Kylie hingga menutupi telinga wanita itu dan melingkarkan syal tebal.

"Jika kita terkena flu, ini salahmu." Sebastian menggerutu dan mendapatkan tawa kecil dari Kylie.

"Ayo kesebelah sana." Kylie menarik Sebastian untuk berjalan menuju Central park.

Mereka membeli kopi untuk menghangatkan tubuh mereka. Well, hanya Sebastian sementara untuk Kylie, ia membelikan teh.

"Kau sedang mengandung, kalau-kalau kau lupa." Sebastian memberitahu Kylie yang merengut karena tidak mendapatkan kopi, mereka juga membeli bagel yang menjadi sarapan mereka hari ini.

Mereka masuk ke Central park yang sudah didatangi beberapa orang, danau luas itu menjadi ajang arena skatting selama membeku, Kylie melihat beberapa orang tengah meluncur. beberapa anak-anak yang berlari di salju. Kemudian Kylie melihat seseorang yang ia kenal tengah berdiri memandang ke arena skatting, ia melihat wanita itu memakai pakaian musim dingin tapi tidak menutupi perut buncitnya. Elline.

Kylie sudah hampir berpaling ketika Elline mengalihkan pandangannya dan langsung tertuju pada Kylie. Elline menatap Kylie yang menatapnya, kemudian tangannya terangkat rendah memberikan lambaian kecil dan ragu kearah Kylie. Kylie tersenyum lalu balas mengangkat tangannya, ia melihat Elline tersenyum lalu berpaling ketika ada yang memannggilnya.

Ia menarik napas lalu melingkarkan tangannya ke pinggang Sebastian yang langsung menariknya mendekat dan mencium puncak kepala Kylie. Semua sudah berada pada tempat yang seharusnya.

"Kita kembali?" Sebastian bertanya kepada Kylie yang mengangguk dan berjalan menjauh dengan pandangan Elline mengikutinya dengan penuh senyum terima kasih.

------------------------------

Done ya epilog ini





Tamat gak ada ekstra part






Jangan lupa vote dan komennya

Dari Ems si fakir vote






Hope you enjoy read this prolog

See you in next story






Regards,







Emslenora

Continue Reading

You'll Also Like

5.6M 291K 58
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...
1.6K 117 4
Ester tau bahwa dia hanya dijadikan sebagai alat jaminan untuk bisnis ayahnya. Meski tau akan fakta pahit tersebut, Ester tidak menolak tawaran perni...
54.2K 6.5K 42
Leon tak perlu mengerahkan kekuatannya untuk menarik tubuh Aleta ke pangkuannya. Selain karena tubuh gadis itu begitu mungil dan ringan, kedua kaki y...
551K 52.8K 45
(SEQUEL FROM LITTLE LADY) Bagaimana rasanya menikah tapi tidak saling mencintai, tidak tinggal satu rumah dan bahkan harus merelakan posisi mu digan...